Anda di halaman 1dari 1

Tsabita Aulia Rahma

05161071
Wawasan Kebangsaan

Salah satu hal yang dapat mengancam kedaulatan negara adalah perang antar
kelompok/golongan. Sesuai dengan pengamalan pancasila sila ketiga yang berbunyi “Persatuan
Indonesia”, kita harus menjunjung tinggi persatuan di atas kepentingan individu/golongan. Ketika
perang antar kelompok/golongan itu terjadi, yang terkena dampaknya tidak hanya kedua belah
pihak tersebut tetapi terdapat pihak ketiga yang dapat dirugikan. Belum lagi jika peperangan yang
terjadi bersifat anarkis. Hal tersebut dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Peperangan
terjadi secara rusuh karena ingin membela golongan masing-masing dengan cara yang brutal.
Terkadang kerusuhan terjadi karena alasan sepele yang masih bisa ditolerir.

Kekerasan yang terjadi dalam perang antar kelompok ini sudah pasti melanggar peraturan
tentang HAM seperti yang terdapat pada UU RI No 39 tahun 1999 tentang HAM, bagian keenam
,pasal 29 ayat (1) yang berbunyi “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat, dan hak miliknya”, pasal 30 yang berbunyi “Setiap orang berhak atas rasa
aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat
sesuatu”, pasal 33 ayat (1) yang berbunyi “Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan,
penghukuman, atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi, merendahkan derajat dan martabat
kemanusiannya”, dan ayat (2) “Setiap orang berhak untuk bebas dari penghilangan paksa dan
penghilangan nyawa”, juga pasal 34 yang berbunyi “Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditahan,
disiksa, dikucilkan, diasingkan, atau dibuang secara sewenang-wenang.” UUD 1945 pasal 28 A-E
tentang HAM juga termasuk peraturan yang dilanggar. Pelaku perusakan fasiltas umum juga dapat
dikenai pasal 170 KUHP.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya peperangan antar kelompok
antara lain dilakukan musyawarah untuk menceri solusi, untuk kasus suporter sepak bola dapat
diberlakukan peraturan-peraturan tegas tentang apa yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan.,
mencoba menyikapi segala sesuatu dengan kepala dingin, berpikir dahulu sebelum bertindak.

Anda mungkin juga menyukai