Anda di halaman 1dari 17

ROSEMARIE RIZZO PARSE

(THEORY OF HUMAN BECOMING)

Makalah disusun guna memenuhi tugas


mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan

Dosen Pengampu: Ns. Dora Samaria, S.Kep., M.Kep.

Disusun oleh:

Yashinta Ariyanti 1810711068

Suci Damayanti 1810711072

Nisrina Puspaningrum 1810711079

Zahra Amanda Nurhaliza 1810711092

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Teori Rosemarie Rizzo Parse”.
Makalah ini kami susun dalam rangka untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan. Selain untuk memenuhi tugas kami juga menjadikan
bahan ajar tentang bagaimana teori Rosemarie Rizzo Parse. Dalam penyusunan makalah ini
tentunya tidak lepas dari bimbingan, arahan, koreksi, saran, dan dkungan dari berbagai pihak.
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi penulis dan dapat
bermanfaat bagi pembaca serta dapat memberi informasi mengenai teori Rosemarie Rizzo
Parse . Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih kurang sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran sangat kami perlukan dari pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih
baik.

Jakarta, 9 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................................... ii

BAB I (PENDAHULUAN) ...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2

C. Tujuan .................................................................................................................................. 2

D. Manfaat ................................................................................................................................ 3

BAB II (PEMBAHASAN) ....................................................................................................... 4

A. Biografi Rosemarie Rizzo Parse .......................................................................................... 4

B. Sumber Teori Rosemarie Rizzo Parse ................................................................................. 5

C. Teori Human Becomin Rosemarie Rizzo Parse ................................................................... 5

D. Prinsip dan Konsep teori Human Becoming ........................................................................ 7

E. Kelebihan dan Kelemahan Human Becoming ................................................................... 10

F. Asumsi Dasar Paradigma Keperawatan Rosemarie Rizzo Parse ....................................... 11

BAB III (PENUTUP) ............................................................................................................. 13

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 13

B. Saran .................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 14


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pelayanan yang dilakukan haruslah
bersifat humanistic, berlandaskan ilmu keperawatan, dan berorientasi terhadap kebaikan
klien, keluarga, masyarakat yang berpedoman pada etika profesi keperawatan. Pelayanan
keperawatan dapat dikatakan berkualitas apabila dilandaskan pada pengembangan teori dan
model konseptual keperawatan, pengembangan riset keperawatan, dan diimplementasikan
dalam praktek keperawatan.

Teori adalah kumpulan konsep atau definisi dari suatu peristiwa yang dihubungkan
sehingga dihasilkan sesuatu yang mudah dipahami berupa pernyataan, kata-kata,
penjelasan, perkiraan terhadap suatu fenomena. Teori keperawatan sendiri merupakan
sekumpulan pernyataan yang berhubungan dengan ilmu keperawatan dan merupakan body
of knowledge yang digunakan untuk mendukung praktik keperawatan. Sedangkan
menurut Barnum (1990), teori keperawatan merupakan usaha-usaha untuk menguraikan
atau menjelaskan mengenai keperawatan.

Model konseptual adalah suatu kerangka kerja konseptual yang dilakukan secara
sistematis yang menjelaskan serangkaian gagasan secara global tentang keterlibatan
individu, atau kelompokterhadap suatu ilmu dan pengembanganya. Model konseptual
keperawatan merupakan cara untuk memandang situasi dan kondisi pekerjaan yang
melibatkan perawat didalamnya. Model konseptualini bertujuan untuk memberikan
informasi supaya perawat peduli terhadap hal apa saja yang akan terjadipadapasien,
keluarga, kelompok maupun lingkungan klien.

Teori dan model konseptual keperawatan ini sangatlah penting sebagai acuan dan dasar
dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan sendiri merupakan
pendekatan ilmiah dan rasional dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di dunia
keperawatan. Pendekatan tersebut bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara terarah
dan terencana. Tahap asuhan keperawatan meliputi pengkajian, diagnose, perencanaan
ilmplementasi,dan evaluasi. Dalan pengembangan teori keperawatan perlu dilandasi
dengan teori keperawatan sebelumnya. Banyak teoriyang telah dikemukakan oleh ahli
keperawatan salah satunya adalah Rosemarie Rizzo Parse.

Teori yang dikemukakan oleh Rosemarie Rizzo Parse berupa teori human
becoming (Alligood, 2010). Asumsi yang mendasari teori ini disintesis dari karya-karya
filsuf Eropa. Teori ini disusun sekitar tiga tema: makna, rhythmicity, dan transendensi.
Tema ketiga, transendensi, dinyatakan dalam prinsip ketiga humanbecoming, yang
menyatakan bahwa "Cotranscending dengan possibles adalahpowering dan berasal dari
transformasi" (Parse, 2007, hal. 309). Prinsip ini berarti bahwa bergerak di luar saat
"sekarang" yang menempa jalur pribadi yang unik untuk diri sendiri di tengah-tengah
ambiguitas dan perubahan terus-menerus.

Human becoming merupakan human science dasar. Teori ini memandu perawat untuk
fokus pada kualitas hidup dari sudut pandang setiap orang sebagai tujuan keperawatan. Ini
memberikan alternatif bagi sebagian besar teori-teori lain dari keperawatan, yang
mengambil pendekatan bio-medis atau bio-psiko-sosial-spiritual. Teori human
becoming adalah kombinasi dari faktor biologis, psikologis, sosiologis, dan spiritual, dan
menyatakan bahwa seseorang adalah makhluk kesatuan dalam interaksi terus menerus
dengan lingkungannya itu. Teori ini juga berfokus terhadap pengalaman manusia. Inti dari
teori ini adalah manusia melaksanakan proses mutualisme dengan alam, memiliki arti
multidimensional, bebas memilih hal berdasarkan harapan dan impian. Hal lebih lanjut
mengenaiteori Human becomingakan disampaikan secara terperinci oleh penulis dalam
makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah biografi dari tokoh Rosemarie Rizzo Parse?
2. Bagaimanakah penjelasan dari teori human becoming yang dikembangkan Rosemarie
Rizzo Parse?
3. Bagaimanakah prinsip dan konsep teori human becoming Rosemarie Rizzo Parse?
4. Bagaimanakah kelebihan dan kekurangan teori human becoming?
5. Bagaimanakah asumsi dasar paradigma keperawatan Rosemarie Rizzo Parse?
C. Tujuan
1. Mengetahui biografi dari tokoh Rosemarie Rizzo Parse.
2. Memahami dan dapat menjelasan teori human becoming yang dikembangkan
Rosemarie Rizzo Parse.
3. Mengetahui prinsip dan konsep teori human becoming Rosemarie Rizzo Parse.
4. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan teori human becoming Rosemarie Rizzo
Parse.
5. Mengetahui asumsi dasar paradigma keperawatan Rosemarie Rizzo Parse.

D. Manfaat
Dengan adanya makalah ini, diharapkan rekan mahasiswa khususnya penulis mampu
memahami teori human becoming Rosemarie Rizzo Parse yang penulis bahas dalam
kelompok ini.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Biografi Rosemarie Rizzo Parse


Rosemarie Rizzo Parse lulus dari Duquesne University di Pittsburgh, dan meraih
Master dan gelar Doktor dari University of Pittsburgh. Antara 1983 dan 1993, beliau adalah
seorang profesor dan koordinator Pusat Penelitian Keperawatan di Universitas Hunter
College Kota New York. Dia juga seorang profesor dan Ketua Niehoff di Loyola University
di Chicago dari 1993 sampai 2006. Dimulai pada Januari 2007, ia telah bekerja sebagai
konsultan dan sarjana tamu di Universitas New York College of Nursing. Parse adalah
pendiri dan editor saatTriwulanan Ilmu Keperawatan, dan sebagai presiden dari Discovery
International, Inc. Dia juga merupakan Fellow aktif dalam American Academy of
Keperawatan. Sepanjang karirnya, Parse telah menerbitkan sembilan buku dan lebih dari
100 artikel dan editorial tentang bidang keperawatan. Penghargaannya termasuk dua
Penghargaan Lifetime Achievement diberikan dari Society Riset Keperawatan Midwest
dan Asosiasi Amerika Asia Pasifik Kepulauan Perawat. Perhimpunan Cendekiawan
Rogerian memberinya Martha Rogers E. Penghargaan Emas Slinky. Kemudian, pada tahun
2008, ia menerima New York Times Pendidik Perawat of the Year
Award. (McEwen&Wills, 2014).

Rosemarie Rizzo Parse adalah tokoh pencetus teori Human Becoming Parse. Ia
memiliki banyak pengalaman yang banyak dalam penilitian, teori, administrasi, dan praktik
keperawatan. Teorinya telah digunakan untuk memandu praktik di banyak Negara,
termasuk Kanada, Finlandia, Swedia, dan Amerika Serikat. Sebagai pendiri dan presiden
Discovery International, Inc., dia mempromosikan standar kualitas yang baik dalam ilmu
keperawatan dan memberikan layanan bimbingan kesehatan untuk individu, kelompok dan
keluarga di Pittsburg. Parse pertama kalinya mempulikasikan teorinya dalam Man- Living-
Health: A Teory of Nursing ( Parse, 1981) dan kemudian mengubahnya menjadi
teori human becoming. Mengganti human untuk manusia dan becoming untuk kesehatan.
Teori yang diberi judul baru tersebut dipublikasikan dalamThe Human Becoming School of
Thought: A Perspective for Nurse and Other Health Professionals ( Parse, 1998).
Orang yang berpengaruh besar pada karyanya meliputi ahli filosofi eksistensial seperti
Martin Heidegger, Jean- Paul Sartre, dan Maurice Merleau- Ponty. Rosemarie Rizzo Parse
memiliki pengalaman yang banyak dalam teori, penelitian, administrasi, dan praktik
keperawatan. Teorinya telah digunakan untuk memandu praktik di banyak negara termasuk
Kanada, Filandia, Swedia dan Amerika Serikat. Sebagai pendiri dan presiden dari
Discovery Internasional, Inc., dia mempromosikan standar kualitas yang baik dalam ilmu
keperawatan dan memberikan layanan bimbingan kesehatan untuk individu, keluarga , dan
kelompok di Pittsburgh . Parse pertama kali mempublikasikan teorinya dalam Man-Living-
Health: A Theory of Nursing ( Parse,1981 ) dan kemudian mengubahnya menjadi teori
Human Becoming , mengganti human untuk manusia dan becoming untuk kesehatan.

B. Sumber Teori Rosemarie Rizzo Parse


Parse menyusun teori human becoming dari prinsip-prinsip dan konsep-konsep dari
Rogers. Dia juga memasukkan konsep dan prinsip-prinsip dari phenomenologic
eksistensial seperti yang diungkapkan oleh Heidegger, Sartre, dan Merleau-Ponty. Teori ini
berasal dari pengalamannya dalam keperawatan dan dari sintesis prinsip-prinsip teoritis
dari ilmu manusia (McEwen & Wills, 2014).

C. Teori Human Becoming Rosemarie Rizzo Parse


Menurut McEwen & Wills (2014) Teori Human Becoming diperoleh dari
pengalaman Rosemarie Rizzo Parse di bidang keperawatan, prinsip teoritis dari ilmu
manusia, prinsip dan konsep teori Rogers dan phenomenologic eksistensial seperti yang
diungkapkan oleh Heidegger, Sartre, dan Merleau-Ponty. Teori Human
Becoming merupakan alternative pendekatan bio-psyco-social-spiritual.

Human Becoming Theory popular pada tahun 1992. Teori ini berasal dariMan-living-
health theory. Teori ini dikembangkan berdasarkan teori keperawatantradisional mengacu
pada teori pakar keperawatan Eropa yaitu dari Heidegger, Sartre, Merleau-Ponty, dan
Gadamer yang bekerja sama dengan pakar keperawatan dari Amerika Martha Rogers.
Terdapat tiga prinsip pada teori Human Becoming. Setiap prinsip berisi 3 konsep yang
diperlukan untuk mengeksplorasi pengertian yang lebih mendalam tentang theory human
becoming. Teori ini terdiri dari 3 bagian besar yaitu: structuring, cocreating rhythmical
pattern, and cotranscendence. (McEwen & Wills, 2014).
Parse tidak memisahkan secara spesifik asumsinya tentang alam semesta karena dia
yakin bahwa alam semesta adalah multidimensi dan proses yang saling menguntungkan
pada manusia dan juga tidak dapat dipisahkan dari manusia. Kejadian ini membuktikan
bahwa asumsi tentang manusia dan prosesnya adalah sebagai berikut (McEwen & Wills,
2014):
1. Manusia adalah ada selama pola secara teratur dari pembentukan (proses) alam
semesta (keberadaan, pembentukan, dan pola).
2. Manusia adalah mahluk terbuka, menentukan makna situasi secara bebas, bertanggung
jawab untuk keputusan (situasi bebas, terbuka, dan energi).
3. Manusia adalah unit terkecil, terjadi pola hubungan yang teratur (energi, pola, dan
pembentukkan).
4. Manusia adalah mempunyai cakupan yang luas (melihat lebih jauh) secara
multidimensi terhadap berbagai kemungkinan-kemungkinan (terbuka,
pandimensional, dan situasi yang bebas).
5. Menjadi unit terkecil dari kehidupan kesehatan manusia (terbuka, situasi bebas dan
pembentukkan).
6. Menjadi bagian proses pembentukkan manusia-alam semesta secara terarur (pola
pembentukan dan pandimensional).
7. Menjadi adalah pola yang terbentuk dari prioritas nilai dari hubungan (siatusi bebas,
pola, dan keterbukaan).
8. Menjadi adalah proses dalam diri terhadap berbagai kemungkinan (keterbukaan,
situasi bebas, dan keberadaan).
9. Menjadi adalah proses menjadi manusia sebagai suatu unit (keberadaan, energi, dan
pandimensional).

Parse (1998) mensintesis 9 asumsi dasar tentang manusia dan prosesnya menjadi 3
asumsi dasar, yaitu:
1. Proses menjadi manusia adalah pilihan setiap individu secara bebas terhadap makna
akan suatu situasi dalam proses nilai kehidupan manusia.
2. Proses manusia menjadi adalah pola yang diciptakan secara teratur dalam hubungan
proses menguntungkan antara manusia dan alam semesta.
3. Proses menjadi manusia adalah proses multidimensi yang menggabungkan berbagai
kemungkinan-kemungkinan (McEwen & Wills, 2014).
D. Prinsip dan Konsep teori Human Becoming
Tiga prinsip pada teori Human Becoming. Setiap prinsip berisi 3 konsep yang
diperlukan untuk mengeksplorasi pengertian yang lebih mendalam tentang theory human
becoming. Teori ini terdiri dari 3 bagian besar yaitu: structuring, cocreating rhythmical
pattern, and cotranscendence (McEwen & Wills, 2014).

1. Structuring
Pada komponen ini terdapat tiga bagian penting antara lain
a. Imaging
Menurut Parse manusia memiliki rasa ingin tahu yang luarbiasa tinggi. Dalam
memenuhi hasratnya akan suatu hal tersebut manusia mencoba untuk mencari tahu
ataupun menduga jawabanya. Jawaban dari pertanyaan muncul dari penggalian
manusia terhadap realita dan pandangannya terhadap suatu
fenomena. Imaging adalah intepretasi personal dari arti, kemungkinan dan
konsekuensi. Perawat tidak dapat mengetahui imaging secara lengkap tetapi
perawat mampu mengungkap, menghormati, dan memberi kesaksian sebagai
pertahanan manusia dengan proses membentuk, mencari, mengintegrasi, menolak
dan mengintepretasi

b. Valuing
Valuing merupakan konsep tentang bagaimana seseorang menegaskan
kepercayaanya atau tidak mengenai perspektif personal atau pandangan dunia.
Manusia menegaskan pemikiran mereka tentang bagaimana manusia berpikir,
betindak dan merasakan dan pilihan mereka mungkin menjadi menetap sebagai
pilihan utama dan mereka mungkin berbeda secara radikal dan mencari
perpindahan nilai.

c. Languaging
Manusia berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Setiap tindakan
seperti cara berbicara, melihat, bergerak, bahkan ketika mereka diam
mengisyaratkan terjadinya komunikasi. Perawat dapat memahami beberapa
bahasa dimana manusia tersebut memperlihatkan, tetapi mereka tidak mampu
mengetahui arti dari bahasa tersebut. Untuk mengerti bahasa, perawat harus
bertanya kepada orang tersebut apa maksud dari kata-kata, tindakan dan gerak-
gerik tersebut. Sesuatu yang mungkin terjadi ketika seseorang belum mengetahui
maksud dari bahasa mereka, dimana perawat menghormati proses yang sedang
berjalan untuk mengerti maksud dari situasi tersebut. Jelaslah bahwa untuk
mengerti itu membutuhkan waktu, dan manusia tahu kapan untuk menjelaskan arti
yang sesuai pada saat itu.

2. Cocreating
Maksud dari prinsip ini adalah kehidupan manusia menciptakan pola-pola dari
hari ke hari dan pola-pola tersebut memberitahukan tentang arti dan nilai secara
personal. Dalam pola yang saling berhubungan manusia menciptakan, banyak
kebebasan dan pembatasan pada pilihan; semua pola terlibat dalam ikatan yang
komplek dan tidak terikat dengan manusia, pikiran dan pilhan. Prinsip kedua ini
memiliki 3 konsep yaitu:

a. Mengutarakan–menyembunyikan (Revealing-Concealing)
Mengutarakan-membunyikan adalah cara seseorang untuk memperlihatkan dan
sembunyi, sekaligus, untuk menjadi manusia (Parse, 1981, 1998). Digunakan
untuk menceritakan dan lebih mengenalkan tentang diri sendiri kepada orang
lain. Terkadang manusia mengetahui apa yang ingin dikatakan dan mereka
menyalurkannya dengan begitu jelas dan terkadang juga manusia memiliki hal
yang mengejutkan diri mereka sendiri dengan kata-kata yang mereka lontarkan.

b. Tidak ada batasan–terbatas (Enabling-Limiting)


Kemungkinan–keterbatasan adalah tentang memilih dari kemungkinan dan
hidup dengan konsekuen pada pilihan yang telah dipilih. Perawat dapat
membantu untuk oranglain seperti merenungkan pilihan dan antisipasi dari
konsekuen pada pilihan yang sulit.

c. Berhubungan– terpisah (Connecting-Separating)


Konsep ini berhubungan dengan bagaimana manusia menciptakan pola dari
yang berhubungan dan terpisah antara manusia dan proyek. Pola ini menciptakan
nilai prioritas yang diungkapkan. Saling berhubungan dan terpisah ini adalah
tentang komunitas-kesendirian dan orang yang terpisah dari perkumpulan untuk
bergabung bersama. Berhungan-terpisah juga menjelaskan antara 2 orang dapat
lebih dekat dan belum terpisahkan antara 2. Kadang-kadang terhubungkan ketika
orang terpisah karena seseorang dapat menghuni atau mendiami dengan
kehadiran seseorang dengan kedekatan yang besar, terutama ketika berduka untuk
orang lain. (Burnes, 200a; Cody, 1995b; Pilkington, 1993). Nurses belajar
mengenai pola seseorang dari terhubung-terpisah dengan menanyakan tentang
pentingnya arti suatu hubungan dan proyek.

3. Cotranscending
Dalam pengambilan keputusan pastilah akan ada keterlibatan orang lain baik
mengenai bagaimana menjadi, sikap apa atau pendekatan untuk memiliki, untuk
berhubungan dengan siapa, minat apa atau keprihatinan untuk diganggu. Pilihan
mencerminkan cara orang bergerak dan berubah dalam proses menjadi. Tiga konsep
prinsip ini adalah sebagai berikut.

a. Powering
Makna tentang kehidupan dan perjuangan dan kemauan untuk terus berjuang
meskipun menemui kesulitan dan ancaman. Parse (1981, 1998) menggambarkan
powering sebagai proses mendorong - menolak yang selalu terjadi dan yang
menegaskan keberadaan kita dalam kemungkinan ketidakberadaan. Orang
secara terus-menerus terlibat dan ketidakberadaan (tentang hilang dan risiko
kematian dan penolakan). Powering adalah gaya yang diberikan, yang mendorong
untuk bertindak dan kemungkinan hidup dengan tujuan di tengah untuk
menegaskan dan memegang apa yang disayangi, sementara secara bersamaan
hidup dengan kehilangan dan ancaman ketidakberadaan (nonbeing). Selalu ada
perlawanan dengan kekuatan mendorong powering, karena orang-orang yang
hidup dengan orang lain yang juga menghadapi terhadap berbagai kemungkinan.

b. Originating
Konsep tentang keunikan manusia dan memegang dua paradoks berikut: (1)
sesuai-tidak sesuai dan (2) kepastian-ketidakpastian. Orang berjuang untuk
menjadi seperti orang lain, namun mereka juga berusaha untuk menjadi unik.
Pilihan tentang originating terjadi dengan realitas kepastian-ketidakpastian. Tidak
mungkin mengetahui semua yang mungkin datang dari memilih untuk menjadi
berbeda atau dari memilih untuk menjadi seperti orang lain. Originating dan
menciptakan lagi adalah pola yang berdampingan dengan keteguhan dan
kesesuaian (Parse, 1981, 1998). Pola originating kerajinan manusia yang unik
ketika kemungkinan mereka terlibat kehidupan sehari-hari. Perawat
saksi originating bersama orang-orang yang sedang dalam proses memilih
bagaimana mereka akan dengan mengubah pola kesehatan.

c. Transforming
Transforming adalah tentang perubahan yang disengaja dan pergeseran
pandangan bahwa orang-orang memiliki tentang hidup mereka. Orang selalu
berjuang untuk mengintegrasikan yang tidak biasa dengan yang biasa terjadi
dalam keseharian kehidupan mereka. Ketika penemuan-penemuan yang baru
dibuat, orang mengubah pemahaman mereka, kadang-kadang, pola hidup dan
pandangan dunia dapat bergeser dari wawasan misteri dan situasi yang sering
terjadi dalam kehidupan mereka. Transformasi adalah perubahan yang
berkelanjutan dengan karakteristik mutual process dan kecerdikan manusia
sebagai orang-orang yang menemukan cara untuk mengubah arah harapan dan
impian mereka (Parse, 1981, 1998). Perawat, dengan cara mereka hadir dengan
orang lain, membantu atau menghalangi upaya orang untuk mengklarifikasi
harapan, impian, dan arah yang diinginkan mereka.

E. Kelemahan dan Kelebihan Teori Human Becoming


Berbeda dengan model yang lain yang sudah establish, Human Becoming belum
digunakan secara luas dalam prakteknya. Bagaimanapun juga sebuah teori tentunya
mempunyai kelemahan dan kelebihan, seperti halnya teori “Human Becoming” dari parse
ini:
1. Kekuatan
a. Membedakan keperawatan dari disiplin lain
b. Praktek - Menyediakan pedoman perawatan dan administrasi yang berguna
c. Berguna dalam Pendidikan
d. Model ini menyediakan metodologi penelitian
e. Menyediakan kerangka kerja untuk membimbing penyelidikan teori lain
2. Kelemahan
a. Penelitian dianggap berada dalam "lingkaran tertutup"
b. Jarang kuantitatif hasil - Sulit untuk membandingkan dengan studi penelitian lain,
tidak ada kelompok kontrol, pertanyaan standar, dll
c. Tidak dimanfaatkan proses keperawatan / diagnose
d. Meniadakan gagasan bahwa setiap orang terlibat dalam pengalaman hidup yang
unik
e. Tidak dapat diakses oleh perawat pemula
f. Tidak berlaku untuk akut

F. Asumsi Dasar Paradigma Keperawatan


McEwen & Wills (2014) menyatakan asumsi dasar paradigma keperawatan
berdasarkan konsep Parse yaitu:

1. Perawat
Keperawatan adalah sebuah ilmu pengetahuan manusia dan seni yang
menggunakan badan abstrak pengetahuan untuk melayani orang. Keperawatan dilihat
sebagai komponen yang harus ada (dihadirkan) untuk dapat memfasilitasi proses
menjadi sehat dari setiap komponen yang lain. Menulis secara luas tentang keyakinan
mengenai keperawatan sebagai ilmu pengetahuan dasar selama lebih dari 30 tahun.
Parse telah mengembangkan keyakinannya bahwa keperawatan adalah ilmu
pengetahuan dasar dan bahwa perawat memerlukan teori yang berbeda dari disiplin
ilmu lain.

2. Kesehatan
Kesehatan dipandang sebagai proses yang berubah secara terus menerus untuk
menjadi tetap sehat. Kesehatan manusia berhubugan erat dengan bagaimana perilaku
dalam hidupnya mengembangkan powering, originating, dan transforming.

3. Manusia
Manusia merupakan komponen terbuka, unik dan berbeda dari komponen yang
lain secara terpisah. Parse memandang konsep manusia universal dan kesehatan
sebagai suatu kesatuan. Parse mengatakan bahwa walaupun tiap hal ini dideskripsikan
secara terpisah tetapi mereka berhubungan dalam suatu proses. Manusia
mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain. Manusia menjadi tau dan mengerti saat
mereka bekerja dengan alam melalui orang lain dengan ide-ide,sejarah, budaya dan
harapan-harapan. Konsep manusia menurut Parse diantaranya:
a. Manusia yang hidup berdampingan sambil coconstituting pola ritmis dengan alam
semesta.
b. Manusia adalah kesatuan, terus coconstituting pola berhubungan.
c. Manusia terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, yang bertanggung jawab
atas keputusan.
d. Manusia ini melampaui multidimensional dengan possibles.
e. Becoming adalah proses terbuka, dipengaruhi oleh pengalaman manusia (konsep
terbuka, coconstituting dan situasi kebebasan).

4. Lingkungan
Lingkungan dipandang sebagai pemberi stimulus dalam proses timbal balik
dalam hubungan dengan manusia. Segala sesuatu secara pribadi dan pengalamannya
yang mampu memberikan hubungan timbal balik dengan manusia.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Parse mengembangkan sebuah teori tentang caring yang dinamakan Teori Human
Becoming. Munculnya teori ini berasal dari pengalamannya dalam keperawatan dan dari
sintesis prinsip-prinsip teoritis dari ilmu manusia. Teori ini merupakan alternative
pendekatan bio-psyco-social-spiritual. Terdapat tiga prinsip pada teoriHuman Becoming.
Setiap prinsip berisi 3 konsep yang diperlukan untuk mengeksplorasi pengertian yang lebih
mendalam tentang theory human becoming. Teori ini terdiri dari 3 bagian besar
yaitu: structuring, cocreating rhythmical pattern, and cotranscendence.
Parse menggagas teori ini untuk lebih menjabarkan tentang sikap caring yang tepat,
khususnya bagi perawat. Meski begitu, manusia tidaklah ada yang sempurna. Ada beberapa
kekurangan dan kelebihan dari teori ini. Namun, Parse telah menyumbangkan banyak
kontribusi untuk perkembangan teori caring dalam keperawatan.

B. Saran
Untuk kedepannya, perawat lebih bisa menerapkan sikap caring yang benar, salah
satunya berdasarkan teori caring dari Parse demi mewujudkan masa depan perawat
Indonesia yang lebih maju. Teori memang penting untuk dipelajari, namun praktiknyalah
yang lebih penting.
DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R. (2013). Nursing Theorists and Their Work: Elsevier Health Sciences.

Artinian, B.M., Katharine S. West, M.P.H.M.S.N.R.N.C.N.S., & Margaret


Conger, E.D. (2011). The Artinian Intersystem Model: Integrating Theory and Practice for the
Professional Nurse, Second Edition: Springer Publishing Company.

Aziz alimul Hidayat. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan edisi 2. Halaman 41

Fawcett, J., & DeSanto-Madeya, S. (2012). Contemporary Nursing


Knowledge: Analysis and Evaluation of Nursing Models and Theories: F. A. Davis Company.

Koening Blais, Kathelen dkk. 2007. Praktik Keperawatan Profesional Konsep dan
Persepkif. PENERBIT BUKU KEDOKTERAN : 2007

McEwen, M., & Wills, E.M. (2011). Theoretical Basis for Nursing:
WoltersKluwer/Lippincott Williams & Wilkins.

McEwen, M., & Wills, E.M. (2014). Theoretical Basis for Nursing: Lippincott
Williams & Wilkins.

Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses & Praktik.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai