Dalam persaingan global yang semakin kompetitif seperti sekarang ini, manajer selalu
dapat mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menghasilkan keputusan untuk dapat
memaksimalkan kinerja keuangan agar organisasi yg dipimpinnya dapat berkembang dan
semakin besar. Keberhasilan dan kegagalan perusahaan tergantung kepada kualitas keputusan
yang mereka ambil, pengambilan keputusan (decision maker) selalu menghadapkan manajer
pada kondisi kerugian atau keuntungan bagi organisasi. Kerugian adalah resiko (risk) yang
harus diterima apabila pengambilan keputusan tidak seusai dan keuntungan adalah hasil
(return) yang harus di dapat apabila pengambilan keputusan yang sesuai.
Definisi Pengambilan keputusan (Decision Maker), Resiko (Risk) dan hasil (return)
adalah sebagai berikut :
Menurut Wan Usman (2014) pengambilan keputusan menggunakan analisis yang ilmiah
didasarkan atas logika, mempertimbangkan semua data yang tersedia, semua alternatif yang
mungkin dan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :
1. Tetapkan masalahnya dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
2. Konstruksikan kriteria keputusan dan tujuan
3. Rumuskan hubungan antara tujuan dan variabel-variabel yang ada
4. Identifikasi dan evaluasi alternatif yang ada
5. Pilih alternatif terbaik
6. Laksanakan keputusan
Menurut Griffin (2002:715), risiko adalah ketidakpastian tentang peristiwa masa depan
atas hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan.
Menurut Hanafi (2006:1), risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat
terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang.
Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan
institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan
laba investasi, baik melalui bunga atau deviden.
Keputusan investasi adalah keputusan strategis yang memerlukan analisis risiko secara
menyeluruh, dalam hal ini manajemen berperan vital dalam pengambilan keputusan. Tujuan
investasi bukan hanya untung dalam periode waktu tertentu, tetapi tergantung pada preferensi
pembuat keputusan, harus ada kompromi antara memaksimalkan pengembalian (return)
investasi yang diharapkan dan upaya untuk mengurangi risiko (risk) seminimal mungkin.
Analisis dan penilaian risiko adalah bagian integral dari setiap proses investasi, karena selama
masa investasi terdapat risiko tidak akan mencapai hasil yang diinginkan. Untuk mengurangi
risiko ke level serendah mungkin, risiko harus dipertimbangkan secara memadai, dinilai,
dipantau dan dihindari. Dengan cara ini, manajemen perusahaan berusaha untuk mengukur
potensi risiko berinvestasi dan dengan membuat keputusan rasional. Memberikan investasi
yang berkualitas dan hemat biaya itu tidak diragukan lagi merupakan syarat mutlak untuk
alokasi modal yang optimal.
Referensi
Terry, George R., Rue, Leslie W., 2014. Dasar – Dasar Manajemen, Alih Bahasa : G. A.
Ticoalu, Bumi Aksara, Jakarta
Prof. Dr. SP. Siagian, 2003, Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan, CV Haji Mas Agung,
Jakarta
Stoner, James A.F. 2006, Manajemen, Terjemahan: Antarikso, dkk, Erlangga, Jakarta.
Dr. Muslich Lufti Nst, Drs. MBA. IDS, Manajemen Kuantitatif, Pascasarjana Fakultas Ekonomi
USU, 2019
Prof. Dr. Wan Usman, M.A, Metode Kuantitatif, Universitas Terbuka, Tangerang Selatan,
Jakarta, 2014
Griffin, Ricky W. 2002 Manajemen edisi ke 7 jilid 2. (Jakarta : Erlangga)
Hanafi, Mamduh.2006.Manajemen Resiko.Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
Manajamen YKPN.Yogyakarta