Bab 1
Bab 1
dengan demikian masyarakat dapat hidup lebih produktif dalam mewujudkan tujuan
hidupnya baik dari segi ekonomi maupun sosial. Dengan adanya layanan pengobatan yang
baik dan terjamin diharapkan kesehatan masyarakat dapat meningkat dan merata. Masalah
kesehatan dari waktu ke waktu senantiasa berubah, dimana cenderung menuju ke arah
yang lebih baik, hal ini seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
bidang kedokteran atau kesehatan. Agar setiap masalah kesehatan dapat teratasi dengan
baik perlu adanya upaya kesehatan. Upaya kesehatan ini merupakan gambaran dari
kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, hal ini bertujuan untuk
kesehatan pada suatu bangsa khususnya di Indonesia, mendorong Industri Farmasi untuk
berkembang didukung dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
menciptakan obatobatan serta alat kesehatan yang berkualitas dan bermutu tinggi.
menyebutkan bahwa sediaan farmasi yang berupa obat dan bahan baku obat harus
memenuhi syarat Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya. Buku standar lainnya
yang dimaksud dalam pasal 105 ayat 1 UU No. 36 tahun 2009 adalah jika tidak ada dalam
lainnya bertujuan agar produk obat yang dihasilkan dapat dipasarkan secara global.
Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan
untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Menurut Permenkes RI No.
1799 tahun 2010 tentang Industri Farmasi yang dimaksud dengan Industri Farmasi adalah
badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan
pembuatan obat atau bahan obat. Adapun peraturan mengenai izin Industri Farmasi
Obat merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting dalam
pelayanan kesehatan untuk mendukung pencapaian derajat kesehatan yang optimal. Pada
pembuatan obat, pengendalian secara menyeluruh sangat penting untuk menjamin bahwa
konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. Seiring dengan perkembangan pola hidup
masyarakat, maka kebutuhan masyarakat terhadap obatobatan yang bermutu, aman dan
menghasilkan produk obat yang berkualitas tidak hanya ditentukan dari pemeriksaan
bahan awal dan produk akhir namun harus dibangun dari semua aspek produksi. Agar obat
yang dihasilkan berkualitas, mempunyai efikasi yang baik, bermutu, dan aman serta
konsisten maka dibutuhkan suatu pedoman bagi industri farmasi tentang Cara Pembuatan
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah cara pembuatan obat yang
bertujuan untuk memastikan mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan
tujuan penggunaan. CPOB menyangkut seluruh aspek produksi mulai dari manajemen
mutu; personalia; bangunan dan fasilitas; peralatan; sanitasi dan hygiene; produksi;
pengawasan mutu; pemastian mutu; inspeksi diri, audit mutu, dan audit persetujuan
Salah satu aspek dalam CPOB adalah personalia, salah satunya adalah apoteker
yang memegang peranan penting dalam industri farmasi untuk menjamin mutu obat yang
dihasilkan. Kedudukan apoteker juga diatur dalam CPOB, yaitu sebagai penanggung
jawab produksi, pengawasan mutu, dan pemastian mutu. Seorang apoteker dituntut untuk
mempunyai wawasan, pengetahuan yang luas dan pengalaman praktis yang memadai serta
ada di Industri Farmasi. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, calon apoteker
mendapatkan bekal pengetahuan dan pengalaman praktis yang cukup salah satunya dapat
Farmasi TNI Angkatan Laut (LAFI-AL) Drs. Mochammad Kamal yang berlokasi di jalan
Bendungan Jatiluhur Nomor 1 Jakarta untuk melaksanakan PKPA bagi mahasiswa calon
apoteker periode 19-30 Agustus 2019. Kegiatan PKPA merupakan serangkaian kegiatan
yang terdiri dari pengarahan, peninjauan lapangan, pelaksanaan tugas khusus, diskusi dan
presentasi tugas khusus. Pelaksanaan PKPA ini diharapkan dapat meningkatkan mutu para