Anda di halaman 1dari 11

HUKUM-HUKUM TENTANG GERAK

Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah Fisika Dasar
Pada Jurusan Tadris IPA- Biologi Semester I
Tahun Akademik 2019/2020

Disusun Oleh:

Kelompok 4
1. Alfa Nia (1908106120)
2. Feri Pradana (1908106117)
3. Kinanti Putri Utami Ningsih (1908106123)
4. Mela Mulyani (1908106142)
5. Novi Amelia (1908106132)
6. Siti Maesaroh (1908106146)

Dosen Pengampu:
Mujib Ubaidillah M.Pd

JURUSAN TADRIS IPA - BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini dari mata kuliah Fisika Dasar yang berjudul “
HUKUM-HUKUM TENTANG GERAK “
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Fisika Dasar pak Mujib
Ubaidillah M.Pd yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
A. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... ………1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... ……..1
C. Tujuan ………………….. ................................................................... …….1
B. BAB II PEMBAHASAN
A. Hukum Newton I ……………………………………………………………………………2
B. Hukum Newton II ………………………………………………………………………….3
C. Hukum Newton III ………………………………………………………………………… 5
D. Perbedaan berat dan massa …………………………………………………………..6
C. BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... ………7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditentukan oleh Sir Isaac Newton
mengenai sifat gerak benda.Hukum gerak Newton itu sendiri merupakan hukum yang
fundamental.Artinya, pertama hukum ini tidak dapat dibuktikan dari prinsip-prinsip lain,
kedua hukum ini memungkinkan kita agar dapat memahami jenis gerak yang paling umum
yang merupakan dasar mekanika klasik.
Dalam kehidupan sehari-hari, gaya merupakan tarikan atau dorongan. Misalnya, pada waktu
kita mendorong atau menarik suatu benda atau kita menendang bola, dikatakan bahwa kita
mengerjakan suatu gaya dorong pada mobil mainan. Pada umumnya benda yang dikenakan
gaya mengalami perubahan-perubahan lokasi atau berpindah tempat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian hukum Newton I, II, dan III?
2. Apa perbedaan Hukum Newton I, II, dan III ?
3. Bagaimana Bunyi Hukum Newton I, II, dan III?
4. Apa Pengertian berat dan massa?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Hukum Newton
2. Untuk mengetahui bunyi Hukum I. Newton
3. Untuk mengetahui bunyi Hukum II. Newton
4. Untuk mengetahui bunyi Hukum III. Newton
5. Untuk mengetahui perbedaan berat dan massa

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. HUKUM NEWTON I
Bunyi Hukum I Newton
“Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol maka
benda diam akan tetap diam dan benda bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus
beraturan “
Hukun Newton Pertama Sebagai Hukum Kelembaman
Hukum pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu.
Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya
( malas bergerak ), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan
bergeraknya ( malas berhenti ). Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan
geraknya ( diam atau bergerak ) inilah yang disebut kelembaman atau inersia ( kemalasan
). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga hukum Kelembaman atau Hukum
inersia.
Contoh penerapan hukum I Newton yaitu :

i. Sediakan alat-alat antara lain Kelereng, kertas, dan meja!


ii. Letakkan kelereng di atas kertas pada meja yang mendatar hingga
keadaan kelereng diam
iii. Tarik kertas dengan mendadak / sentakan!
iv. Ulangi langkah (ii) tetapi kertas ditarik perlahan-lahan, kemudian hentikan
kertas tersebut secara mendadak!
v. Amati yang terjadi!

Berdasarkan kegiatan diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap benda yang diam
cenderung untuk tetap diam dan benda yang bergerak lurus beraturan cenderung untuk
tetap bergerak lurus beraturan ( ingin mempertahankan keadaannya ). Sifat demikian
itulah yang disebut sebagai kelembaman ( inersia ) suatu benda.
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :

∑F = 0

Atau, Resultan Gaya (kg m/s2)

2
2. HUKUM NEWTON II

Suatu benda yang bergerak pasti memiliki suatu nilai kecepatan dan percepatan,
dimana nilai kecepatan dan percepatan tersebut bergantung pada jarak tempuh dan waktu
yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut.Gerakan benda pada bidang datar tentunya
memiliki perbedaan dengan gerak jatuh bebas, dimana gerak pada bidang datar hanya
mengarah pada sumbu x saja sedangkan gerak jatuh bebas komponen percepatannya hanya
mengarah pada sumbu y saja. Hukum II Newton 2 bergerak tersebut tentunya juga
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi yang ada.
Lintasan yang ditempuh merupakan gerak dengan lintasan berupa garis lurus dengan
sifat bahwa jarak yang ditempuh tiap satuan waktu semakin besar dan pada saat itu terjadi
gerak dipercepat.Jika perubahannya tetap dan cenderung konstan disebut gerak lurus berubah
beraturan. Sehingga dari gambaran tersebut, eksperimen yang dilakukan bertujuan untuk
menentukan pengaruh massa beban terhadap waktu yang diperlukan glider untuk melewati
suatu lintasan dengan jarak tertentu sekaligus untuk membuktikan kebenaran Hukum II
Newton melalui eksperimen ini. Dalam teorinya, Newton mengatakan bahwa, jika pada
sebuah benda diberikan gaya total yang tidak sama dengan nol, maka benda yang mulanya
dalam keadaan diam akan mengalami percepatan yang sebanding dan searah dengan resultan
gaya, dan berbanding terbalik dengan massa benda tersebut. Pernyataan tersebut dikenal
dengan Hukum II Newton. Hukum Newton secara umum menyatakan adanya hubungan
antara massa, gaya, dan gerak benda dimana kita akan dapat mengetahui gaya yang diberikan
pada benda setelah kita mengetahui besarnya percepatan. Berdasarkan pernyataan dari
Hukum II Newton tersebut dapat dikatakan bahwa semakin besar gaya yang diberikan pada
suatu benda, maka akan semakin besar pula percepatan gerak yang dialami oleh glider atau
benda.

Gaya yang menyebabkan suatu benda bergerak disebut dengan gaya penggerak yang
didefinisikan sebagai suatu momentum tiap detik yang dirumuskan oleh persamaan berikut.
𝐹 = 𝑑𝑝 ……….(1)
𝑑𝑡
Karena momentum merupakan perkalian antara massa dengan kecepatan benda (P = mv),
maka persamaan di atas menjadi:
𝐹 = 𝑑(𝑚𝑣)
𝑑𝑡
𝐹 = 𝑚 𝑑𝑣
𝑑𝑡
𝐹 = 𝑚.𝑎 ……….(2)

3
Jika pada saat glider melintasi photogate timer 1, maka photogate secara otomatis
akan mulai menghitung waktu tempuh glider (t1) hingga tepat melewati photogate timer
1. Waktu t1 dihitung sejauh panjangnya glider ditambah dengan pengaitnya (L) dari
kecepatan 𝑣1 hingga 𝑣1 ′, .Pertambahan kecepatan dari 𝑣 ke 𝑣1 ′, sangatlah kecil sehingga
besarnya pertambahan kecepatan sehingga berlaku:
𝑣1 ′= 𝑣1 + ……….(3)
Dan 𝑣1 ′≅ 𝑣1, maka dari itu dapat ditentukan:

𝑣1 = 𝐿 ……….(4)
𝑡1
Hal ini juga berlaku untuk kecepatan glider saat tepat melewati photogate timer II,
sehingga berlaku persamaan:
𝐿
𝑣2 = 𝑡 ................. (5)
1

Sedangkan percepatan yang dimiliki glider dapat ditentukan dengan membagi


selisih 𝑣1 dan 𝑣2terhadap waktu tempuh sepanjang photogate I ke photogate II (t3). Maka
dari itu, formulasinya dinyatakan sebagai berikut:
𝑽𝟐−𝑽𝟏
𝒂= ……….(6)
𝒕𝟑

Disamping itu, kita dapat menentukan besarnya gaya Fa pada glider sesuai dengan
Hukum II Newton, yaitu:
𝑭 = 𝑚.𝒂……….(7)

Dimana ,
𝑭= gaya yang bekerja pada glider (N)
m = massa glider dan massa beban (kg)
a = percepatan glider (m/s2)
Dari diagram benda bebas tersebut dapat ditentukan komponen – komponen gaya
dari sumbu x dan y. Komponen – komponen gaya tersebut ditinjau dari masing - masing
benda sebagai berikut :
- Komponen gaya benda pada sumbu y:
∑𝐹𝑦 = 𝑚𝑏.𝒂
𝑊𝑏 – T = 𝑚𝑏.𝒂
𝑚𝑏 .𝒈 – T = 𝑚𝑏.𝒂……….(8)
- Komponen gaya pada sumbu x:
∑𝐹𝑥 = 𝑚𝑔.𝒂
𝑻 = 𝑚𝑔.𝒂……….(9)

