Oleh
PRATIWI RAHMAN
NIM. 361721302016
I
PEMBUATAN RENCANA UMUM MV LANCANG KUNING
Laporan Resmi ini Dibuat dan Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Kelulusan Mata Kuliah Tugas Rencana Umum di Program Studi Teknik
Manufaktur Kapal
Politeknik Negeri Banyuwangi
Oleh
PRATIWI RAHMAN
NIM. 361721302016
Oleh
PRATIWI RAHMAN
NIM. 361721302016
Yeddid Yonatan E.D, S.T., M.S Yeddid Yonatan E.D, S.T., M.S
NIP. 198807102019031010 NIP. 198807102019031010
Ketua Jurusan Teknik Mesin Koordinator Program Studi
Teknik Manufaktur Kapal
1.1 Umum
1.1.1 Pendahuluan
Mata kuliah Tugas Rencana umum ini bertujuan agar mahasiswa nantinya
dapat merancang atau membuat rencana umu dari suatu kapal yang
merupakan langkah proses perancangan kapal. faktor yang berpengaruh
terhadap Rencana Umum sebuah kapal antara lain :
- Untuk kapal kargo harus bisa dipastikan bahwa muatan yang
direncanakan harus dimuat dengan biaya semurah mungkin didalam
ruang muat yang didesain, juga harus bisa dipastikan muatan dalam
keadaan yang baik ditempat tujuan dan dengan methode bongkar muat
yang cepat dan ekonomis.
- Untuk cabin, ruang publik dan pelayanan kepada penumpang harus
menunjang kenyamanan penumpang/crew selama dalam perjalanan
- Untuk kapal service harus dipastikan bahwa kapal mampu
melaksanakan
tugas servicenya secara efisien
Desain General Arrangement harus mempertimbangkan kesesuaian
dengan rencana garis yang telah dikembangkan, kesesuaian terhadap DWT,
kapasitas dan kecepatan yang dibutuhkan.
General Arrangement digunakan untuk beberapa kegunaan, tidak hanya
sekedar menunjukan jenis kapal dan featurenya , Galangan kapal juga
menggunakan untuk membuat kalkulasi awal biaya pembangunan kapal serta
sebagai dasar untuk membuat detail drawing.
Kapal-kapal modern dengan bebrapa perkecualian seperti kapal ikan,
kapal tunda dsbnya. Dibangun tanpa sheer, untuk menjamin kebutuhan
freeboard yang disyaratkan oleh regulasi, kompensasi bisa dilakukan dengan
menambah tinggi geladak pada tengah kapal, kebutuhan freeboard yang lebih
tinggi bisa dilakukan dengan menambah tinggi poop deck dan atau forecastle
deck.
Tinggi geladak accomodasi tidak boleh kurang dari 2,4 meter untuk
memastikan kecukupan head room untuk ABK atau penumpang setelah
dikurangi tinggi beam serta kabel dan pipa ventilasi dll.
Geladak akomodasi sebaiknya dibangun tanpa camber untuk
memudahkan pemasangan furniture, blok akomodasi sedapat mungkin
dibangun dengan dinding yang lurus tanpa kurvature.
Pada sisi Poop deck harus terdapat ruang terbuka sebagai tempat berjalan
dengan lebar 800 hingga 1000 mm ditambah 300 hingga 400 mm untuk
penyimpanan tangga akomodasi.
Bagian belakang Poop deck harus terdapat ruang terbuka paling kurang 5
meter dari stern untuk memberi ruang yang cukup bagi penempatan mesin-
mesin geladak pada bagian buritan, seperti capstan, bollard, winch,
emergency exit ruang kemudi. Bagian depan blok akomodasi biasanya
merupakan penerusan dari sekat depan kamar mesin. Bagian depan blok
akomodasi biasanya merupakan penerusan dari sekat depan kamar mesin.
Dimana :
D = Chain diameter (mm)
= Total panjang dari Stud link Chain
( ) ( )
Dimana :
D = Displacement
B = beam
h = high from LWL to the highest deck
= a + Σhi
A = lenght from WL to upper deck
Z = The Z score
b. Menghitung gaya Tarik Pengangkat Jangkar (Tcl)
Dimana :
Ga = berat jangkar (kg)
Pa = berat rantai tiap meter (kg)
La = panjang rantai yang menggantung (m)
Ya = Massa jenis material rantai jangkar (kg/m3)
Yw = Massa jenis air laut (kg/m3)
fh = Faktor gesekan di hawse pipe
= 1,28 s.d. 1,35
c. Menghitung torsi pada Cable Lifter (Mcl)
Dimana :
Tcl = gaya tarik pengangkat jangkar (N)
Dcl = diameter efektif cable lifter (m)
= 0,0136 x dc (dc = d untuk ordinary quality pada stud link)
ƞcl = efisiensi cable lifter
= 0,9 s.d. 0,92
d. Menghitung Torsi pada Poros Motor (Mm)
Dimana
Mcl = torsi pada cable lifter
la = Perbandingan putaran poros motor windlass dengan putaran
kabel lifter
ηa = Efisiensi total
= ηcl ηsh ηpg ηwg
= 0,7 s.d. 0,9
e. Menghitung Daya Motor Penggerak Windlass (Ne)
Dimana :
Mm = Torsi pada poros motor (Nm)
Nm = Putaran motor (Rpm)
2. Mesin Tambat
a. Menghitung Gaya Tarik pada Capstan ( Twb )
Dimana :
Rbr = Beban putus tali tambat (kg)
b. Menghitung Putaran Poros pada Penggulung Capstan ( Nw )
Dimana :
Vw = Kecepatan tarik capstan (m/s)
dw = Diameter tali tambat (m)
Dw = Diameter penggulung tali (m)
c. Menghitung Momen Torsi Penggulung pada Capstan (Mm)
Dimana :
Twb = gaya tarik pada capstan
dw = diameter tali tambat
Dw = diameter penggulung tali
iw = perbandingan putaran poros
w = efisiensi peralatan
d. Menghitung Daya Motor Capstan ( Nc )
Dimana :
Mm = momen torsi penggulung pada capstan (Nm)
Nm = putaran motor penggerak (Rpm)
1.2.10 Perlengakapan Mesin kemudi
Menghitung luas permukaan daun kemudi (A), tinggi rata-rata (c), dan
lebar rata-rata (b)
( ) ( ))
Dimana :
X1 = Koefisien yang tergantung pada A
= b^2/A
X2 = Koefisien yang tergantung dari tipe rudder dan profil rudder
Tabel 1. 1 Koofisien Tipe Rudder
Dimana :
Qr = Momen torsi pada rudder (Nm)
Kr = Faktor material
ReH = Yield Stress minimum bahan
Menghitung daya mesin kemudi (Nm)
Gambar 1.26 Penurunan Sekoci Dengan Cara Menuang Dan Cara Gravitasi
√
Dimana :
EHP : Effective Horse Power (kW)
: 7428,95 ton
V : 6.68778 m/s
L : 95 m
n : 2.50 kisaran/detik
maka :
Dimana :
Cb = 0.68399
Maka :
W = 0.5 x 0.68399 – 0.05
= 0.291995
2.3.3 Menghitung thrust deduction factor
Nilai t dapat dicari dari nilai w yang telah diketahui
T=KxW
Dimana :
K = 0.7 – 0.9
W = 0.291995
Maka :
T = 0.7 x 0.291995
= 0.2043965
2.3.4 Menghitung efisiensi propulsive
a. Efisiensi relative rotatif ( rr)
Harga rr untuk kapal dengan propeller single screw berkisar 1.02 –
1.05. pada perencanaan propeller dan tabung poros propeller ini diambil
harga rr sebesar 1.05
b. Efesiensi propulsive (p)
Nilainya antara 40 – 70 % dan didalam perencanaan ini diambil nilai
yang diambil sebesar 70%
c. Efisiensi lambung (H)
H = (1-t)/(1-W)
dimana :
t = 0.2044
W = 0.292
Maka :
H = (1-0.2044)/(1-0.292)
= 1.12373
d. Coefisien propulsive
Pc = rr x p x H
Dimana :
rr = 1.05
p = 70%
H =1.12373
Maka
Pc = 1.05 x 70% x 1.12373
= 0.82594
2.3.5 Menghitung dayat tabung poros buritan baling-baling
Daya pada tabung poros baling-baling dihitung dari perbandingan antara
daya efektif dengan koefisien propulsif, yaitu :
DHP = EHP/Pc
Dimana :
EHP =
Pc = 0,825938479
Maka :
DHP = /0,825938479
= 1756,350661 HP
No Keterangan Jumlah
1 Master
Captain 1 Orang
2 Deck Department
Perwira
1. Chief officer 1 Orang
2. Second officer 1 Orang
3. Third officer 1 Orang
4. Radio operator 1 Orang
5. Dokter 1 Orang
Bintara
1. Quarter master 2 Orang
2. Boatswain 1 Orang
3. Seaman 1 Orang
3 Engine Department
Perwira
1. Chief engineer 1 Orang
2. Second Engineer 1 Orang
3. Third Engineer‟ 1 Orang
Bintara
1. Mechanic 1 Orang
2. Electrical 1 Orang
3. Oiler 1 Orang
4. Pumpman 1 Orang
4 Service Crew
Perwira
1. Chief cook 1 Orang
2. Cadet 2 Orang
Bintara
1. Assistant cook 2 Orang
2. Steward 1 Orang
3. Boys 1 Orang
Jumlah 24 rang
Dimana :
BHPme = 1720 kW
Bme = 195 g/kWh
S = 708 mil
Vs = 13 Knot
C = 1.5
Maka :
Wfo = 27,3996 ton
Menentukan volume bahan bakar mesin induk
Dimana :
Wfo = 27,3996 ton
= 1.025 ton/m3
Maka :
V(Wfo) = 26,73131707 m3
Volume bahan bakar mesin induk mendapat penambahan dikarenakan :
a Double Bottom 2%
b Exspansi panas 2%
Jumlah 4%
Jadi volume:
V(Wfo) = 26,73131707 +(4% x 26,73131707)
= 27,8273 m3
Nilai volume tersebut merupakan nilai volume awal. Kemudian dilakukan
perancanaan letak tangki untuk bahan bakar motor induk di tangki dasar
ganda dengan pendekatan perhitungan volume menggunakan metode
simspon.
H Tinggi Simpson T x S
5.9329 1 5.9329
6.1114 4 24.4456
0.67 6.2652 2 12.5304
6.4001 4 25.6004
6.5302 1 6.5302
Jumlah = 75.0395
½ Volume = 16.7588
Volume = 33.5176
Letak tangki ada di double bottom di nomor gading 29 - 33
2.5.2 Tangki bahan bakar mesin bantu
Wfb = (0.1 - 0.2) x Wfo
Dimana :
Wfo = 27,3996 ton
Maka :
Wfb = 0.2 x 27,3996 ton
= 5,47992 ton
Menentukan Volume bahan bakar mesin bantu :
Vfb = Wfb/ diesel
Dimana :
Wfb = 5,47992 ton
= 0.95 ton/m3
Maka :
Vfb = 5,47992 ton / 0.95 ton/m3
= 5,768336842 m3
Nilai volume tersebut merupakan nilai volume pada perhitungan awal
yang kemudian menentukan letak tangki dengan pendekatan menggunakan
metode simpson.
Tabel 2. 3 Menentukan volume tangki bahan bakar mesin bantu
H Tinggi Simpson T x S
6.5316 1 6.5316
0.3356 6.5944 4 26.3776
6.6582 1 6.6582
Jumlah = 39.5674
½ Volume = 4.42627
Volume = 8.85255
Letak tangki ada di double bottom di nomor gading 33 – 34
2.5.3 Tangki minyak pelumas
Dimana :
BHPme = 1720 kW
Blo = 1.6
Vs = 13 knot
S = 708 mil
Maka
= 0,224817231 ton
Menentukan Volume tangki minyak pelumas
Vlo =Wlo /
Dimana :
Wlo = 0,224817231 ton
= 0.9 ton.m3
Maka :
Vlo = 0,224817231 ton/ 0.9 ton/m3
= 0,249796923 m3
Kemudian mengalami penambahan volume sebesar 4% maka :
Vlo = 0,249796923 +(4% x 0,249796923)
= 0,2597888
Half of
Waterline Simpson H A A.S VVolume
6.5 1 12.8294 12.8294
1 57.5084 115.017
7.5 4 28.237 112.948
8.5 1 46.7479 46.7479
172.525
Half of
Waterline Simpson H A A.S V Volume
6.5 1 16.1896 16.1896
7.5 4 1 29.5335 118.134 58.7734 117.547
8.5 1 41.9966 41.9966
176.32
Half of
Waterline Simpson H A A.S V Volume
6.5 1 8.3273 8.3273
7.5 4 1 20.977 83.908 42.1492 84.2985
8.5 1 34.2124 34.2124
126.448
Half of
Waterline Simpson H A A.S V Volume
DB 1 3.3281 3.3281
1.5463 4 0.4537 3.31 13.24 3.06105 6.12211
2 1 3.6725 3.6725
20.2406
2 1 3.6725 3.6725
3 4 1 4.4129 17.6516 8.9343 17.8686
4 1 5.4788 5.4788
26.8029 212.868
4 1 5.4788 5.4788
5.25 4 1.25 8.9274 35.7096 28.0269 56.0538
6.5 1 26.0762 26.0762
67.2646
6.5 1 26.0762 26.0762
1 66.4116
7.5 4 34.3035 137.214 132.823
8.5 1 35.9446 35.9446
199.235
Total Ballast
1. Volume Water Ballast 1 = 483.8732 m³
2. Volume Water Ballast 2 = 378.8129 m³
3. Volume Water ballast side tank 1 = 129.7673 m³
4. Volume Water ballast side tank 2 = 178.1751 m³
5. Volume Water ballast side tank 3 = 87.04154 m³
6. Volume Water ballast Upper tank 1 = 115.0169 m³
7. Volume Water ballast Upper tank 2 = 117.5468 m³
8. Volume Water ballast Upper tank 3 = 84.29847 m³
9. Volume Water ballast Forepeak Tank = 212.8677 m³
Jumlah = 1787.4 m³
Berat Ballast = Volume total Ballast x 1.025
= 1832.085 ton
2.5.6 Berat Bahan makanan
Berat bahan makanan = (5 x jumlah ABK x S)/(24 x Vs x 1000)
= (5 x 24 x 708 mil)/(24 x 13 knot x 1000)
= 0.27231 ton
2.5.7 Berat Crew dan Barang bawaan
a. Untuk crew 75 Kg
b. Untuk barang 25 Kg
Wcp = 100 x 24/1000
= 2.4 ton
2.5.8 Berat cadangan
Wr = (0.5 – 1.5) % x displacement
Dimana :
Displacement = 7428,957318 ton
Maka :
Wr = 1.5 x 7428,957318
= 111,434 ton
2.5.9 Perhitungan Volume Ruang muat
Perhitungan volume ruang muat disesuaikan dengan jumlah ruang muat
yang telah direncanakan (terletak di frame berapa sampai berapa).
Perhitungan dilakukan dengan metode simpson.
a. Cargo Hold 1
Cargo hold 1 terletak di antara frame 105 – 130
Tabel 2. 13 Perhitungan Cargo Hold 1
Half of
Waterline Simpson H A A.S V Volume
DB 1 75.0424 75.0424
1.5463 4 0.4537 76.6243 306.497 69.937
2 1 80.9045 80.9045
462.444
2 1 80.9045 80.9045
3 4 1 83.1256 332.502 166.956
4 1 87.4617 87.4617
500.869 1331.64
4 1 87.4617 87.4617
5.25 4 1.25 91.7377 366.951 230.074
6.5 1 97.7652 97.7652
552.178
6.5 1 97.7652 97.7652
7.5 4 1 100.78 403.118 198.851
8.5 1 95.6702 95.6702
596.554
b. Cargo Hold 2
Cargo Hold 2 terletak diantara gading 80 – 105
Tabel 2. 14 Perhitungan Cargo Hold 2
Half of
Waterline Simpson H A A.S V
Volume
DB 1 96.8904 96.8904
1.5463 4 0.4537 109.163 436.652 99.0549
2 1 121.438 121.438
654.98
2 1 121.438 121.438
3 4 1 121.438 485.75 242.875
4 1 121.438 121.438
728.625 1727.59
4 1 121.438 121.438
5.25 4 1.25 121.438 485.75 303.594
6.5 1 121.438 121.438
728.625
6.5 1 121.438 121.438
7.5 4 1 109.121 436.485 218.271
8.5 1 96.8904 96.8904
654.813
c. Cargo Hold 3
Cargo Hold 3 Terletak di antara gading 55 – 80
Tabel 2. 15 Perhitungan Cargo Hold 3
Half of
Waterline Simpson H A A.S V Volume
DB 1 96.8904 96.8904
1.5463 4 0.4537 109.163 436.652 99.0549
2 1 121.438 121.438
654.98
2 1 121.438 121.438
3 4 1 121.438 485.75 242.875
4 1 121.438 121.438
728.625 1727.59
4 1 121.438 121.438
5.25 4 1.25 121.438 485.75 303.594
6.5 1 121.438 121.438
728.625
6.5 1 121.438 121.438
7.5 4 1 109.121 436.485 218.271
8.5 1 96.8904 96.8904
654.813
d. Cargo Hold 4
Cargo Hold 4 terletak di antara gading 29 – 55
Tabel 2. 16 Perhitungan Cargo Hold 4
Half of
Waterline Simpson H A A.S VVolume
DB 1 0.4537 100.766 100.766
1.5463 4 113.336 453.344 102.621
2 1 124.452 124.452
678.562
2 1 1 124.452 124.452
3 4 124.74 498.96 249.612
4 1 125.425 125.425
748.837 1785.98
4 1 1.25 125.425 125.425
5.25 4 125.595 502.379 313.955
6.5 1 125.69 125.69
753.493
6.5 1 1 125.69 125.69
7.5 4 113.486 453.944 226.8
8.5 1 100.766 100.766
680.4
Total Cargo hold
Cargo Hold 1 = 1331.637 m3
Cargo Hold 2 = 1727.589 m3
Cargo Hold 3 = 1727.589 m3
Cargo Hold 4 = 1785.978 m3
= 6572.793 m3
2.5.10 Berat muatan
Muatan yang dibawa adalah beras dengan stowage factor 1.46 ton/m3
Wpc = Wrm / Sf
= 6572.793 m3/ 1.46 ton/m3
=4501.913 ton
Dari sini dapat diketahui nilai deadweight dan lightweight, yaitu :
Deadweight = Wfo + Wfb + Wlo + Wfw + Wp + Wcp + Wr + Wpc
= 27,3996+5,7683+0,2248+17.4306+0.272308+2.4+111,434
+ 4501.913
= 4639,15 ton
Lightweight = Displ – Deadweight
= 7428,957318 - 4639,15
= 2789,8 ton
2.6 Pengaturan ruang tiap geladak
2.6.1 Cabin (Ruang tidur)
a. Ruang tidur terletak diatas garis air muat di belakang kapal. Dengan
perancanaan sebagai berikut
Tabel 2. 17 Perencanaan Ruang tidur
b. Tidak boleh ada hubungan langsung di dalam ruang tidur dari ruang
muat, ruang mesin, dapur, ruang cuci umum, WC, dan dry room.
c. Tinggi ruangan dalam keadaan bebas minimum 2.5 m
d. Perabot dalam ruang tidur
Tabel 2. 18 Perabot dalam ruang tidur
2.7.1 Tangga
a. Accomodation Ladder
Diletakkan dibagian pinggir Poop Deck pada kedua sisi kapal. Untuk
mengantisipasi jika kapal bersandar tidak hanya pada bagian Portside
saja. Sudut maksimal kemiringan tangga adalah 45 derajat sesuai dengan
ISM Code dan SOLAS.
Sarat Kapal Kosong (Te) = LWT / (Lpp x B x Cb x 1.004 x 1.025)
Dimana :
LWT = 2789,8 Ton
B = 16.5 m
Cb = 0.68399
Maka :
Te = 2789,8 / (95 x 16.5 x 0.68399 x 1.004 x 1.025)
= 2,52847 m
Karena tangga akomodasi diletakkan di Poop Deck maka :
a = (H + 2.4) – Te
= (8.5 + 2.4) – 2,52847
= 8,37153 m
2.7.2 Pintu
a. Pintu baja kedap cuaca
digunakan sebagai pintu yang berhubungan langsung dengan cuaca
- Tinggi = 1800 mm
- Lebar = 800 mm
- Tinggi ambang = 300 mm
b. Pintu dalam
- Tinggi = 1800 mm
- Lebar = 750 mm
- Tinggi ambang = 200 mm
2.7.3 Jendela
a) Jendela persegi panjang, direncanakan
- Panjang = 500
- Tinggi = 800
- Radius = 100
b) Jendela wheel house
- Harus 1.2 meter diatas deck
- Jarak antara jendela tidak boleh kurang dari 100 mm
- Jendela bagian depan boleh membentuk 15 derajat
b. Side Light
Side Light 1 SideLight 2
Letak Starboard side Letak Port side
Visabilitas 2 mil Visabilitas 2 mil
Tinggi Tinggi
Warna Hijau Warna Merah
Sudut Sinar 112.5° Sudut Sinar 112.5°
c. Stern Light
Letak Buritan kapal
Sudut sinar 135°
Visabilitas 2 mil
Tinggi 1 m dari deck
Warna Putih
d. Anchor Light
Letak Forecastle deck
Sudut sinar 136°
Visabilitas 2 mil
Tinggi 6 m dari deck
Warna Putih
e. Mooring Light
Warna Putih
Jumlah 1
f. Morse Light
Letak Top Deck
Sudut sinar 360°
Visabilitas 2 mil
Tinggi 4 m dari deck
Warna Putih
2.9.2 Jangkar
Jangkar merupakan salah satu peralatan untuk labuh. Dimana akan
diturunkan di area lego jangkar ketika kapal menunggu giliran untuk bongkar
muat di pelabuhan yang dituju. Jangkar juga digunakan ketika kondisi darurat
ketika motor induk mengalami kegagalan. Spesifikasi mengacu pada BKI
2014 Vol. II Section 18 dengan terlebih dahulu menghitung Equipment
Numeral (Z1).
( ) ( )
Dimana :
D = 7428,96 ton
h = 14,5 m
B = 16.5 m
A = 1113,85 m²
Maka :
Z1 = 970,617
Table BKI 2014 Vol. II Sec 18 untuk memperoleh data jangkar yang
dibutuhkan :
Dimana :
L = Panjang rantai jangkar (m)
= 495 m
d = diameter rantai jangkar (m)
= 54 mm
Sehingga :
S = 1,1 x 54^2 x 495 m/100000
= 158,7762
2.9.3 Windlass
Windlass sendiri merupakan peralatan yang terpasang di geladak yang
berfungsi untuk menggulung dan melepas rantai jangkar.
a. Gaya tarik pengangkat jangkar (Tcl)
{ } { }
Dimana :
Ga = 2850 Kg
Pa = 0,0011772 kg/m
La = 96,0330555 m
w = 1025 kg/m³
a = 7750 kg/m³
Fh = 1,28
Maka :
Tcl = 6331,29629 kgf
b. Torsi pada Cable lifter (Mcl)
Dimana :
Tcl = 6331,29629 kgf
Dcl = 13.6 x D
= 13,6 x 0,054 m
= 0,7344 mm
cl = 0.9
Sehingga :
Mcl = 2583, 16889 kgm
c. Torsi pada Windlass (Mm)
Dimana
Mcl = 2583, 16889 kgm
La = nm/ncl
= 1000/(60x0,15/0.04x54)
= 240
a = 0.85
Sehingga :
Mm = 12,6625926 Nm
d. Daya motor penggerak windlass (Ne)
Ne = mm x nm /716.2
Dimana :
Mm = 12,6625926 Nm
Nm = 1000
Sehingga :
Ne = 17,68 Hp
= 13,18 kW
Gambar 2. 5 Windlass
2.9.4 Bollard
Bollard yang digunakan adalah type vertical. Berdasarkan ukuran
diameter rantai jangkar = 50 mm, didapat standart dari bollard type
vertical adalah sebagai berikut :
D 300 mm e 60 mm
L 1450 mm W1 35 mm
B 430 mm W2 45 mm
H 530 mm R1 45 mm
a 900 mm R2 105 mm
b 370 mm f 115 mm
c 55 mm Diameter baut 1 1/8
G 513 kg Jumlah baut 8
Gambar 2. 6 Bollard
2.9.5 Capstan
a. Gaya pada Capstan Barrel
TWB = Pbr /8
Dimana
Pbr = 21500 kg
Sehingga
Twb = 21500/8
= 2687,5 kg
b. Putaran poros pada penggulung capstan
Nw = (19.9 x Vw)/(Dw+dw)
Dimana :
Vw = 0,15
Dw = 0.32
dw = 0.04
Sehingga :
Nw = 7,9583333
c. Momen torsi penggulung pada capstan
Mm = (tbw x (Dw+dw))/(2 x iw x w)
Dimana :
Twb = 2687,5 kg
Dw = 0.32
dw = 0.04
iw = Nm/Nw
= 1000/7,9583333
= 125,65445 rpm
w = 0.84
Sehingga:
Mm = (2312.5 x (0.32 +0.05))/(2 x 125,65445 x 0.84)
= 4,58314732 Nm
d. Daya motor capstan
Nc = (Mm x Nm)/716.2
Dimana :
Mm = 4,58314732 Nm
Nm = 1000
Sehingga :
Nc = 6,399 Hp
= 4,7738 kW
Dari perhitungan diatas, diperoleh data sebagai berikut :
Type Capstan DHC 3000E
Drive AC Electric motor
Drum Diameter 230 mm
Maximum Pull 3500 kg
Haulage Speed 14m/min
Current Draw 15.4 A (400 V- 50 hz)
Motor Power 7.5 kW 380 V AC E motor For
3000
Dengan dimension sebagai berikut :
A 230 G 311
B 298 H 818
C 390 I 961
D 1093/611 J -
E 220 K -
F 300/285
Gambar 2. 7 Capstan
2.9.6 Mesin kemudi
a. Menghitung luas permukaan daun kemudi, tinggi rata-rata, dan lebar
rata-rata.
A = ((Lpp x T) /100) x (1+((25 x B)/L)
Dimana :
Lpp = 95 m
T = 6.5 m
B = 16.5 m
Loa = 102.0451 m
H = 8.5
Sehingga :
A = 31.13638962 m²
b = H/1.8
= 8.5 / 1.8
= 4.722 m
c = 0.7 x T
= 0.7 x 6.5
= 4.55 m
b. Gaya pada daun kemudi
CR = X1 x X2 x X3 x 13.2 x A x V0^2 x Xt
Dimana :
X1 = B^2/A
= 16.5^2/31.13638962
= 8.743788323
X2 = 0.8
X3 =1
Xt =1
Vs = 13 knot
A = 31.13638962 m²
Maka :
CR = 8.743788323 x 0.8 x 1 x 13.2 x 31.13638962 x 13^2 x 12
= 483868.24 N
c. Momen torsi pada daun kemudi
Qr = Cr x r
Dimana :
Cr = 483868.24 N
c = 4.55
= 0.33
Kb = 0.08
r = c x ( - kb)
= 4.45 x (0.33 – 0.08)
= 1.1375 m
Maka :
Qr = 483868.24 x 1.1375
= 552675.123 Nm
d. Diameter tongkat kemudi
Dt = 4.2 x (Qr/Kr)^(1/3)
Dimana :
Qr = 552675.123 Nm
Kr = (235/ReH)^0.75
= (235/441)^0.75
= 0.623694558
Maka
Dt = 4.2 x (552675.123 Nm/0.623694558)^(1/3)
= 403.4118127 mm
e. Daya mesin kemudi
Nm = Nrs/sg
Dimana :
Qr = 552675.123 Nm
= 35 derajat
= 30 s
Nrs = (Qr x 2 x a x )/(75 x 180 x r)
= 194.9471333
sg = 0.3
Maka :
Nm = 194.9471333 / 0.3
= 649.8237778 HP
= 485 kW
Gambar 2. 8 Lifeboat
2.10.2 Pelampung Penolong (Lifebouy)
Lifebouy digunakan untuk menyelamatkan orang yang terjatuh ke laut
(man over board) dengan maksud untuk membantunya tetap terapung.
Berdasarkan SOLAS, persyaratan jumlah pelampung penolong :
Panjang Kapal Jumlah minimal Lifebouy
<100 m 8
100 – 150 m 10
150 – 300 m 12
>200 m 14