Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Penyakit dan kesehatan sebagai bagian dari kehidupan manusia yang dikaji
dalam Antropologi kesehatan bermula darisejak berakhirnya PDII, ahli-ahli
antropologi biologi dan Antropologi sosial budaya mualai meningkatkan perhatian
mereka pada studi lintas budaya mengenai masalah kesehatan juga pda faktor
bioekologi dan sosiokultural yang berpengaruh terhadap kesehatan dan timbulnya
penyakit. Selain itu terdapat nayak faktor-faktor budaya yang yang sangat
berpengaruh pada dunia kesehatan seperti perbedaan persepsi sakit dan sehat,
perlakuan kepada pasien, cara pengobatan, persepsi mengenai penyebab sakit,
bahakan mengenai cara seseorang memandang penyakit sangat dtentukan oleh
kebudayaanya.
Dalam sistem pengobatan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian yaitu pengobatan barat dan pengobatan timur. Pengobatan barat adalah
metode pengobatan yang sudah terstandarkan dan telah diuji secara ilmiah
sehingga dipercaya sebagai pengubatan yang resmi dipakai belahan dunia.
Sedangkan pengobatan timur memiliki karakteristik sebagai berikut, keamanan
dan keampuhan dari pengobatan ini tidak dibuktikan melalaui penelitan ilmiah
tetapi melalui pengamatan para praktisi pengobatannya sendiri, dipandang lebih
sebagai seni (art of medicine) tidak seperti pengobatan barat yang dipandang
sebagai bagian dari teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN

PENGOBATAN KONVENSIONAL /MEDIS, TERAPI KOMPLEMETER, DAN


PENGOBATAN TRADISIONAL DARI BERBAGAI PENYAKIT :

A. DIBETES MELITUS
* Terapi medis :

B. REMATIK

C. ASMA
 Terapi Medis :
 Obat : Asma dalam jangka panjang : Inhaler kortikosteroid (obat
hirup), Leukotriene modifiers, Long-acting beta agonists, dan
Theophylline.
Pengobatan asma jangka pendek : Inhaler short-acting beta2-
agonis, Ipratopium, Ipratopium.
 Terapi : Inhaler, Nebulizer.
Sumber:https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/asma/terapi-
asma-dan-cara-mencegahnya/
 Efek samping dari terapi medis : gangguan pertumbuhan (terutama
bila digunakan lebih dari 5 tahun), hipertensi, muka tembem (moon
face), tumbuhnya bulu (hipersurtisme), dan osteoporosis dini.
Sumber:(http://www.anakku.net/hati-hati-efek-samping-obatasma.htm)
 Terapi komplementer :
 Jahe merah , aroma terapi daun mint, minyak zaitun dan
senggugu.
 Relaksasi otot , Yoga, terapi diaphragmatic breathing exercise,
akupuntur. berenang, Sering-sering cek fungsi paru dengan peak
flower meter, dan pola makan sehat.

Sumber:https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2697474/serba-
serbi-terapi-alternatif-untuk-asma dan https://hellosehat.com/pusat-
kesehatan/asma/terapi-asma-dan-cara-mencegahnya/

 Efek samping terapi komplementer : Efek samping yang ditimbulkan


obat herbal dapat bervariasi, mulai dari efek yang ringan hingga efek
yang berat sekalipun, tergantung jenis dan dosis yang dikonsumsi.
Seperti yang dimuat dalam situs mayoclinic.com, obat herbal untuk
asma yang mengandung ephedra atau semacamnya harus sedapat
mungkin Anda hindari. Pasalnya, obat yang memiliki kandungan
tersebut dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi – sehubungan
dengan kejadian serangan jantung dan stroke.
Sumber : https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2697474/serba-
serbi-terapi-alternatif-untuk-asma
D. DIARE
* Terapi Kovensional/ Medis
- Obatnya : Loperamide (Imodium), Bismuth Subsalicylate (pepto-bismol),
attupulgite (untuk mengikat air sehingga tinja lebih padat), Papaverin atau anti
parasimpatik (untuk menghentikan peristaltic usus), pengobatan antibiotic
atau antiparasut.
Sumber:https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/pilihan-obat-diare-
medis/
Efek Samping : Efek samping yang dikeluhkan para pasien antara lain
sembelit, perut kembung, sakit perut dan mual.
Sumber : https://hellosehat.com/obat/diapet-obat diare/

 Terapi Komplemeter (Terapi alternative)


Herbal : Daun jambu biji, buah sirsak, kunyit, air kelapa, oralit dan air panas.
Terapi pijat dan Pemberian madu.
Sumber : https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/inspirasi-
kesehatan/meracik-sendiri-obat-tradisional-untuk-mengobati-diare-secara-
alamai.html.
Efek samping terapi komplementer :
Beberapa pengobatan mungkin tidak akan mengganggu jika dicampur dengan
penggobatan obat konvensional. Terkadang pengobatan dapat menimbulkan
efek samping atau mengurangi fungsi obat. Suplemen dan obat herbal dalam
pengobatan alternative belum tentu merupakan obat yang aman karena
pengobatan alternative ini tidak diatur dalam undang undang pemerintah.
Sumber:https://www.kompasnia.com/herbalonline/575e0652fe22bd3620e8bf5
1/diare-disembuhkan-dengan -4-jenis herbal ini.
E. STROKE
 Terapi medis / konvensional
 Obat : Penyuntikkan rtPA, Obat antiplatelet, Obat antikoagulan, Obat
antihipertensi, statin, Endarterektomi karotis, Angioplasti
(sumber : https://www.alodokter.com/stroke/pengobatan)
 Terapi : Terapi Psikologis, Fisioterapi, Terapi Stem Cell, Terapi
Kognitif
(sumber : https://www.halodoc.com/lakukan-5-terapi-ini-untuk-
sembuhkan-stroke-ringan)
 Efek samping terapi medis
Efek samping yang sering muncul yaitu sakit kepala atau pusing, mual,
diare atau sembelit, masalah pencernaan (dyspepsia), sakit perut, mimisan,
meningkatnya perdarahan (darah lebih lama untuk menggumpal. Misalnya,
ketika Anda tidak sengaja melukai diri sendiri), atau mudah memar. (sumber :
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/stroke-2/obat-untuk-mengobati-stroke-
antiplatelet-agents/)
 Terapi komplementer / alternative
 Herbal : Bawang putih, alpukat, mengkudu, daun salam dan jati
belanda
( sumber : https://www.alodokter.com/tiga-obat-herbal-stroke-yang-
patut-dipertimbangkan)
 Akupuntur Latihan keterampilan motoric, Terapi mobilitas, Terapi
Constraint-induced, Terapi Range-of-motion ( sumber :
https://hellosehat.com/penyakit/penyakit-stroke-ringan-obat-stroke/)
 Efek samping terapi komplementer
Beberapa pengobatan mungkin tidak akan menganggu jika dicampur dengan
pengobatan konvensional. Tetapi terkadang pengobatan dapat menimbulkan
efek samping atau mengurangi fungsi obat terrsebut. Obat Herbal dalam
pengobatan alternative belum tentu merupakan obat yang aman Krena
pengobatan alternative ini tidak diatur dalam undang-undang.
( sumber :
https://www.kompasiana.com/diherbalonline/575e0652fc22bd3620e8bf51/ )
F. PATAH TULANG
* Terapi Kovensional/ Medis
- Obatnya : Gamat nge (neo gamat emas) kapsul dan Nature 77 ialah gamat
opsi yang mempunyai reaksi lebih cepat dan hasil yang optimal. Dan dapat
menolong dan meningkatkan faedah regenerasi SEL, menolong pengobatan pada
penyakit jantung hipertensi, tumor, stroke, osteoporosis, osteoarthritis, dan
menyembuhkan patah tulang, dll.

Efek Samping : Bagi orang yang mengkomsumsi melewati dosis maka akan
mendapatkan efek yang berbahaya, karena takaran dari kebutuhan tubuh atas
vitamin E hanya berkisaran 100-1500 mg perhari, apabila melewati dari dosis
tersebut akan membuat darah sulit membeku, sehingga saat salah satu anggota
badan terluka maka darah yang keluar sulit untuk cepat membeku, padahal darah
yang membeku saat terluka membantu penyembuhan dari luka tersebut.

Sumber :
https://www.academia.edu/38314719/6_obat_herbal_patah_tulang_agar_cepa
t_sembuh_permabeb_tapa_operasi

* Terapi Komplementer pada patah tulang

1.Pemberian obat herbal kunyit dan jahe pada penderita patah tulang untuk
menurunkan tingkat nyeri
(sumber:file:///C:/Users/Lenovo/AppData/Local/Temp/6262-13041-1-SM-3.pdf)
2.Terapi dingin Cryotherapy pada penderita patah tulang untuk penurunan tingkat
nyeri
(sumber:https://jurnal.poltekkessoepraoen.ac.id/index.php/HWS/article/view/22

G. OBESITAS
1. Terapi Medis
a. Obat : Hydroxycut, Orlistat (Alli), Respberry Ketone, Meratrim, CMP
(Classic Mulberry Powder), Dtozym, Event Slimmer, Fiforlif, Fresh
Slim/Fibre Slim, Optrimax Plum Delite, naltrexone dan bupropion
(Contrave), lorcaserin (Belviq), phentermine dan topiramate (Qsyma).

(sumber : https://www.honestdocs.id/obat-pelangsing-badan)

b. Terapi :
- Terapi fisik : Diet, Olahraga dan Circuit Training
- Terapi psikologis : CBT ( Cognitif Behavioral Treatment), Self
Monitoring

(sumber:http://staffnew.uny.ac.id/upload/132300163/penelitian/OBESITAS,+fa
ktor+penyebab+dan+bentuk-bentuk+terapinya.pdf)

c. Efek Samping : efek samping dari beberapa obat akan alami seperti
gelisah, tremor, mual, diare dan mudah tersinggung, juga bisa terjadi
terutama pada saluran pencernaan, seperti tinja lembek atau cair,
berminyak, perut kembung, sering BAB dan sulit dikendalikan.

(sumber : https://www.honestdocs.id/obat-pelangsing-badan)

2. Terapi Komplementer
- Herbal : brokoli, jeruk nipis, lidah buaya, the hijau, dan daun bayam merah.
- Akupunktur : Penusukan titik dengan media jarum untuk pengobatan
(sumber : https://www.prosehat.com/artikel/artikelkesehatan/10-obat-
herbal-obesitas-yang-layak-dicoba)

- Efek samping : beberapa pengobatan akan berdampak buruk apabila di


kombinasikan dengan obat-obatan konvensional, bukan berarti juga harus
meninggalkan suplemen dan obat herbal, namun pastikan sebelum
mengkonsumsi obat tersebut adalah produk yang memiliki lisensi serta
aman dikonsumsi. Seperti lidah buaya yang dapat menyebabkan irama
jantung menjadi abnormal jika dikonsumsi oral serta dapat menurunkan
kadar gula darah.
(sumber:https://lifestyle.kompas.com/read/2016/11/30/190851723/efek.samp
ing.suplemen.herbal?page=all)

H. OSTEOPOROSIS

I. DBD

J. KANKER PAYUDARA
 Terapi medis:
- Obat: docetaxel, paclitaxel, agen platinum (cisplatin, carboplatin),
vinorelbine (Navelbine®), Capecitabine (Xeloda®), Liposomal
doxorubicin (Doxil®), Gemcitabine (Gemzar®), Mitoxantrone,
Ixabepilone (Ixempra®), Albumin-terikat paclitaxel (menangkap-
paclitaxel atau Abraxane®), Eribulin (Halaven®).
- Terapi: pembedahan, terapi radiasi, kemoterapi, terapi hormon, terapi
target
(Sumber: https://hellosehat.com/penyakit/kanker-payudara/)
 Efek samping terapi medis:
Efek samping yang dikeluhkan para pasien antara lain nyeri pada persendian,
serangan hawa panas (hot flushes), pertambahan berat badan,danmual.
(Sumber:https://lifestyle.kompas.com/read/2011/12/12/15051738/efek.sampin
g.obat.dikeluhkan.pasien.kanker.payudara)

 Terapi komplementer:
- Herbal: bawang putih, kunyit, teh hijau, daun sirsak.
- Akupuntur, pola makan, yoga, do’a, aromaterapi, reiki, tai chi, terapi
shiropractic.
(Sumber:https://www.kompasiana.com/diherbalonline/575e0652fc22bd3620e
8bf51/kanker-payudara-dapat-disembuhkan-dengan-4-jenis-herbal-inidan
https://www.kompasiana.com/diherbalonline/575e0652fc22bd3620e8bf51/ka
nker-payudara-dapat-disembuhkan-dengan-4-jenis-herbal-ini)
 Efek samping terapi komplementer:
Beberapa pengobatan mungkin tidak akan mengganggu jika dicampur dengan
penggunaan obat konvensional. Terkadang pengobatan dapat menimbulkan
efek samping atau mengurangi fungsi obat. Suplemen dan obat herbal dalam
pengobatan alternatif belum tentu merupakan obat yang aman karena
pengobatan alternatif ini tidak diatur dalam undang-undang pemerintah.
(Sumber:
https://www.kompasiana.com/diherbalonline/575e0652fc22bd3620e8bf51/ka
nker-payudara-dapat-disembuhkan-dengan-4-jenis-herbal-ini)

BAB III
KESIMPULAN
Di dalam suatu ilmu kesehatan untuk menyembuhkan suatu penyakit ada dua
macam pengobatan, yaitu pengobatan komplementer dan pengobatan tradisional.
Pengobatan-pengobatan ini sangat berbeda satu sama lain. Pengobatan komplementer
adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Pengobatan tradisional adalah jumlah total pengetahuan, keterampilan,
dan praktek-praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan, dan pengalaman
masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak,
digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosa,
perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik dan juga mental.
Penggunaan ramuan tradisional memiliki efek samping negatif yang sangat
kecil jika dibandingkan dengan obat–obatan medis modern. Hal ini dikarenakan, bahan
baku ramuan tradisional sangat alami atau tidak bersifat sintetik. Meskipun demikian,
obat herbal yang baru tetap harus melewati uji klinis yang sama dengan obat-obatan
sintetik. Selama mengikuti takaran yang dianjurkan, proses pembuatannya higienis,
dan cara penyimpanan yang baik, maka efek samping negatif ramuan tradisional ini
tidak perlu dikhawatirkan.
Hubunganan di antara pengobatan alternatif dengan pengobatan modern
bukanlah hubungan yang bersaing. Pengobatan kedua-duannya hidup saling
berdampingan dan bersama-sama menyediakan pilihan pengobatan untuk bermacam-
macam penyakit. Jadi untuk pemilihan obat yang baik pilihlah obat yang berkhasiat
seperti obat Tradisional tapi tetap terjaga mutu dan kebersihannya seperti obat Modern.

Tugas Kelompok

KEPERAWATAN KOMUNITAS 1
“PENGOBATAN TRADISIONAL DAN PENGOBATAN
KOMPLEMENTER DALAM KEPERAWATAN”
DISUSUN OLEH :
JUMRIANI
KUSNADI JAYA DISASTRA
LAILAH FITRIYANI
LESTARI HANDAYANI
MELDA AMELYA AMIR
MUHAMMAD AFDHAL

PRODI KEPERAWATAN MAKASSAR


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
2014

Anda mungkin juga menyukai