Definisi Metabolit
Metabolisme adalah reaksi kimia yang berlangsung di dalam organisme hidup,
dan merupakan reaksi yang sangat terkoordinasi, mempunyai tujuan, serta mencakup
berbagai kerjasama dari banyak sistem multi enzim. Secara singkat, metabolisme adalah
yaitu:
1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi makanan yang kaya energi dari
sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembngunan ini menjadi protein, asam nukleat, lipid,
sel.
serempak. Aspek metabolisme yang pertama adalah anabolisme, yaitu proses sintesis
penggunaan energi. Aspek metabolisme yag kedua adalah suatu proses yang berlawanan
kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana atau bahan anorganik dan
menghasilkn energi, misalnya adenosin trifosfat (ATP) atau guanosine trifosfat (GTP).
Metabolit primer adalah suatu metabolit atau molekul yang merupakan produk
akhir atau produk anatara dalam proses metabolisme makhluk hidup, yang funsinya
sangat esensial bagi kelangsungan hidup organisme tersebut, serta terbentuk secara
sekunder, misalnya antibiotik. Metabolit primer diproduksi pada waktu yang sama
dengan pembentukan sel baru, dan kurva produksinya mengikuti kurva pertumbuhan
populasi secara paralel. Metabolit sekunder mikroorganisme tidak diproduksi hingga sel
dikenal sebagai fase tropofase dan memasuki fase stasioner. Periode selanjutnya, ketika
b. Memiliki fungsi yang esensial dan jelas bagi kelangsungan hidup organisme
penghasilnya (merupakan komponen esensial tubuh misalnya asam amino, vitamin,
2. Metabolit Sekunder
Metabolit sekunder diproduksi oleh mikroorganisme setelah fase pertumbuhan
aktif telah berhenti. Zat tersebut biasanya tidak diperlukan untuk metabolisme atau
pemeliharaan sel tujuan penting. Meskipun tidak dibutuhkan untuk pertumbuhan,
namun metabolit sekunder dapat pula berfungsi sebagai nutrisi darurat untuk bertahan
hidup.
besar belum jelas. Metabolit sekunder dibuat dan disimpan secara ekstraseluler.
Metabolit sekunder tidak diproduksi pada saat pertumbuhan sel secara cepat (fase
logaritmik) tetapi biasanya disintesis pada akhir siklus pertumbuhan sel, yaitu pada fase
stasioner saat populasi sel tetap karena jumlah sel yang tumbuh sama dengan jumlah sel
yang mati. Pada fase ini sel mikroorganisme lebih tahan terhadap keadaan ekstrm,
misalnya suhu yang lebih panas atau dingin, radiasi, bahan-bahan kimia, dan metabolit
yang dihasilkannya sendiri (antibiotik).
c. Fungsi bagi organisme penghasil belum jelas, diduga tidak behubungan dengan sintesis
b. Metabolit Sekunder
Metabolit sekunder banyak bermanfaat bagi manusia dan makhluk hidup lain karena
banyak diantaranya bersifat sebagai obat, pigmen, vitamin ataupun hormone serta
kebanyakan diantaranya adalah antibiotik. Contohnya adalah kloramfenikol
dari Streptomyces venezuellae, Penicillin dari Penicillium notatum, dan papaverin yang
dihasilan oleh Papaver sp.
0 Comment
Reaksi kimia yang tersusun dalam jalur-jalur metabolisme bercabang dengan tujuan
mengubah satu bentuk molekul ke bentuk lainnya melalui rangkaian tahapan reaksi.
Beberapa jalur metabolisme membebaskan energi dengan cara merombak molekul
yang kompleks menjadi sederhana (katabolik). Sebaliknya jalur anabolik menggunakan
energi untuk membangun molekul yang kompleks dari molekul yang lebih sederhana.
