Anda di halaman 1dari 24

KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA

INDUSTRI AUTOMOTIVEAND ALLIED PRODUCTS


DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Winda Adystya
Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Prof. Dr. Djoko Setyadi, SE, M.Sc


Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Dr. Justina Ade Judiardi, SE, M.Si


Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Abstrak

WINDA ADYSTYA, 2012, Kinerja Keuangan Terhadap Return


Saham Pada Industri Automotive and Allied Products Di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Pembimbing 1 oleh Prof. Dr. Djoko Setyadi, SE, M.Sc dan
Pembimbing 2 oleh Dr. Justina Ade Judiardi, SE, M.Si

Penelitian ini mengkaji pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham


pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Penelitian ini menggunakan data industri Automotive and Allied Products yang
diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sampai 2010. Terdapat
17 perusahaan sebagai sampel dalam penelitian yang membagikan dividen selama
periode analis. Metode Linier Regresi Berganda digunakan untuk menganalisis
pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan
return saham sebagai variable dependen, sedangakan variable independen
menggunakan Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), dan Earning
Per Share (EPS). Berdasarkan Uji F statik menunjukan bahwa Price Earning Ratio
(PER), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh
secara signifikan terhadap return saham.
2

Uji parsial statistik menunjukan hanya variable Retun On Equity


(ROE) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sedangkan
variable lainya tidak berpengaruh signifikan. Perubahan Return On Equity (ROE)
akan mempengaruhi perubahan return saham. Kondisi ini terjadi karena beberapa
alasan. Sebagai contoh, para investor tidak memperhatikan aspek-aspek
fundamental yang mempengaruhi return saham ketika mereka membuat keputusan
investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, sebagian besar investor hanya
bersandar untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka pendek.

Kata Kunci: Return Saham, Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS).

Abstract

Winda Adystya, 2012. The influence of financial performance to stock


return for Automotive and Allied Products company published in the
Indonesia Stock Exchange (IDX). Supervised by Djoko Setyadi of 1st
supervisor and Justina Ade Judiardi of 2nd supervisor.

This study investigates the influence of financial performance to stock


return for Automotive and Allied Products company published in the Indonesia
Stock Exchange (IDX). This study employs the active Automotive and Allied
Products industry traded in the Indonesia Stock Exchange from 2008 to 2010.
There are 17 companies as sample research which pay dividend during analysis
period. Multiple Linier Regression method is used to analyze the influence of
financial performance to stock return. This study employs stock return as
dependent variable, while the independent variables are Price Earning Ratio
(PER), Return On Equity (ROE), Earning Per share (EPS). The statistic F test
also shows that Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Earning
Per share (EPS) do influence significantly to stock return.

2
3

The statistic partial test to each independent variable shows that only Return On
Equity (ROE) has significant influence to stock return, where as the other
variables are not significant. This result means that only Return On Equity (ROE)
influences stock return significantly. The changes in Return On Equity (ROE) will
influence changes in stock return. This condition occurs because several reasons.
For examples, the investors or market traders are not take attention to fundamental
aspects which influence stock return when they make investment decision in
Indonesia Stock Exchange. Besides that, most of investors only lean to get gain in
short term.

Key Words: Stock Return, Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE), Earning Per
Share (EPS).

I. Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG

Salah satu kegiatan manajemen keuangan adalah melakukan analisis


terhadap kinerja perusahaan, karena kemampuan perusahaan dalam beroperasi
dapat terlihat dalam kinerja yang diperolehnya yaitu melalui laporan keuangan
yang berisi informasi tentang data-data keuangan. Karena laporan keuangan
dapat memberikan gambaran atas apa yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Untuk dapat menganalisis dari laporan keuangan agar dapat digunakan
sebagai bahan informasi bagi pihak internal ataupun eksternal perusahaan
dapat menggunakan dengan analisis laporan keuangan. Analsis rasio keuangan
merupakan dasar untuk menilai dan menganalisis prestasi operasi perusahaan.
Disamping itu, analisis rasio keuangan juga dapat dipergunakan sebagai
kerangka kerja perencanaan dan pengendalian keuangan. Tingkat hasil
investasi yang di lakukan investor dalam kaitan dengan kinerja yaitu dengan
menggunakan rasio Price Earning Ratio (PER) melalui rasio tersebut dapat
diketahui besarnya jumlah laba perlembar dengan konsekuensi terhadap jumlah
harga saham yang harus di tanggung. Lebih jauh lagi rasio Price Earning Ratio
(PER) digunakan sebagai gambaran para investor atas kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dana para calon investor akan mampu memberikan

3
4

penilaian atas perusahaan yang akan di gunakan untuk investasi. Penggunaan


rasio keuangan bertujuan mengevaluasi performance manajemen dikaitkan
dengan prestasi rata-rata industri. Tingkat keuntungan atau return dari investasi
dapat diukur dengan menggunakan Rasio Return on Equity (ROE), yaitu
menunjukkan tingkat pengembalian atau return yang dihasilkan manajemen
atas modal yang ditanam oleh pemegang saham, sesudah dipotong kewajiban
kepada kreditor.
Ukuran laba bersih perusahaan yang dihasilkan perusahaan untuk tiap
lembar saham yang dibeli investor di ukur dengan menggunakan Analisis
Earning Pershare (EPS), maka di ketahui tingkat kemampuan atau kemajuan
yang telah dan capai oleh perusahan dalam pencapaian jumlah laba. Tingkat
persentase Earning Pershare (EPS) dapat memberikan informasi data akutansi
yang digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan yang menjual sahamnya
pada masyarakat umum.
Motif investor menanamkan dananya pada sekuritas di pasar modal
adalah untuk mendapatkan return (tingkat) pengembalian yang maksimal
dengan risiko tertentu pada risiko yang minimal. Return atas kepemilikan
sekuritas khususnya saham dapat di peroleh dalam 2 bentuk deviden dan
capital gain (kenaikan harga saham di atas harga belinya). Dalam melakukan
investasi saham, investor akan memberikan return tinggi. Harga saham
memberikan ukuran objektif mengenai nilai investasi pada sebuah perusahaan.
Pada prinsipnya semakin baik prestasi (kinerja) perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan akan meningkatkan permintaan saham perusahan
yang bersangkutan, sehingga harga saham akan mengalami peningkatan.
Apabila keadaan yang terjadi adalah sebaliknya maka hal ini akan menurunkan
harga pasar saham perusahaan.
Penggunaan rasio keuangan bertujuan mengevaluasi nilai saham untuk
perencanaan dan mengevaluasi performance (prestasi) manajemen dikaitkan
dengan pretasi rata-rata industri. Pengukuran rasio yang baik adalah dengan
membandingkan berbagai jenis industri yang berbeda dan tidak pada jenis
industri yang sejenis. Karena dengan membandingkan dari berbagai jenis

4
5

industri dapat memberikan keputusan investasi yang relevan oleh investor.


Karena tingkat keuntungan investasi yang akan di dapat dicerminkan dari
keadaan fundamental, analisis fundamental yang fokus pada berita keuanganan,
ekonomi, serta perkembangan politik suatu negara dalam mengukur kekuatan
permintaan dan penawaran ( Rusdin, 2006:136).
Perubahan harga saham terjadi karena ada informasi baru yang masuk ke
pasar, dan harga bereaksi karena adanya informasi baru tersebut. Informasi
laporan keuangan adalah salah satu sumber potensial yang digunakan investor
untuk menilai harga saham di bursa. Jika laporan keuangan menunjukkan hasil
yang baik, perusahaan emiten yang bersangkutan dinilai meningkat
keberhasilannya, sebaliknya jika hasilnya tidak baik dinilai sebagai gejala
timbulnya masalah. Penelitian ini membahas mengenai analisis kinerja keuangan
terhadap return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Perkembangan kinerja keuangan pada perusahaan sub
sektor otomatif yang go public di BEI secara keseluruhan komponennya
mengalami fluktuasi (mengalami peningkatan dan penurunan yang cukup
signifikan). Hal ini dapat dilihat pada harga saham industri Automotive and Allied
Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan


masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana faktor Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE),


Earning Per share (EPS), mempunyai pengaruh simultan terhadap return
saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
2. Dari ketiga faktor tersebut manakah secara parsial berpengaruh dominan
terhadap return saham pada industri Automotive and Allied Products di
Bursa Efek Indonesia (BEI).

5
6

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui faktor-faktor Price Earning Ratio (PER), Return On


Equity (ROE), Earning Per share (EPS), mempunyai pengaruh
simultan terhadap return saham pada industri Automotive and Allied
Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh parsial terhadap return
saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek
Indonesia (BEI).

II. DASAR TEORI


Manajemen keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan
karena ini menyangkut keluar masuknya dana yang tertanam dalam perusahaan dan
kemudian dapat memperoleh hasil usaha di waktu yang akan datang. Sartono (2001: 8)
mendefinisikan manajemen keuangan adalah manajemen dana baik yang berkaitan
dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha
pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan secara efisien.

Gitosudarmo dan Basri (2002: 7) menyatakan bahwa tujuan dari


manajemen keuangan adalah untuk meningkatkan nilai (value) perusahaan
dengan meningkatkan nilai saham dan peningkatan nilai perusahaan. Kondisi
keuangan suatu perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan
perusahaan yang bersangkutan, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi serta
laporan keuangan lainnya.
Baridwan (2004: 7) mendefinisikan laporan keuangan adalah hasil akhir
dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan transaksi-transaksi
keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Kinerja dipergunakan manajemen untuk melakukan penilaian secara


periodik mengenai efektifitas operasional suatu perusahaan, bagian perusahaan
dan karyawan berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan.

6
7

Kinerja dapat pula diartikan sebagai prestasi yang dapat dicapai organisasi
dalam periode tertentu.
Prestasi yang dimaksud adalah efektivitas operasional perusahaan baik
dari segi manajerial maupun ekonomis operasional. Prestasi perusahaan
merupakan unjuk kerja perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.
Dengan kinerja perusahaan dapat mengetahui sampai peringkat ke berapa
prestasi keberhasilan atau bahkan mungkin kegagalannya dalam menjalankan
tugas dan fungsi yang telah diterimanya.

Suatu perusahaan dapat menjual hak kepemilikannya dalam bentuk saham


(stock). Saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas
(Anoraga dan Pakarti, 2006:56). Sedangkan menurut Reilly dan Brown (2003:18)
mengemukakan bahwa “Stock an equity investment that represent ownership of a
firm, with full participation in it’s success or failure”. Artinya, saham merupakan
investasi kekayaan yang mewakili kepemilikan dari suatu perusahaan dengan ikut
berpartisipasi penuh dalam memperoleh kesuksesan dan kegagalan.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa
return realisasi yang return sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi
atau return ekspektasi yang belum terjadi di masa mendatang. Return realisasi
(realized return) merupakan return yang terjadi. Return realisasi dihitung
bedasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah
satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna sebagai
dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang.
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh
oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya
sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Pengukuran untuk return
dalam penelitian ini yang akan digunakan adalah return realisasi. (Jogianto,
2000:108).

Teknik analisis rasio keuangan dengan menggunakan rasio-rasio


keuangan. Rasio-rasio keuangan dihitung dengan menggabungkan angka-

7
8

angka di neraca dengan angka-angka pada laporan laba rugi. Rasio keuangan
yang digunakan terdiri pada dua jenis rasio yaitu :
1. Rasio keuntungan atau profitabilitas : rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan profitabilitas. Rasio yang di gunakan pada
jenis ini hanya satu yaitu Return On Equity (ROE). Return on Equity
(ROE), Yaitu menunjukkan tingkat pengembalian (return) yang di
hasilkan manajemen atas modal yang di tanam oleh pemegang saham,
sesudah dipotong kewajiban kepada kreditor. Rasio ini termasuk dalam
jenis rasio profitabilitas. Rasio ini juga menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih perusahaan berdasarkan modal
tertentu.
Rasio ini adalah rasio yang mengukur pengembalian nilai buku kepada
pemilik perusahaan Persamaan dari rasio ini adalah (Ross, Westerfield,
Jordan, 2003:71) :
Net Income
Return on equity =
Total Equity

2. Rasio Pasar mengukur harga saham perusahaan, relatif terhadap nilai


bukunya. Sudut pandang rasio ini lebih banyak berdasar pada sudut
pandang investor (calon investor), meskipun pihak manajemen juga
berkepentingan terhadap rasio-rasio ini. Jenis rasio yang di gunakan
terdiri dari dua yaitu :
a. Earning Per Share (EPS) yaitu menggambarkan laba bersih setelah
pajak pada satu tahun buku yang dihasilkan untuk setiap lembar
saham.
Persamaan dari rasio ini adalah (Ross, Westerfield, Jordan, 2003:71)
:
Net Income
EPS =
Jumlah Saham Beredar

8
9

b. Rasio Price Earning Ratio (PER), yaitu menunjukkan operasasi


pasar terhadap kemampuan emiten, dalam menghasilkan laba,
semakin kecil rasio, semakin bagus. Price earning Rasio (PER).
Pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio
yang membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa
yang beredar dengan laba per lembar saham (Tjiptono, 2001:139) :
Harga pasar per lembar saham biasa
PER =
Laba per lembar saham

Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam model penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut ini :

Variabel Bebas (X)

PER
(X1) Variabel Terikat (Y)

ROE Return Saham


(X2) (Y)

EPS
(X3)

Gambar 2.1
Kerangka Konsep

9
10

Pengembangan Hipotesis

Para investor sangat berkepentingan terhadap kinerja keuangan yang


akan dicapai oleh suatu perusahaan dimana mereka akan mekukan investasi.
Hal tersebut dikarenakan melalui penilaian sukses tidaknya perusahaan dalam
mengelola atas modal kerja yang telah dimiliknya. Karena melalui penilaian
kinerja keuangan maka akan di ketahui stabilitas serta kontinuitas atau
kelangsungan perusahaan. Analisis laporan keuangan mencakup 1)
Perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan kinerja keuangan
perusahaan dengan kinerja keuangan perusahaan lain pada industri yang sama
dan 2) Merupakan suatu evaluasi trend posisi perusahaan selama beberapa
waktu (Brigham, 2001:70). Rasio-rasio kinerja keuangan itu sendiri saling
berhubungan dan saling mempengaruhi. Bila rasio-rasio likuiditas perusahaan
manajemen aktiva, manajemen hutang, dan profitabilitas baik, maka rasio nilai
pasar juga akan tinggi, dan harga sahamnya akan memiliki nilai yang tinggi
seperti yang di harapkan (Brigham, 2001:82). Hubungan kinerja keuangan
dengan return saham bersifat searah, dan Rasio-rasio keuangan menunjukkan
kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Kinerja keuangan yang baik akan
meningkatkan nilai dari perusahaan itu di mata investor. Investor sendiri
cenderung lebih menyukai perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja
keuangan yang baik. Dan bila permintaan akan saham itu meningkat maka
investor dapat memperoleh return dalam bentuk capital gain.
Berdasarkan masalah, tujuan penelitian dan kerangka berfikir yang
sudah disusun maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Diduga terdapat pengaruh signifikan secara simultan variabel (PER),
(ROE), (EPS) terhadap return saham.
2. Diduga (EPS) sebagai variabel independen secara parsial berpengaruh
dominan terhadap return saham.

10
11

III. Metode Penelitian


Variabel terikat atau variabel dependent (Y)
Variabel dependent disini adalah return saham yang merupakan tingkat
pengembalian yang diharapkan dari saham pada perusahaan industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Varaibel bebas atau variabel independent (X)
a. Price Earning Ratio (PER) : X1
Pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang
membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa yang beredar
dengan laba per lembar saham pada perusahaan industri Automotive and
Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Return On Equity (ROE) : X2
Rasio ini adalah rasio yang mengukur pengembalian nilai buku kepada
pemilik perusahaan industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
c. Earning Per Share (EPS) : X3
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan pendapatan yang di peroleh untuk
setiap lembar selama satu periode pada perusahaan industri Automotive and Allied
Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

A. Analisis Data
Untuk mendapatkan gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian,
maka diperlukan data sebagai berikut :
1. Kondisi atau gambaran umum perusahaan
2. Struktur organisasi perusahaan
3. Data laporan keuangan 17 perusahaan manufaktur yaitu industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
terdiri dari neraca per 31 Desember 2008-2010 dan laporan rugi laba.
periode tahun yang bersangkutan.
4. Data mengenai harga penutupan (clossing price) saham periode 2008-
2010.

11
12

5. Data lain yang berhubungan dengan penulisan ini.


B. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis

Alat Analisis

a) Analisis Rasio Kinerja Keuangan

Dalam melakukan analisis rasio kinerja keuangan, diperlukan perhitungan

rasio-rasio keuangan yang berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu :

Variabel terikat atau variabel dependent (Y). Variabel dependent disini

adalah return saham yang merupakan tingkat pengembalian yang

diharapkan dari saham. Persamaan dari return (Fabozzi, 2003:27) :

(Pt+1 - Pt)
R1t =
Pt

Varaibel bebas atau variabel independent (X)

Price Earning Ratio (PER) : X1

Pengertian PER yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang

membandingkan antara harga pasar per lembar saham biasa yang beredar

dengan laba per lembar saham (Tjiptono, 2001:139) :

