Oleh:
Ahmad Rifqi Rizal
NIM. 1730912310008
Pembimbing:
dr. Rory Denny Saputra, Sp. An.
1
I. Identitas Pasien
Nama : Tn. Aditya Augusta
Usia : 31 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :
II. Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri pada pipi kiri
2
Hipertensi : ada
Diabetes Mellitus : ada
Asma : ada
Status Interna
3
Abdomen : Inspeksi : Distensi (-), asites (-)
Auskultasi : BU (+)
Palpasi : Teraba keras (-) Nyeri tekan (-),
Perkusi : Pekak
HATI
SGOT 10 0-46 U/I
SGPT 31 0-45 U/I
GINJAL
Ureum 41 10-50 mg/dL
Creatinin 1,2 0.6-1.2 mg/dL
Foto Thorax
Cor dan Pulmo dalam batas normal
4
Foto Waters
Perselubungan disinus maxillaris sinistra
Sinusitis maxillaris sinistra
CT-Scan
Sinusitis maxillaris sinistra, ethmoidalis sinistra aspek anterior dan
frontalis aspek sinistra
rhinitis kronis sinistra
deviasi septum nasi ke kiri sejauh 7 mm
V. Diagnosis
Sinusitis maxillaris sinistra
VII. ASA
ASA II
X. Problem Anestesi
Kesulitan ventilasi
XII. Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untuk membantu psikis pasien
5
Ondansetron 8 mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
b. Analgetik
Fentanyl : 1-2 mcg/kgBB = 95 mcg – 190 mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB = 190 mg – 227,5 mg
d. Muscle Relaxan
Rocuronium :0,6-1,2 mg/kgBB = 54,6 – 109,2 mg
e. Maintanance
Oksigen : 4-6 lpm
Sevofluran : 2,0%
f. Emergency
Efedrin : diberikan jika hipotensi
Dosis : 0,2 mg/kgBB = 18,2 mg
Sulfas Atropin (SA) : diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,455 mg
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 22,75 – 27,3 mg
Dexamethasone : diberikan jika ada reaksi alergi atau edema
laring
Dosis: 0,5 – 9 mg/ hari IV atau IM
6
g) Lakukan insuflasi Oksigen dengan aliran 8 lpm
Lakukan pemberian analgetik dengan Fentanyl 1-2 mcg/kgBB = 95
mcg – 190 mcg dan induksi dengan Propofol : 2-2,5 mg/kgBB =
190 mg – 227,5 mg
Pada saat pasien sudah tidak sadar, cek refleks bulu mata, jika
hilang, berikan nafas dengan menggunakan facemask, ekstensikan
kepala, letakkan facemask di atas mulut pasien
h) Pastikan udara tidak bocor, perhatikan pengembangan dada
Masukkan muscle relaksan Rocuronium :0,6-1,2 mg/kgBB = 54,6
– 109,2 mg, sambil ventilasi manual
i) Tunggu 3-5 menit.
j) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi pasien
ke dalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri dan
nadi normal atau tidak berubah dengan rangsangan
k) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop
dengan tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah, sehingga
epiglotis terlihat, lakukan manuver cricoid untuk memudahkan
melihat pita suara, masukkan ETT, sambungkan dengan pipa
konektor, kembangkan balon ETT
l) Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
m) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
n) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan
monitoring durante operasi
o) Lakukan terapi cairan
c) Stress Operasi
Operasi sedang : 4-6 ml/kgBB/jam
4 ml x 91 kg = 364 cc/jam
7
6 ml x 91 kg = 546 cc/jam
e) Perdarahan
ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
8
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, manangis 2
- depresi 1
- perlu bantuan 0
3. warna kulit : -merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - berubah sekitar 20% 2
- berubah 20%-30% 1
- berubah >30% 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0
TOTAL SKOR : 10