Bahan yang digunakan dalam metabolisme adalah sumber karbon, nitrogen, dan
substrat yang bisa digunakan enzim sebagai penyedia elektron untuk melaksanakan
proses reduksi biosintesis. Jalur respirasi seluler dan jalur fermentasi merupakan jalur
katabolik (penghasil energi). Prosesnya menggunakan glukosa atau bahan organik
lainnya menjadi produk yang lebih sederhana, sehingga menghasilkan energi untuk
sintesis ATP. Selanjutnya ATP akan mentransfer gugus fosfat ke berbagai substrat dan
memancingnya untuk bekerja. Agar pekerjaan tetap berlanjut, maka sel harus
meregenerasi ATP. Berawal dari glukosa atau bahan organik lain, mengguapkan
oksigen, respirasi seluler akan menghasilkan air, karbondioksida dan energi dalam
bentuk ATP dan panas. Sel mengambil energi yang tersimpan dalam molekul senyawa
organik melalui reaksi redoks, dimana suatu bahan, sebagian atau seluruhnya
memindahkan elektron ke tempat lain. Elektron yang berasal dari molekul senyawa
organik biasanya dilewatkan ke NAD+ yang akan mereduksinya menjadi NADH.
Selanjutnya NADH melwatkannya ke rantai transpor elektron, yang menghantarkannya
ke O2 dalam tahap pelepasan energi. Energi yang dilepas ini akan digunakan untuk
membuat ATP.
Metabolisme terdiri dari dua proses yang berlawanan yang terja secara
simultan.Reaksi tersebut adalah:
Dalam proses metabolisme terdapat senyawa utama yang akan disintesis menjadi
senyawa baru yang disebut prekusor. Contohnya berupa Asam pimelat, Vitamin A, Beta
alanin, Asam pentotenat, Purin, Pirimidin, Asam nukleat, Niasin, NAD, Asam pentotenat,
Ko-A, Riboflafin. Cara memperoleh prekusor dapat diambil pada kepadatan sel yang
rendah, pertumbuhan secara cepat dan oleh sebab itu metabolisme primer merupakan
prioritas utama dan hanya pada saat pertumbuhan menjadi perlahan saat kepadatan sel
tinggi, menyebabkan sel mengeluarkan banyak energi untuk bias memproduksi
metabolit sekunder, yaitu berupa antibiotik. Banyak organisme yang memproduksi
antibiotik justru kurang produktif dengan adanya kelebihan sumber karbon, seperti
misalnya glukosa. Hal ini mengingatkan pada fenomena catabolite repression yang kita
ketahui dalam E. coli. Untuk mengatasi katabolit repression, sumber karbon harus
ditambahkan kedalam kultur medium dengan hati-hati.
Metabolit sekunder disintesis dari metabolit primer, jadi produksi lebih efesien dari
antibotik memerlukan arus stabil dari prekursor. Dalam banyak kasus, produksi dari
prekursor terjadi suatu regulasi yang mekanismenya telah diketahui. Sebuah contoh
menarik bagaimana regulasi dari suplai prekursor dan bagaimana hal tersebut dapat
mempengaruhi produksi antibiotik yaitu berupa kondisi kultur dari produksi α-asam
aminoadipik, sebuah prekursor untuk biosintesis β-laktam. Dalam jamur, α-asam
aminoadipik adalah intermediate dalam jalur biosintesis lisin, karena lisin merupakan
produk akhir dari jalur biosintesis, dimana level dari lisinnya tinggi sehingga menutupi
proses biosintesis dengan menghambat enzim pertama dari jalur (feedback inhibition).
Hasilnya akan menyebabkan kekurangan intermediate yang ada di jalur, termasuk α-
asam aminoadipik, jadi kehadiran dari lisin yang berlebih akan menghambat dengan
kuat produksi penicillin dari fermentasi P. Chrysogenum, namun sebaliknya dengan
penambahan lisin berlebihan menjadi stimulat pada produksi cephamisin C dari
streptomyces. Hal ini disebabkan α-asam aminoadipik disintesis secara total melalui rute
lain dalam eubacteria, lisin berfungsi sebagai precusor.
