Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN LENGKAP ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

“SISTEM RANGKA”

Disusun Oleh :

Erviana (16.01.350)
Wa Ode Ratnasari Hasan (16.01.382)
Andi Resky Mardani (16.01.341)
Aziza Darwis (16.01.330)
Nadira Nasir (16.01.360)
Aprianto Chandra (16.01.371)

KELAS : TRANSFER C
GOL/KELOMPOK : 1/III
ASISTEN : MEIZKE HANDAYANI

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI MAKASSAR

2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah melakukan gerak. Gerak
adalah perubahan posisi sebagian atau seluruh tubuh makhluk hidup.
Pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya fungsi gerak
dilaksanakan oleh sistem gerak. Sistem ini terdiri atas rangka dan otot.
Tulang termasuk ke dalam alat gerak pasif sedangkan otot termasuk ke
dalam alat gerak aktif. Keduanya saling bekerjasama membentuk
sebuah sistem gerak.Karena lingkungan hidup, kebiasaan serta
perilaku yang berbeda-beda maka alat gerak pada hewan dan manusia
memiliki struktur yang berbeda.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Rangka manusia dibentuk dari
tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh
struktur lain seperti ligament, tendon, otot, dan organ lainnya. Dengan
adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi
badan seseorang dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang
penyusun tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya otot dan
persendian, maka tubuh manusia dapat bergerak. Sebagian besar
pembentukan sel darah juga terjadi di dalam sumsum tulang. Tulang
juga merupakan organ yang mengandung mineral kalsium paling
banyak diantara organ tubuh lainnya.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
1. Mampu memahami struktur dan fungsi dan mengetahui
bagian-bagian kerangka dalam tubuh manusia.
2. Dapat dijadikan sebagai suatu acuan pembelajaran anatomi
dan fisiologi bagima hasiswa farmasi dan sains.

1.2.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan praktikum ini adalah :
1. Untuk mengetahui pembagian tulang yang menyusun rangka
tubuh.
2. Untuk mengetahui pengelompokan tulang berdasarkan
bahan penyusunnya.

1.3 Prinsip Percobaan

Percobaan dilakukan dengan melakukan pengamatan mengenai


sistem rangka pada manusia dimulai dari tulang tengkorak, hingga
tulang anggota gerak bawah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

a. Rangka
Rangka (skeleton) susunan berbagai macam tulang yang
berjumlah 206 tulang, satu sama lain disambungkan dengan sendi
(joint/articulation).

(Gambar Rangka Manusia; Wesley Norman;1999 ).


Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk
menyimpan bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat
melekatnya otot rangka, melindungi tubuh yang lunak dan menunjang
tubuh. Terdiri dari tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka
penopang tulang bahu, rangka penopang tulang pinggul, tulang angota
badan atas dan bawah.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian
sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh. Sistem
rangka membentuk dasar dari tubuh manusia. Semua organ-organ,
daging, darah, otot, cair dan udara semua terkandung dalam tubuh
dan memiliki kestabilan dan kekuatan tertentu karena tulang. 206
tulang dalam tubuh membentuk system rangka. Tulang-tulang ini
didukung oleh sumsum tulang, yang dihasilkan oleh bentuk energi
paling murni di dalam tubuh.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan
dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi
menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak
adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang
tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur
lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya.
Secara garis besar, rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi
dua, yaitu rangka aksial (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler
(anggota tubuh).
a. Rangka Aksial
Rangka aksral terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang
tengkorak, dan tulang rusuk.
a) Tengkorak.
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang
yang terdapat pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak
dapat digerakkan.

b) Tulang Belakang.
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan – pelengkungan
yang berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan
manusia melakukan berbagai jenis posisi dan gerakar misalnya
berdiri, duduk, atau berlari.
c) Hioid.
Hioid merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat di
antara laring dan mandibula. Hioid berfungsi sebagai tempat

Tulang dada dan tulang rusuk. Tulang dada dan tulang rusuk
bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ organ penting yang
terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga
berhubungan dengan tulang belakang.
b. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan,
tulang-tulang lengan, tungkai, dan telapak kaki. Secara umum rangka
apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan kaki yang
dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah.
1) Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan
bahu.
2) Tulang Belikat.
Tulang belikat terdapat diatas sendi bahu dan
merupakan bagian pembentuk bahu.
3) Tulang Pangkal Lengan, Pengumpil, Hasta
Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang
pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu
tangan.
4) Tangan.
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan
tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh
karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium,
trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal)
terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan
terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua
ruas.
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa
tulang yang menyusun kaki (alat gerak bagian bawah). Kaki
terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun
oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang kering dan tulang
betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit, kalkaneus,
talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang
maupun tulang pendek. Lalu, apa fungsi kerangka bagi manusia. Fungsinya
diantaranya adalah :

1) Untuk memberikan bentuk keseluruhan bagi tubuh


2) Menjaga agar organ tubuh tetap berada ditempatnya
3) Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru
4) Untuk bergerak ketika dikehendaki otot
5) Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang
Tulang dikelompokkan menurut bentuknya menjadi :
1) Tulang pipa. Contohnya tulang paha
2) Tulang pendek. Contohnya tulang pergelangan
3) Tulang pipih. Contohnya tulang bahu
4) Tulang tak beraturan. Contohnya tulang rahang
Susunan tulang pipa

1. Epiphysis (kepala)
2. Metaphysis (batang)
3. Periosteum: lapisan tipis
4. Tulang yang keras dan pekat
5. Bagian yang lembut seperti spon
6. Rongga sumsum
7. Cartilage (tulang rawan)
Sendi adalah sambungan antara tulang-tulang, macam-macam sendi :

a. Sendi Engsel. Dapat digerakkan ke satu arah. Contoh sendi pada siku,
lutut, ruas jari tangan, ruas jari kaki.
b. Sendi Peluru. Memungkinkan gerakan ke semua arah. Tulang yang
satu dapat berputar pada tulang lainnya. Contoh sendi pada ruas
tulang leher paling atas dan pangkal paha.
c. Sendi Pelana. Dapat bergerak ke dua arah. Contoh sendi pada telapak
tangan dan pangkal ibu jari.
d. Sendi Kaku. Bergerak sangat sedikit atau terbatas. Contoh sendi pada
ruang tulang belakang
e. Sendi Geser. Ujung tulang yang satu menggeser ujung tulang yang
lain. Contoh sendi pada tulang hasta dan tulang pengumpil.
f. Sendi Putar. Tulang yang satu dapat berputar mengelilingi tulang
lainnya yang bertindak sebagai poros. Contoh sendi pada tulang atlas
(tulang leher yang pertama) dengan tulang tengkorak.
(Irawan , B; 2013) dan (Pearce C Eyelin ;2006)
BAB III

METODE KERJA

III.1 Alat dan Bahan

III.1.1 Alat
Alat yang digunakan adalah alat tulis.
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah alat peraga manusia yang
meliputi tulang anggota badan, tulang ekstrimitas atas dan
eksrimitas bawah, tulang tempurung kepala dan tulang wajah.

III.2 Cara Kerja

1. Pengamatan pada torso tulang tengkorak hingga tulang anggota


gerak bawah kemudian mengisi lembr kerja.
2. Memberi keterangan pada tiap-tiap bagian dari rangka serta fungsi
dari masing-masing tulang.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.I Gambar Pengamatan


IV.II Pembahasan

Pada organ tubuh manusia tulang atau rangka memiliki fungsi yang
sangat penting bagi tubuh kita, antara lain fungsi dari tulang itu sendiri
yaitu tempat melekatnya otot, memberi bentuk pada tubuh, melakukan
fungsi gerak aktif, tempat pembentukan sel-sel darah, tempat
penimbunan garam mineral, untuk menopang tubuh, sebagai pelindung
organ vital.

Sistem rangka dibagi menjadi dua yaitu rangka sumbu (rangka aksial)
dan rangka anggota (rangka appendikular). Rangka aksial meliputi
tengkorak (kranium), tulang belakang (kolumna vertebralis), tulang rusuk
(kosta), dan tulang dada (sternum). Rangka apendikuler menyusun alat
gerak, yaitu tangan dan kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas
dan rangka bagian bawah.

Tengkorak berfungsi melindungi otak, hubungan tulang yang terdapat


pada tempurung kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakkan.
Pada tulang belakang terjadi pelengkungan-pelengkungan yang
berfungsi untuk menyangga berat dan memungkinkan manusia
melakukan berbagai jenis gerakan. Tulang dada dan tulang rusuk
bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ – organ penting
yang terdapat di dada, yaitu paru – paru dan jantung. Tulang rusuk juga
berhubungan dengan tulang belakang.

Tulang selangka atau tulang leher membentuk bagian depan bahu.


Tulang belikat terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian
pembentuk bahu. Tulang pangkal lengan bersama dengan tulang
pengumpil dan tulang hasta menyusun alat gerak, yaitu tangan. Tulang
tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan,
dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum,
pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan
(metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan
terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas. Tulang
apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun
kaki (alat gerak bagian bawah). Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak
kaki. Tulang kaki disusun oleh tulang paha , tempurung lutut, tulang
kering dan tulang betis. Pergelangan kaki disusun oleh tulang tumit,
kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis, dan jari – jari.

Tulang tengkorak disusun oleh beberapa tulang yaitu yang berbentuk


pipih ; tulang ubun-ubun yang berjumlah 2 tulang, tulang dahi yang
berjumlah 1, tulang baji yang berjumlah 2, tulang air mata berjumlah 2,
tulang hidung berjumlah 2, tulang pipi berjumlah 2, tulang tengkorak
berjumlah 1, tulang pelipis berjumlah 2 ; yang berbentuk pendek ; tulang
rahang atas yang berjumlah 1 dan tulang rahang bawah berjumlah 1;
yang berbentuk pipa ; tulang lidah berjumlah 1(dalam satu rangka
manusia lengkap).

Penyusun anggota badan meliputi tulang dada/rusuk, tulang


belakang, tulang pembentuk gelang panggul dan tulang pembentuk
gelang bahu. Penyusun tulang rusuk diantaranya ; tulang rusuk sejati
berjumlah 7 pasang, tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang dan tulang
rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Penyusun tulang belakang
diantaranya ; ruas leher berjumlah 7 ruas, punggung berjumlah 12 ruas,
pinggang berjumlah 5 ruas, kelangkang berjumlah 5 ruas, dan ekor
berjumlah 4 ruas. Penyusun gelang bahu diantaranya adalah selangka
dan belikat, sedangkan tulang penyusun gelang panggul adalah
panggul(dalam satu rangka manusia lengkap).

Penyusun anggota gerak dibagi menjadi atas (lengan) dan


bawah(kaki). Lengan disusun oleh tulang lengan atas, hasta, pengumpil,
pergelangan tangan, dan jari-jari tangan. Sedangkan kaki disusun oleh
tulang tulang paha berjumlah 1 pasang, betis dan kering berjumlah 1
pasang, pergelangan kaki berjumlah 1 pasang, telapak kaki berjumlah 1
pasang, dan jari-jari kaki berjumlah 5 pasang atau 10 jari (dalam satu
rangka manusia lengkap).
BAB V

PENUTUP

V.I Kesimpulan
Berdasarkan hail percobaan mengenai sistem rangka dapat
disimpulkan bahwa tulang-tulang penyusun rangka tubuh beraneka
ragam. Kemudian dikelompokkan berdasarkan letak dan kegunaanya
yaitu tulang-tulang penyusun rangka tengkorak, rangka badan, dan
rangka anggota gerak/badan.

V.II Saran
1. Sebaiknya asisten mendampingi tiap-tiap kelompok praktikan.
2. Diharapkan kepada dosen agar lebih proaktif dalam memberikan
penjelasan mengenai kegiatan praktikum.
3. Untuk percobaan selanjutnya agar pengamatan pada rangka
manusia dilengkapi dengan alat peraga sehingga praktikan dapat
melihat dengan jelas rangka pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Albertus Bobby Irawan. 2013 Pembelajaran Biologi Mengenai Sistem Rangka


Manusia Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika dan Komputer
FTI UNSA 2013 Vol 2 No 1 – Maret 2013 - seruniid.unsa.ac.id

Clifs. 2001. Anatomi dan Fisiologi. Wiley Publishing Inc. New York.

Irawan, B.A. 2013. Pembelajaran Biologi Mengenai System Rangka Manusia.


Seminar Riset Unggulan. Vol 2 (01).

Irianto, Kus. 2008. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk


Paramedis. Yrama Widya ; Jakarta.

Pearce, Evelyn C. 2000. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.


Gramedia; Jakarta.

Source: Wesley Norman, PhD, DSc (1999 ), Homepage for the Anatomy
Lesson.html

Anda mungkin juga menyukai