Anda di halaman 1dari 2

CENTER FOR INNOVATION OF EDUCATION

PSIP
PUSAT STUDI INOVASI PENDIDIKAN
Office : Perum Taman Bambu G-1 Wirolegi Sumbersari Jember 68124 CP 085236188882 Email : psip_jember@gmail.com
Akta Notaris : Diyah A. Permana Sari No 12 Tanggal 4 September 2007 Register PN Jember : No 33/L/2007

Surat Terbuka
Untuk Pemangku Kebijakan Pendidikan

(KETIKA LIBURAN GURU DIPERMASALAHKAN)

Terkait dengan fenomena masih adanya cabang dinas atau daerah yang masih berbeda dalam
menafsirkan peraturan yang ada terkait apakah guru ASN tetap masuk dinas saat libur sekolah
ataukah tetap libur seperti siswa yang libur, maka kami merasa perlu untuk memberikan
sumbangsih pemikiran sebagai berikut :

1. Perihal liburan atau cuti bagi guru

Liburan guru saat libur sekolah telah diatur perundang-undangan Indonesia sejak tahun 1953,
yakni peraturan pemerintah nomor 15 tahun 1953 perihal pemberian istirahat (CUTI) (yang
kemudian disempurnakan pada PP 24 tahun 1976).

Dalam pasal 17, disebutkan :


Yang tidak berhak atas istirahat libur berdasar Peraturan ini ialah:
a.guru-guru dan maha-guru pada sekolah-sekolah, yang mendapat liburan menurut liburan yang
berlaku untuk sekolah-sekolah.

Maksud pasal 17a di atas adalah : Guru/dosen yang telah mendapat liburan saat libur sekolah/
libur akademik, maka tidak berhak atas cuti tahunan
Artinya, guru (ASN) mendapat jatah istirahat libur HANYA SAAT LIBUR AKADEMIK (liburan
sekolah) saja.

Demikian pula ditegaskan dalam PP 24 tahun 1976 perihal CUTI (yang kemudian dicabut sejak
berlakunya PP 11 tahun 2017), yakni pasal 8 :
Pegawai Negeri Sipil yang menjadi guru pada sekolah dan dosen pada perguruan tinggi yang
mendapat liburan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, *tidak berhak atas cuti
tahunan.*

dari pasal ini, semakin jelas bahwa cuti tahunan guru adalah saat liburan akademik.

Maka mari kita lihat pada PP 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS pasal 315 :
PNS yang menduduki Jabatan guru pada sekolah dan Jabatan dosen pada perguruan tinggi yang
mendapat liburan menurut peraturan perundang-undangan, disamakan dengan PNS yang telah
menggunakan hak cuti tahunan.

Pasal ini pun jelas-jelas menyuratkan :


1. Guru PNS/ASN mendapat liburan sesuai perundang-undangan yakni saat libur
akademik (libur sekolah)
2. Karena telah mendapat liburan saat libur akademik, maka TIDAK ADA HAK CUTI
tahunan

Demikian pula, dinyatakan hal yang sama dalam peraturan BKN nomer 24 tahun 2017 tentang
tata cara pemberian cuti PNS Bab IIIa nomor 15, yakni berbunyi : PNS yang menduduki jabatan
guru pada sekolah dan jabatan dosen pada perguruan tinggi yang mendapat liburan menurut
peraturan perundang-undangan, disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti
tahunan.

Dalam poin 15 ini pun jelas-jelas menegaskan bahwa :


1. Guru PNS/ASN mendapat liburan sesuai perundang-undangan yakni saat libur akademik
(libur sekolah)
2. Karena telah mendapat liburan saat libur akademik, maka TIDAK ADA HAK CUTI tahunan

Karenanya dalam Permendikbud 33 tahun 2018 (revisi atas Permendikbud 10 tahun 2018),
tentang Juknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru PNSD dalam poin C5 perihal *cuti yang
tetap mendapatkan tunjangan*, disebutkan :
a. Cuti Tahunan
PNS yang menduduki jabatan guru PNSD yang mendapat liburan menurut peraturan perundang-
undangan, disamakan dengan PNS yang telah menggunakan hak cuti tahunan. *Hal ini berarti
mengambil liburan bagi Guru PNSD sama dengan mengambil cuti tahunan bagi Guru
PNSD.*

Dalam poin di atas pun gamblang menunjukkan bahwa :


1. Guru PNS/ASN mendapat liburan sesuai perundang-undangan yakni saat libur akademik
(libur sekolah)
2. Status liburan guru saat libur akademik, sama dengan status cuti tahunan, sehingga TETAP
BERHAK atas tunjangan profesi

Dari berbagai uraian di atas, maka sangat mengherankan jika masih ada pemerintah daerah atau
cabang dinas yang masih berbeda pemahaman. Sehingga tetap ngotot beranggapan bahwa guru
ASN wajib masuk saat liburan sekolah.

2.) Seandainya libur bagi guru ASN disamakan dengan ASN non guru

Konsekuensi dari adanya cabdin atau daerah yang berbeda dalam memahami peraturan yang ada
sehingga mewajibkan guru tetap masuk saat libur akademik, maka ke depan, guru akan sibuk
mengurus cuti tahunan sebelum masa liburan sekolah. Bisa dibayangkan betapa banyak berkas
pengajuan cuti yang akan bertumpuk di meja fihak berwenang (Pejabat Pembina
Kepegawaian/PPK), dan tentunya akan mengganggu waktu guru di sekolah.

3.) Sejatinya Guru Tidak Benar-benar Berlibur

Sejatinya, meski guru mendapat liburan di saat libur akademik, mereka tidaklah benar2 berlibur.
Faktanya mereka harus mengurus PPDB, Workshop Perangkat/Pembelajaran, serta menyiapkan
berbagai administrasi pembelajaran.

Dalam keseharianpun, tugas mereka tidak seperti ASN non guru. Mereka seringkali harus
mengkoreksi pekerjaan siswa di luar jam dinas, juga harus belajar atau menyiapkan materi ajar
agar pembelajaran berkualitas. Itupun seringkali dilakukan di luar jam dinas. Belum lagi home visit
atau penanganan sejenis bagi siswa yang bermasalah, tentu di luar jam dinas.

Karena itu tidak adil rasanya, mempermasalahkan libur bagi guru ASN

Semoga menjadi bahan pertimbangan dan pencerahan bagi fihak berwenang terkait

Salam Indonesia Maju

Pusat Studi Inovasi Pendidikan


(PSIP)
Register PN Jember : 33/L/2007

Sumber Acuan Tulisan :


- PP 15 tahun 1953
- PP 24 tahun 1976
- PP 11 tahun 2017
- Peraturan BKN no 24 tahun 2017
- Permendikbud tahun 33 2018
- https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5975518fc85a8/apakah-liburan-guru-dan-
dosen-pns-memotong-cuti-tahunan

Anda mungkin juga menyukai