1. Enzim
Enzim mikroorganisme dihasilkan dalam jumlah yang sangat banyak pada suatu industri
dasar adalah protease bakteri, digunakan sebagai tambahan dalam deterjen pencuci.
Sejak tahun 1969, 80% deterjen pencuci mengandung enzim, khususnya protease, juga
amilase, lipase, reduktase, dan enzim lain. Tetapi mulai tahun 1971, penggunaannya
menurun setelah terjadi alergi pada pemakai dan konsumen, sehingga dikembangkan
teknik pemrosesan khusus misalnya ‘microencapsulation’ untuk menjamin pengolahan
bebas-debu.
Enzim penting lain yang dibuat secara komersial adalah amilase dan glukoamilase,
yang digunakan dalam produksi glukosa dari pati. Setelah dihasilkan glukosa,
selanjutnya dengan bantuan glukosa isomerase akan diubah menjadi fruktosa (yang
lebih manis dari glukosa dan sukrosa) dan menghasilkan produk akhir pemanis fruktosa-
tinggi dari pati jagung, gandum, atau kentang. Penggunaan proses tersebut dalam
industri makanan mengalami peningkatan, khususnya dalam produksi minuman ringan.
2. Asam sitrat dan Senyawa Organik lain
Beberapa senyawa organik dihasilkan oleh mikroorganisme dalam jumlah yang cukup
sehingga dapat dibuat melalui fermentasi secara komersial. Asam sitrat, digunakan
secara luas dalam makanan dan minuman, asam itakonat, digunakan dalam pembuatan
resin akrilik, dan asam glukonat, digunakan dalam bentuk kalsium glukonat untuk
mengobato defisiensi kalsium pada manusia dan dalam industri digunakan sebagai
pelembut dan pencuci, dihasilkan oleh fungi. Sorbose dihasilkan ketika Acetobacter
mengoksidasi sorbitol, digunakan dalam pembuatan asam askorbat, vitamin C.
Gibberellin merupakan hormon pertumbuhan tanaman dihasilkan oleh fungi, digunakan
untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman, Dihidroksiaseton dihasilkan melalui oksidasi
gliserol oleh Acetobacter, digunakansebagai pemoles tubuh saat berjemur (‘suntanning
agents’) , Dextran, suatu getah yang digunakan untuk menggabungkan plasma-darah
dan sebagai reagen biokimia, dan asam laktat digunakan dalam industri makanan untuk
mengasamkan makanan dan minuman, dihasilkan oleh bakteri asam laktat. Aseton dan
butanol dapat dihasilkan melalui fermentasi oleh Clostridium acetobutylicum tetapi saat
ini diproduksi dari industri perminyakan melalui sintesis senyawa kimia secara ketat.
3. Vitamin
Vitamin digunakan sebagai tambahan pada makanan manusia dan pakan ternak.
Sebagian besar vitamin dibuat secara komersial melalui sintesis bahan kimia. Sejumlah
vitamin terlalu sulit disintesis dengan biaya murah tapi keuntungannya vitamin dapat
dibuat dengan fermentasi mikrobial. Vitamin B12 dan riboflavin yang terpenting dalam
kelompok vitamin.
Vitamin B12 , disintesis secara khusus di alam oleh mikroorganisme Kebutuhan vitamin
ini pada hewan dipenuhi melalui ambilan makanan atau melalui absorpsi vitamin yang
dihasilkan mikroorganisme dalam usus hewan. Tetapi pada manusia vitamin B12
diperoleh melalui makanan atau sebagai tambahan vitamin, karena seandainya vitamin
ini disintesis oleh mikroorganisme dalam jumlah yang besar di dalam usus besar, tetapi
tidak masuk ke dalam saluran darah.
Riboflavin disintesis oleh beberapa mikroorganisme, termasuk bakteri, fungi, dan ragi.
Fungi Ashbya gossypii menghasilkan sejumlah besar riboflavin (> 7 gram/liter) dan oleh
karena itu sering digunakan dalam proses produksi mikrobiologi. Hasil perolehan yang
sangat banyak ini menyebabkan persaingan ekonomi tinggi di antara proses
mikrobiologi dengan proses sintesis secara kimia.
4. Asam amino
Asam amino digunakan secara luas dalam industri makanan, tambahan pakan, dalam
obat, dan sebagai bahan pemula pada industri kimia. Sebagian besar asam amino yang
penting secara komersial adalah asam glutamat, yang digunakan untuk meningkatkan
rasa. Dua asam amino yang juga penting, asam aspartat dan fenilalanin, yang
menyusun bahan pemanis buatan, aspartat, merupakan unsur penting dalam minuman
ringan diet dan makanan lain yang dijual sebagai produk bebas-gula. Lisin, merupakan
asam amino esensial untuk manusia, dihasilkan oleh Brevibacterium flavum, juga
digunakan sebagai tambahan makanan.
Meskipun sebagian besar asam amino dapat dibuat secara kimia, intesis bahan kimia
menyebabkan pembentukan bentuk DL inaktif. Jika secara biokimia bentuk L
dibutuhkan, maka diperlukan metode enzimatik atau metode mikrobiologi pada
pembuatannya. Produksi asam amino secara mikrobiologi juga dapat melalui fermentasi
langsung, dimana mikroorganisme menghasilkan asam amino dalam suatu proses
fermentasi standar, atau melalui proses enzimatik, dimana mikroorganisme sebagai
sumber enzim dan enzim tersebut digunakan dalam proses produksi.
Pembentukan metabolit sekunder tidak terlepas dari peran metabolit primer. Contoh dari
metabolit Metabolit yang paling sering dibahas adalah antibiotik dan toxin. Kedua zat ini
dihasilkan sebagai alat untuk mempertahankan diri demi kelangsungan hidupnya.
Berikut dijelaskan menganai antibiotik dan toxin.
1. Antibiotika
Antibiotika merupakan senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme, dan dapat
menghambat atau membunuh mikroorganisme lain. Perkembangan antibiotika sebagai
zat untuk pengobatan penyakit infeksi lebih banyak mempengaruhi penggunaan obat
dibandingkan dengan perkembangan antibiotik itu sendiri.
Antibiotika merupakan produk metabolisme sekunder. Meskipun hasilnya relatif rendah
dalam sebagian besar industri fermentasi, tetapi karena aktivitas terapetiknya tinggi
maka menjadi memiliki nilai ekonomik tinggi, oleh karena itu antibiotika dibuat secara
komersial melalui fermentasi mikroba. Beberapa antibiotika dapat disintesis secara
kimia, tetapi karena kompleksitas bahan kimia antibiotika dan cenderung menjadi mahal,
maka tidak memungkinkan sintesis secara kimia dapat bersaing dengan fermentasi
mikroorganisme.
Methylothrophy
Methanotrophs adalah tipe methylotroph yang juga dapat menggunakan metan (CH4)
dan karbondioksida yang dioksidasi secara berurutan menjadi methanol, formaldehid,
formate dan karbondioksida dengan menggunakan enzim metane monooksigenase
contohnya methylococcus. Hal ini didukung dengan bakteri yang dapat memproduksi
metane atau disebut metanogene dalam proses metanogenesis, contohnya
methanococcus dan archea lainnya. Kedua bakteri ini hidup bersimbiosis.
Syntrophy
Syntrophy merupakan berbagai jenis spesies bakteri yang berhubungan dalam sebuah
reaksi kimia, seperti proses oksidasi dari produk akhir fermentasi seperti asetat, ethanol
dan butirat. Salah satu bakterinya adalah Syntrophomonas.