Anda di halaman 1dari 10

MODUL 1

MR2103 – Elektronika Industri

Membangun Rangkaian
Relay dan Hardwiring

Laboratorium Sistem Produksi


Program Studi Teknik Industri
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Tujuan Praktikum
 Memahami fungsi dan cara kerja dari Relay
 Memahami fungsi dan cara kerja dari Limit switch
 Memahami dan mampu membangun rangkaian Logika Relay
 Memahami dan mampu menggambarkan diagram Relay dan diagram wiring

Pengantar
Relay merupakan peralatan yang dioperasikan secara elektrik yang secara mekanik akan men-switch
sirkuit elektrik. Relay adalah sebuah saklar yang dioperasikan dengan menggunakan medan magnet.
Relay adalah bagian yang penting dalam sistem kontrol, karena kegunaannya dalam kendali jarak
jauh, dan mengendalikan listrik tegangan tinggi dengan menggunakan listrik tegangan rendah. Ketika
tegangan mengalir ke dalam elektromagnet pada sistem kontrol relay, maka magnet akan menarik
lengan logam pada arah magnet, dengan demikian kontak terjadi. Switch atau kontaktor pada relay
bisa memiliki jenis NO atau NC ataupun keduanya. Saklar kontak yang terdapat dalam sebuah relay
dapat terdiri atas 1 kutub ataupun banyak kutub. Perlu diketahui, bahwa karakteristik operasi suatu
relay adalah pada saat relay diaktifkan, relay tidak langsung bekerja, namun terdapat delay sebesar
beberapa milisecond. Sehingga dalam merancang suatu rangkaian relay, hal ini perlu diperhatikan.

Diagram yang menggambarkan logika kerja relay adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Relay

Dengan memanfaatkan sebuah relay, dapat dirangkai rangkaian pengendali otomatis yang dapat
dipergunakan untuk mengendalikan berbagai peralatan industri secara otomatis. Biasanya rangkaian
relay merupakan integrasi dari berbagai komponen seperti switch (saklar), relays, timers dan
counters.

Page 1 of 10
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Gambar 2. Diagram Relay Omron MY4 12VDC (a) isometric view, (b) tampak atas

Gambar 3. Relay Omron MY4 12VDC

Pada praktikum Modul 1 ini, Relay yang digunakan adalah relay dengan tipe Omron MY4 12VDC.
Pada gambar 2 dapat terlihat bentuk dan tampilan bagian-bagian pada relay. relay sendiri terbagi ke
dalam 2 bagian penting, yaitu cable connector dan body of relay. Cable connector terdiri dari 14 buah
dudukan yang berisi screw. Bagian ini berfungsi sebagai penghubung relay dengan kabel yang akan
digunakan. Cara menggunakan cable connector ini adalah dengan melonggarkan screw, kemudian
kabel dijepit pada dudukan tersebut dan terakhir screw dikencangkan.

Body of relay merupakan bagian utama yang berisi magnet induksi. Pada bagian atas body of relay
terdapat petunjuk penggunaan relay seperti yang terlihat pada gambar 2. Pada relay ini terdapat
sebuah kumparan elektromagnetik ditambah 4 buah lengan logam. Untuk mengaktifkan kumparan
elektromagnetik, maka harus dialirkan listrik melalui dudukan-13 dan dudukan-14 seperti terlihat
pada informasi tersebut. Selanjutnya, keempat lengan logam dapat diatur menjadi NO (Normally
open), maupun NC (Normally close) dengan mengalirkan listrik ke dudukan yang sesuai. Lengan
pertama akan menjadi NO jika listrik dialirkan melalui dudukan-9 dan dudukan-5. Sebaliknya, lengan
pertama akan menjadi NC jika dudukan-9 dihubungkan dengan dudukan-1. Begitupun dengan
lengan kedua, akan menjadi NO jika dialirkan listrik melalui dudukan-10 dihubungkan dengan
dudukan-6 dan begitu seterusnya. Hal ini sesuai dengan informasi yang tertera pada body of relay.

Page 2 of 10
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Limit switch

NO
NC
C
COM

Lempengan besi

Gambar 4. Limit switch Gambar 5. Limit switch HYR704B

Limit switch yang digunakan pada praktikum ini salah satunya adalah jenis HYR704B. Pada limit
switch ini, terdapat 3 cable connector yang menggunakan screw yang ditunjukkan pada gambar 4.
Jika listrik dialirkan pada dudukan-1 dan dudukan-2, maka limit switch ini akan bersifat NC pada
kondisi normal, sedangkan jika listrik dialirkan pada dudukan-3 dan dudukan-2 maka limit switch
akan bersifat NO pada kondisi normal. Kondisi normal merupakan kondisi dimana belum ada kontak
mekanis terhadap lempengan besi pada limit switch. Limit switch bekerja saat lempengan besi di
bagian bawah pada gambar 4 tertekan.

Troubleshooting
Setelah menyusun rangkaian, ada kemungkinan rangkaian belum bekerja sesuai dengan yang
diinginkan. Lakukan pengecekan kembali semua jalur kabel berdasarkan wiring/ladder diagram. Jika
belum bekerja, lakukan pengecekan dengan menggunakan DMM (Digital Multimeter) sesuai metoda
yang ditunjukkan pada gambar. Pilih mode Voltage DC pada DMM. Tempelkan probe hitam pada L2,
dan tempelkan probe merah pada L1. Nilai voltase sesuai sumber tegangan akan tertera pada
display DMM. Jika tidak, maka sumber tegangan belum aktif. Kemudian secara berturut, tempelkan
probe merah pada lokasi-lokasi lain switch per switch (dalam keadaan switch menghantar). Jika pada
suatu lokasi nilai voltase yang tertera menjadi 0 Volt, maka peralatan sebelum lokasi itulah yang
menjadi masalah.

Page 3 of 10
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Papan Praktikum Modul Relay

Cable
Connector 1

Cable
Connector 2

Gambar 6. Papan Praktikum Modul 1

Pelaksanaan praktikum modul 1 ini menggunakan 1 set perlengkapan berupa papan yang berisi
komponen-komponen. Ada beberapa komponen utama, yaitu cable connector, 4 jenis switch, 2 buah
lampu, Relay, serta dudukan Relay (Relay post). Terdapat dua cable connector yaitu, cable connector
1 yang berada di dekat Relay dan cable connector 2 yang berada di dekat switch. Jenis yang pertama
berfungsi sebagai connector dengan sumber listrik dan ground. Sedangkan jenis yang kedua
berfungsi sebagai penghubung dengan berbagai jenis switch dan lampu.

Page 4 of 10
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Jenis switch yang digunakan terdiri dari 4 jenis diantaranya selector switch, pushbutton NO,
pushbutton NC, dan push lock turn reset switch. Selector switch memiliki prinsip kerja seperti saklar
lampu rumah. Push button NO merupakan switch yang akan menyambung saat ditekan. Push button
NC akan memutus bila tombol di tekan. Sedangkan, prinsip kerja Push lock turn reset switch adalah
putus saat ditekan ke dalam dan akan kembali menyambung saat tombol tersebut diputar keluar.

Latihan Rangkaian Logika Relay


Suatu sistem terdiri dari satu pushbutton (NO) dan dua lampu (merah dan hijau). Jika pushbutton
ditekan maka lampu merah akan menyala. Sebaliknya lampu hijau akan menyala jika pushbutton
tidak ditekan.

Gambar 7. Diagram Ladder

Wiring diagram-nya dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 8. Diagram Wiring

Page 5 of 10
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Peralatan Praktikum yang Digunakan


Untuk melaksanakan percobaan yang dilakukan, peralatan yang dipergunakan adalah:

 Relay 2 buah
 Push button NO 1 buah
 Push button NC 1 buah
 Limit switch 2 buah
 Selector switch
 Lampu 12 V 2 buah
 Power supply 12 VDC
 Kabel secukupnya
 Obeng Kembang (plus)

Page 6 of 10
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Tugas Pendahuluan dan Eksperimen


NAMA :
NIM :

Eksperimen 1 :

Buat rangkaian berdasarkan uraian permasalahan, ladder diagram, dan wiring diagram pada contoh.

Eksperimen 2 :

Pada rangkaian di Praktik 1, tambahkan pushbutton STOP (NC) untuk mengimplementasikan logika
berikut:

Suatu sistem terdiri dari pushbutton START (NO) pushbutton STOP (NC) dan dua lampu (merah dan
hijau). Pada kondisi normal, lampu hijau menyala dan lampu merah mati. Jika pushbutton START
ditekan maka lampu merah akan menyala (dan terus menyala meskipun pushbutton dilepas) dan
lampu hijau mati.

Gambarkan ladder diagram dan wiring diagram pada lembar kerja berikut:

Diagram Ladder:

Diagram Wiring:

Page 7 of 10
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Eksperimen 3 :

Buat rangkaian untuk mengimplementasikan logika berikut:

Pada suatu sistem produksi, konveyor digunakan untuk mengantarkan benda kerja dari suatu
tempat ke tempat lain. Pushbutton START (dengan memory) dan STOP digunakan untuk
mengaktifkan (stand-by) dan menon-aktifkan sistem. Pada kondisi stand-by, motor konveyor akan
menyala jika ada benda yang menyentuh limit switch pertama dan akan mati jika benda telah
menyentuh limit switch kedua. Lampu merah menyala untuk menandakan konveyor sedang
bergerak. Jika konveyor sedang tidak bergerak, lampu hijau akan menyala.

Diagram Ladder:

Diagram Wiring:

Page 8 of 10
MR2103 – Elektronika Industri Modul 1 – Membangun Rangkaian Relay
Dan Handwiring

Eksperimen 4 :

Gambarkan ladder diagram dan wiring diagram yang menjalankan logika sistem dibawah ini :

Pada suatu sistem produksi, konveyor digunakan untuk mengantarkan benda kerja dari suatu
tempat ke tempat lain. Terdapat 3 mode operasi konveyor: AUTO, OFF, dan JOG. Lampu merah
menyala untuk menandakan konveyor sedang bergerak, lampu hijau menyala untuk menandakan
konveyor sedang tidak bergerak.

Pada mode AUTO: Motor konveyor akan menyala jika ada benda yang menyentuh limit switch
pertama dan akan mati jika benda telah menyentuh limit switch kedua.

Pada mode JOG: Motor konveyor akan menyala jika pushbutton ditekan, dan langsung mati setelah
pushbutton dilepas.

Pada mode OFF: Konveyor selalu tidak bergerak.

Diagram ladder :

Diagram Wiring

Page 9 of 10

Anda mungkin juga menyukai