Anda di halaman 1dari 11

UJI SITOTOKSIK DAN UJI KOMBINASI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK

ETANOL AKAR PASAK BUMI (EURYCOMA LONGIFOLIA JACK.,) DAN


DOKSORUBISIN PADA SEL LIMFOSIT

Laela Hayu Nurani1, Sitarina Widyarini2, Ahmad Mursyidi1


1
Dosen Fakutas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan
2
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

ABSTRAK

Uji efek sitotoksik dan uji kombinasi fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi
(Eurycoma longifolia, Jack.,) dan doksorubisin telah dilakukan terhadap sel normal
limfosit secara in vitro. Fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dan
kombinasinya dengan doksorubisin diuji dengan metode MTT. Prinsip kerja metode MTT
adalah dengan mengukur aktivitas dehidrogenase mitokondria pada sel-sel hidup yang
memiliki kemampuan untuk mengkonversi MTT menjadi formazan. Pengujian
sitotoksik ekstrak fraksinasi dilakukan pada konsentrasi 2000, 1000, 500, 250, 125, 62,5,
31,25 µg/mL dan doksorubisin pada konsentrasi 4; 2; 1; 0,5; 0,25; 0,125; 0,0625 µg/mL.
Dari pengujian yang dilakukan diperoleh nilai IC50 fraksi etil asetat ekstrak etanol akar
pasak bumi dan doksorubisin terhadap sel limfosit masing-masing 44 µg/mL dan 1,1
µg/mL. Hasil uji kombinasi diperoleh nilai CI (combination index) tertinggi adalah pada
konsentrasi kombinasi 22 µg/mL (fraksi etil asetat ekstrak etanol APB) dan 0,5547 µg/mL
(doksorubisin) yaitu sbesar 73,282 (CI>1=antagonis). Hasil penelitian menunjukkan fraksi
etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi memiliki toksisitas yang lebih rendah
dibandingkan doksorubisin dan dapat digunakan untuk kombinasi pada kemoterapi dengan
doksorubisin.

Kata Kunci : Akar pasak bumi, doksorubisin, uji sitotoksik, uji kombinasi, sel limfosit.

ABSTRACT

The cytotoxicity and combination test of ethyl acetate fraction of ethanolic extract of Pasak
bumi roots (Eurycoma longifolia Jack.) and doxorubicin have been made to the normal
lymphocyte cells in vitro. The tests were carried out by using MTT method. Principle of the
MTT method is to measure the mitochondrial dehydrogenase activity in living cells that
have the ability to convert MTT into formazan. Cytotoxicity test for fraction performed at
concentrations of 2000;1000;500;250;125;62,5;31,25 µg/mL and the concentrations of
doxorubicin at 4;2;1;0,5;0,25;0,125;0,0625 µg/mL. From the tests IC50 values obtained
ethyl acetate fraction of ethanolic extract of pasak bumi roots and doxorubicin against
lymphocyte cells each 44 µg/mL and 1.1 µg/mL. The results of combination index (CI)
value is 73,282 (CI>1= antagonist) at concentration of the combination 22 µg/mL for
ethyl acetate fraction and 0,5547 for doxorubicin. The Results showed ethyl acetate
fraction of ethanolic extract of the pasak bumi roots has lower toxicity than doxorubicin
and it can be used for the combination chemotherapy with doxorubicin.

Keywords : Pasak bumi roots, doxorubicin, Cytotoxicity test, combination test, lymphocyte
cells

