(RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
A. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya
1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
1.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa
pra aksara, Hindu-Buddha dan Islam
1.1 Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah
3.8 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada
masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang
masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya
yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini.
C. Tujuan pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar bentuk seni bangunan Islam, misalnya masjid, menara,
makam dan istana kerajaan, maka peserta didik dapat menganalisis makna akulturasi dan
bukti-buktinya.
2. Dengan mengamati gambar bentuk seni bangunan Islam, maka peserta didik dapat
menunjukkan berbagai contoh bentuk seni bangunan Islam.
3. Dengan diskusi kelompok, maka peserta didik dapat menganalisis perkembangan seni
ukir zaman Islam.
4. Dengan diskusi kelompok, maka peserta didik dapat menyajikan tulisan atau gambar
tentang contoh seni bangunan Islam.
D. Materi Ajar
Materi pembelajarannya secara rinci adalah:
1. Makna akulturasi dan bukti-buktinya
2. Berbagai contoh bentuk seni bangunan Islam
3. Perkembangan seni ukir zaman Islam
E. Metode Pembelajaran
1. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi
kelompok, tanya jawab
2. Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning
3. Model pembelajaran : Problem Based Learning
F. Kegiatan Pembelajaran
MENANYA
Melalui pengamatan gambar dan membaca buku teks (halaman
185-195), peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan,
misalnya :
1. Apa yang dimaksud dengan akulturasi dan apa sajakah
bukti-buktinya?
2. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya
lain dalam seni bangunan?
3. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya
lain dalam seni ukir?
4. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang
aksara dan seni sastra ?
5. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang
kesenian?
6. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam
penghitungan kalender?
MENALAR
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peserta didik
diminta :
1. Siswa mencatat segala sesuatu yang ada pada beberapa gambar
tersebut dan buku yang telah dibaca.
2. Siswa diberi arahan untuk menyusun apa yang dilihatnya untuk
menjadi pendapatnya.
MENCOBA
1. Peserta didik melakukan diskusi kelompok, masing-masing
kelompok mendiskusikan tentang :
a. Kelompok I mendiskusikan dan merumuskan tentang
pengertian akulturasi dan bukti-buktinya.
b. Kelompok II mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
seni bangunan
c. Kelompok III mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
seni ukir.
d. Kelompok IV mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
bidang aksara dan seni sastra.
e. Kelompok V mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
kesenian
f. Kelompok VI mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
penghitungan kalender.
MEMBUAT JEJARING
1. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi, tekniknya :
a. Kelompok I dan II panel, kelompok lain bertanya dan
memberikan masukan.
b. Kelompok III dan IV panel, kelompok lain bertanya dan
memberikan masukan.
c. Kelompok V dan VI panel, kelompok lain bertanya dan
memberikan masukan,dan seterusnya
2. Peserta didik mencatat/ menyempurnakan hasil diskusinya
3. Peserta didik membuat laporan hasil dikusi untuk dikumpulkan
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan 20 menit
pembelajaran dan hasil belanjarnya mana yang sudah baik dan
mana yang masih harus ditingkatkan.
2. Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah memahami materi
tersebut
3. Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik untuk
membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa
manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik “Antara
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam"
4. Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara lisan untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang baru saja
dilakukan
5. Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada pertemuan
minggu depan.
6. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang
7. Menutup dengan salam
Tes : Tertulis
Masjid adalah seni bangunan yang paling menonjol dalam Islam. Fungsinya
sebagai tempat ibadah. Ciri-ciri masjid kuno di Indonesia : atapnya berupa
atau tumpang yaitu atap yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan
tingkat yang paling atas berbentuk limas. Tidak ada menara yang berfungsi
sebagai tempat mengumandangkan adzan. Masjid umumnya didirikan di
dekat istana kerajaan. Contoh : Masjid Demak, Masjid Agung, dan Masjid
Kudus.
b. Makam
Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:
makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat
: makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau
Kijing,nisannya juga terbuat dari batu; di atas jirat biasanya didirikan rumah
tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba; dilengkapi dengan
tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau
kelompok-kelompok makam. Contoh makamnya adalah Makam sunan
boning di Tuban, Makam sultan kalijaga di Demak, makam sunan kudus di
Kudus.
3) Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni ukir.
Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai motif
ukir-ukiran. Misalnya ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton
ataupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang. Pada masa perkembangan Islam
zaman madya seni patung di Indonesia kurang berkembang. Akan tetapi setelah
zaman madya seni patung berkembang. Para seniman sekarang ini telah
mengembangkan seni ukir dengan motif bunga atau dedaunan dengan
penambahan seni hias dengan huruf Arab.
4) Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam bidang Aksara dan
Seni Sastra yaitu tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh
terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan
Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan
istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa
Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab.
Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/
aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul)
dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada
jaman Hindu.Bentuk seni sastra yang berkembang adalah: Hikayat, Bbad, Suluk,
Primbon
1) Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam bidang kesenian dan
penghitungan kalender.
Dalam bidang kesenian, ada permainan debus, tari seudati, dan wayang.
Sedangkan dalam penghitungan kalender tampak bahwa sebelum budaya Islam
masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka
(kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan
nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Setelah
berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa,
dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun
Hijriah (Islam). Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada
nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti
dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai
dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga
dipergunakan
Pedoman Penskoran :
Penskoran
No. Skor
1 Jawaban benar 5
2 Jawaban benar kurang lengkap 3
3. Jawaban singkat 2
4. Jawaban salah 1
Konversi ke nilai= jml skor x 5, misal jml skor 20 maka nilainya adalah 100
Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani Drs. M. Hannan Windu Mahmud, S.Pd., M.Eng.
NIP. 196106221993032005 NIP.196409061991021001 NIP. 197809252005011009
Lampiran 1
Penilaian Diskusi
Nama Nilai
No Komponen Yang Dinilai
Siswa KD
Rasa Ingin Tahu Kerjasama Kemampuan
Taggung
Peduli (berani bertanya dan keaktifan Mengemuka
jawab
dan menanggapi) siswa kan pendapat
1
2
3
4
5
Skor maksimum untuk setiap keterampilan yang dinilai adalah 4, sehingga skor total adalah 20
(4x5). Diubah menjadi nilai dengan dikalikan 5 untuk mendapat nilai bulat (100).
Pembobotan penilaian
a. Sikap : 20
b. Hasil portopolio : 60
c. Tes tertulis : 20
Total : 100
Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN
Nama Nilai
No Aspek Yang Dinilai
Siswa Akhir
Tes
Portofolio Sikap
Tertulis
Tanggungjawab,
peduli, rasa Bekerjasama
ingin tahu
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Catatan :
1. Siswa dikatakan tuntas apabila telah memenuhi standar nilai KKM (KKM = 75)
2. Apabila siswa belum tuntas,maka harus mengulang dengan materi pada indikator yang
sama
3. Untuk memperkuat pemahaman setelah pembelajaran peserta didik diberi tugas membuat
kliping dan disusun menjadi portopolio
Lampiran 3 : Lembar Tugas
LEMBAR TUGAS
Membuat Makalah dengan tema Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam.
Dalam makalah disampaikan juga bagaimana perpaduan antara budaya Islam dengan budaya lain
yang tampak dalam seni bangunan, seni ukir, aksara dan seni sastra, kesenian, dan penghitungan
kalender. Jelaskan dan tunjukkan buktinya melalui gambar-gambar atau foto yang sesuai.
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)
Lampiran 4 : MATERI
1. Seni Bangunan
b. Makam
Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari: makam-makam
kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat : makamnya terbuat dari
bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu; di
atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba;
dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan
makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk
kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap
dan tidak berpintu) dan di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid
makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contoh
makamnya adalah Makam sunan boning di Tuban, Makam sultan kalijaga di Demak,
makam sunan kudus di Kudus.
2. Seni Ukir
Lampiran 5
1. Seni Bangunan
a. Masjid dan menara
Masjid Demak
Masjid Banten
Masjid Cirebon
b. Makam
Makam Sunan Bonang di Tuban
2. Seni Ukir
3. Kesenian
a. Permainan debus
b. Seudati
c. Wayang
4. Kalender