Daftar isi
Indikasi dan kontraindikasi
Efek samping
Dosis
INDIKASI DAN
KONTRAINDIKASI
Antipiretik adalah golongan obat-obatan untuk demam. Demam sebenarnya adalah mekanisme
pertahanan tubuh terhadap kuman infeksi. Saat terjadi infeksi, otak kita akan menaikkan standar suhu
tubuh di atas nilai normal sehingga tubuh menjadi demam. Obat antipiretik bekerja dengan cara
menurunkan standar suhu tersebut ke nilai normal.
Terdapat banyak jenis obat antipiretik, antara lain:
1. Obat-obatan antiradang nonsteroid, seperti ibuprofen, ketoprofen , nimesulide;
2. Aspirin;
3. Paracetamol;
4. Metimazol;
Di antara obat antipiretik tersebut, yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah paracetamol.
Obat antipiretik diindikasikan untuk segala penyakit yang menghasilkan gejala demam. Sejumlah
pedoman menyatakan bahwa obat antipiretik sebaiknya diberikan jika demam lebih dari 38,5 oC. Demam
yang kurang dari 38,50C sebaiknya jangan cepat-cepat diberi obat. Selain untuk menurunkan demam,
sebagian besar obat-obat antipiretik tersebut juga memiliki khasiat untuk mengurangi nyeri.
Masing-masing obat antipiretik tersebut memiliki kontraindikasi. Paracetamol sebagai obat antipiretik
utama di Indonesia tidak boleh diberikan pada pasien yang pernah alergi terhadap paracetamol, pasien
dengan gangguan fungsi hati berat, dan pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang berat. Ibuprofen dan
obat antiradang nonsteroid lainnya bisa menyebabkan perdarahan saluran pencernaan dan dapat
memperparah penyakit maag pada pasien. Aspirin tidak boleh diberikan pada penderita gangguan fungsi
hati dan juga dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna.
EFEK SAMPING
Pada dasarnya obat antipiretik aman untuk dikonsumsi. Namun yang sering menimbulkan masalah ialah
pasien mengonsumsi dalam dosis yang terlalu banyak dan dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Efek samping yang muncul tergantung jenis obat antipiretiknya. Beberapa efek samping yang pernah
ditemui antara lain:
Alergi kulit;
Gatal-gatal;
Pusing;
Mual, muntah;
Nyeri ulu hati;
Buang air besar berdarah;
Gangguan fungsi hati;
Gangguan penyembuhan luka.
DOSIS
Dosis obat antipiretik tergantung pada jenis obat yang digunakan. Berikut dosis obat antipiretik yang
sering digunakan:
Untuk paracetamol, dosisnya sebesar 325-650 mg, 3-4 kali sehari. Untuk anak-anak dosisnya ialah 10-15
mg/kg berat badan, 3-4 kali sehari.
Untuk ibuprofen dosisnya ialah 300-800 mg, 4 kali sehari. Untuk anak-anak dosisnya ialah 5-10 mg/kg
berat badan, 3-4 kali sehari.
Untuk aspirin, dosisnya sebesar 325-650 mg, 3-4 kali sehari
1. ALPHAMOL DROOP
Kandungan : Parasetamol 100 mg/mL.
2. A L P H A M O L
Sirup Tetes Mengandung : Parasetamol 100 mg/ml ; sirup : parasetamol 120 mg/ 5
ml,etanol 6%.
: untuk menghilangkan rasa nyeri dari ringan sampai sedang dalam kondisi akut dan kronik, termasuk
nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, sakit sehabis operasi dan melahirkan, nyeri sewaktu haid,
sakit kepala dan sakit gigi dan juga sebagai antipiretik pada keadaan demam.
kasi : Pada penderita tukak lambung dan usus, penderita asma, penderita dengan gangguan fungsi ginjaldan
penderita yang hipersensitif terhadap asam mefenamat.
4. ANTALGIN FM CAPLET
5. ANTIZA TABLET
6. ANTRAIN TABLET
ANTRAIN ® Tablet
7. ASPILET THROMBO
Kontra Indikasi :
Efek Samping :
8. ASPIRIN TABLET
Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit
gigi dan menurunkan demam.
Kontra indikasi :
10. Nifedipine
Pengobatan dan pencegahan insufisiensi koroner (terutama angina pektoris setelah infark jantung) dan
sebagai terapi tambahan pada hipertensi.
Karena pengalaman yang terbatas, pemberian nifedipine pada wanita hamil hanya
dilakukan dengan pertimbangan yang hati-hati.
III. Referensi
http://polobye.blogspot.com/2011/03/definisi-dan-penggolongan-analgesik.html
http://wiro-pharmacy.blogspot.com/2009/02/kuliah-analgesik-antipiretik-dan-nsaid.html
http://ikayeopo.blogspot.com/
http://blog.ilmukeperawatan.com/nifedipineindikasi-dan-kontra-indikasi-pemberian-nifedipine.html