Harga pasar per lembar saham biasa


PER =
Laba per lembar saham

Return On Equity (ROE) : X2

Rasio ini adalah rasio yang mengukur pengembalian nilai buku kepada

pemilik perusahaan. Persamaan dari rasio ini adalah (Ross, Westerfield,

Jordan, 2003:71) :

Return on equity = Net Income

12
13

Total Equity

Earning Per Share (EPS) : X3

Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan pendapatan yang di peroleh

untuk setiap lembar selama satu periode. Persamaan dari rasio ini adalah

(Ross, Westerfield, Jordan, 2003:71) :

Net Income
EPS =
Jumlah Saham Beredar

b) Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel

terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Analisis ini juga dapat

menduga besar dan arah dari hubungan tersebut serat mengukur derajat

keeratan hubungan antara variabel terikat dengan satu atau lebih variabel

bebas. Menurut Hasan (2003:253), Adapun bentuk umum dari persamaan

regresi linear secara matematis sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 +

b3X3.

Pengujian Hipotesis

a) Perhitungan Koefisien Korelasi (R)

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang

ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat dilihat dari pedoman pada

ketentuan yang tertera pada tabel berikut:

13
14

Tabel 3.2. Pedoman Untuk Memberi Interpretasi Terhadap Koefisien


Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat Rendah
0.20-0,399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2006 : 207)

b) Perhitungan Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Harinaldi (2005 : 169),”Untuk menguji apakah model analisis ini

sudah cukup layak dan berapa besarnya hubungan variabel bebas dengan

variabel terikat maka perlu diketahui koefesien determinasinya (R2).

Adapun koefisien determinasinya sebagai berikut :”

2
S1
R2 = 2
S2

Keterangan :

2
S1 = Jumlah Kuadrat Regeresi

2
S 2 = Jumlah Kuadrat Total

c) Uji F (Uji Simultan)

Uji F adalah metode pengujian untuk mengetahui apakah semua variabel

independen dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap

variabel independen. Sebelum menentukan nilai Fhitung dahulu di tentukan

tingkat signifikant (α) yaitu a = 5% atau confidence Interval sebesar 95%.

Untuk menentukan nilai Ftabel tingkat signifikan (α) yang di gunakan sebesar

5% dengan derajat kebebasan (degree of fredom) df = k dan (n-k-1). Jumlah

14
15

sampel di nyatakan dengan n, sedangkan k menyatakan jumlah variabel

bebas. Kriteria uji yang di gunakan adalah dengan membandingkan antara

Fhitung dan Ftabel. Jika Fhitung > Ftabel maka Ha di terima. Jika Fhitung < Ftabel

maka Ha di tolak.

d) Uji t (Uji Parsial)

Uji t (ttest) di gunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen secara


parsial terhadap variabel dependen. Sebelum menentukan t hitung
terlebih dahulu di tentukan tingkat signifikan (α) yaitu α = 5% atau
convidence interval sebesar 95%. Untuk menentukan Nilai t tabel
tingkat signifikan (α) yang di gunakan sebesar 5% dengan derajat
kebebasan (degree or fredom) df = n-1. Kriteria uji yang di gunakan
adalah dengan membandingkan antara thitung dan ttabel adalah : Jika thitung
> ttabel, maka Ha di terima. Jika thitung < ttabel, maka Ha di tolak.

IV. Analisis dan Pembahasan


Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu
model regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka
kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai adjusted R square. Nilai adjusted R
square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 4.2.
dibawah ini :
Tabel 4.2. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .195a .038 .023 1.63005
a. Predictors: (Constant), EPS, PER, ROE
Sumber : Data Primer Diolah 2012.

15
16

Berdasarkan hasil data didapatkan nilai koefisen korelasi sebesar 0,195.


Hal ini berarti terdapat hubungan antara Price Earning Ratio (PER), Return On
Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) serta variabel dependent yaitu
return saham pada pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dengan tingkat hubungan sangat rendah karena berada
diinterval 0,000-0,199. Koefisien ini digunakan untuk menunjukkan seberapa
besar hubungan yang terjadi antara variabel independent (Price Earning Ratio
(PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)) terhadap
variabel dependent (return saham).
Tabel 4.2. menunjukkan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,038 artinya
bahwa 3,8% variasi dari variabel return saham pada pada industri Automotive
and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat dijelaskan oleh
variabel Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per
Share (EPS), sedangkan 96,2% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
masuk dalam variabel yang diteliti.
1. Uji F
Selanjutnya dilakukan uji F atau uji secara bersama-sama. Pengujian ini untuk
mengetahui adanya pengaruh variabel Price Earning Ratio (PER), Return On
Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) dengan return saham pada industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara bersamaan.
Hasil uji F sebagai berikut :

Tabel 4.3. Uji F (uji serentak)


Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 4.930 3 1.643 11.618 .007a
Residual 124.882 47 2.657
Total 129.811 50
Sumber : data primer diolah, 2012

16
17

Tabel 4.3. menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai Fhitung sebesar


11,618 sedangkan Ftabel pada taraf signifikan (α) 5% adalah sebesar 3,41 maka
Fhitung > Ftabel. dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara
bersama- Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning
Per Share (EPS) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada
industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Uji t
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara
variable Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per
Share (EPS) dengan return saham pada industri Automotive and Allied
Products di Bursa Efek Indonesia (BEI), menggunakan bantuan komputer
program SPSS 19, maka diperoleh nilai-nilai untuk regresi berganda sebagai
berikut :
Tabel 4.4. Analisis Regresi Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .751 .531 1.414 .000
PER .202 .004 .271 .451 .054
ROE 3.022 .023 4.157 1.941 .002
EPS .566 .097 .404 .024 .081
Sumber : data primer diolah, 2012

Berdasarkan tabel 4.4. maka dapat disusun persamaan regresi berganda,


sebagai berikut :
Y = 0.751 + 0.202 X1 + 3.022 X2 + 0.556 X3
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh Price Earning
Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) dengan
return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek

17
18

Indonesia (BEI).
Dari tabel 4.4. juga dapat diketahui uji parsial atau uji secara individual.
Uji parsial ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel Price
Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)
dengan return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa
Efek Indonesia (BEI) secara individual.
Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Price
Earning Ratio (PER) (X1) sebesar 0,451 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093,
maka thitung < ttabel. Dengan demikian variabel Price Earning Ratio (PER) (X1)
terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham
pada industri Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Return On
Equity (ROE) (X2) sebesar 1,941 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093, maka
thitung > ttabel. Dengan demikian variabel Return On Equity (ROE) (X2) terbukti
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham pada industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel Earning Per
Share (EPS) (X3) sebesar 0,024 dan diketahui ttabel sebesar 1,77093 maka thitung
< ttabel. Dengan demikian variabel Earning Per Share (EPS) (X3) terbukti tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel return saham pada industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Analisis regresi untuk mengetahui pengaruh antara beberapa atau lebih


dari satu variabel independent (bebas) terhadap variabel dependent (terikat).
Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 19 sehingga dapat diketahui
regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 0.751 + 0.202 X1 + 3.022 X2 + 0.556 X3
Konstanta = 0.751, berdasarkan persamaan diatas maka dapat
diinterprestasikan nilai konstanta sebesar 0.751 artinya jika tidak ada variabel
bebas yang terdiri dari Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE)
dan Earning Per Share (EPS) yang mempengaruhi return saham, maka return

18
19

saham sebesar 0.751. Koefisien Price Earning Ratio (PER) = 0.202. PER
berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi sebesar
0.202 yang artinya jika PER meningkat 1 satuan atau satu skala pengukuran
maka return saham akan meningkat sebesar 0.202 satuan dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan. Koefisien Return On Equity (ROE) = 3.022.
ROE berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi
sebesar 3.022 yang artinya jika ROE meningkat 1 satuan atau satu skala
pengukuran maka return saham akan meningkat sebesar 3.022 satuan dengan
asumsi variabel bebas lainnya konstan. Koefisien Earning Per Share (EPS) =
0.556. EPS berpengaruh positif terhadap return saham dengan koefisien regresi
sebesar 0.556 yang artinya jika EPS meningkat 1 satuan atau satu skala
pengukuran maka return saham akan meningkat sebesar 0.556 satuan dengan
asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Uji F bertujuan untuk mengukur apakah variabel independen (bebas)
secara bersama-sama atau serempak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (terikat) atau untuk menguji keberartian koefisien regresi secara
keseluruhan. Uji ini dilihat pada nilai F test yang dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Dari hasil uji F di atas diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,618 sedangkan Ftabel
pada taraf signifikan (α) 5% adalah sebesar 3,41 maka Fhitung > Ftabel dengan
demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara bersama-sama Price Earning
Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS)
berpengaruh secara signifikan terhadap return saham pada industri Automotive
and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian ini juga
didukung oleh nilai probabilitas sebesar 0.007 dengan taraf signifikan 5%
sehingga nilai probabilitas lebih kecil dari taraf signifikan p < 5%, maka Ho
ditolak yang artinya bahwa terdapat pengaruh positif secara bersama-sama
Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share
(EPS) terhadap return saham. Sehingga hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa Diduga terdapat pengaruh signifikan secara simultan variabel (PER),
(ROE), (EPS) terhadap return saham diterima.

19
20

Uji koefisien determinasi yaitu untuk mengukur seberapa jauh


kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen atau
mengukur besarnya pengaruh semua variabel bebas (X) secara serempak
terhadap variabel terikat (Y). Pengukuran ini melihat besarnya koefisien
determinasi (R²), R² adalah angka yang menunjukkan berapa % (proporsi)
variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel terikat, sekian % dipengaruhi
oleh variabel bebas, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diketahui karena tidak dimasukkan dalam data. Koefisien determinasi
dilihat dari besarnya Adjusted R square Tabel 4.2. Dari tampilan output SPSS
besarnya pengaruh semua variabel independen adalah 0,038 hal ini berarti
3.8% variasi return dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel
independen Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning
Per Share (EPS). Sedangkan sisanya (100% - 3.8% = 96.2%) dijelaskan oleh
variabel-variabel lain di luar model seperti DER (Debt to Equitty Ratio), EVA
(Economic Value Added), ROA (Return on Asset), NPM (Net Profit Margin),
dan analisis-analisis rasio yang lain.
Uji parsial digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share
(EPS) dengan return saham pada industri Automotive and Allied Products di
Bursa Efek Indonesia (BEI) secara individual. Pada level of significant 0,05
diperoleh thitung untuk variabel Price Earning Ratio (PER) (X1) sebesar 0,451
dan diketahui ttabel sebesar 1,77093, maka thitung < ttabel. Dengan demikian
variabel Price Earning Ratio (PER) (X1) terbukti tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel return saham pada industri Automotive and Allied
Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada level of significant 0,05
diperoleh thitung untuk variabel Return On Equity (ROE) (X2) sebesar 1,941 dan
diketahui ttabel sebesar 1,77093, maka thitung > ttabel. Dengan demikian variabel
Return On Equity (ROE) (X2) terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk
variabel Earning Per Share (EPS) (X3) sebesar 0,024 dan diketahui ttabel

20
21

sebesar 1,77093 maka thitung < ttabel. Dengan demikian variabel Earning Per
Share (EPS) (X3) terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel return saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Tidak signifikannya variabel independen yaitu Price Earning Ratio
(PER) dan Earning Per Share (EPS) terhadap variabel dependen dapat
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kondisi sosial, politik, serta
ekonomi Indonesia yang tidak stabil serta pasar modal di Indonesia (Bursa efek
Indonesia) masih bersifat weak form efficient sehingga harga saham yang
terbentuk bukan berdasarkan informasi yang sebenarnya tentang kondisi
perusahaan tetapi lebih dipengaruhi oleh gerakan harga historis (kekuatan
permintaan dan penawaran harga saham).

V. Kesimpulan dan Saran


A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya maka didapatkan
beberapa hasil sebagai berikut :
1. Dari hasil pengujian statistik yang dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh secara bersama-sama profitabilitas terhadap return
pemegang saham pada industri Automotive and Allied Products di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel-variabel
Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan Earning Per
Share (EPS) memberikan pengaruh yang signifikan. Hal ini secara
otomatis menguatkan dugaan bahwa profitabilitas perusahaan yang
diwakili oleh rasio-rasio Price Earning Ratio (PER), Return On Equity
(ROE) dan Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh secara serentak
terhadap return pemegang saham.
2. Hasil pengujian statistik secara parsial terhadap masing-masing variabel
bebas yaitu Price Earning Ratio (PER), Return On Equity (ROE) dan
Earning Per Share (EPS) hanya variabel Return On Equity (ROE) yang

21
22

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terhadap return


pemegang saham, sedangkan variable-variabel Price Earning Ratio
(PER) dan Earning Per Share (EPS) tidak mempunyai pengaruh secara
parsial terhadap return pemegang saham perusahaan pada industri
Automotive and Allied Products di Bursa Efek Indonesia (BEI). Artinya,
perubahan return pemegang saham dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimasukkan ke dalam penelitian.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat
diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya menggunakan 3 konsep
penilaian kinerja yaitu Price Earning Ratio (PER), Return On Equity
(ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap return saham. Apabila
dilakukan penambahan variabel maka diharapkan penelitian akan lebih
baik untuk penelitian selanjutnya.
Pengujian hanya dilakukan pada tiga periode waktu yang terbatas yaitu
periode 2008, 2009 dan 2010, maka hasil penelitian ini tidak dapat digunakan
untuk melihat kecenderungan dalam jangka panjang. Saran untuk penelitian
selanjutnya bagi para akademis yang tertarik mengenai masalah pengaruh kinerja
keuangan terhadap return saham penelitian ini dapat dilanjutkan dengan
menggunakan periode waktu penelitian yang lebih panjang dan menggunakan
jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dihasilkan kesimpulan yang lebih
valid.

22
23

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaki, 2004, Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, Cetakan Ketujuh,


BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Brigham, Eugene F., 2001, Fudamentals of Financial Managemen, Sevent


Edition, The Dryden Press, Orlando.

Fabozzi, Frank J. dan Modligliani Franko, Ferri G. ichael, 2003. Pasar dan
Lembaga Keuangan, Edisi Kedua, Jakarta : Salemba Empat.

Gitosudarmo, Indriyo, dan Basri, 2002, Manajemen Keuangan, Edisi Keempat,


BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Harahap, Sofyan Syafrie, 2006, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi
Pertama, RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Harinaldi, 2005, Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains, Penerbit


Erlangga, Jakarta

Harnanto, 2002, Akuntansi Keuangan Menengah, Edisi Ketiga, Cetakan


Keempat, Liberty, Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan per 1 September,


Salemba Empat, Jakarta.

Indiantoro, Nur, dan Supomo Bambang, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis


Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta
Anggota IKAPI.

Irawati, Susan, 2006, Manajemen Keuangan, Cetakan Pertama, Pustaka,


Bandung.

Johnson, Robert W., 2002, Financial Management, Sevent Edition, Boston, Allyn
and Bacon Inc.

Jogiyanto, 2000, Teori Portofoliodan Analisis Investasi , Cetakan Kedua, Penerbit


BPFE Anggota IKAPI, Jogjakarta.

Lapoliwa, N.dan Kuswandi, Daniel S., 2003, Akuntansi Perbankan, Jilid Satu,
Edisi Keenam, Institut Bankir Indonesia, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi


Kedua, UPP AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

Munawir, S., 2002, Analisa Laporan Keuangan Perusahaan, Edisi Keempat,


Liberty, Yogyakarta.

23
24

Prastowo, Dwi, 2003, Analisis Laporan Keuangan: Konsep dan Aplikasi, Edisi
Kedua, Cetakan Kedua, UPP AMP Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,
Yogyakarta.

Purwanto, Suharyadi, 2004. Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan Moderen,


Edisi Pertama, Jakarta : Salemba Empat.

Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi


Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfeld, Nradford D. Jordan, 2003.


Fundamentals of corporate Finance, Sixth Edition, McGraw-Hill, New York.

Sabardi, Agus, 2001, Manajemen Keuangan, Jilid Pertama, Edisi Ketujuh,


Cetakan Kedua, Penerbit AMP YKPN, Yogyakarta.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, Penerbit


Alfabeta, Bandung.

Sartono, R. Agus, 2001, Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi, Edisi


Keempat, BPFE Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Simamora, Henry, 2002, Akuntansi Manajemen, Edisi Kedua, Cetakan Pertama,


Salemba Empat, Jakarta.

Smith, M. Jay dan K. Fred Skousen, 2002, Akuntansi Intermediate, Terjemahan


Tim Penterjemah Erlangga Jilid I, Edisi Keduabelas, Erlangga, Jakarta.

Syahrul dan Nijar, Muhammad Afdi, 2004, Kamus Akuntansi, Cetakan Kedua,
Citra Harta Prima, Jakarta.

Syamsuddin, Lukman, 2002, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru,


Cetakan Keenam, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Umar, Husein, 2003, Studi Kelayakan Bisnis: Teknik Menganalisis Kelayakan


Rencana Bisnis Secara Komprehensif, Edisi Kedua, Cetakan Ketujuh,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, Jr, 2003, Fundamentals of


Financial Management. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham, 2001, Manajemen Keuangan,


terjemahan Dodo Suharto, Jilid Pertama, Edisi Kedelapan, Cetakan
Pertama, Erlangga, Jakarta.

24

Anda mungkin juga menyukai