Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah “exsplanatory research” yaitu penelitian
yang menjelaskan hubungan 2 variabel atau lebih. Metode yang digunakan
adalah survai dengan wawancara menggunakan kuesioner, pendekatan
penelitian adalah belah lintang (Cross Sectional) yaitu variabel sebab dan
akibat diambil dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2002).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan semarang
Utara. Waktu penelitian mulai penyusunan proposal sampai dengan penulisan
laporan dimulai pada bulan April 2004 sampai bulan Juli 2005, pengambilan
data dilakukan pada bulan Juli 2005.

C. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga nelayan di
Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara yang berjumlah 1170.
Sampelnya diambil sebanyak 33 ibu rumah tangga dengan rumus :
2
Z 1 - α/ 2 .P (1 - P) . N
n = 2
d 2 (N - 1) + Z 1 - α/ 2 . P (1 - P)
Keterangan
n : Besar sampel

N : Jumlah populasi
2
Z1 : Standar deviasi normal 1.96 dengan derajat kemaknaan 95 %
d : Penyimpangan terhadap populasi dengan batasan penetapan (0,1)
p : Proposi untuk sifat yang diperkirakan terjadi pada populasi, dalam hal
ini digunakan p = 0,22 (Prevalensi Gaky Jawa Tengah).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling
yaitu jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan undian
(Notoatmodjo, 2002).

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data


Data yang dikumpulkan yaitu :
1. Data primer
Data primer meliputi : nama responden, umur, pendidikan ibu,
pengetahuan ibu tentang Gaky dan garam beryodium yang diperoleh
dengan cara wawancara.
2. Data sekunder
Data sekunder meliputi monografi kelurahan, antara lain keadaan umum,
jumlah penduduk, mata pencaharian dan data sarana kesehatan puskesmas.
Instrumen penelitian menggunakan :
Daftar pertanyaan (kuesioner) tentang identitas responden, tingkat
pendidikan, tingkat pengetahuan.

E. Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan data
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah pengolahan data
melalui beberapa tahap yaitu :
Data pendidikan yang telah terkumpul diedit, dikategorikan berdasarkan
jenjang sekolah yang diselesaikan yaitu : tidak sekolah, SD, SLTP,
SMU/sederajat.
Data pengetahuan tentang Gaky dan garam beryodium yang telah
terkumpul diedit, kemudian digunakan sistem skor sesuai dengan kategori
menurut Ali Khomsan yaitu : >80% dari pertanyaan yang diajukan benar
dikategorikan baik, 60 – 80 % cukup dan bila < 60 % dikategorikan
kurang.
2 Analisis data
Untuk menetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
pengetahuan ibu rumah tangga tentang Gaky dan garam beryodium,
karena variabel dalam bentuk kategori maka digunakan analisa korelatif
spearman (Program SPSS Windows versi 10.00).

F. Definisi Operasional Variabel

No Definisi Operasional Variabel Skala


1. Tingkat pendidikan adalah jenjang pendidikan formal Ordinal

yang pernah ditempuh atau dilewati oleh ibu rumah

tangga, dikategorikan sebagai berikut : tidak sekolah,

2. SD, SLTP, SMU/sederajat. Ordinal

Pengetahuan ibu rumah tangga tentang Gaky dan

garam beryodium : sesuatu yang bisa diperoleh melalui

pengalaman berupa informasi tentang gaky dan garam

beryodium, diperoleh dengan cara menilai jawaban

responden dengan skor berdasarkan kuesioner,

dikategorikan menjadi baik, cukup, dan kurang.


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

Apriadji, W, H, 1986. Gizi Keluarga. PT. Penebar Swadaya Anggota IKAPI,


Jakarta.

Berg Alan, Diterjemahkan oleh Sahara D. Noer, 1996. Peranan Gizi Dalam
Pembangunan Nasional. CV. Rajawali, Jakarta.

Brotosaputro, Budioro, 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas


Diponegoro Semarang.

Departemen Kesehatan RI, 1985. Penelitian Gizi dan Makanan. Depkes RI.
Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1999. Pedoman Penyuluhan Bagi Petugas Puskesmas.

Departemen Perindustrian. 1983. Program Iodisasi Garam. Direktorat Aneka


Industri, Jakarta.

Dir. Bina Gizi Masyarakat, 1986. Gondok Endemik dan Cara Penangulangannya
di Indonesia, Depkes RI.

Djoko Moeljanto, 1985. Akibat Defisiensi Yodium Berat. PAPDI. Semarang.

IKIP Semarang, 1989. Dasar-Dasar Pendidikan. IKIP Semarang Press.

Irawati, Anies, 1993. Kadar Zat Yodium dari garam Beryodium Selama Proses
Pengemasan, Penyimpanan Dan Penanganan Di Rumah Tangga di
Wilayah Bogor. Penelitian Gizi dan Makanan. Depker RI

Kresnawan, 1993. Gondok Endemik Sebagai Salah Satu Gejala Dari Gaky, Dir.
Bina Gizi Masyarakat. Depkes RI, Disajikan pada Pelatihan Petugas
Pelaksanaan Studi Data Dasar Prevalensi Gaky di Sulawesi Selatan.

Kardjati, Sri, 1985. Aspek Kesehatan dan Gizi Anak Balita. Yayasan obor
Indonesia.

Karo Karo, Santoso, 1984. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Akademi gizi


Malang.

Khomsan, Ali, 2001. Teknik Pengetahuan Gizi. Fak. Pertanian IPB, Bogor.
Notoatmodjo, S, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan . PT Rineka Cipta.
Jakarta.

Pudjiadi, 2000. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, Gaya baru, Jakarta.

Soekirman, 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat,
Departemen Pendidikan Nasional.

Suhardjo, 1996. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.

Supariasa , I Dewa Nyoman, Bachyar Bakri, Ibnu Fajar. 2002. Penilaian Status
Gizi, Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Sayogyo, 1989. Sosiologi Pedesaan Jilid II. Gama University Press, Yogyakarta.

Sarwono Solita, 1993. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta


Aplikasinya. Gadjah Mada Press, Yogyakarta.

Sediaoetama, A, D, 1999. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi Di Indonesia.


Dian rakyat, Jakarta.

Yuwono, T,K, 1999. Perilaku Mencuci Tangan Pada Ibu Hamil yang Bekerja
Pada Sektor Pertanian Hubungannya dengan Kecacingan di Kabupaten
Brebes Jawa Tengah. Tesis. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai