TINJAUAN PUSTAKA
(Netter, 2006)
Gambar 2.1
Anatomi gaster manusia
di antara esofagus dan usus halus. Organ ini dibagi menjadi tiga
korpus. Antrum adalah bagian lapisan otot yang lebih tebal di bagian
5
6
air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan
(Guyton, 2014).
yang besar, disebut rugae, dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada
sekresi: sel chief, sel parietal, dan sel mukus. Sel chief menyekresi
lemak, garam, air, dan berbagai molekul kecil lain yang masuk
pada motilitas lambung barvariasi dari orang ke orang lain dan tidak
2.2 Gastritis
2.2.1 Definisi
melainkan lebih sering dipicu oleh pola makan yang kurang sesuai,
(Smeltzer, 2006).
2.2.2 Etiologi
lambung yang berlebihan, dan zat eksternal adalah iritasi dan infeksi.
tumor, jadwal makan yang tidak teratur, konsumsi alkohol atau kopi
nyeri dalam jangka panjang dan secara terus menerus, stres fisik,
pada mukosa seperti gastritis relatif lebih tinggi pada orang dengan
Body Mass Index (BMI) yang tinggi. Makan dengan jumlah banyak
Pada orang dengan durasi makan yang cepat (<5 menit dan 5-10
daripada mereka yang makan dengan waktu lebih lama (≥15 menit)
pepsin sehingga perut peka terhadap radang lambung seperti ulkus dan
sistem saraf pusat yang diikuti rasa pusing, gemetar, atau rasa
2015).
makanan yang pedas dan asam. Gastritis dapat disebabkan pula dari
Kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan
nabati yang disebut dengan fenol, vitamin dan mineral. Kopi diketahui
gastritis diantaranya :
13
HCL lambung.
infeksi parasit.
biasanya berupa keluhan yang tidak khas. Keluhan yang sering dihubung-
14
hubungkan dengan gastritis adalah nyeri panas dan pedih di ulu hati disertai
dijumpai timbul secara mendadak yang biasanya ditandai dengan rasa mual
dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun, atau sakit
2.2.4 Diagnosis
sfingter pilori dari kurvatura mayor dan minor dan dua biopsi dari korpus
pada abad ke-19 tetapi belakangan ini berkembang menjadi diagnosis klinis
tahun 1990 dan direvisi pada tahun 1994. Sebelum 1990, tidak ada standar
2.2.5 Patofisiologi
sangat rendah. Derajat absorpsi yang rendah ini terutama disebabkan oleh
absorpsi lambung yang lain disebut “sawar lambung”. Secara normal sawar
2.2.6 Komplikasi
Komplikasi dari gastritis dibagi menjadi dua yaitu: gastritis akut dan
dan anemia (Mansjoer, 2001). Gastritis yang tidak diterapi dengan benar
2014).
17
keadaan yang sempurna baik secara fisik, mental, dan sosial, serta
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
ekonomis.
(Hikmawati, 2011).
H A
campak.
lainnya.
E
20
Host (pejamu)
g. Pekerjaan
yang virulen.
getaran.
Environment (lingkungan)
biotik:
dan lainnya.
2.) Air
terdiri atas manusia dengan substansi genetik pada bagian intinya, dan
genetik. Peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya pada
stres mental, dan peranan lingkungan biologis lebih besar dari yang
mental. Peranan lingkungan biologis akan lebih besar dari yang lain
Lingkungan Sosial
Host
Inti
Inti genetik
genetik
Lingkungan Lingkungan
Fisik Biologis
Lingkungan fisik
(Adnani, 2011)
Gambar 2.2
Model roda
Keterangan:
3. Konsep HL Blum
besar yang terjadi pada pola infeksi yang semakin rentan terhadap
26
penyakit yang bersifat epidemik baik yang terjadi pada kasus lama
(Budiman, 2015).
Keturunan
Perilaku
(Alamsyah, 2013)
Gambar 2.3
Determinan faktor sehat-sakit menurut HL Blum
a. Faktor Genetik
lahir dari penderita diabetes melitus harus diberi tahu dan selalu
variabel:
dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat diamati oleh
orang lain. Respon bentuk pasif ini antara lain: berpikir, tanggapan
limbah cair.
dan sebagainya).
merokok.
d. Faktor Lingkungan
dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya
kebutuhan zat gizi. Asupan gizi yang seimbang atau sesuai dengan
2011).
penyakit infeksi dan konsumsi zat gizi yang kurang. Konsumsi zat
Karakteristik
keluarga:
1. Tingkat pength ibu
2. Pendapatan
keluarga
3. Pendidikan ibu
4. Jumlah anggota
keluarga
5. Jarak kelahiran
anak
6. Tabu makanan Konsumsi zat gizi
dalam keluarga
kurang
1. Daya beli
masyarakat yang
Status
rendah
gizi
2. Produksi bahan
buruk
makanan yang kurang
(Alamsyah, 2013)
Gambar 2.4
Web causation pada status gizi
dalam Pasal 52 ayat (2) UU Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
yaitu:
a. Promotif
b. Preventif
c. Kuratif
mungkin.
d. Rehabilitatif
kemampuannya.