Anda di halaman 1dari 27

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK N 1 Bantul


Kelas/ Semester : X/ Genap
Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara
Sub materi : Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam
Pertemuan ke- : 29
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong-royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
A. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya
1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
1.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa
pra aksara, Hindu-Buddha dan Islam
1.1 Berlaku jujur dan bertanggung-jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah
3.8 Menganalisis karakteristik kehidupan masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada
masa kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia dan menunjukkan contoh bukti-bukti yang
masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
4.8 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya
yang berkembang pada masa kerajaan Islam dan masih berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8.3 Menganalisis perkembangan hasil-hasil kebudayaan zaman Kerajaan-Kerajaan Islam
3.8.4 Menunjukkan bukti-bukti kehidupan dan hasil budaya Islam yang masih ada sampai
sekarang

C. Tujuan pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar bentuk seni bangunan Islam, misalnya masjid, menara,
makam dan istana kerajaan, maka peserta didik dapat menganalisis makna akulturasi dan
bukti-buktinya.
2. Dengan mengamati gambar bentuk seni bangunan Islam, maka peserta didik dapat
menunjukkan berbagai contoh bentuk seni bangunan Islam.
3. Dengan diskusi kelompok, maka peserta didik dapat menganalisis perkembangan seni
ukir zaman Islam.
4. Dengan diskusi kelompok, maka peserta didik dapat menyajikan tulisan atau gambar
tentang contoh seni bangunan Islam.
D. Materi Ajar
Materi pembelajarannya secara rinci adalah:
1. Makna akulturasi dan bukti-buktinya
2. Berbagai contoh bentuk seni bangunan Islam
3. Perkembangan seni ukir zaman Islam

E. Metode Pembelajaran
1. Metode pembelajaran : Ceramah, diskusi
kelompok, tanya jawab
2. Pendekatan pembelajaran : Scientific Learning
3. Model pembelajaran : Problem Based Learning

F. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi


Waktu
Pendahuluan 1. Memberikan salam 10 menit
2. Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk
belajar
3. Menanyakan kehadiran siswa dan mempersilakan salah satu
siswa memimpin doa
4. Kelas dipersiapkan agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar (kerapian dan kebersihan ruang kelas, presensi,
menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan).
5. Peserta didik ditunjukkan media gambar misalnya tentang
masjid, menara, makam dan istana kerajaan.
6. Guru menyampaikan topik tentang “ Antara Akulturasi dan
Perkembangan Budaya Islam”
7. Peserta didik diberikan motivasi tentang pentingnya topik
pembelajaran ini.
8. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus
dikuasai para peserta didik. Guru memperingatkan kepada
peserta didik bahwa pembelajaran ini lebih ditekankan
pemaknaan dan pencapaian kompetensi.
9. Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok (kelompok I, II,
III, IV, V, dan VI,) dengan masing-masing kelompok
anggotanya 5-6 anak.

Inti MENGAMATI 60 menit


1. Peserta didik mengamati gambar seni bangun Islam, misal :
masjid dan menara ( Masjid Demak, Masjid Cirebon, Masjid
Kudus) ; makam ( Makam Sunan Kudus di Kudus, Makam
Suan Kalijaga di Demak, Makam Sunan Bonang di Tuban) ;
dan istana kerajaan.
2. Peserta didik membaca buku teks (halaman 185-195) untuk
menemukan bentuk-bentuk akulturasi dan perkembangan
budaya Islam.

MENANYA
Melalui pengamatan gambar dan membaca buku teks (halaman
185-195), peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan,
misalnya :
1. Apa yang dimaksud dengan akulturasi dan apa sajakah
bukti-buktinya?
2. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya
lain dalam seni bangunan?
3. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya
lain dalam seni ukir?
4. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang
aksara dan seni sastra ?
5. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang
kesenian?
6. Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam
penghitungan kalender?

MENALAR
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peserta didik
diminta :
1. Siswa mencatat segala sesuatu yang ada pada beberapa gambar
tersebut dan buku yang telah dibaca.
2. Siswa diberi arahan untuk menyusun apa yang dilihatnya untuk
menjadi pendapatnya.

MENCOBA
1. Peserta didik melakukan diskusi kelompok, masing-masing
kelompok mendiskusikan tentang :
a. Kelompok I mendiskusikan dan merumuskan tentang
pengertian akulturasi dan bukti-buktinya.
b. Kelompok II mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
seni bangunan
c. Kelompok III mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
seni ukir.
d. Kelompok IV mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
bidang aksara dan seni sastra.
e. Kelompok V mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
kesenian
f. Kelompok VI mendiskusikan dan merumuskan tentang
wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam
penghitungan kalender.

1. Peserta didik membuat laporan hasil diskusi

MEMBUAT JEJARING
1. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan
kelompok lain menanggapi, tekniknya :
a. Kelompok I dan II panel, kelompok lain bertanya dan
memberikan masukan.
b. Kelompok III dan IV panel, kelompok lain bertanya dan
memberikan masukan.
c. Kelompok V dan VI panel, kelompok lain bertanya dan
memberikan masukan,dan seterusnya
2. Peserta didik mencatat/ menyempurnakan hasil diskusinya
3. Peserta didik membuat laporan hasil dikusi untuk dikumpulkan
Penutup 1. Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang kegiatan 20 menit
pembelajaran dan hasil belanjarnya mana yang sudah baik dan
mana yang masih harus ditingkatkan.
2. Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah memahami materi
tersebut
3. Sebagai refleksi, guru membimbing peserta didik untuk
membuat kesimpulan tentang pelajaran yang baru saja
berlangsung serta menanyakan kepada peserta didik apa
manfaat yang diperoleh setelah mempelajari topik “Antara
Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam"
4. Peserta didik menjawab pertanyaan (acak) secara lisan untuk
mendapatkan umpan balik atas pembelajaran yang baru saja
dilakukan
5. Memberikan tugas yang harus dikumpulkan pada pertemuan
minggu depan.
6. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan yang akan datang
7. Menutup dengan salam

G. Alat /Bahan/ Sumber Bahan :


1. Alat : White Board, spidol, LCD, Laptop, Lembar Observasi, Lembar Tugas
2. Sumber Belajar : ---------. 2013. Sejarah Indonesia. Jakarta. Kemendikbud.
H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Teknik : Tes dan Non-Tes
2. Bentuk :

Tes : Tertulis

Non Tes : Penilaian proyek


3. Instrumen Tes :

Soal untuk tes tertulis :

1) Apa yang dimaksud dengan akulturasi?


2) Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni
bangunan?
3) Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni ukir?
4) Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang aksara dan seni sastra?
5) Bagaimana wujud akulturasi budaya Islam dalam bidang kesenian dan
penghitunan kalender?

Kunci Jawaban Tes Lisan

1) Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda melebur menjadi


satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan kepribadian/sifat
kebudayaan aslinya.
2) Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni bangunan bisa di
lihat dari :
a. Masjid dan menara

Masjid adalah seni bangunan yang paling menonjol dalam Islam. Fungsinya
sebagai tempat ibadah. Ciri-ciri masjid kuno di Indonesia : atapnya berupa
atau tumpang yaitu atap yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan
tingkat yang paling atas berbentuk limas. Tidak ada menara yang berfungsi
sebagai tempat mengumandangkan adzan. Masjid umumnya didirikan di
dekat istana kerajaan. Contoh : Masjid Demak, Masjid Agung, dan Masjid
Kudus.

b. Makam
Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari:
makam-makam kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat
: makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau
Kijing,nisannya juga terbuat dari batu; di atas jirat biasanya didirikan rumah
tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba; dilengkapi dengan
tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan makam atau
kelompok-kelompok makam. Contoh makamnya adalah Makam sunan
boning di Tuban, Makam sultan kalijaga di Demak, makam sunan kudus di
Kudus.

3) Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam seni ukir.
Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai motif
ukir-ukiran. Misalnya ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton
ataupun masjid, pada gapura atau pintu gerbang. Pada masa perkembangan Islam
zaman madya seni patung di Indonesia kurang berkembang. Akan tetapi setelah
zaman madya seni patung berkembang. Para seniman sekarang ini telah
mengembangkan seni ukir dengan motif bunga atau dedaunan dengan
penambahan seni hias dengan huruf Arab.

4) Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam ​bidang ​Aksara dan
Seni Sastra yaitu tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh
terhadap bidang aksara atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan
Arab, bahkan berkembang tulisan Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan
istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa
Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab.
Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra tersebut terlihat dari tulisan/
aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu (Arab Gundul)
dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada
jaman Hindu.Bentuk seni sastra yang berkembang adalah: Hikayat, Bbad, Suluk,
Primbon

1) Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam ​bidang kesenian dan
penghitungan kalender.
Dalam bidang kesenian, ada permainan debus, tari seudati, dan wayang.
Sedangkan dalam penghitungan kalender tampak bahwa sebelum budaya Islam
masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal Kalender Saka
(kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M. Dalam kalender Saka ini ditemukan
nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage dan kliwon. Setelah
berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa,
dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan (komariah) seperti tahun
Hijriah (Islam). Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan perubahan pada
nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti
dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai
dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga
dipergunakan

Pedoman Penskoran :
Penskoran
No. Skor
1 Jawaban benar 5
2 Jawaban benar kurang lengkap 3
3. Jawaban singkat 2
4. Jawaban salah 1
Konversi ke nilai= jml skor x 5, misal jml skor 20 maka nilainya adalah 100

4. Instrumen Non- Tes


1) Lembar pengamatan diskusi (terlampir)
2) Lembar Tugas Membuat Makalah dengan tema “ Antara Akulturasi dan
Perkembangan Budaya Islam. Dalam makalah disampaikan juga bagaimana
perpaduan antara budaya Islam dengan budaya lain yang tampak dalam seni
bangunan, seni ukir, aksara dan seni sastra, kesenian, dan penghitungan kalender.
Jelaskan dan tunjukkan buktinya melalui gambar-gambar atau foto yang sesuai.

Mengesahkan: Diverifikasi: Bantul, 15 Juli 2013


Kepala Sekolah WAKA I Guru Mata Pelajaran

Ir. Retno Yuniar Dwi Aryani Drs. M. Hannan Windu Mahmud, S.Pd., M.Eng.
NIP. 196106221993032005 NIP.196409061991021001 NIP. 197809252005011009

Lampiran 1
Penilaian Diskusi

Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah Imogiri


Kelas/ Semester : X/ Genap
Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara
Sub Materi Pokok : Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam
Pertemuan ke- : 29
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Nama Nilai
No Komponen Yang Dinilai
Siswa KD
Rasa Ingin Tahu Kerjasama Kemampuan
Taggung
Peduli (berani bertanya dan keaktifan Mengemuka
jawab
dan menanggapi) siswa kan pendapat

1
2
3
4
5
Skor maksimum untuk setiap keterampilan yang dinilai adalah 4, sehingga skor total adalah 20
(4x5). Diubah menjadi nilai dengan dikalikan 5 untuk mendapat nilai bulat (100).

Contoh skor: 15---------nilai= 72 (18x4).

Pembobotan penilaian
a. Sikap : 20
b. Hasil portopolio : 60
c. Tes tertulis : 20
Total : 100

Lampiran 2
LEMBAR PENILAIAN

Nama Nilai
No Aspek Yang Dinilai
Siswa Akhir

Tes
Portofolio Sikap
Tertulis

Tanggungjawab,
peduli, rasa Bekerjasama
ingin tahu

10

11

12
13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

Catatan :

1. Siswa dikatakan tuntas apabila telah memenuhi standar nilai KKM (KKM = 75)
2. Apabila siswa belum tuntas,maka harus mengulang dengan materi pada indikator yang
sama
3. Untuk memperkuat pemahaman setelah pembelajaran peserta didik diberi tugas membuat
kliping dan disusun menjadi portopolio
Lampiran 3 : Lembar Tugas

LEMBAR TUGAS

Nama Siswa :…………………….


Nomor :…………………….
Kelas/ Semester : X/ Genap
Mata pelajaran : Sejarah Indonesia
Sub Materi Pokok : Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam
Peretemuan ke- : 29
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 1 x pertemuan )

Membuat Makalah dengan tema Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam.
Dalam makalah disampaikan juga bagaimana perpaduan antara budaya Islam dengan budaya lain
yang tampak dalam seni bangunan, seni ukir, aksara dan seni sastra, kesenian, dan penghitungan
kalender. Jelaskan dan tunjukkan buktinya melalui gambar-gambar atau foto yang sesuai.

Format Penilaian Makalah


Struktur Makalah Indikator Nilai
Pendahuluan Menunjukkan dengan tepat isi :
∙ Latar belakang
∙ Rumusan masalah
∙ Tujuan penulisan.
Isi ∙ Ketepatan pemilihan materi
∙ Orisinalitas makalah
∙ Mendeskripsikan perkembangan jaringan keilmuan
Islam di Nusantara
∙ Struktur/logika penulisan disusun dengan jelas
sesuai metode yang dipakai
∙ Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan
komunikatif
∙ Daftar pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan
(Ilmiah)
∙ Menghindari sumber (akun) yang belum dikaji
secara ilmiah
Penutup ∙ Kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah
∙ Saran relevan dengan kajian, dan berisi pesan
untuk peningkatan kepedulian terhadap hasil-hasil
akulturasi dan perkembangan budaya Islam.
Jumlah
Kriteria Penilaian untuk masing-masing indikator:

Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (48)
Lampiran 4 : MATERI

Antara Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam

​Berkembangnya kebudayaan Islam di Kepulauan Indonesia telah menambah khasanah budaya


nasional Indonesia, serta ikut memberikan dan menentukan corak kebudayaan bangsa Indonesia.
Akan tetapi karena kebudayaan yang berkembang di Indonesia sudah begitu kuat di lingkungan
masyarakat, maka berkembangnya kebudayaan Islam tidak menggantikan dan memusnahkan
kebudayaan yang sudah ada. Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan yang berbeda
melebur menjadi satu menghasilkan kebudayaan baru tetapi tidak menghilangkan
kepribadian/sifat kebudayaan aslinya. Dengan demikian terjadi akulturasi antara kebudayaan
Islam dengan kebudayaan yang sudah ada. Hasil proses akulturasi antara kebudayaan pra-Islam
dengan ketika Islam masuk tidak hanya berbentuk fisik kebendaan seperti seni bangunan, seni
ukir atau pahat, dan karya sastra tetapi juga menyangkut pola hidup dan kebudayaan non fisik
lainnya. Beberapa contoh bentuk akulturasi sebagai berikut :

1. Seni Bangunan

Seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam yakni :

a. Masjid dan menara

Masjid merupakan seni bangunan di zaman perkembangan Islam yang menonjol.


Fungsinya adalah untuk beribadah. Ciri-ciri masjid kuno di Indonesia : atapnya berupa
atau tumpang yaitu atap yang bersusun, semakin ke atas semakin kecil dan tingkat yang
paling atas berbentuk limas. Tidak ada menara yang berfungsi sebagai tempat
mengumandangkan adzan. Masjid umumnya didirikan di dekat istana kerajaan. Contoh :
Masjid Demak, Masjid Agung, dan Masjid Kudus.

b. Makam

Ciri-ciri dari wujud akulturasi pada bangunan makam terlihat dari: makam-makam
kuno dibangun di atas bukit atau tempat-tempat yang keramat : makamnya terbuat dari
bangunan batu yang disebut dengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu; di
atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiri yang disebut dengan cungkup atau kubba;
dilengkapi dengan tembok atau gapura yang menghubungkan antara makam dengan
makam atau kelompok-kelompok makam. Bentuk gapura tersebut ada yang berbentuk
kori agung (beratap dan berpintu) dan ada yang berbentuk candi bentar (tidak beratap
dan tidak berpintu) dan di dekat makam biasanya dibangun masjid, maka disebut masjid
makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atau raja. Contoh
makamnya adalah Makam sunan boning di Tuban, Makam sultan kalijaga di Demak,
makam sunan kudus di Kudus.

2. Seni Ukir

Banyak sekali bangunan-bangunan Islam yang dihiasi dengan berbagai motif


ukir-ukiran. Misalnya ukir-ukiran pada pintu atau tiang pada bangunan keraton ataupun
masjid, pada gapura atau pintu gerbang. Pada masa perkembangan Islam zaman madya
seni patung di Indonesia kurang berkembang. Akan tetapi setelah zaman madya seni
patung berkembang. Para seniman sekarang ini telah mengembangkan seni ukir dengan
motif bunga atau dedaunan dengan penambahan seni hias dengan huruf Arab.
3. Aksara dan Seni Sastra
Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam ​bidang ​Aksara dan Seni Sastra
yaitu tersebarnya agama Islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara
atau tulisan, yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan Arab, bahkan berkembang tulisan
Arab Melayu atau biasanya dikenal dengan istilah Arab gundul yaitu tulisan Arab yang
dipakai untuk menuliskan bahasa Melayu tetapi tidak menggunakan tandatanda a, i, u
seperti lazimnya tulisan Arab. Dengan demikian wujud akulturasi dalam seni sastra
tersebut terlihat dari tulisan/ aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab
Melayu (Arab Gundul) dan isi ceritanya juga ada yang mengambil hasil sastra yang
berkembang pada jaman Hindu.Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:
∙ Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah.
Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam
bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu
Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu),
Hikayat Sri Rama (Hindu).
∙ Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa
sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.
∙ Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk
Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.
∙ Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab
yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari baik/buruk.
4. Kesenian
Di Indonesia, Islam menghasilkan kesenian bernapas Islamyang bertujuan untuk
menyebarkan ajaran Islam. Keseniannya adalah sebagai berikut :
a. Permainan debus
Adalah tarian yang pada puncak acara para penari memasukkan benda tajam ke
tubuhnya tanpa meninggalkan luka.
a. Seudati
Adalah bentuk tarian Aceh. Tarian ini dimainkan oleh delapan orang penyanyi dan
menyayikan lagu sholawat nabi.
c. Wayang
Pertunjukan wayang sudah berkembang sejak zaman Hindu, dan pada zaman Islam
terus dikembangkan. Contoh wayang kulit.
1. Kalender
Wujud akulturasi budaya Islam dengan budaya lain dalam ​bidang penghitungan
kalender tampak bahwa sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat
Indonesia sudah mengenal Kalender Saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78M.
Dalam kalender Saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti legi, pahing, pon,
wage dan kliwon. Setelah berkembangnya Islam Sultan Agung dari Mataram
menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan
(komariah) seperti tahun Hijriah (Islam). Pada kalender Jawa, Sultan Agung melakukan
perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan
diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari-hari sesuai
dengan bahasa Arab. Dan bahkan hari pasaran pada kalender saka juga dipergunakan.

Lampiran 5

Gambar yang ditayangkan / diamati siswa

1. Seni Bangunan
a. Masjid dan menara

Masjid Demak
Masjid Banten

Masjid Cirebon

​Menara Masjid Kudus


​Menara Masjid Demak

Menara masjid Cirebon

b. Makam
​Makam Sunan Bonang di Tuban

Makam sunan kalijaga di Demak

Makam sunan kudus di kudus


Makam Leran di Gresik

Makam Sultan Palembang

Makam Sultan Martapura


Makam Sultan Aceh

2. Seni Ukir

3. Kesenian
a. Permainan debus
b. Seudati

c. Wayang

4. Kalender

Anda mungkin juga menyukai