Anda di halaman 1dari 5

1. Apa yang dimaksud dengan gravimetri?

- Gravimetri adalah sebuah cara untuk melakukan pemeriksaan jumlah zat yang paling
sederhana dan yang paling tua jika dibandingkan dengan cara pemeriksaan jumlah zat
kimia yang lainnya. Analisis gravimetri yaitu kuantitatif menurut berat konstan/ berat
tetapnya. Pada analisis ini, senyawa atau unsur yang akan dianalisis dipisahkan dari
beberapa bahan yang dianalisis. Sebagian besar analisis gravimetri menyangkut
perubahan gugus atau unsur dari senyawa yang dianalisis jadi senyawa lain yang
stabil, murni dan mantab, sehingga dengan begitu bisa diketahui tetapan beratnya.
Berat gugus atau unsur yang dianalisis kemudian dihitung dari rumus senyawanya
atau juga berat atom penyusunnya.
- Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik untuk
menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara
mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis
gravimetri melibatkan proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa
tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan. (wikipedia)
1. Jelaskan 2 jenis metode gravimetri
Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara pengendapan, penguapan dan elektrolisis.

- Metode pengendapan
Suatu sampel yang akan ditentukan secara gravimetri mula-mula ditimbang secara
kuantitatif, dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian diendapkan kembali dengan reagen
tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat
kecil sehingga bisa mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan cara menimbang.
Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada pori-pori alat penyaring
(kertas saring), kemudian endapan tersebut dicuci dengan larutan elektrolit yang
mengandung ion sejenis dengan ion endapan. Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor
yang terdapat dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan. Endapan yang
terbentuk dikeringkan pada suhu 100-130 derajat celcius atau dipijarkan sampai suhu 800
derajat celcius tergantung suhu dekomposisi dari analit. Pengendapan kation misalnya,
pengendapan sebagai garam sulfida, pengendapan nikel dengan DMG, pengendapan perak
dengan klorida atau logam hidroksida dengan mengetur pH larutan. Penambahan reagen
dilakukan secara berlebihan untuk memperkecil kelarutan produk yang diinginkan.
aA +rR ———-> AaRr(s) Penambahan reagen R secara berlebihan akan memaksimalkan
produk AaRr yang terbentuk.
- Metode penguapan
Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan komponen-
komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam
metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau penambahan
suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang tidak diinginkan mudah menguap atau
penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah
menguap. Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar air(hidrat)
dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah. Berat sampel sebelum
dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat air kristal yang menguap. Pemanasan
untuk menguapkan air kristal adalah 110-130 derajat celcius, garam-garam anorganik
banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat ditentukan kadar hidrat/air yang terikat
sebagai air kristal.
- Metode elektrolisis
Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut menjadi
endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus
listrikndengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi reduksi
menjadi logam dengan bilangan oksidasi 0.Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat
ditentukan berdasarkan beratnya, misalnya mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu
sampel cair dengan cara mereduksi. Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel
yang diduga mengandung kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.
Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang terdapat dalam sampel relatif
besar sehingga dapat diendapkan dan ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel hanya
berupa unsurpelarut, maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti. Sampel yang
dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel padat maupun sampel cair.
2. Jelaskan syarat-syarat agen pengendapan
Syarat-syarat endapan Dicapai dengan cara
1. Terendap sempurna a. Memilih endapan dengan larutan sekecil
mungkin
b. Menggeser kesetimbangan : pereaksi
berlebih
c. Mengurangi kelarutan :
1. Temperature rendah
2. Kepolaran larutan dikurangi
2. Murni a. Sebelum pembuatan endapan :
penyingkiran bahan pengganggu
1.secara fisik (misalnya diendapkan )
2. dikompleks
3. diubah secara lain , misalnya oksidasi
reduksi
b. Pada pembuatan endapan : diusahakan
endapan kasar
c. Setelah terjadi endapan
1. digestion
2. menyaring-mencuci
3.pengkristalan ulang
a. memilih reaksi tunggal
3. Tunggal b. kadang-kadang dengan mengatur
lingkungan reaksi
a. pada pembentukan endapan :
4. Kasar mempersulit endapannya (derajat lewat
jenuh rendah )
1. Larutan dan pereaksi encer
2. Pereaksi tetes demi tetes
3. Diaduk terus-menerus
4. Temperature larutan dan pereaksi, tinggi
5. Secara kimia :
- pH
- homogeneus precipitation
b.

5. Sensitive
6. Spesifik digestion
- sifat endapan yang bersangkutan : berat
molekul besar
- sifat endapan yang bersangkutan
- http://chemistry-ekhaokt.blogspot.co.id/2015/06/syarat-syarat-pengendapan-
gravimetri.html

3. pembentukan endapan dalam gravimetri kemungkinan terbentuk suspensi koloid dan


suspensi kristal, jelaskan istilah tersebut ( jelaskan dengan persamaan relative
supersaturation)
4. jelaskan 2 mekanisme pembentukan endapan

5. jelaskan jenis pengotor yang terdapat dalam endapan


Pengotor itu terdapat 2 jenis,
1. Dari pengendap sesungguhnya (susulan dan bersama), dan
2. Pengotor yang terbawa. Pengotor ini dibagi menjadi 4, yaitu
a. Isomorf : Pengotornya sama dengan inangnya (endapan Analat, memiliki
kesamaan tipe dan sifat)
b. Larut dalam inang (Endapan yang diinginkan)
c. Ardsobsi (hanya menempel pada permukaan endapan)
d. Oklusi (terkurung).
Pengotor ini terjadi karna Konstanta Solubility Product (Hasil kali pelarutan) belum terlampui
dan ikut bersama pengendap :D

Dan jika pengotor masuk kedalam endapan, dapat bertambah bobot dan kadarnya. Sehingga
akan melakukan kesalahan (+).

Oleh karna itu dilakukan "Digestion" atau Aging/diperam. Maksudnya adalah, membiarkan
endapan terendam dalam larutan induknya untuk waktu yang lama.
Fungsinya adalah:
- Memurnikan endapan dari pengotornya
- Memperbesar permukaan partikel
- Supaya kristal-kristal menjadi lebih sempurna
Untuk mempertahankan agar stabilnya pH suatu larutan dari pengotornya digunakan larutan
Buffer (Larutan penstabil pH).
Larutan ini terdiri dari asam lemah + garamnya, contoh: CH3COOH + CH3COONa, atau
basa lemah+ garamnya, contoh NH4OH + NH4Cl.

Anda mungkin juga menyukai