Anda di halaman 1dari 19

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Pemanfaatan Sensor Load Cell dan Sensor Proximity berbasis
Mikrokontroler sebagai Alat Ukur Body Mass Index Masyarakat Indonesia

BIDANG KEGIATAN:
PKM–GAGASAN ILMIAH

Disusun Oleh:

Ryan Ronaldie (J1D110041/Angkatan 2010)


Diah Ekawati (J1D111014/Angkatan 2011)
Samsul Anwar (J1D112010/Angkatan 2012)
Muhammad Irfansyah (J1D113052/Angkatan 2013)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


BANJARBARU
2014
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Sensor Load Cell dan Sensor


Proximity berbasis Mikrokontroler sebagai Alat
Ukur Body Mass Index Masyarakat Indonesia.
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Ryan Ronaldie
b. NIM : J1D110041
c. Jurusan : S-1 Fisika
d. Perguruan tinggi : Universitas Lambung Mangkurat
e. Alamat Rumah / No. HP : Jl. Asabri II No.19cc Komplek Berlina Jaya,
L.U.T / 085345473250
f. Email : ryanronaldie.netacc@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 (Tiga) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap : Amar Vijai Nasrulloh, S.Si., M.T.
b. NIDN : 0003077803
c. Alamat Rumah / No. HP : Komplek Griya Wahyu Perdana No.10B Kel.
Guntung Paikat, Banjarbaru / 08565349490l
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp3.500.000,00
b. Sumber lain : Tidak ada
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan

Banjarbaru, 10 Maret 2014

Menyetujui
Ketua Program Studi, Ketua Pelaksana Kegiatan,

( Sudarningsih, M.Si ) ( Ryan Ronaldie )


NIP. 19710919 200112 2 001 NIM. J1D110041

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

(Prof. Dr. H. Idiannor Mahyudin, M.Si) (Amar Vijai N., S.Si., M.T.)
NIP. 19590409 198103 1 002 NIP. 19780703 200501 1 002

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
RINGKASAN ....................................................................................................... 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................. 2
Tujuan dan Manfaat.......................................................................................... 3
GAGASAN ........................................................................................................... 4
KESIMPULAN ..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 9
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua dan Anggota ……………………………………………….10
2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas…………………14
3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana...…………………………………….…15
4. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan …………………16

iii
1

RINGKASAN

BMI telah digunakan oleh WHO sebagai standar untuk mengklasifikasikan


obesitas sejak awal 1980-an. Dari data yang ada, dibanding negara Asia Osenia
lain, jumlah penderita obesitas di Indonesia tidaklah tinggi. Tetapi setiap tahun
angkanya meningkat dengan prevalensi (angka kejadian kasus) mencapai 20
persen. Body Mass Index (BMI) atau IMT (Indeks Massa Tubuh) merupakan
ukuran tingkat keidealan tubuh dengan berdasarkan pada berat dan tinggi badan
seseorang yang dipercaya saat ini. Setiap negara memiliki skala BMI yang
berbeda sehingga perlu diperhatikan ukuran standar mana yang akan digunakan
sebagai pembanding. Gurrici, Hartriyanti, Hautvast, dan Deurenberg (1998)
menghitung cut-off nilai obesitas pada populasi orang dewasa di Indonesia berada
pada angka 27 (bukan 30) sehingga BMI antara 18,5 hingga 23 dikategorikan
sebagai badan normal. Oleh karena itu, diperlukan suatu kemandirian teknologi di
Indonesia yang tepat guna yaitu berupa sensor berbasis mikrokontroler untuk
menjadi alat ukur BMI. Tujuan yang ingin dicapai dari ide gagasan ini yaitu:
memanfaaatkan sensor load cell dan sensor proximity berbasis mikrokontroler
sebagai alat ukur Body Mass Index untuk masyarakat Indonesia serta
mengimplementasikan dengan mengadakan verifikasi medis, untuk selanjutnya
dapat dilakukan sosialisasi pada masyarakat dan institusi yang membutuhkan.
Pengukuran BMI yang ada saat ini masih secara konvensional, sehingga
perhitungan dilakukan secara manual dan tidak dapat disimpan secara otomatis.
Sedangkan pada alat ukur ini pengukuran tinggi badan dilakukan dengan
penginderaan menggunakan sensor proximity dan pengukuran berat badan
dilakukan dengan penginderaan menggunakan sensor load cell. Sistem
pengukuran pada alat ini dilakukan secara bersamaan antara pengukuran berat
badan dan tinggi badan yang kemudian data hasilnya akan diolah dan
dibandingkan menurut standar BMI Indonesia menggunakan mikrokontroler
ATMega8535. Hasil dari pengolahan data ini akan ditampilkan pada layar
penampil LCD berupa nilai berat dan tinggi badan serta parameter BMI. Selain
ditampilkan, hasil ini juga disimpan ke dalam suatu database pada PC sehingga
bisa digunakan sebagai analisa dan monitoring kesehatan tubuh seseorang.
Kesimpulan yang didapat yaitu: 1) Pemanfaatan sensor Load Cell dan
sensor Proximity berbasis mikrokontroler bisa digunakan sebagai alat ukur Body
Mass Index untuk masyarakat Indonesia; 2) Teknik implementasi yang akan
dilakukan yaitu mengadakan verifikasi medis, untuk selanjutnya dapat dilakukan
sosialisasi pada masyarakat dan institusi yang membutuhkan seperti klinik
kesehatan, sekolah kesehatan, sekolah militer dan kepolisian, serta sekolah
keolahragaan sebagai objek utama calon pengguna; 3) Manfaat alat ukur ini untuk
mengetahui tingkat kesehatan tubuh seseorang melalui parameter BMI untuk
menuju Indonesia sehat sekaligus dalam rangka kemandirian teknologi bangsa
sesuai dengan program pemerintah. Sehingga pada gagasan ini sangat
merekomendasikan pada masyarakat Indonesia untuk menggunakan alat ukur
BMI ini sebagai pengukur berat dan tinggi badan sekaligus pengukur tingkat
kesehatan berdasarkan parameter BMI.
2

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Perkembangan teknologi pada masa kini telah menumbuhkan minat dan
rasa ingin mengetahui bagaimana iptek bisa bekerja dan diterapkan di dalam
kehidupan masyarakat. Teknologi sensor sangat memiliki peranan penting dalam
menyelesaikan permasalahan masyarakat saat ini. Teknologi sensor yang
dirancang dengan alat-alat tambahannya seperti mikrokontroler akan menciptakan
sebuah teknologi sensor yang dapat menjadi produk teknologi berdaya guna besar
bagi masyarakat dan institusi. Mulai dari alat bantu untuk menggantikan
pekerjaan manusia sampai alat bantu kesehatan. Salah satu ilmu kesehatan yang
dapat terbantu dengan adanya teknologi sensor yaitu BMI.
BMI telah digunakan oleh WHO sebagai standar untuk mengklasifikasikan
obesitas sejak awal 1980-an. Gurrici, Hartriyanti, Hautvast, dan Deurenberg
(1998) menghitung cut-off nilai obesitas pada populasi orang dewasa di Indonesia
berada tepat pada angka 27 (bukan 30). Dengan menggunakan kombinasi data
dari WHO (2004), dikategorikan BMI yang lebih besar dari 27 sebagai obesitas
dan antara 23 hingga 27 sebagai pra obesitas atau sudah kelebihan berat badan.
Sehingga BMI antara 18,5 hingga 23 dikategorikan sebagai berat badan normal,
sedangkan kurang dari 18,5 dianggap kekurangan berat badan (Roemling and
Qaim, 2012).

Gambar 1. Tabel Persentase BMI Berdasarkan Jenis Kelamin


Dari data yang ada, dibanding negara Asia Osenia lain, jumlah penderita
obesitas di Indonesia tidaklah tinggi. Tetapi setiap tahun angkanya meningkat
3

dengan prevalensi (angka kejadian kasus) mencapai 20 persen. Di Indonesia saja


beradasarkan Riset Kesehatan Indonesia pada 2010 lalu, angka obesitas pada
penduduk usia anak anak di bawah 5 tahun penderita obesitas mencapai 12,2
persen pada 2007, lalu meningkat 14,2 persen pada 2010. Sedangkan usia 18
tahun pada 2007 mencapai 19,1 persen dan 21,7 persen pada 2010 (Raya, 2013).
Saat ini di Indonesia sedang populer bermacam-macam pola diet untuk
mendapatkan tubuh ideal, baik di kalangan remaja maupun dewasa. Body Mass
Index (BMI) atau IMT (Indeks Massa Tubuh) merupakan ukuran tingkat
keidealan tubuh dengan berdasarkan pada berat dan tinggi badan seseorang yang
dipercaya saat ini. Setiap negara memiliki skala BMI yang berbeda sehingga perlu
diperhatikan ukuran standar mana yang akan digunakan sebagai pembanding.
Berdasarkan hal tersebut, maka Indonesia perlu alat ukur BMI buatan sendiri
untuk skala masyarakat Indonesia.
Pengukuran kedua parameter fisis pada BMI, yaitu berat dan tinggi badan,
juga sering digunakan untuk syarat penerimaan anggota di beberapa institusi
seperti dinas kesehatan, kepolisian, militer dan olahraga. Pada institusi-institusi
tersebut, nilai berat dan tinggi badan yang diukur haruslah disimpan dalam suatu
database sebagai arsip anggota untuk monitoring berikutnya. Oleh karena itu,
diperlukan suatu kemandirian teknologi di Indonesia yang tepat guna yaitu berupa
sensor berbasis mikrokontroler untuk menjadi alat ukur BMI.

Tujuan dan Manfaat


Tujuan yang ingin dicapai dari ide gagasan ini yaitu:
1. Memanfaaatkan sensor Load Cell dan sensor Proximity berbasis
mikrokontroler sebagai alat ukur Body Mass Index untuk masyarakat
Indonesia.
2. Mengimplementasikan dengan mengadakan verifikasi medis, untuk selanjutnya
dapat dilakukan sosialisasi pada masyarakat dan institusi yang membutuhkan
seperti klinik kesehatan, sekolah kesehatan, sekolah militer dan kepolisian,
serta sekolah keolahragaan sebagai objek utama calon pengguna.
Manfaat yang ingin dicapai dari ide gagasan ini yaitu alat ukur ini dapat
mengetahui tingkat kesehatan tubuh seseorang melalui parameter BMI untuk
4

menuju Indonesia sehat sekaligus dalam rangka kemandirian teknologi bangsa


sesuai dengan program pemerintah.

GAGASAN

Obesitas atau kegemukan nyatanya menjadi salah satu penyebab tingginya


angka morbiditas dan mortalitas di dunia. Di Indonesia sendiri, obesitas tidak
hanya diderita oleh kalangan menengah ke atas. Sekitar 11,4% angka obesitas di
Indonesia berasal dari kalangan tidak mampu dan 14,95% berasal dari golongan
menengah ke atas. Padahal, obesitas berisiko menghasilkan penyakit-penyakit
berbahaya seperti: diabetes, serangan jantung, maupun kanker. Penyakit inilah
yang membawa obesitas menduduki peringkat kelima sebagai penyumbang
tingginya angka kematian di dunia (Maulana, 2013).
Masyarakat Indonesia sangat perlu memperhatikan keidealan tubuhnya
demi kesehatan mereka. Salah satu cara untuk memperhatikan keidealan tubuh
yaitu dengan menggunakan BMI. Masih banyak masyarakat Indonesia yang
belum mengenal BMI. Padahal BMI digunakan sebagai indikator status gizi orang
dewasa. Standar BMI yang ditetapkan saat ini di Indonesia sebagai skala nasional
untuk tubuh ideal yaitu berada di kisaran 18,5 sampai 23 yang didapat dari
perhitungan antara berat dan tinggi badannya. Alat ukur yang digunakan hingga
saat ini masih secara konvensional, seperti timbangan dan penggaris. Kekurangan
dari alat ukur seperti ini yaitu pengukuran tidak akurat karena hasil pengukuran
berdasarkan penglihatan secara subjektif dan pengukuran dilakukan secara
terpisah antara berat badan dan tinggi badan, sehingga hasil pengukuran dihitung
secara manual dan tidak bisa tersimpan otomatis untuk monitoring. Untuk
memperbaiki kekurangan tersebut, maka dapat digunakan suatu alat ukur
elektronik yang dapat mengukur berat dan tinggi badan secara otomatis. Salah
satu komponen yang menunjang hal tersebut adalah sensor.
Sensor adalah suatu peralatan yang dapat menerima sinyal maupun
stimulus dan meresponnya dengan sinyal listrik. Stimulus dapat berupa kuantitas,
sifat, maupun kondisi yang kemudian dibaca dan diubah menjadi besaran listrik
(Fraden, 2003). Load cell adalah sebuah sensor gaya yang banyak digunakan
dalam industri yang memerlukan peralatan untuk mengukur berat (Piskorowski
5

et.al., 2008). Sensor proximity adalah alat pendeteksi yang bekerja


berdasarkan jarak objek terhadap sensor. Selain praktis, sensor ini termasuk
sensor yang tahan terhadap benturan ataupun goncangan dan mudah pada saat
melakukan perawatan ataupun perbaikan penggantian (Putra, 2012).
Penggabungan kedua sensor tersebut dapat menghasilkan alat ukur berat
badan dan tinggi badan secara otomatis dengan berbasis mikrokontroler sehingga
dapat diproses untuk dijadikan alat ukur BMI. Pemprograman mikrokontroler
dilakukan dengan cara membuat program dengan bahasa basic, C atau Assembly.
Mikrokontroler berfungsi sebagai pemberi perintah dan pemberi sinyal clock
sebagai detak dalam pengeluaran data perbit. ATMega8535 adalah low power
mikrokontroler 10 bit dengan arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer)
dan menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus yang terpsiah
untuk program dan data) (Kurniawan, 2009).
Sistem pengukuran kedua sensor pada alat ukur ini nantinya akan
dilakukan secara bersamaan antara pengukuran berat badan dan tinggi badan yang
kemudian data hasilnya akan diolah dan dibandingkan menurut standar BMI skala
nasional menggunakan mikrokontroler ATMega8535. Hasil dari pengolahan data
berupa nilai berat dan tinggi badan serta tingkat keidealan tubuhnya ini akan
ditampilkan pada layar penampil LCD. Selain ditampilkan, hasil ini juga disimpan
ke dalam suatu database pada PC sehingga bisa digunakan sebagai analisa dan
monitoring keidealan tubuh seseorang. Dalam waktu singkat, alat ini bisa
mendapatkan nilai berat dan tinggi badan seseorang sekaligus hanya dengan sekali
pengukuran.
Pihak-pihak yang dapat membantu mengimplementasikan, antara lain:
1. Instansi dan sekolah kesehatan, kepolisian, militer, dan keolahragaan sebagai
sponsor pengadaan alat sekaligus pihak yang akan menggunakan alat ini
nantinya.
2. Lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sponsor pengadaan alat
sekaligus membantu dalam referensi penelitian dan mendukung kemandirian
teknologi.
3. Masyarakat, khususnya yang memerlukan pengontrolan keidealan tubuh,
sebagai sasaran utama objek uji coba alat.
6

Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk


mengimplementasikan yaitu:
1. Penelitian dan Perancangan Alat
Pengukuran tinggi badan dilakukan dengan penginderaan menggunakan
sensor proximity. Sedangkan pengukuran berat badan dilakukan dengan
penginderaan menggunakan sensor load cell. Untuk kalibrasi dan karakterisasi
sensor load cell dilakukan dengan membandingkan antara berat terukur standar
dan tegangan keluaran sensor. Sedangkan untuk kalibrasi dan karakterisasi
pada sensor proximity dilakukan dengan membandingkan panjang terukur
standar dan tegangan keluaran sensor. Pembuatan rangkaian catu daya
diperlukan karena kedua sensor yang digunakan merupakan sensor aktif,
sehingga memerlukan daya eksternal. Penguat operasional diperlukan sebagai
pengondisi sinyal keluaran dari sensor sebelum masuk ke mikrokontroler.
Teknik antarmuka antara mikrokontroler dengan penampil dihubungkan
melalui kabel RS 232. Sedangkan program yang digunakan untuk mengisi
perintah pada mikrokontroler yaitu perangkat lunak Basic Compiler. Hasil
pengukuran kemudian disimpan pada database PC atau laptop untuk
digunakan sebagai monitoring dan secara bersamaan ditampilan menggunakan
perangkat lunak Visual Basic dan pada LCD 2x16 bit.

Parameter Fisis I Parameter Fisis II


Tinggi Badan Berat badan

Sensor Proximity Sensor Load Cell

Pengondisi Sinyal

Mikrokontroler ATMega8535

PC/Laptop LCD

Gambar 2. Diagram Prosedur Kerja Alat


7

2. Sosialisasi ke Institusi dan Masyarakat


Sosialisasi bertujuan untuk mengenalkan desain alat yang sudah dirancang
sementara. Desain yang dikenalkan ini nantinya masih bisa menyesuaikan
dengan permintaan masyarakat dan institusi. Target institusi yang dimaksud
yaitu puskesmas dan klinik kesehatan lainnya, sekolah kesehatan, sekolah
militer dan kepolisian, serta keolahragaan.
3. Instalasi dan Uji Coba Alat
Setelah desain hasil dari penyesuaian dengan permintaan masyarakat dan
institusi selesai, maka desain tersebut akan diinstalasi dan diuji sesusai
prosedur pada rancangan langkah pertama. Uji coba alat ini berupa kalibrasi
skala dengan membandingkan antara hasil pengukuran alat yang dirancang dan
hasil pengukuran pada alat ukur yang sudah terstandar.

Persiapan alat dan bahan

Pembuatan rangkaian catu daya dan penguat operasional

Karakterisasi dan kalibrasi sensor

Perancangan alat dan pembuatan program

Antarmuka alat ke PC/laptop

Pengujian dan evaluasi alat

Gambar 3. Diagram Tahapan Instalasi


8

Mulai

Masukkan:
Umur & Jenis Kelamin

Pengukuran Pengukuran
Berat badan Tinggi Badan

Menghitung Nilai BMI

Menampilkan Nilai BMI serta


Berat dan Tinggi Badan

Ulangi? YA

TIDAK
Selesai

Gambar 4. Flowchart Program Alat Ukur BMI


4. Pengontrolan Secara Berkala dan Evaluasi
Sebagaimana alat ukur elektronik pada umumnya, setiap jangka waktu
tertentu terjadi penyimpangan hasil pengukuran pada alat ukur tersebut. Oleh
karena itu, pengontrolan dan kalibrasi ulang secara berkala sangat perlu
dilakukan pada alat ukur. Indikator keberhasilan jangka pendek pada penelitian
ini yaitu terciptanya alat yang dapat mengukur berat dan tinggi badan secara
bersamaan.

KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang dan metode yang ditawarkan, maka ide
gagasan ini disimpulkan sebagai berikut:
1. Pemanfaatan sensor Load Cell dan sensor Proximity berbasis mikrokontroler
bisa digunakan sebagai alat ukur Body Mass Index untuk masyarakat
Indonesia.
2. Teknik implementasi yang akan dilakukan yaitu mengadakan verifikasi medis,
untuk selanjutnya dapat dilakukan sosialisasi pada masyarakat dan institusi
9

yang membutuhkan seperti klinik kesehatan, sekolah kesehatan, sekolah militer


dan kepolisian, serta sekolah keolahragaan sebagai objek utama calon
pengguna.
3. Manfaat alat ukur ini untuk mengetahui tingkat kesehatan tubuh seseorang
melalui parameter BMI untuk menuju Indonesia sehat sekaligus dalam rangka
kemandirian teknologi bangsa sesuai dengan program pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

Fraden, J. 2003. Handbook of Modern Sensors. Springer: California.

Kurniawan, Dayat. 2009. ATMega 8 dan Aplikasinya. PT Elex Media


Komputindo: Jakarta.

Maulana, Arief. 2013. Tingkat Obesitas Cenderung Naik, Duduki Peringkat 5


Penyebab Kematian. http://www.unpad.ac.id/2013/10/tingkat-obesitas-
cenderung-naik-duduki-peringkat-5-penyebab-kematian.

Putra, Adhitya. 2012. Prinsip kerja proximity sensor.


http://www.scribd.com/doc/116434840/Prinsip-Kerja-Proximity-Sensor.

Piskorowski, J., & Barcinski, T. 2008. Dynamic compensation of load cell


response: A time-varying approach. Mechanical Systems and Signal
Processing. ScienceDirect Journal, Elsevier.

Raya, Bandung. 2013. Jumlah Penderita Obesitas di Indonesia Meningkat Setiap


Tahun. http://www.pikiran-rakyat.com/node/256976.

Roemling, C., & Qaim, M. 2012. Obesity trends and determinants in Indonesia.
Appetite, 58, 1005-1013.
10

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ryan Ronaldie
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Fisika
4 NIM J1D110041
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 14 Maret 1993
6 Email Ryanronaldie.netacc@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085345473250

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN Kampung SMPN 5 SMK Telkom
Nama Institusi Baru 9 Batulicin Batulicin Sandhy Putra
Banjarbaru
Jurusan - - Network Access
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Terbaik Manasik Haji SMPN 5 Batulicin 2006

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah.

Banjarbaru, 10 Maret 2014


Pengusul,

(Ryan Ronaldie)
11

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Diah Ekawati
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Fisika
4 NIM J1D111014
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 22 Oktober 1992
6 Email Diahekawati19@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085390529294

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN Kuin MTsN SMA Darul Hijrah
Nama Institusi Cerucuk 1 Mulawarman Putri Martapura
Banjarmasin Banjarmasin
Jurusan - - -
Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2005-2008 2008-2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah.

Banjarbaru, 10 Maret 2013


Pengusul,

(Diah Ekawati)
12

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Samsul Anwar
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Fisika
4 NIM J1D112010
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kapuas, 1 Mei 1992
6 Email Lasedorsul123@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085349182064

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 1 Terusan SMPN 3 Selat SMAN 3 Kuala
Nama Institusi
Mulya Kuala Kapuas Kapuas
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006-2009 2009-2012

C. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1. Juara 3 OSN Fisika Kab. Kuala Kapuas -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah.

Banjarbaru, 10 Maret 2013


Pengusul,

(Samsul Anwar)
13

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Irfansyah
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Fisika
4 NIM J1D113052
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarmasin, 22 November 1994
6 Email irvanalabio@yahoo.co.id
7 Nomor Telepon/HP 087816503108

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN Sungai MTS Mu’alimin SMK Negeri 2
Nama Institusi Pinang Muhammadiyah Amuntai
Alabio
Jurusan - - Otomotif
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah.

Banjarbaru, 10 Maret 2013


Pengusul,

(M. Irfansyah)
14

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
No Nama / Program
Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
. NIM Studi
(jam/minggu)
Mengatur
jadwal tiap
anggota,
menghubung
Ryan R. / kan tiap-tiap
1. Fisika Instrumentasi 21
J1D110041 anggota, dan
mengerjakan
penelitian
bersama
anggota.
Membantu
ketua dan
Diah E. / lebih spesifik
2. Fisika Instrumentasi 20
J1D111014 dalam hal
desain dan
publikasi.
Membantu
ketua dan
Samsul A. / lebih spesifik
3. Fisika - 20
J1D112010 dalam
perancangan
dan instalasi.
Membantu
M. ketua dan
3. Irfansyah / Fisika - 20 lebih spesifik
J1D113052 dalam
perancangan
dan instalasi.
15

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Jl. A. Yani Km. 36 Kampus Unlam, Telp. (0511) 4773112 Fax. (0511) 4782899 Banjarbaru 70714

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Ryan Ronaldie
NIM : J1D110041
Program Studi : Fisika
Fakultas : MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul:


”Pemanfaatan Sensor Load Cell dan Sensor Proximity berbasis Mikrokontroler
sebagai Alat Ukur Body Mass Index Masyarakat Indonesia.” yang diusulkan untuk
tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Banjarbaru, 10 Maret 2014


Mengetahui, Yang menyatakan,
Pembantu Rektor Bidang kemahasiswaan,

(Prof. Dr. H. Idiannor Mahyudin, M.Si) (Ryan Ronaldie)


NIP. 19590409 198103 1 002 NIM. J1D110041
16

Lampiran 4. Gagasan Alat yang Hendak Diterapkembangkan

Gambar 4. Gambaran Alat

Anda mungkin juga menyukai