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 138


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

PENDAHULUAN IFN-ɣ secara signifikan, sehingga


Usaha yang banyak dilakukan menyebabkan penurunan sel sitotoksik
untuk mengobati kanker adalah dengan NK, proliferasi limfosit, dan rasio sel
pemberian agen kemoterapetik. limfosit TCD4+/CD8+ [4] serta
Doksorubisin merupakan agen meningkatkan ekspresi CD4 [9]. Atas
kemoterapi antikanker yang terbukti dasar itu maka perlu dicari alternatif
efektif digunakan pada terapi kanker berupa kombinasi antara obat herbal dan
secara luas [1], namun penggunaannya obat sintesis untuk mengatasi resistensi
secara berkepanjangan dapat dan efek samping pada aplikasi
melemahkan sistem imunitas tubuh [2-4]. penggunaannya.
Doksorubisin bekerja tidak selektif Salah satu tanaman yang banyak
karena bersifat toksik baik pada sel diteliti saat ini adalah akar pasak bumi
kanker maupun sel normal, terutama sel (Eurycoma longifolia, Jack.,). Senyawa
normal yang kecepatan proliferasinya yang terkandung dalam E. longifolia
tinggi seperti pada sumsum tulang adalah kuasinoid [10,11] serta alkaloid 9-
belakang [5]. Mekanisme toksisitas metoksisantin-6-on [12, 13], dan alkaloid
doksorubisin telah banyak diketahui [6]. canthinone [11,14]. Akar pasak bumi
Toksisitas kronis doksorubisin mempunyai potensi sebagai antikanker
kemungkinan diperantarai oleh konversi dan kemopreventif. Pasak bumi adalah
metabolik doksorubisin menjadi salah satu tanaman yang telah digunakan
doxorubicinol yang melibatkan berbagai sebagai obat untuk detoksikasi,
enzim antara lain karbonil reduktase. antioksidan radikal bebas, serta
Mekanisme utama toksisitas antikanker [15,16]. Secara in vitro,
doxorubicinol terjadi karena interaksinya ekstrak etanol akar pasak bumi memiliki
dengan besi dan pembentukan reactive aktivitas antiproliferatif tehadap sel
oxygen species (ROS) yang merusak MCF-7 dan T47D yang merupakan
makromolekul sel [6]. Doksorubisin model sel kanker payudara [12]. Fraksi
dengan adanya gugus quinon yang etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi
dimilikinya juga mampu menghasilkan mempunyai nilai IC50 lebih kecil
radikal bebas baik pada sel normal dibandingkan fraksi tak larut etil asetat,
maupun sel kanker [7]. ekstrak etanol dan ekstrak kloroform
Doksorubisin dapat membentuk yang diujikan pada sel T47D [17].
intermediate radikal semiquinon, yang Kandungan eurycomanone pada E.
dapat bereaksi dengan oksigen longifolia juga dilaporkan mempunyai
menghasilkan radikal anion superoksida, aktivitas imunomodulator [15]. Pasak
yang selanjutnya akan akan bumi sebagai imunostimulator dapat
menghasilkan hidrogen peroksida dan mengaktivasi respon imun seluler oleh
radikal hidroksil yang menyerang DNA senyawa kuasinoidnya [18]. Dari uraian
dan mengoksidasi basa pada DNA. diatas perlu dilakukan uji sitotoksik fraksi
Pembentukan radikal bebas ini secara etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi
signifikan distimulasi oleh interaksi terhadap sel limfosit untuk mengetahui
antara doksorubisin dengan besi. sifat sitotoksik fraksi tersebut terhadap
Pertahanan enzimatik dalam sel seperti sel normal dan untuk melihat potensi
superoksid dismutase dan katalase fraksi tersebut untuk meminimalisir efek
merupakan hal penting untuk menjaga sel samping doksorubisin jika dikombinasi
dari toksisitas doksorubisin [8]. dengan doksorubisin
Doksorubisin dapat mempengaruhi fungsi Uji sitotoksisitas fraksi etil asetat
sistem imun tikus yang diinduksi kanker ekstrak etanol akar pasar bumi terhadap
dengan menurunkan IL-2 dan produksi sel limfosit dilakukan dengan

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 139


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

menggunakan metode MTT. Prinsip etanol 70% analisis sebanyak 3 liter


metode MTT adalah pengukuran yang distirer selama 3 jam kemudian
dilakukan secara kolorimetri yang didiamkan selama 24 jam, kemudian
didasarkan terjadinya pembentukan maserat disaring menggunakan corong
garam formazan tidak larut berwarna buchner yang telah dilapisi kertas saring.
ungu dari reaksi reduksi tetrazolium yang Filtrat diuapkan dengan rotary
sifatnya larut dalam air dengan evaporator dengan suhu 60°C sampai
menghasilkan larutan berwarna kuning. diperoleh ekstrak kental [17].
Reagen MTT hanya bereaksi dengan sel
yang masih hidup kemudian dipecah 2. Pembuatan Fraksi Etil asetat
melalui reaksi reduksi oleh sistem Pembuatan fraksi etil asetat
reduktase suksinat tetrazolium dilakukan dengan cara 95% ekstrak
membentuk formazan [19]. etanol dilakukan partisi dengan etil asetat
Penelitian ini diharapkan 1: 2,5 (ekstrak etanol : etil asetat). Partisi
memberikan hasil yang dapat dilakukan 3× dan fraksi etil asetat
membuktikan dan melihat dari aktivitas dipekatkan. Fraksi etil asetat
sitotoksik fraksi dan hal ini dapat dikumpulkan dan kemudian dievaporator
menunjukkan akar pasak bumi mampu sampai diperoleh fraksi kental [17].
dijadikan sebagai pendamping obat
kemoerapi. 3. Analisis kualitatif
Analisis kulitatif dengan metode
BAHAN DAN METODE KLT, dengan menotolkan tiga sampel ke
dalam KLT berupa 1) fraksi tidak larut
Bahan dan Alat etil asetat, 2) fraksi larut etil asetat dan 3)
Rotary Evaporator, Cawan Petri, ekstrak etanol 70% dielusi dengan fase
Stirer, Haemocytometer, Sentrifuge, diam menggunakan silica Gel F254 dan
Sentrifuge, Panci Infus, Alat-Alat Gelas, fase gerak etil asetat analitik dan n-
Plate KLT, Chamber, Autoklaf, Oven, heksan analitik (1:1) dibandingkan
Inkubator CO2, Laminar Air Flow dengan standar euricumanone. Hasil
Cabinet, Efendorf, Cell Counter, dilihat pada UV 254nm dan 366nm,
Microplate 96 Sumuran Dan Elisa kemudian di hitung nilai Rf [17].
Reader.
Serbuk akar pasak bumi 4. Isolasi Sel limfosit
(Eurycoma longifolia Jack), Doxorubicin Limfosit diisolasi dari limfa
(Actavis Indonesia), Etanol 70%, Etil mencit. Limfa yang telah bersih
Asetat, N-Heksan, MTT [3-(4, 5- dimasukkan ke dalam cawan petri steril
Dimetiltiazol-2-Il)-2, 5- kemudian ke dalam limfa disuntikkan
Difeniltetrazolium Bromida], NH4Cl, spuit yang berisi medium komplit dan
FBS (Fetal Bovine Serum) 10%, Tripsin ditekan untuk mengeluarkan sel-sel
EDTA, DMSO, Akuades, RPMI 1640, limfosit. Setelah limfosit dikeluarkan dari
PBS (Phospat Buffer Saline), Penisilin- limfa, kapsul limfa dibuang dan suspensi
Sterptomisin 1% V/V, Sds 10% dalam limfosit dimasukkan ke dalam tabung
HCl 0,01 N, NaHCO3, Fungison reaksi steril dan disentrifus pada 2500
0,5%(V/V) (Gibco). rpm selama 5 menit. Supernatan dibuang,
dan ditambahkan NH4Cl untuk melisis
Metode eritrosit, lalu disentrifus pada 2500 rpm
selama 5 menit. Supernatan dibuang,
1. Ekstraksi akar pasak bumi pelet dicuci dengan RPMI dan
Pembuatan ekstrak dilakukan disentrifus pada 2500 selama 5 menit.
dengan merendam 1 kg serbuk ke dalam Supernatan dibuang, endapan

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 139


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

ditambahkan RPMI, lalu dihitung jumlah dalam inkubator (sampai terbentuk


sel dengan menggunakan formazan ditambahkan stopper SDS 10%
haemacytometer. Setelah dihitung dalam 0,1N HCl. Baca absorbansi
suspensi sel siap dikultur pada mikroplate dengan ELISA reader pada panjang
96 dengan volume 100 μL/sumuran di gelombang 595nm [21,17].
dalam inkubator CO2 5% 37°C selama 24
jam [20]. ANALISIS DATA

5. Uji Sitotoksik Dengan Metode 1. Uji sitotoksik


MTT Assay Parameter uji sitotoksisitas (IC50)
Sampel akar pasak bumi dan regresi linear hubungan antara log
doxorubicin 100 μl dalam media RPMI konsentrasi vs % kehidupan
1640 dengan konsentrasi fraksi etil asetat % kehidupan
(absorbansi pada perlakuan – absorbansi blanko)
ekstrak etanol akar pasak bumi 2000; = 100%
absorbansi pada kontrol negatif – absorbansi blanko
1000; 500; 250; 125; 62,5; 31,25 µg/ml
dan doxorubicin dengan konsentrasi 4; 2; 2. Uji Kombinasi fraksi etil asetat
1; 0,5; 0,25; 0,125; 0,0625 µg/mL. ekstrak etanol akar pasak bumi dan
Dimasukkan ke dalam plate 96 sumuran doksorubisin
yang berbeda yang sudah berisi sel Perhitungan harga CI
limfosit. Selanjutnya kultur inkubasi (Combination Index) menggunakan
dalam inkubator CO2 5% selama 24 jam aplikasi Compusyn, dengan hasil data
pada suhu 37°C. Masing-masing sumuran berupa Combination index pada seluruh
ditambahkan larutan 10 μL MTT 5 perlakuan.
mg/ml. Kemudian plate yang telah
ditambahkan MTT diinkubasi lagi 4 jam HASIL DAN PEMBAHASAN
pada suhu 37°C. Ditambahlan reagen
stopper SDS 10% dalam asam klorida Ekstrak etanol akar pasak bumi
0,01N sebanyak 100 μL pada tiap Pembuatan ekstrak etanol akar
sumuran dan didiamkan sampai 24 jam. pasak bumi dilakukan di laboratorium
Selanjutnya diukur absorbansinya Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas
dengan microplate reader pada panjang Ahmad Dahlan. Ekstrak akar pasak bumi
gelombang 595 nm [21,17]. dibuat dengan metode maserasi yaitu
dengan cara perendaman dan pengadukan
6. Uji Kombinasi fraksi etik asetat serbuk akar pasak bumi menggunakan
ekstrak etanol akar pasak bumi cairan penyari etanol 70% selama 24 jam.
dan doksorubisin Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi
Sel sebanyak 100 μL adalah etanol 70%, pertimbangan
didistribusikan ke dalam plate 96 menggunakan pelarut etanol 70% ini
sumuran dan diinkubasi selama 24 jam berdasarkan sifat etanol yang semipolar
untuk beradaptasi dan menempel di sehingga menguntungkan untuk menyari
sumuran. Ambil plate yang telah berisi senyawa-senyawa yang sifatnya polar
sel dari inkubator. Masukkan seri sampai nonpolar, termasuk diantaranya
konsentrasi akar pasak bumi dan euricumanone. Berdasarkan penelitian
doxorubicin ke dalam sumuran masing- [17] disebutkan bahwa hasil IC50 terlihat
masing 50 μL dengan 4 seri konsentrasi bahwa ekstrak etanol mempunyai efek
terdiri dari : IC50, ¾ IC50, ½ IC50, dan ¼ sitotoksik yang lebih tinggi dibandingkan
IC50. Inkubasi selama 24 jam. ekstrak kloroform dan ekstrak air pada sel
Ditambahkan reagen MTT 50 μL ke T47D. Hal tersebut menunjukkan bahwa
setiap sumuran, termasuk kontrol media etanol merupakan pelarut yang mampu
(tanpa sel). Inkubasi sel selama 4 jam di menyari zat aktif sitotoksik dalam

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 140


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

tanaman akar pasak bumi yang lebih baik Uji kualitatif fraksi etil asetat ekstrak
dibandingkan kloroform dan air. Hasil etanol akar pasak bumi
rendemen yang diperoleh dari 1 kg Uji kualitatif senyawa dengan
serbuk akar pasak bumi adalah 2,99%. metode KLT merupakan cara sederhana
Secara organoleptis ekstrak yang untuk mengidentifikasi suatu senyawa.
diperoleh berwarna coklat gelap, kental, Data yang diperoleh berupa harga Rf dan
rasa pahit, dan mempunyai bau yang warna bercak kromatogram yang
khas. diperoleh dari pengembangan bercak
pada plat kromatografi lapis tipis. Uji ini
Fraksi etil asetat akar pasak bumi bertujuan untuk melihat kebenaran bahwa
Tahap selanjutnya dari penelitian fraksi etil asetat akar pasak bumi
ini adalah fraksinasi. Fraksinasi disini mengandung senyawa eurycomanone.
adalah proses pemisahan senyawa aktif Pada uji ini gunakan fase diam silika gel
dalam crude extract sampel berdasarkan G 245 yang telah ditotolkan sampel uji
tingkat kepolarannya. Dalam proses ini (fraksi etil asetat ekstrak etanol akar
dilakukan fraksinasi dengan etil asetat. pasak bumi, fraksi tidak larut etil asetat
Pemilihan etil asetat atas dasar polaritas ekstrak etanol akar pasak bumi dan
yang berbeda dari etanol sehingga ekstrak etanol akar pasak bumi)
diharapkan adanya pemisahan senyawa kemudian di kembangkan pada fase gerak
dalam ekstrak etanol. Selain itu alasan etil asetat analitik dan n-heksane analitik
penggunaan fraksi etil asetat ekstrak dengan perbandingan 1 : 1. Hasil KLT
etanol akar pasak bumi karena nilai IC50 yang diperoleh menunjukkan bahwa
fraksi etil asetat lebih kecil (55,2 ± 31,6 sampel berfluoresensi biru pada UV 254
µg/mL) dibandingkan fraksi tak larut etil nm dan berfluoresensi pada UV 366 nm.
asetat (194,9 ± 7,8 µg/mL), ekstrak Nilai Rf hasil uji kualitatif akar pasak
etanol (167,7 ± 76,7 μg/mL) dan ekstrak bumi dapat dilihat pada Gambar 1.
kloroform (370,0 ±70,4 µg/mL) yang Pada gambar 1 dapat dilihat
diujikan pada sel T47D [17]. Senyawa bahwa adanya pemisahan komponen
dengan IC50 yang lebih kecil, lebih setelah dilakukan elusi dengan fase gerak
mempunyai potensi untuk dikembangkan etil asetat : n-heksan (1:1). Hal ini
sebagai antikanker [22]. Namun selain menunjukkan bahwa baik proses
pentingnya uji terhadap sel kanker juga ekstraksi ataupun fraksinasi dapat
perlu diujikan pada sel normal untuk menarik komponen-komponen zat aktif.
melihat ketoksikan suatu senyawa pada Hasil profil kromatografi lapis tipis pada
sel normal. ekstrak etanol akar pasak bumi terlihat
Ekstrak yang diperoleh kemudian bercak yang lebih banyak dibandingkan
difraksinasi dengan etil asetat, sebanyak dengan fraksi etil asetat dan fraksi tidak
95% dari ekstrak difraksinasi dengan etil larut etil asetat, hal ini dimungkinkan
asetat 1 : 2,5 (etil asetat : ekstrak), partisi karena pelarut etanol merupakan pelarut
dilakukan 3× dan fraksi etil asetat yang dapat menarik banyak senyawa,
dipekatkan. Fraksi etil asetat sedangkan etil asetat mempunyai
dikumpulkan dan kemudian di rotary kepolaran yang berbeda dengan etanol
evaporator sampai diperoleh fraksi sehingga dapat menarik lebih sedikit
kental. Cara fraksinasi ini diharapkan senyawa yang sudah ada pada ekstrak
mampu melarutkan zat-zat dengan etanol. Bercak pada fraksi etil asetat dan
optimal. Dalam penelitian ini diperoleh fraksi tidak larut etil asetat terlihat sama
fraksi yang larut etil asetat dan tidak larut dengan nilai Rf bercak ketiga yaitu 0,55,
etil asetat, dengan rendemen fraksi yang namun yang membedakan bercak
larut etil asetat sebesar 19,73% dan yang keduanya adalah ketajaman bercaknya,
tidak larut etil asetat 73,38%. dimana bercak fraksi etil asetat lebih

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 141


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

tajam dibandingkan fraksi tidak larut etil etil asetat akar pasak bumi mempunyai
asetat. Pada penelitian ini yang akan nilai ketoksikan yang lebih tinggi
digunakan sebagai bahan uji penelitian terhadap sel kanker T47D dibandingkan
adalah fraksi etil asetat akar pasak bumi fraksi tidak larut etil asetat dan ekstrak
hal ini dikarenakan pada penelitian etanol akar pasak bumi [17].
sebelumnya menyebutkan bahwa fraksi

Bercak 5

Bercak 4
Bercak 3
Bercak 2

Bercak 1

a b c

Gambar 1. Profil Kromatografi Lapis Tipis (UV 366nm) fraksi etil asetat ekstrak etanol
akar pasak bumi pada a. Fraksi tidak larut etil asetat, b. Ekstrak etanol, c.
Fraksi larut etil asetat.

Uji Sitotoksik Dengan Metode MTT konsentrasi senyawa uji yang digunakan
Assay dalam uji selanjutnya seperti uji
Uji sitotoksik ini bertujuan untuk kombinasi. Hasil perlakuan dengan uji
mengetahui efek sitotoksik fraksi etil MTT pada penelitian ini dapat dilihat
asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dan pada Gambar 2, terlihat gambaran kristal
doksorubisin terhadap sel limfosit (sel kristal berwarna ungu yang tidak larut
normal). Uji sitotoksik merupakan dalam air tetapi larut dalam SDS 10% .
orientasi awal untuk menentukan

b
a c

Gambar 2. Kristal formazan dilihat dari mikroskop denga pembesaran 400 (a) sel
sebelum diberi perlakuan MTT, (b) sel mati, (c) sel hidup.

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 142


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

Parameter yang digunakan untuk dimana nilai IC50 ≤20 µg/ml = sangat
menyatakan potensi sitotoksik adalah aktif, IC50 21-200 µg/ml = cukup aktif,
harga IC50 (Median Inhibitory IC50 201-500 µg/ml = lemah [24].
Concentration) yang merupakan Berdasarkan penelitian Nurani [17] nilai
manifestasi dari potensi ketoksikan IC50 pada fraksi etil asetat termasuk
[21,22]. Harga IC50 merupakan kadar dalam kategori cukup aktif berpotensi
yang mampu menghambat proliferasi sel untuk sitotoksik kanker dibandingkan
sebesar 50% populasi. Harga IC50 dengan fraksi tidak larut etil asetat dan
diperoleh dengan metode regresi linear, ekstrak etanol dari akar pasak bumi.
dicari dari persamaan garis hubungan Kategori nilai IC50 oleh NCI tersebut juga
antara log konsentrasi vs % kehidupan menggambarkan bahwa semakin kecil
yang dihasilkan, harga probit 5 nilai IC50 maka semakin toksik senyawa
dimasukkan ke dalam persamaan garis tersebut dan sebaliknya semakin besar
lurus sehingga diperoleh log kadar yang nilai IC50 maka semakin kecil potennsi
menyebabkan penghambatan 50% ketoksikannya. Namun selain pentingnya
populasi sel [23]. uji terhadap sel kanker juga perlu
Alasan penggunaan fraksi etil diujikan pada sel normal untuk melihat
asetat ekstrak etanol akar pasak bumi ketoksikan suatu senyawa pada sel
selain karena nilai IC50 fraksi etil asetat normal, sehingga pada penelitian ini
ekstrak etanol akar pasak bumi lebih dilakukan uji sitotoksik terhdap sel
kecil (55,2 ± 31,6 µg/mL) dibandingkan limfosit (sel normal), untuk melihat
fraksi tak larut etil asetat (194,9 ± 7,8 ketoksikan fraksi etil asetat akar pasak
µg/mL), ekstrak etanol (167,7 ± 76,7 bumi terhadap sel limfosit dan
µg/mL) dan ekstrak kloroform (370,0 membandingkan ketoksikannya dengan
±70,4 µg/mL) yang diujikan pada sel agen kemoterapi doksorubisin.
T47D [17]. Senyawa dengan IC50 yang Senyawa dengan IC50 yang lebih
lebih kecil, lebih mempunyai potensi besar mempunyai efek ketoksiskan yang
untuk dikembangkan sebagai antikanker lebih rendah terhadap sel normal [17, 25,
[22], selain itu American National 26]. Hasil IC50 fraksi etil asetat ekstrak
Cancer Institute (NCI) juga etanol akar pasak bumi dan doksorubisin
menyebutkan bahwa kriteria ketoksikan pada penelitian ini ditunjukkan pada
suatu senyawa terhadap sel kanker Tabel 1.

Tabel 1. Nilai IC50 fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dan doksorubisin
pada sel limfosit
Nilai IC50 (µg/mL)
Fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi 44
Doksorubisin 1,1

Dari hasil tersebut dapat doksorubisin mempunyai efek yang lebih


disimpulkan bahwa nilai IC50 fraksi etil toksik dibandingkan fraksi etil asetat
asetat ekstrak etanol akar pasak bumi (44 ekstrak etanol akar pasak bumi terhadap
µg/mL) lebih besar dibandingkan dengan sel limfosit. Hal ini mungkin
doksorubisin (1,1 µg/mL) berdasarkan doksorubisin bekerja tidak selektif karena
hasil tersebut fraksi etil asetat ekstrak bersifat toksik baik pada sel kanker
etanol akar pasak bumi mempunyai nilai maupun sel normal, terutama sel normal
IC50 yang lebih besar dibandingkan yang kecepatan proliferasinya tinggi
doksorubisin, hal ini menunjukkan bahwa seperti pada sumsum tulang belakang [5].

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 143


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

Mekanisme toksisitas doksorubisin telah sitotoksik ini akan menjadi acuan untuk
banyak diketahui [6]. Toksisitas kronis uji selanjutnya yaitu uji kombinasi fraksi
doksorubisin kemungkinan diperantarai etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi
oleh konversi metabolik doksorubisin dengan doksorubisin.
menjadi doxorubicinol yang melibatkan
berbagai enzim antara lain karbonil Uji Kombinasi Fraksi etil asetat
reduktase. Mekanisme utama toksisitas ekstrak Etanolik akar pasak bumi dan
doxorubicinol terjadi karena interaksinya Doksorubisin Terhadap Sel Limfosit
dengan besi dan pembentukan reactive Penggunaan fraksi etil asetat
oxygen species (ROS) yang merusak ekstrak etanol akar pasak bumi bertujuan
makromolekul sel [6]. Doksorubisin untuk ko-kemoterapi atau pendamping
dengan adanya gugus quinon yang kemoterapi yang bertujuan untuk
dimilikinya juga mampu menghasilkan meminimalisir efek samping yang
radikal bebas baik pada sel normal disebabkan oleh agen kemoterapi. Hasil
maupun sel kanker [7]. Doksorubisin uji sitotoksik yang dilakukan
dapat membentuk intermediate radikal menunjukkan bahwa fraksi etil asetat
semiquinon, yang dapat bereaksi dengan ekstrak etanol akar pasak bumi
oksigen menghasilkan radikal anion mempunyai nilai IC50 yang lebih besar
superoksida, yang selanjutnya akan akan dibandingkan doksorubisin pada sel
menghasilkan hidrogen peroksida dan limfosit hal ini menunjukkan bahwa
radikal hidroksil yang menyerang DNA doksorubisin lebih toksik dibandingkan
dan mengoksidasi basa pada DNA. fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak
Pembentukan radikal bebas ini secara bumi. Oleh karena itu, dilakukan uji
signifikan distimulasi oleh interaksi kombinasi untuk mengetahui konsentrasi
antara doksorubisin dengan besi. kombinasi terbaik yang akan digunakan
Pertahanan enzimatik dalam sel seperti untuk uji selanjutnya yaitu uji
superoksid dismutase dan katalase imunositokimia. Pada uji ini dilakukan
merupakan hal penting untuk menjaga sel pada 4 konsentrasi yaitu IC50, 3/4 IC50,
dari toksisitas doksorubisin [8]. Hasil uji 1/2 IC50, 1/4 IC50.

Tabel 2. Konsentrasi pada uji kombinasi fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi
dan doksorubisin pada sel limfosit
Fraksi etil asetat ekstrak etanol Doksorubisin
Konsentrasi
akar pasak bumi (µg/mL) (µg/mL)
IC50 44 1,1094
3/4 IC50 33 0,83205
1/2 IC50 22 0,5547
1/4 IC50 11 0,27735

Perlakuan pada uji kombinasi setelah diperoleh absorbansi dihitung %


sama dengan uji sitotoksik yaitu dengan kehidupan kemudian dianalisis dengan
menggunakan uji MTT tetapi sampel menggunakan software Compusyn untuk
yang digunakan merupakan sampel memperolah nilai combination index
kombinasi antara fraksi etil asetat ekstrak (CI). Nilai CI=1 menginterpretasikan
etanol akar pasak bumi dengan kinerja yang aditif antar 2 kombinasi
doksorubisin. Hasil dilihat dari intensitas sampel, CI <1 sinergis dan, CI >1
warna ungu ditetapkan secara antagonis [27]. Hasil analisis uji
spektrofotometri dengan microplate kombinasi dengan Compusyn dapat
reader pada panjang gelombang 550 nm, dilihat pada Tabel 3.

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 144


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

Tabel 3. Hasil uji kombinasi fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dengan
doksorubisin pada sel limfosit
Konsentrasi APB (µg/ml) Konsentrasi Doksorubisin (µg/ml) Efek CI
44,0 1,1094 0,9244 5,25609
44,0 1,1094 0,8588 2,23785
33,0 1,1094 0,6722 20,3126
33,0 1,1094 0,9647 34,1302
22,0 1,1094 0,8487 2,12344
22,0 1,1094 0,7277 10,8117
11,0 1,1094 0,642 27,9530
11,0 1,1094 0,8386 2,31810
44,0 0,83205 0,7226 8,66038
44,0 0,83205 0,8487 1,95663
33,0 0,83205 0,8739 1,61079
33,0 0,83205 0,8185 2,55427
22,0 0,83205 0,9395 4,91874
22,0 0,83205 0,9445 6,26989
11,0 0,83205 0,8689 1,15286
11,0 0,83205 0,9193 1,27569
11,0 0,83205 0,7731 4,55926
44,0 0,5547 0,5361 39,9340
44,0 0,5547 0,8134 1,96454
33,0 0,5547 0,6268 16,3581
33,0 0,5547 0,6066 20,0574
33,0 0,5547 0,3898 164,591
22,0 0,5547 0,7126 6,47401
22,0 0,5547 0,9899 763,282
11,0 0,5547 0,647 13,2701
11,0 0,5547 0,9849 124,461
44,0 0,26635 0,9444 12,3125
44,0 0,26635 0,884 1,56503
33,0 0,26635 0,6823 4,39220
33,0 0,26635 0,4806 32,6109
22,0 0,26635 0,6319 7,45885
22,0 0,26635 0,7176 2,95058
11,0 0,26635 0,92436 1,30934
11,0 0,26635 0,768 1,58507

Doksorubisin pada penelitian ini hasil analisis compusyn ditunjukkan


digunakan untuk menurunkan sistem bahwa kombinasi 22,0 µg/mL fraksi etil
imun [2-4] dan fraksi etil asetat ekstrak asetat ekstrak etanol akar pasak bumi dan
etanol akar pasak bumi digunakan untuk 0,5547 µg/mL doksorubisin
meningkatkan sistem imun [15,17] untuk menunjukkan nilai CI tertinggi yaitu
mengatasi efek samping dari sebesar 763,282 (CI>1) hal ini
doksorubisin. Pada penelitian ini kedua menunjukkan bahwa kombinasi tersebut
senyawa tersebut mempunyai kerja yang mempunyai efek antagonis terhadap sel
berlawanan. Sehingga hasil CI yang akan normal, dimana doksorubisin dapat
digunakan untuk untuk uji selanjutnya berefek toksik terhadap sel normal dan
adalah hasil CI tertinggi (>1) atau yang fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak
menunjukkan efek antagonis [27]. Dari

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 145


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

bumi dapat meminimalisir efek samping myocardial oxidative stress and


doksorubisin tersebut. immunosuppression by grape seed
proanthocyanidins in tumour-bearing
KESIMPULAN mice. Journal Pharmacy
Nilai IC50 fraksi etil asetat ekstrak Pharmacology , 57, 1043-52.
etanol akar pasak bumi (44 µg/mL) lebih 5. Bhinge, K., and Gupta, V., 2012, The
besar dibandingkan dengan doksorubisin Opposite Effects of Doxorubicin on
(1,1 µg/mL). Kombinasi 22,0 µg/mL Bone Marrow Stem Cells Versus
fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak Breast Cancer Stem, International
bumi dan 0,5547 µg/mL doksorubisin Journal Biochemistry Celluler
menunjukkan nilai CI tertinggi yaitu Biology, 44(11): 1770-8.
sebesar 763,282 (CI>1) hal ini 6. Minotti, G., Menna, P., Salvatorelli,
menunjukkan bahwa kombinasi tersebut E., Cairo,G., and Gianni, L. 2004.
mempunyai efek antagonis terhadap sel Anthracyclins: Molecular Advances
normal. and Pharmacologic Developments in
Antitumor Activity and
SARAN Cardiotoxicity. Pharmacology
Perlu dilakukan penelitian Review., 56:185-228.
proliferasi limfosit secara bersamaan 7. Gewirtz, D.A., 1999, A critical
dengan uji sitotoksik dan uji kombinasi evaluation of the mechanisms of
fraksi etil asetat ekstrak etanol akar pasak action proposed for the antitumor
bumi dan doksorubisin. effects of the anthracycline antibiotics
adriamycin and daunorubicin,
UCAPAN TERIMA KASIH Biochemistry Pharmacology.,57:727-
Terima kasih kepada DIKTI atas 741.
program Hibah Tim Pascasarjana tahun 8. Bruton, L., Lazo, J. S., and Parker, K.
anggaran 2014/2015. L., 2005, Goodman & Gilman’s The
Pharmacological Basis of
DAFTAR PUSTAKA Therapeutics, 11th Edition,
1. Frias, M. A., Lang, U., Gerber-Wicht, McGrawHill, Lange
C., and James, R. W., 2009, Native 9. Susilowati, A., 2013, Efek Ekstrak
and Reconstituted HDL Protect Etanol Akar Paaak Bumi (Eurycoma
Cardiomyocytes from Doxorubicin- longifolia Jack) Terhadap Ekspresi
Induced Apoptosis, Cardiovascular Protein CD4 pada Organ Hati Tikus
Research, 25(6):36-42. Sprague Dawley yang Diberikan
2. Injac, R., M. Perse., N. Obermajer., Doxorubicin, Skripsi, Universitas
V. D. Milic., M. Prijatelj., A. AhmadDahlan, Yogyakarta.
Djordjevic., A. Cerar., B. Strukelj., 10. Beddir, E., Abou-Gazar, H.,
2008, Potential hepatoprotective Ngwendson, J.N., and Khan I.A.,
effects of fullerenol C60 (OH) 24 in 2003, Eurycomanoside: A new
doxorubicin-induced hepatotoxicity quassinoid from the roots of
in rats with mammary Carcinomas, Eurycoma longifolia Jack, Chem.
Biomaterials 29(24-25): 3451-3460. Pharm. Bull. 51(11): 1301-1303
3. Patel, D., and Shukla, 2007. Apigenin 11. Chan, K., L., Choo, C., Y., Abdullah,
and Cancer Chemoprevention: N., R., and Ismail, Z., 2005,
Progress, Potensial, Promise Semisynthetic 15-O-acyl- and 1,15-
(Review). Internasional Journal di-O-acyleurycomanones from
Oncology. 30: 233-45 Eurycoma longifolia as potential
4. Zhang XY, Li WG, Wu YJ. 2005. antimalarials, Plan Med, 71 (10):
Amelioration of doxorubicin-induced 967-9

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 146


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090
Uji Sitotoksik dan Uji Kombinasi Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Akar Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack.,) dan Doksorubisin
Pada Sel Limfosit

12. Nurhanan, M.Y, Hawairiah, A., 20. Depamede, S.N., 2006. Isolation and
Ilham, M.A., and Shukri, M., 2005, characterisation of the
Cytotoxic effects of the root extracts immunosuppressive peptides in the
of Eurycoma longifolaia Jack, rats testis. Thesis. University of
Phytother Res, 19: 994-996. Adelaide.
13. Tan, H.T., and Raharja, K, 2002, 21. Hay, F.C. & Westwood, O.M.R.,
Obat-Obat Penting, Khasiat, 2002, Practical Immunology Fourth
Penggunaan, dan Efek-Efek edition, Blackwell Science, Oxford
sampingnya, PT. Alex Media 22. Meiyanti, 2009, Prosedur Tetap
Komputindo Kelompok Gramedia, Pengamatan Ekspresi Protein dengan
Jakarta, Hal 810. Metode Imunohistokimia, CCRC, 03-
14. Choo, C.Y. and Chan, K.L. 2002. The 012-01
Toxicity of some quassinoids from 23. Agustini , N. W. S. 2012. Aktivitas
Eurycoma longifolia, Planta Medica, Antioksidan Dan Uji Toksisitas
68: 662-664. Hayati Pigmen Fikobiliprotein Dari
15. Ang, H. H., Y. Hitotsuyanagi, et al. Ekstrak Spirulina Platensis. Seminar
(2002). Quassinoids from Eurycoma Nasional IX pendidikan biologi FKIP
longifolia. Phytochemistry 59(8): UNS. Surakata, Indonesia
833-837. 24. Srisawat, T., Chumkaew, P., Heed-
16. Sangat, H.M., Zuhud, E.A.M. dan Chim, W., Sukpondma, Y., and
Damayanti,E.K. 2000. Kamus Kanokwiroon, K., Phytochemical
Penyakit dan Tumbuhan Obat screening and cytotoxicity of crude
Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor extracts of Vatica diospyroides
Indonesia symington type LS, Tropical Journal
17. Nurani, L. H., 2011, Mekanisme of Pharmaceutical Research, vol. 12,
Molekuler Kemopreventif dan no. 1, pp. 71–76, 2013.
Antikanker Senyawa Aktif Akar 25. Melannisa, R., 2004, Pengaruh PGV-
Pasak Bumi (Eurycoma longifolia 1 Pada Sel Kanker Payudara Yang
Jack) Kajian In Vitro pada sel T47D Diinduksi 17β-Estradiol: Kajian
dan In Vivo pada Kanker Payudara Antiproliferasi, Pemacuan Apoptosis
pada Tikus SD yang diinduksi dan Antiangiogenesis, Tesis, Sekolah
DMBA, Disertasi Universitas Gadjah Pascasarjana, UGM, Yogyakarta
Mada, Yogyakarta 26. Turalely, R., Hadanu, R., Mahulete,
18. Tee, T. T. and H. L. P. Azimahtol F., 2012, Uji Aktivitas Sitotoksik Dan
(2005). Induction of apoptosis by Analisis Fitokimia Ekstrak Daun
Eurycoma longifolia Jack extracts. Kapur (Harmsiopanax aculeatus
Anticancer research 25(3B): 2205- Hamrs), Prosiding Insinas, 1059
2213 27. Chou, T.C., 2010. Drug Combination
19. Doyle, A., dan Griffiths, J. B. 2000. Studies and Their Synergy
Cell and Tissue Culture for Medical Quantification Using the Chou-
Research. John Willey and Sons Talalay Method. American
Ltd. : New York Association for Cancer Research.
443.

J. Trop. Pharm. Chem. 2015. Vol 3. No. 2 147


p-ISSN: 2087-7099; e-ISSN: 2407-6090

Anda mungkin juga menyukai