Contoh : Ingin mengetahui hubungan antara anemia besi pada ibu hamil dengan
Berat Badan Bayi Lahir (BBL) denagn menggunakan rancanagn atau pendekatan cross
sectional.
Ciri khas rancangan cross sectional :
i. Peneliti melakukan observasi / pengukuran variabel pada suatu saat
tertentu.
ii. Status seorang individu atas ada atau tidaknya kedua faktor baik
pemajanan (exposure) maupun penyakit yang dinilai pada waktu yang
sama.
iii. Hanya menggambarkan hubungan aosiasi bukan sebab akibat.
iv. Apabila penerapannya pada studi deskriptif, peneliti tidak melakukan
tindak lanjut terhadap pengukuran yang dilakukan.
c) Kohort
Rancangan Kohort adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari
hubungan antara penyebab dari suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan
membandingkan kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan berdasar status
penyakitnya.
Penelitian kohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor resiko dengan faktor efek melalui pendekatan longitudinal
kedepan atau prospektif.
Dua jenis kohort :
i. Closed kohort, yaitu kohort dengan keanggotaan tertutup dimana
tidak ada penambahan anggota baru sejak studi atau follow up
sejak studi dimulai.
ii. Open cohort. Yaitu kohort dengan keanggotaan terbuka dimana
dalam perjalanan waktu pengamatan dapat menambahkan anggota
baru.
Langkah – langkah pelaksanaan penelitian kohort :
i. tentukan satu kelompok orang yang terpajan.
ii. Tentukan kelompok lainnya yang tidak terpajan.
iii. Amati kedua kelompok, apakah mereka menjadi sakit atau tidak.