Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok 3

Fadhliatul Qisthi : 1601103010086


Syadza Afifa Zahra : 1601103010071
Dwi Fajerin Larasanti : 1601103010016
Arif Muttatqin : 1401103010106
Firzatullah : 1601103010083
Muhammad Nurdiansyah : 16011030100

Kasus 1 – 2 Motorola, Inc.


Pertanyaan :
1. Apakah faktor-faktor keberhasilan kunci untuk Divisi ASIC pada Motorola ?
Jawaban :
a. Perusahaan diorganisasi sepanjang lini produk dan teknologi.
b. The Semiconductor Products Sector (SPS) memelihara program riset dan
pengembangan dalam teknologi semikonduktor yang maju.
c. Motorola dikenal luas karena keahlian desain dan prosesnya.
d. Untuk secara penuh mengeksploitasi permintaan untuk IC, Motorola
mengorganisasi divisi ASIC sebagai bagian dari semiconductor sector.
e. Motorola menyediakan jasa desain bagi pelanggan dan mengelola hubungan
pelanggan yang terlibat secara relatif.
f. Motorola mampu mempersingkat waktu pengiriman, menawarkan kualitas tinggi,
waktu pengembangan cepat, dan kemampuan untuk mencapai produksi volume
secara cepat kepada para pelanggan.
g. Secara keseluruhan departemen dalam organisasi divisi ASIC sudah melaksanakan
tanggungjawab yang dapat meningkatkan kualitas produk dan memenuhi
kebutuhan pelanggan.
h. Motorola memasarkan berbagai produk elektronik, dari integrated circuits (IC)
yang sangat canggih sampai produk elektronik konsumen.
i. Perusahaan di organisasi sepanjang lini produk dan teknologi. Setiap unit bisnis
disusun sebagai sektor, kelompok, atau divisi, tergantung ukurannya.
j. Motorola selalu mengedepankan dan mendahulukan kebutuhan konsumen.
k. Kualitas dari produk yang dikembangkan oleh Divisi ASIC selalu dijamin oleh
Departemen Penjamin Mutu/Departemen Jaminan Kualitas (Quality Assurance).
Yang mana dalam aktivitasnya melakukan tes listrik/mekanis secara langsung serta
berperan dalam tindakan preventif untuk mengurangi adanya kegagalan produk.

2. Apakah sistem biaya standar tradisional berkenaan faktor-faktor sukses kunci ini ?
Jawaban :
Tidak, karena banyak yang merasa bahwa bukannya membantu manajer
menghadapi kompleksitas sistem manufaktur, sistem akuntansi sebenarnya memperbesar
masalah. Sistem biaya standar merepotkan dan tidak dipahami secara jelas oleh para
karyawan pabrik. Karyawan pabrik mengalami kesulitan dalam mengikat varians pada
masalah spesifik. Karena varians tidak menunjukkan masalah actual, maka solusi a priori
pada varians sulit ditentukan. Pekerja pabrik khusus beranggapan bahwa laporan variansi
tidak relevan dan oleh karena itu mengabaikannya. Ketidaktepatan waktu sehingga biaya
standar dihasilkan setiap bulan, sedangkan kurangnya umpan balik harian atau mingguan
membuat sulit mencari penyebab variansyang tidak menguntungka. Selain itu, karena
lingkungan yang dinamis sehingga penentuan standar sulit dilakukan, dan dalam penentuan
biaya overhead pabrik secara tradisional seringkali tidak relevan.

3. Apakah ukuran yang baik dari faktor-faktor sukses kunci ini ?


Jawaban :
a. Kemampuan Motorola dalam melayani dan memberi kepuasan terhadap pelanggan.
b. Ketika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dari Motorola, seperti
memberikan kualitas tinggi, waktu pengembangan cepat, dan kemampuan untuk
mencapai produksi volume secara cepat.
c. Target produksi terpenuhi sebagaimana yang telah direncanakan.
d. Aktivitas yang tidak bernilai tambah sedikit atau bahkan tidak ada.
e. Biaya yang dikeluarkan tidakla sia-sia.
4. Bagaimana Anda mengendalikan pabrik dengan menggunakan ukuran-ukuran ini dan
struktur pabrik yang ada saat ini ?
Jawaban :
a. Karena dalam kenyataan banyak sekali masalah di bagian akuntansi, maka harus
adanya perbaikan dalam perhitungan biaya oleh akuntansi, yaitu dengan cara
menggantikan perhitungan secara tradisional yaitu biaya standar dengan
perhitungan menggunakan biaya berdasarkan Activity Based Costing (ABC).
Karena seperti kita ketahui, bahwa Activity Based Costing adalah metode
penentuan harga pokok yang menelusur biaya ke aktivitas, kemudian ke produk.
Perbedaan utama penghitungan harga pokok produk antara akuntansi biaya
tradisional dengan ABC adalah jumlah cost driver (pemicu biaya) yang digunakan
dalam metode ABC lebih banyak dibandingkan dalam sistem akuntansi biaya
tradisional. Perusahaan dapat menggunakan sistem Activity Based Costing (ABC)
untuk menganalisis aktivitas. Penerapan ABC merupakan inovasi yang salah
satunya adalah untuk mengurangi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah,
menambah nilai tambah kepada produk/jasa yang akan dihasilkan, dan
mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang tidak sesuai dengan keinginan pelanggan
atau yang tidak menciptakan nilai tambah.
b. Departemen perencanaan produk akan lebih baik jika sudah terkomputerisasi,
sehingga proses penelusuran pesanan akan lebih cepat dan akurat. Ketika
penelusuran pesanan dijalankan secara manual dari bawah (lantai pabrik) akan
memakan waktu dan tenaga yang cukup banyak.
c. Memperkerjakan karyawan yang ahli dalam bidangnya dan untuk meningkatkan
keahlian para karyawan perlu diadakan pelatihan-pelatihan, serta memperhatikan
kesejahteraan karyawan dan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang
berhasil memajukan perusahaan sehingga kedepanya para karyawan mempunyai
semangat yang tinggi dalam membangun keberhasilan suatu perusahaan.
d. Tidak hanya fokus terhadap mendapatkan pelanggan saja, melainkan juga harus
tahu bagaimana cara memenuhi kebutuhan pelanggan tersebut dengan tidak
mengabaikan produk yang dihasilkan.
e. Berinovasi untuk menciptakan produk-produk baru yang lebih canggih dan nyaman
untuk digunakan oleh konsumen, dan perusahaan juga memberikan garansi
terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh pabrik.
f. Mempekerjakan karyawan yang benar-benar ahli di bidangnya dan mengadakan
pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan keahlian karyawan, serta memperhatikan
kesejahteraan karyawan.
g. Mengadakan survey untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap
produk Motorola dan untuk mengetahui produk-produk apa yang diinginkan oleh
konsumen.
h. Mengendalikan biaya-biaya yang akan dikeluarkan, dan meminimalisasi
pengeluaran yang tidak bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai