Anda di halaman 1dari 2

PERDARAHAN ANTEPARTUM (PAP)

No Dokumen No. Revisi Halaman


2 1/2

Ditetapkan oleh,
Direktur BLUD RSUD BOMBANA
BLUD RSUD Tanggal
BOMBANA 1 Oktober 2017
STANDAR dr.ACHMAS DN RAMDHAN,SP.Rad.
PROSEDUR
OPERASIONAL
Perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu, perdarahan
berasal dari:
1. Kelainan plasenta: plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan
antepartum yang belum jelas sumbernya, inversio filamentosa,
ruptur sinus marginalis, plasenta sirkum valata.
PENGERTIAN
2. Bukan kelainan plasenta: varises pecah, erosi servik, polip.
3. Suatu keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat
abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian/seluruh pembukaan jalan lahir (OUI=ostium uteri
internum).
1. Memberikan petugas tentang langkah-langkah yang dilakukan
dapat dipertanggungjawabkan.
2. Petugas dapat mengetahui diagnosis dan gambaran klinik, sbb :
1. Anamneses : sifat perdarahan dan umur kehamilan.
TUJUAN 2. Inspeksi : pucat, anemis, earna darah (merah segar).
3. Palpasi abdomen : letak janin, bagian bawah janin belum
masuk.
4. Pemeriksaan inspekculo : asal dari perdarahan.
5. Pemeriksaan USG : letak janin dan plasenta.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah
Sakit.
4. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan.
5. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
KEBIJAKAN 1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi
Tenaga Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
Tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
7. Pedoman Pelayanan Rawat Gabung di RS, Departemen
Kesehatan 1991.
8. Panduan Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk
Dokter, Bidan Dan Perawat Di RS, Departemen Kesehatan
– IDAI 2004.
9. Pedoman Pelayanan Maternal Perinatal Pada Rumah Sakit
Umum Kelas B (non pendidikan), C, dan D, Departemen
Kesehatan 2006.
PERDARAHAN ANTEPARTUM (PAP)
No Dokumen No. Revisi Halaman
2 2/2

Ditetapkan oleh,
BLUD RSUD Direktur BLUD RSUD BOMBANA
BOMBANA Tanggal
1 Oktober 2017
STANDAR
PROSEDUR dr.ACHMAS DN RAMDHAN,SP.Rad.
OPERASIONAL
1. Dilakukan amniotomi (bila ada pembukaan) dan diikuti pemberian
oksitosin drip dalam infus(bila tidak disertai adanya his).
2. Apabila pembukaan lengkap/hampir lengkap, kepala sudah
meturun di H III-IV maka:
 Janin hidup: dilakukan ekstrasi vakum/ekstrasi forceps.
 Janin mati: embriotomi.
3. Dilakukan bedah Caesar apabila:
PROSEDUR  Janin hidup, pembukaan masih kecil.
 Perdarahan banyak, pembukaan masih kecil.
 Janin tidak bisa lahir pervaginum, panggul sempit, letak
lintang.
 Ligas a. Hipogastrika, apabila fungsi reproduksi hendak
dipertahankan.
4. Histerektomi apabila terjadi ”uterus convelliar” dan kontraksi
tidak baik.
Instalasi Rawat Inap Ibu Dan Anak, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi
UNIT TERKAIT
Laboratorium Dan Instalasi Kamar Operasi.

Anda mungkin juga menyukai