Anda di halaman 1dari 15

Kapak Genggam – Paleolitikum atau masa batu tua adalah zaman prasejarah terlama manusia.

Diperkirakan
terjadi sekitar 3,3 juta tahun yang lalu sampai 11.650 tahun yang lalu. Banyak peninggalan prasejarah yang
berhasil ditemukan berasal dari masa ini. Salah satu yang terkenal adalah kapak genggam (hand axe).

1. MASA AWAL (Abad ke-9 sampai Abad ke-14).

Senjata api berawal dari ditemukannya bubuk mesiu di Cina pada abad ke-9. Mereka menggunakan
senjata dengan bubuk mesiu untuk melawan tentara Mongol yang menyerang Cina di utara. Setelah
bangsa Mongol menguasai Cina dan membangun Dinasti Yuan, mereka menggunakan teknologi bubuk
mesiu Cina untuk keperluan invasi mereka ke Jepang.

Bubuk mesiu sendiri adalah benda yang dibuat dari campuran sulfur, batubara, dan potassium nitrat.
Untuk membuat bubuk mesiu, bisa tanpa salah satu dari ketiga bahan tersebut, tetapi kekuatannya tidak
terlalu besar.

2.MASA PERKEMBANGAN (Abad ke-15 sampai abad ke-18).

Senjata api sudah berkembang sampai ke pelosok dunia seperti Jepang, Korea, Timur Tengah, sampai
Eropa. Di Eropa, senjata api berkembang pesat. Seperti senjata arquebus (senapan kopak), musket
(senapan lontak), falconet (meriam ringan), shotgun, dan masih banyak lagi. Tetapi senjata-senjata di
masa ini masih memiliki banyak kekurangan seperti cara penggunaannya yang sulit, dan juga
akurasinya yang buruk.

Senjata atquebus

Salah satu contoh adalah arquebus, akurasinya buruk, harus di-reload setelah menembak, dan banyak
asap yang dihasilkan setelah penembakan. Contoh penggunaan arquebus dan musket adalah pada
pertempuran Nagashino di Jepang pada tahun 1575, yakni tentara Oda melawan tentara Takeda. 3000
riflemen tentara Oda menghancurkan kavaleri Takeda yang terkenal sebagai kavaleri terkuat pada masa
itu (Sengoku atau negara bertikai).

Contoh lain adalah penggunaan musket oleh tentara dinasti Ottoman di Turki dan orang-orang Eropa
seperti Tentara Hitam Hungaria pada masa raja Matthias Cornivus (1458-1490) yang menggunakan
formasi setiap tentara ke-4 menggunakan arquebus sebagai senjata mereka.

3. MASA MODERN (ABAD 19 -Sekarang).

Pada masa modern ini perkembangan senjata api sangat pesat, karena didukung oleh perlombaan
bersenjata antar negara pada awal sampai pertengahan abad 20, yakni sekitar perang dunia 1 sampai
perang dunia 2. Perjalanan senjata memasuki masa modern ketika ditemukannya rifle yang
menggantikan peran musket.
Rifle adalah senjata yang dirancang untuk digunakan oleh bahu, dan menggunakan peluru (bullet) untuk
amunisinya. Bullet adalah amunisi yang berputar pada porosnya, berjarak jauh, dan berujung tajam.
Karena kemampuannya untuk berputar, peluru berfungsi seperti bor yang memiliki daya hancur yang
besar. Setelah ditemukan, rifle terus berkembang. Awalnya roifle sama seperti musket dan arquebus,
hanya bisa menembak satu peluru dalam sekali menarik pelatuk, tetapi rifle terus berkembang dan
muncullah assault rifle, yakni senapan yang bisa menembak beberapa peluru sekaligus dalam sekali
menarik pelatuk.

Pengembangan teknologi luar angkasa oleh Amerika Serikat dan Uni Soviet dilakukan demi mendukung upaya
penyebarluasan pengaruhnya.
Uni Soviet menjadi negara pertama yang berhasil meluncurkan satelit bernama Sputnik 1 pada 4 Oktober
1957. Pada November 1957 Uni Soviet meluncurkan satelit Sputnik II dengan menyertakan seekor anjing
bernama Laika. Kemajuan Uni Soviet mulai disaingi oleh Amerika Serikat dengan meluncurkan satelit Explorer
1 pada 31 Januari 1958

Teknologi Luar Angkasa Indonesia

Perkembangan teknologi luar angkasa ini tentunya juga membawa dampak bagi Indonesia. Pada 9 Juli 1976,
diluncurkan satelit Palapa A1 yang berguna untuk mengatur Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD). SKSD
bermanfaat untuk mempermudah komunikasi antar daerah dan antar negara, menyambungkan komunikasi
telepon, televisi, radio dan faksimili, serta menghubungkan jaringan internet. Selanjutnya Indonesia juga
punya satelit Palapa B1 yang diluncurkan pada 16 Juni 1983.
Peluncuran satelit Palapa A1 (Sumber: mediaindonesia.com).
Selain punya satelit, saat itu Indonesia juga punya kosmonot lho. Adalah Pratiwi Sudarmono yang akan
diberangkatkan untuk misi luar angkasa dari Indonesia. Sayang, dirinya belum berhasil berangkat karena
meledaknya pesawat Challenger milik Amerika Serikat yang sedang diujicoba pada tanggal 28 Januari 1986.
Teknologi luar angkasa pasca perang dingin terlihat dalam pembentukan Stasiun Luar Angkasa Internasional
(ISS) oleh Amerika Serikat dan Rusia pada 20 November 1998. ISS yang merupakan sebuah laboratorium
penelitian yang ditempatkan di orbit rendah bumi itu menjadi simbol kerja sama dalam eksplorasi luar
angkasa antara dua negara besar yang dulu bersaing.
ISS merupakan satelit terbesar buatan manusia. Ia dihuni oleh tiga sampai enam astronaut yang bergantian
pergi-pulang selama enam bulan sekali sejak November 2000. Untuk menuju ISS, manusia menggunakan
teknologi kapsul antariksa bernama Soyuz buatan Rusia, sementara logistiknya diangkut dengan kapsul
Dragon milik Amerika Serikat.

Tapi, Squad, tahukah kamu kalau dalam sejarahnya, Indonesia menjadi negara ketiga di dunia, setelah
Amerika Serikat dan Kanada, yang menggunakan satelit komunikasi? Sayangnya, untuk urusan mengirim
astronautnya ke luar angkasa, Indonesia disalip oleh India dan Malaysia.
Sebenarnya, pada tahun 1986, Indonesia sempat memiliki astronaut pertama bernama Prof. Dr. Pratiwi
Sudarmono. Beliau ditugaskan untuk ikut dalam misi STS-61H, yang bertujuan untuk mengirim satelit Palapa-
B2P, Skynet 4A, dan WESTAR 6S ke orbit bumi.
Pratiwi seharusnya berangkat pada tanggal 24 Juni 1986 dan pulang kembali 1 Juli 1986. Namun, rencana itu
tinggal rencana. Misi dibatalkan karena adanya kecelakaan pesawat Challenger, sebuah pesawat ulang alik
yang meledak 73 detik setelah diluncurkan, menyebabkan kematian tujuh awak astronautnya. Pesawat nahas
itu hancur di atas Samudera Atlantik.
Sejak saat itu, teknologi luar angkasa Indonesia lebih terfokus pada sistem komunikasi satelit untuk
komunikasi antardaerah dan antarnegara, serta menyambungkan komunikasi telepon, televisi, radio, faksimili,
dan internet.
27 tahun berselang, Indonesia melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mulai kembali
mengembangkan satelit sendiri hasil riset dan kerja sama dengan Jerman. Pada 10 Januari 2010, satelit
komunikasi dan penginderaan jauh terbaru milik Indonesia yang bernama LAPAN A1 diluncurkan.
Lalu pada September 2015, LAPAN yang bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI),
sukses meluncurkan satelit LAPAN A2 dengan menumpang satelit milik India. Hingga yang terbaru, bekerja
sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), LAPAN meluncurkan satelit LAPAN A3 pada tahun 2016. Ketiga
satelit terbaru Indonesia itu memiliki tugas yang hampir sama, tetapi dengan teknologi satelit yang berbeda
dan semakin berkembang.

Transportasi darat sudah dikenal sejak zaman kuno. Ada banyak banget jenis transportasi darat pada masa itu
seperti kuda tunggangan, kereta berkuda, gerobak, dan sepeda. Sayangnya, jenis-jenis transportasi darat di
masa itu masih menggunakan tenaga hewan dan manusia untuk berpindah tempat.
Kendaraan dengan mesin baru muncul setelah abad ke-18. Tapi pada saat itu, mesin yang digunakan masih
berupa mesin uap. Kendaraan bermesin uap ini mulai digunakan sejak 1870-an oleh tentara Prancis untuk
mengangkut peralatan perang. Mesin uapnya juga masih terdiri dari tiga roda penggerak, kecepatannya cuma
secepat manusia saat berjalan.

Selain kapal uap, ada pula kapal selam, yaitu kapal yang bergerak di bawah permukaan air yang umumnya
untuk kepentingan militer. Sejarah kapal selam berawal sejak tahun 1500 masehi dan mulai muncul pada abad
ke-19. Penemu kapal selam adalah Cornelis Drebbel. Kapal selam mulai terkenal sejak digunakan pada Perang
Dunia I.
Sarana transportasi sendiri mulai berkembang sejak penemuan roda sekitar tahun 3500 sebelum masehi. Pada
masa itu, roda dibuat dari kayu yang sangaaat berat, sehingga perjalanan dengan sarana transportasi kala itu
juga belum efisien seperti sekarang.
Balon udara pertama kali dibuat pada tahun 1783. Nama pembuatnya adalah Montgolfier. Balon udara ini
dapat terbang karena diberi udara panas. Udara panas itu berasal dari hidrogen yang dibakar. Kalau pemanas
dinyalakan, balon akan naik. Kalau udara di dalam balon menjadi dingin, balon akan turun. Sekarang gas
hidrogen tidak dipakai lagi untuk menerbangkan balon karena mudah terbakar. Sebagai gantinya, orang
sekarang memakai gas helium yang tidak mudah terbakar.
Pesawat terbang jenis Antoinette diangkut ke Surabaya menggunakan kapal laut. 18 Maret 1911 Gijs
Kuller (orang Belanda) mendemonstrasikan pesawat tersebut terbang di Pasar Turi Surabaya,
menjadi penerbangan pesawat bermotor pertama di Indonesia. Demonstrasinya dilanjutkan ke
Semarang, Yogya dan Medan. Beberapa waktu kemudian Batavia dan Solo menyusul.

Secara historis penyelenggaraan kereta api dimulai sejak zaman Pemerintah kolonial Hindia Belanda
(1840-1942), kemudian dilanjutkan pada masa penjajahan Jepang (1942- 1945) dan setelah itu
diselenggarakan oleh Pemerintah Indonesia (1945 – sekarang

Anda mungkin juga menyukai