Winda Adystya
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Abstrak
Kata Kunci: Return Saham, Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS).
Abstract
2
3
The statistic partial test to each independent variable shows that only Return On
Equity (ROE) has significant influence to stock return, where as the other
variables are not significant. This result means that only Return On Equity (ROE)
influences stock return significantly. The changes in Return On Equity (ROE) will
influence changes in stock return. This condition occurs because several reasons.
For examples, the investors or market traders are not take attention to fundamental
aspects which influence stock return when they make investment decision in
Indonesia Stock Exchange. Besides that, most of investors only lean to get gain in
short term.
Key Words: Stock Return, Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS).
I. Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
3
4
4
5
B. Rumusan Masalah
5
6
C. Tujuan Penelitian
6
7
Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi yang dapat dicapai organisasi
dalam periode tertentu.
Prestasi yang dimaksud adalah efektivitas operasional perusahaan baik
dari segi manajerial maupun ekonomis operasional. Prestasi perusahaan
merupakan unjuk kerja perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.
Dengan kinerja perusahaan dapat mengetahui sampai peringkat ke berapa
prestasi keberhasilan atau bahkan mungkin kegagalannya dalam menjalankan
tugas dan fungsi yang telah diterimanya.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa
return realisasi yang return sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi
atau return ekspektasi yang belum terjadi di masa mendatang. Return realisasi
(realized return) merupakan return yang terjadi. Return realisasi dihitung
bedasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah
satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai
dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang.
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya
sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Pengukuran untuk return
dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah return realisasi. (Jogianto,
2000:108).
7
8
angka di neraca dengan angka-angka pada laporan laba rugi. Rasio keuangan
yang digunakan terdiri pada dua jenis rasio yaitu :
1. Rasio keuntungan atau profitabilitas : rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan profitabilitas. Rasio yang di gunakan pada
jenis ini hanya satu yaitu Return On Equity (ROE). Return on Equity
(ROE), Yaitu menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang di
hasilkan manajemen atas modal yang di tanam oleh pemegang saham,
sesudah dipotong kewajiban kepada kreditor. Rasio ini termasuk dalam
jenis rasio profitabilitas. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih perusahaan berdasarkan modal
tertentu.
Rasio ini adalah rasio yang mengukur pengembalian nilai buku kepada
pemilik perusahaan Persamaan dari rasio ini adalah (Ross, Westerfield,
Jordan, 2003:71) :
Net Income
Return on equity =
Total Equity
8
9
Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam model penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
PER
(X1) Variabel Terikat (Y)
EPS
(X3)
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
9
10
Pengembangan Hipotesis
10
11
A. Analisis Data
Untuk mendapatkan gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian,
maka diperlukan data sebagai berikut :
1. Kondisi atau gambaran umum perusahaan
2. Struktur organisasi perusahaan
3. Data laporan keuangan 17 perusahaan manufaktur yaitu industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
terdiri dari neraca per 31 Desember 2008-2010 dan laporan rugi laba.
periode tahun yang bersangkutan.
4. Data mengenai harga penutupan (clossing price) saham periode 2008-
2010.
11
12
Alat Analisis
(Pt+1 - Pt)
R1t =
Pt
Pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang
membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa yang beredar
Rasio ini adalah rasio yang mengukur pengembalian nilai buku kepada
Jordan, 2003:71) :
12
13
Total Equity
untuk setiap lembar selama satu periode. Persamaan dari rasio ini adalah
Net Income
EPS =
Jumlah Saham Beredar
terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Analisis ini juga dapat
menduga besar dan arah dari hubungan tersebut serat mengukur derajat
keeratan hubungan antara variabel terikat dengan satu atau lebih variabel
b3X3.
Pengujian Hipotesis
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat dilihat dari pedoman pada
13
14
sudah cukup layak dan berapa besarnya hubungan variabel bebas dengan
2
S1
R2 = 2
S2
Keterangan :
2
S1 = Jumlah Kuadrat Regeresi
2
S 2 = Jumlah Kuadrat Total
Untuk menentukan nilai Ftabel tingkat signifikan (α) yang di gunakan sebesar
14
15
Fhitung dan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka Ha di terima. Jika Fhitung < Ftabel
maka Ha di tolak.
15
16
16
17
17
18
Indonesia (BEI).
Dari tabel 4.4. juga dapat diketahui uji parsial atau uji secara individual.
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Price
Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)
dengan return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa
Efek Indonesia (BEI) secara individual.
Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Price
Earning Ratio (PER) (X1) sebesar 0,451 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093,
maka thitung < ttabel. Dengan demikian variabel Price Earning Ratio (PER) (X1)
terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham
pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Return On
Equity (ROE) (X2) sebesar 1,941 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093, maka
thitung > ttabel. Dengan demikian variabel Return On Equity (ROE) (X2) terbukti
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham pada industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Earning Per
Share (EPS) (X3) sebesar 0,024 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093 maka thitung
< ttabel. Dengan demikian variabel Earning Per Share (EPS) (X3) terbukti tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham pada industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
18
19
saham sebesar 0.751. Koefisien Price Earning Ratio (PER) = 0.202. PER
berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi sebesar
0.202 yang artinya jika PER meningkat 1 satuan atau satu skala pengukuran
maka return saham akan meningkat sebesar 0.202 satuan dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan. Koefisien Return On Equity (ROE) = 3.022.
ROE berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi
sebesar 3.022 yang artinya jika ROE meningkat 1 satuan atau satu skala
pengukuran maka return saham akan meningkat sebesar 3.022 satuan dengan
asumsi variabel bebas lainnya konstan. Koefisien Earning Per Share (EPS) =
0.556. EPS berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi
sebesar 0.556 yang artinya jika EPS meningkat 1 satuan atau satu skala
pengukuran maka return saham akan meningkat sebesar 0.556 satuan dengan
asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Uji F bertujuan untuk mengukur apakah variabel independen (bebas)
secara bersama-sama atau serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (terikat) atau untuk menguji keberartian koefisien regresi secara
keseluruhan. Uji ini dilihat pada nilai F test yang dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Dari hasil uji F di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,618 sedangkan Ftabel
pada taraf signifikan (α) 5% adalah sebesar 3,41 maka Fhitung > Ftabel dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara bersama-sama Price Earning
Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada industri Automotive
and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini juga
didukung oleh nilai probabilitas sebesar 0.007 dengan taraf signifikan 5%
sehingga nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan p < 5%, maka Ho
ditolak yang artinya bahwa terdapat pengaruh positif secara bersama-sama
Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share
(EPS) terhadap return saham. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa Diduga terdapat pengaruh signifikan secara simultan variabel (PER),
(ROE), (EPS) terhadap return saham diterima.
19
20
20
21
sebesar 1,77093 maka thitung < ttabel. Dengan demikian variabel Earning Per
Share (EPS) (X3) terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Tidak signifikannya variabel independen yaitu Price Earning Ratio
(PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap variabel dependen dapat
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kondisi sosial, politik, serta
ekonomi Indonesia yang tidak stabil serta pasar modal di Indonesia (Bursa efek
Indonesia) masih bersifat weak form efficient sehingga harga saham yang
terbentuk bukan berdasarkan informasi yang sebenarnya tentang kondisi
perusahaan tetapi lebih dipengaruhi oleh gerakan harga historis (kekuatan
permintaan dan penawaran harga saham).
21
22
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya menggunakan 3 konsep
penilaian kinerja yaitu Price Earning Ratio (PER), Return On Equity
(ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham. Apabila
dilakukan penambahan variabel maka diharapkan penelitian akan lebih
baik untuk penelitian selanjutnya.
Pengujian hanya dilakukan pada tiga periode waktu yang terbatas yaitu
periode 2008, 2009 dan 2010, maka hasil penelitian ini tidak dapat digunakan
untuk melihat kecenderungan dalam jangka panjang. Saran untuk penelitian
selanjutnya bagi para akademis yang tertarik mengenai masalah pengaruh kinerja
keuangan terhadap return saham penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
menggunakan periode waktu penelitian yang lebih panjang dan menggunakan
jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih
valid.
22
23
DAFTAR PUSTAKA
Fabozzi, Frank J. dan Modligliani Franko, Ferri G. ichael, 2003. Pasar dan
Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Jakarta : Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafrie, 2006, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi
Pertama, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Johnson, Robert W., 2002, Financial Management, Sevent Edition, Boston, Allyn
and Bacon Inc.
Lapoliwa, N.dan Kuswandi, Daniel S., 2003, Akuntansi Perbankan, Jilid Satu,
Edisi Keenam, Institut Bankir Indonesia, Jakarta.
23
24
Prastowo, Dwi, 2003, Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi, Edisi
Kedua, Cetakan Kedua, UPP AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta.
Syahrul dan Nijar, Muhammad Afdi, 2004, Kamus Akuntansi, Cetakan Kedua,
Citra Harta Prima, Jakarta.
24