Anda di halaman 1dari 2

Kelenjar mamae merupaka tipe ketiga kelenjara sudoriferus khusus. Kelenjar terebut menyekresi ASI.

Bab 29 membahas tentang kelenjar tersebut secara lebih detail.

Kelenjar Serumen

Kelenjar serumen merupkan kelenjar khusus yang ditemukan hanya di kulit saluran telinga luar, saluran
yang menuju bagian dalam telinga. Fungsi kelenjar ini adalah untuk melindungi membran timpani
(gendang telinga), yang sangat penting untuk pendengaran. Akumulasi serumen (lilin telinga) yang
berlebihan dapat menghambat pendengaran dan meingkatkan infeksi pada saluran telnga. Kandungan
kelembapan serumen beragam pada masing-masing individu yang berasal dari latar belakang entrik
berbeda.

FISIOLOGI SISTEM

Fungsi sistem integumen banyak, tetapi yng paling penting adalah fungsi perlindungan.

PERLINDUNGAN

Kulit dan struktur aksesorisnya melindungi tubuh dari patogen dan zat asing lain, mencegah invasi ke
dalam lingkungan internal. Kulit lebih lanjut melindungi tubuh dengan menghambat kehilangan cairan
tubuh, membantu pengaturan panas, dan mengekskresi produk sampah. Sel Langerhans merupakan
bagian dari sistem imun adaptif.

TERMOGULASI

Sistem integumen, bersama dengan paru, juga bertanggung jawab untuk mengatur dan
menyeimbangkan suhu tubuh internal melalui sebuah proses yang disebut termogulasi. Suhu tubuh
harus tetap relative konsisten (sekitar 37◦C) agar semua sistem lain berfungsi secara tepat. Suhu tubuh
merupakan indicator perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh individu. Salah satu teknik
keperawatan yang penting adalah mengukur suhu tubuh secara adekuat. Tubuh kehilangan panas
melalui empt proses, yaitu : radiasi, konveksi, evaporsi, dan konduksi. Kulit mempertahankan panas
melalui mekanisme menggigil dan merinding serta mengeluarkan panas melalui kelenjar keringat.

Mekansme kehilangan panas

Jika tubuh terlalu hangat, pesan dikirim dari hiotalamus di otak. Kapiler dermal mengalami diatasi
(melebar), dan aliran darah ke permukaan kulit semakin banyak. Karena lebih banyak darah dibawa ke
permukaan, panas tubuh hilang ke udara sekitar melalui radiasi, konveksi, evaporasi, atau konduksi.

Radiasi. Manusia dan hewan memancarkan sinar panas inframerah melalui radiasi, persentase besar
panas tubuh individu hilang melalui kepala Karena kepala berfungsi dalam cara yang sama dengan
cerobong asap.

Konveksi. Dalam mekanisme konveksi, panas dipindahkan dan dilepaskan dari permukaan (kullit) ke gas
(udara) sekitar. Sebagai contoh, aliran udara (mis., kipas angin) dapat memindahkan udara hangat
menjuhi permukaan kulit.
Evaporasi. Evaporasi adalah pengembalian air ke udara melalui penguapan. Air dari permukaan tuhun
dapat berupa persepsi (keringat) atau air dari sumber luar, seperti shower. Evaporasi air menyebabkan
efek pendinginan. Tubuh biasanya kehilangan sekitar 500 mililiter air per hari akibat evaporasi yang
tidak disadari. Terlalu banayak kehilangan air dapat menyebabkan dehidrasi.

Konduksi. Konduksi adalah pemindahan pans dari satu objek ke objek lain melalui kotak langsung.
Dibanading tiga mekanisme sebelumnya, konduksi merupakan mekanisme yag tidak terlalu bermakna
dalam pemindahan pans dari tubuh; tetapi, di dalam tubuh, banyak panas internal dipindahkan melalui
konduksi ke kulit melalui pembuluh darah. Saat tubuh kontak dengan benda yang lebih dingin.

Mekanisme produksi dan pemeliharaan panas

Konstriksi pembuluh darah, menggigil, dan merinding merupakan proses termogulasi yang membantu
menghangatkan tubuh. Saat tubuh menjadi terlalu dingin, kapiler kulit mengalami kontriksi
(menyempit), mengurangi kehilangan panas melalui kullit. Kontriksi kapiler superfisial ini juga
menyebabkan warna kulit berubah dari warna normal menjaid lebih pucat. Aksi reflex menggigil
mmbantu menghasilkan panas tambahan dan merinding membuat rambut kulit berdiri untuk
meningkatkan insulasi. Semakin banyak lemk subkutan pada individu, kemampuan tubuh untuk
menginsulasi diri semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai