Dalam Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika
ditegaskan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Semua negara saat ini sedang memerangi narkoba,termsuk Indonesia, yang saat ini menjadi pangsa pasar narkoba terbesar di Asia, bahkan sudah menjadi salah satu negara produsen. Hal ini dikarenakan tingginya permintaan pasar dan longgarnya hukum, serta pengawasan yang tidak ketat yang membuat meluasnya peredaran narkoba di Indonesia. Terjadinya perubahan gaya hidup di seluruh Indonesia, disertai globalisasi, industrialisasi, dan cepatnya arus informasi membuat cepat berkembangnya narkoba di Tanah Air. Mirisnya adalah sekitar 27% pengguna narkoba di Indomesia adalah kalangan pelajar, dan jumlah ini terus bertambah tiap tahunnya. Hal ini terjadi karena narkoba sudah dianggap sebagai ”style” di kalangan generasi muda. Dengan berbagai persoalan ditambah dengan bertambahnya jenis narkoba yang beredar membuat aparat penegak hukum kesulitan untuk mendeteksi. Narkoba yang menjadi musuh besar negara dan menjadi ancaman serius bagi kelangsungan masa depan bangsa. Narkoba yang sangat jelas bertentangan dengan budaya luhur bangsa harus disingkirkan, karena dapat merusak generasi penerus bangsa.Bangsa Indonesia yang pada tahun 2045 akan merayakan 100 tahun kemerdekaan, harus memiliki generasi-generasi emas yang membanggakan dan membuat Indonesia gemilang. Narkoba harus diberantas sampai kearkarnya, supaya Indonesia benar-benar bebas dari jerat narkoba. Penanganan penyalahgunaan narkoba harusnya menjadi perhatian semua pihak, terutama para generasi muda agar tidak masuk kedalam lingkaran jerat narkoba, dikerenakan masa remaja adalah masa peralihan, jiwa remaja penuh gejolak dan “pemberontakan”, gejolak ingin mendapatkan pengakuan atas keberadaannya, ingin mendapat kepercayaan, penghargaan, dan lain sebagaiannya. Masa remaja adalah masa yang penuh dorongan rasa keingin tahuan,masa remaja juga adalah masa yang labil, emosinal, dan mudah terpegaruh. Salah satu penyebab pemakaian narkoba di kalangan generasi muda adalah pergaulan. Pergaulan sering kali memengaruhi seseorang sehingga menjadi pemakai narkoba, diantaranya takut dikucilkan dari pergaulan, dan di jauhi teman. Oleh karena itu generasi muda bangsa harus cerdas dalam memilih teman dalam pergaulan, karena teman yang baik adalah teman yang membawa kita ke arah positif bukan sebaliknya. Seringkali generasi muda menggunakan narkoba karena ingin diterima di suatu lingkungan, dan juga berkembangnya tren bahwa narkoba itu adalah “gaya masa kini” di kalangan generasi muda, ataupun agar terlihat hebat di depan teman-teman sepermainan. Generasi muda seharusnya berani menunjukkan sikap asersif, yaitu sikap keberanian untuk menyampaikan pandangan/prinsip, yang dalam hal ini adalah berani menyampaikan menolak narkoba pada teman yang berusaha memengaruhi kita agar menggunakan narkoba. Dengan memiliki sikap asersif seseorang akan memiliki kepercayaan diri,rasa puas pada diri sendiri. Walaupun masih banyak generasi muda yang enggan menunjukkan sikap asersif, demi alasan pertemanan dan persahabatan.Emosional juga menjadi pendorong seseorang menjadi pemakai narkoba, berbagai tekanan baik dari lingkungan pergaulan, keluarga bahkan dari dalam diri sendiri menjadi faktor-faktor yang tidak dapat dipungkiri. Pencarian jati diri haruslah benar dan mendapat bimbingan, agar selama masa pencarian jati diri remaja tidak dicekoki hal-hal yang salah, sehingga ia salah dalam membagun diri, oleh karena itu pencarian jati diri harus dibarengi dengan iman,agar tidak menyimpang ke jalan yang salah. Pegendalian diri yang rendah membuat generasi muda begitu mudahnya masuk kedalam lingkaran narkoba, meskipun sudah mengenal narkoba dan bahayanya, namun tetap menggunakan karena ketidakpedulian terhadap diri sendiri. Generasi muda juga seringkali menggunakan narkoba dengan alasan “lari dari masalah”, dikarenakan ketidakmampuan dalam mengelolah masalah. Generasi mudah haruslah cermat dalam memilih orang untuk menceritakan masalahnya, karena jika bercerita dengan orang yang salah bukan tidak mungkin, ia bukannya membawa kita pada penyelesaian masalah, namun justru membawa kita kedalam masalah baru, yaitu narkoba. Oleh karena itu generasi mudah harus mengetahui kiat-kiat agar terhindar dari jerat narkoba. Yang pertama adalah mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa, jika seseorang dekat dengan Tuhan, niscaya ia akan terhindar dari jerat narkoba, karena seseorang yang dekat dengan Tuhan akan memilah- milah pergaulan serta menghindari pergaulan buruk, karena diajarkan dalam agama, bahwa pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik(1 Korintus 15:33). Orang yang dekat dengan Tuhan juga tidak mudah terpengaruh, cenderung memiliki emosi yang stabil, dan tidak tidak mudah terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang salah. Orang yang dekat dengan Tuhan juga cenderung mampu mengelolah masalah, dan tidak lari dari masalah tersebut,karena ia yakin dan percaya ada Tuhan yang turut bekerja dan membantunya dalam menyelesaikan masalahnya. Dalam masa pencarian jati diri,orang yang dekat dengan Tuhan selalu mempertimbangkan tindakannya, apakah bertentangan dengan firman Tuhan atau tidak, sehingga bisa di pastikan orang yang dekat dengan Tuhan jauh dari narkoba. Yang kedua adalah selalu berpikir positif dan melihat ke depan,karena orang-orang yang demikian pasti akan memikirkan betapa buruknya dampak narkoba bagi masa depan dirinya, orang-orang yang berpikir positif juga cenderung optimis dengan masalah yang ia hadapi, selalu memikirkan sesuatu sebelum bertindak, dan bisa mengendalikan diri. Yang ketiga adalah memilah lingkungan pergaulan, hal ini sangat penting karena yang menjadi faktor terbesar penyebab penggunaan narkoba di kalangan generasi muda.
Selain berbahaya bagi masa depan diri,narkoba juga menjadi ancaman
bagi masa depan bangsa Indonesia.Cita-cita bangsa,sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Oleh karena itu, Indonesia harus segera merdeka dari jerat narkoba, dan melindungi bangsa terutama generasi muda dari narkoba. Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengakui bahwa Narkoba merupakan faktor terdepan yang merusak moral dan budaya bangsa Indonesia.Generasi muda bangsa yang kelak akan mewarisi bangsa ini sedang di hantui oleh narkoba. Pemerintah prihatin dengan hal ini, meskipun UU narkoba sudah lama diterbitkan,namun hukum yang tidak ditegakkan degan tegas, salah satu pengedar narkoba yang berhasil di tangkap mengaku memilih Indonesia untuk memasarkan narkoba di Indonesia karena hukum yang bisa dibeli, hukuman yang diberikan masih ringan jika dibandingkan korban akibat narkoba. Akan tetapi pemerintah terus berbenah memperbaiki diri, terbukti dengan berusaha menegakkan hukum, pemberantasan peredaran narkoba, rehabilitasi yang di lakukan terhadap “korban narkoba”, dan yang paling memukau adalah hukuman mati yang diberikan kepada bandar dan pengedar narkoba yang telah merusak generasi bangsa. BNN yang menjadi badan negara yang bertugas memberantas narkoba haruslah didukung penuh, meskipun dana yang di anggarkan masih terbilang kecil, untuk APBN 2017 saja hanya dianggarkan 1,3 T untuk masalah yang besar. Indonesia yang saat ini dalam darurat narkoba harus terus berusaha dan bekerja keras dalam membersihkan indonesia dari narkoba. Generasi muda perlu dijaga, karena generasi muda adalah penggerak dan penerus bangsa yang akan memimpin bangsa ini di masa mendatang. Sejak zaman dahulu, peran pemuda sangat menentukan arah pergerakan bangsa, karena generasi muda haruslah memiliki jiwa pembaharu. Peran generasi muda sudah nampak sejak peristiwa sumpah pemuda, pristiwa Rengasdengklok, membuktikan begitu besarnya peran generasi muda bagi bangsa, jangan sampai di saat usia emas Indonesia, bangsa ini sudah hancur karena narkoba. Semua elemen harus berpartisipasi dalam pembentukan karakter generasi muda, baik orang tua, masyarakat, terutama Sekolah, harus memberikan pendidikan anti narkoba, agar para pelajar lebih mengenal narkoba dan bahayanya sehingga menjauhi narkoba. Para pemimpin negara juga hendaknya saling bahu- membahu dalam memberantas narkoba, bukannya saling menyerang dan menjatuhkan, yang didapat bukanlah solusi, yang ada hanyalah masalah baru. Keberlangsungan Negara ini bukan hanya tanggung jawab para pemimpin bangsa, namun juga semua elemen bangsa, karena masa depan bangsa ini adalah tanggung jawab kita bersama. Bung Karno pernah mengatakan “Beri aku 1.000 orantua,niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya.Beri aku 10 pemuda,niscaya akan kuguncang Dunia”.Generasi muda memanglah sebagian kecil dari populasi bangsa saat ini,namun mereka adalah masa depan bangsa sepenuhnya Daftar Pustaka
KombesPolPur.Drs.M.Wresniwiro dkk,2007,Narkoba Musuh Bangsa
Bangsa,Indonesia,Mitra Bintibmas
http://www.negarahukum.com/hukum/pengertian-narkotika.html, (11 Juni 2018 )
https://www.liputan6.com/news/read/2363541/bnn-indonesia-pasar-narkoba- terbesar-di-asia ( 11 Juni 2018 )