Anda di halaman 1dari 8

Antipiretik

Penulis :Felix Chikita FredyTanggal : 2014-04-15

Daftar isi
 Indikasi dan kontraindikasi
 Efek samping
 Dosis

INDIKASI DAN
KONTRAINDIKASI
Antipiretik adalah golongan obat-obatan untuk demam. Demam sebenarnya adalah mekanisme
pertahanan tubuh terhadap kuman infeksi. Saat terjadi infeksi, otak kita akan menaikkan standar suhu
tubuh di atas nilai normal sehingga tubuh menjadi demam. Obat antipiretik bekerja dengan cara
menurunkan standar suhu tersebut ke nilai normal.
Terdapat banyak jenis obat antipiretik, antara lain:
1. Obat-obatan antiradang nonsteroid, seperti ibuprofen, ketoprofen , nimesulide;
2. Aspirin;
3. Paracetamol;
4. Metimazol;

Di antara obat antipiretik tersebut, yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah paracetamol.
Obat antipiretik diindikasikan untuk segala penyakit yang menghasilkan gejala demam. Sejumlah
pedoman menyatakan bahwa obat antipiretik sebaiknya diberikan jika demam lebih dari 38,5 oC. Demam
yang kurang dari 38,50C sebaiknya jangan cepat-cepat diberi obat. Selain untuk menurunkan demam,
sebagian besar obat-obat antipiretik tersebut juga memiliki khasiat untuk mengurangi nyeri.
Masing-masing obat antipiretik tersebut memiliki kontraindikasi. Paracetamol sebagai obat antipiretik
utama di Indonesia tidak boleh diberikan pada pasien yang pernah alergi terhadap paracetamol, pasien
dengan gangguan fungsi hati berat, dan pasien dengan gangguan fungsi ginjal yang berat. Ibuprofen dan
obat antiradang nonsteroid lainnya bisa menyebabkan perdarahan saluran pencernaan dan dapat
memperparah penyakit maag pada pasien. Aspirin tidak boleh diberikan pada penderita gangguan fungsi
hati dan juga dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna.

EFEK SAMPING
Pada dasarnya obat antipiretik aman untuk dikonsumsi. Namun yang sering menimbulkan masalah ialah
pasien mengonsumsi dalam dosis yang terlalu banyak dan dalam jangka waktu yang terlalu lama.
Efek samping yang muncul tergantung jenis obat antipiretiknya. Beberapa efek samping yang pernah
ditemui antara lain:
Alergi kulit;
Gatal-gatal;
Pusing;
Mual, muntah;
Nyeri ulu hati;
Buang air besar berdarah;
Gangguan fungsi hati;
Gangguan penyembuhan luka.

DOSIS
Dosis obat antipiretik tergantung pada jenis obat yang digunakan. Berikut dosis obat antipiretik yang
sering digunakan:
 Untuk paracetamol, dosisnya sebesar 325-650 mg, 3-4 kali sehari. Untuk anak-anak dosisnya ialah 10-15
mg/kg berat badan, 3-4 kali sehari.
 Untuk ibuprofen dosisnya ialah 300-800 mg, 4 kali sehari. Untuk anak-anak dosisnya ialah 5-10 mg/kg
berat badan, 3-4 kali sehari.
 Untuk aspirin, dosisnya sebesar 325-650 mg, 3-4 kali sehari

Indikasi, Kontra Indikasi Analgetik / Antipiretik II


I. Jenis Obat Baru

Obat golongan Antiinflamasi non Steroid

1.Turunan asam salisilat : aspirin, salisilamid,diflunisal.

2.Turunan 5-pirazolidindion : Fenilbutazon, Oksifenbutazon.

3.Turunan asam N-antranilat : Asam mefenamat, Asam flufenamat

4.Turunan asam arilasetat : Natrium diklofenak, Ibuprofen, Ketoprofen.

5.Turunan heteroarilasetat : Indometasin.

6.Turunan oksikam : Peroksikam, Tenoksikam.

II. Indikasi, Kontra Indikasi serta Efek Samping

1. ALPHAMOL DROOP
 Kandungan : Parasetamol 100 mg/mL.

Indikasi : Obat menurunkan panas dan menghilangkan rasa sakit/nyeri.

 Kontra indikasi : Hipersensitifitas.

2. A L P H A M O L

 Sirup Tetes Mengandung : Parasetamol 100 mg/ml ; sirup : parasetamol 120 mg/ 5
ml,etanol 6%.

 Kaplet : parasetamol 600 mg.

 Indikasi : Menurunkan panas , menghilangkan rasa sakit.

 Kontra Indikasi : Hipersensitivitas


3. ANALSPEC 250 MG

 Komposisi : Tiap kapsul mengandung 250 mg asam mefenamat

: untuk menghilangkan rasa nyeri dari ringan sampai sedang dalam kondisi akut dan kronik, termasuk
nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, sakit sehabis operasi dan melahirkan, nyeri sewaktu haid,
sakit kepala dan sakit gigi dan juga sebagai antipiretik pada keadaan demam.

kasi : Pada penderita tukak lambung dan usus, penderita asma, penderita dengan gangguan fungsi ginjaldan
penderita yang hipersensitif terhadap asam mefenamat.

4. ANTALGIN FM CAPLET

 Komposisi : Tiap tablet mengandung Metampiron 500 mg


 Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit terutama nyeri kolik
dan sakit setelah operasi.

 Kontra Indikasi : Penderita


hipersensitif Bayi dibawah 3 bulan atau
dengan berat badan kurang dari 5 kg,

Wanita hamil & menyusui


Penderita dengan tekanan darah sistolik kurang dari 10 mmHg

5. ANTIZA TABLET

 Indikasi : Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit


kepala, hidung tersumbat dan bersin-bersin yang disertai batuk.

 Kontra Indikasi : - Penderita dengan gangguan jantung dan diabetus melitu


- Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini

- Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat

6. ANTRAIN TABLET

ANTRAIN ® Tablet

 Tiap tablet mengandung:

Na Metamizole ................................................ ...... 500 mg

 Indikasi : Untuk mengurangi rasa sakit, terutama di kolik


dan pascaoperasi.
 Kontra Indikasi :

* Pasien yang diketahui hipersensitif terhadap Metamizole Na.


* Hamil atau menyusui perempuan.
* Pasien dengan tekanan darah sistolik <100 mmHg.
* Bayi di bawah 3 bulan atau berat <5 kg.

7. ASPILET THROMBO

 Indikasi : Pengobatan dan pencegahan trombosis (agregrasi


platelet) pada infark miokardial akut atau setelah stroke.

 Kontra Indikasi :

- Pasien yang sensitif terhadap Aspirin.


- Pasien yang menderita asma, ulkus peptikum yang sering atau kadang-kadang, perdarahan subkutan,
hemofilia, trombositopenia.
- Pasien yang sedang diterapi dengan antikoagulan.

 Efek Samping :

Iritasi lambung-usus, mual, muntah.

Penggunaan jangka panjang : perdarahan lambung-usus, ulkus peptikum.

8. ASPIRIN TABLET

 Komposisi : Tiap tablet mengandung: Asam


asetilsalisilat/aspirin 500mg pereda rasa nyeri atau sakit,
menurunkan demam
 Indikasi : Meringankan rasa sakit, nyeri otot dan sendi, demam,
nyeri karena haid, migren, sakit kepala dan sakit gigi
tingkat ringan hingga agak berat.

 Kontra Indikasi : Tukak lambung dan peka terhadap derivet asam


salisilat, penderita asma dan alergi, penderita yang pernah
atau sering mengalami pendarahan di bawah kulit,
penderita hemofilia;, anak-anak di bawah umur 16 tahun.

9. BETAMOL TABLET 500 MG

 Indikasi : Untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit
gigi dan menurunkan demam.

 Kontra indikasi :

 Penderita gangguan fungsi hati yang berat.

 Penderita hipersensitif terhadap obat ini.

10. Nifedipine

 Indikasi pemberian nifedipine:

 Pengobatan dan pencegahan insufisiensi koroner (terutama angina pektoris setelah infark jantung) dan
sebagai terapi tambahan pada hipertensi.

 Kontra Indikasi pemberian nifedipine:

 Hipersensitivitas terhadap nifedipine.

 Karena pengalaman yang terbatas, pemberian nifedipine pada wanita hamil hanya
dilakukan dengan pertimbangan yang hati-hati.

III. Referensi
 http://polobye.blogspot.com/2011/03/definisi-dan-penggolongan-analgesik.html

 http://wiro-pharmacy.blogspot.com/2009/02/kuliah-analgesik-antipiretik-dan-nsaid.html

 http://ikayeopo.blogspot.com/

 http://blog.ilmukeperawatan.com/nifedipineindikasi-dan-kontra-indikasi-pemberian-nifedipine.html

Anda mungkin juga menyukai