4
Untuk menentukan percepatan dari sistem dengan cara mensubstitusikan
persamaan (8) ke persamaan (9) sehingga diperoleh:
𝑚 .𝒈−𝑚𝑔.𝒂 = 𝑚𝑏.𝒂
𝒂 = (𝑚𝑏 +𝑚𝑔) = 𝑚𝑏 .𝒈
𝒂 = 𝑚𝑏 .𝒈 (𝑚𝑏+𝑚𝑔) ………(10)

Dimana ,
mb = Masa beban (kg)
mg = Massa glider (kg)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Sedangkan besarnya gaya yang bekerja pada glider hingga menyebabkan glider
bergerak adalah dengan mensubstitusikan persamaan (10) ke persamaan hukum II
Newton, 𝐹 = 𝑚.𝑎 dengan 𝑚 adalah massa glider dan massa beban, maka diperoleh:
F =𝑚 .𝒈 ……….(11)

3. HUKUM NEWTON III


Hukum III Newton tentang gerak menyatakan bahwa bila suatu benda melakukan
gaya pada benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya yang besarnya sama dengan arah
yang berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi
Untuk setiap gaya aksi yang dilakukan, selalu ada gaya reaksi yang besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan, atau gaya interaksi antara dua buah benda selalu sama besar tetapi
berlawanan arah. Harus selalu diingat bahwa pasangan gaya yang dimaksudkan dalam
Hukum III Newton ini bekerja pada dua benda yang berbeda. Gaya mana yang merupakan
gaya reaksi pada dasarnya tidak dapat ditentukan. Namun demikian, biasanya dalam soal
fisika disebutkan bahwa gaya aksi adalah gaya yang kita lakukan, meskipun sebenarnya bisa
dipertukarkan.
Hukum ketiga menyatakan bahwa tidak ada gaya timbul di alam semesta ini, tanpa
keberadaan gaya lain yang sama dan berlawanan dengan gaya itu. Jika sebuah gaya bekerja
pada sebuah benda ( aksi ) maka benda itu akan mengerjakan gaya yang sama besar namun
berlawanan arah ( reaksi ). Dengan kata lain gaya selalu muncul berpasangan. Tidak pernah
ada gaya yang muncul sendirian.
Sebagai Contoh ketika kita berjalan, telapak kaki kita mendorong tanah kebelakang
(aksi ). Sebagai reaksi, tanah mendorong telapak kaki kita ke depan, sehingga kita berjalan
kedepan.

5
Contoh lain, Ketika seseorang mendayung perahu, pada waktu mengayunkan dayung,
pendayung mendorong air ke belakang ( aksi ). Sebagai reaksi, air memberi gaya pada
dayung kedepan sehingga perahu bergerak kedepan.
Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :

FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi

Yang bisa dibaca sebagai “ gaya benda A yang bekerja pada benda B sama dengan
negativ gaya benda B yang bekerja pada benda A ”

4. PERBEDAAN BERAT DAN MASSA


A. Berat
Gaya yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi
bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan sebuah
benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga satu-satunya gaya
yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi (keadaan ini dinamakan jatuh
bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan 9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang,
percepatan ini sama untuk semua benda, tak tergantung massanya. Kita namakan nilai
percepatan ini g. Dari hukum kedua Newton, kita dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda
bermassa m sebagai :
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan :
w = mg
Karena g adalah sama untuk semua benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan
bahwa berat benda sebanding dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di
berbagai tempat menunjukkan bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas
permukaan bumi, gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda
dari pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada ketinggian yang
sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan gravitasi juga sedikit berubah
dengan garis lintang karena bumi tidak tepat bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya.
Jadi,berat tidak seperti massa,bukan sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat
adalah N (Newton)
B. Massa
Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya
terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan rasio
percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :
𝒎𝟏 𝒂𝟏
=
𝒎𝟐 𝒂𝟐
Satuan SI untuk massa adalah kg (kilogram)

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hukum-Hukum Newton adalah hukum yang mengatur tentang gerak.
Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :

∑F = 0

Atau, Resultan Gaya (kg m/s2)

2. Hukum pertama Newton disebut juga hukum kelembaman benda yang


relatif mempertahankan geraknya.
3. Hukum kedua Newton mengatur tentang gaya,
F = ma.
4. Hukum ketiga Newton disebut juga hukum aksi-reaksi,di mana jika suatu benda A
memberikan aksi pada benda B maka benda B akan memberikan reaksi yang
arahnya berlawanan dengan aksi yang diberikan.
Secara matematis, Hukum III Newton ditulis sebagai berikut :

FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi

5. Massa berbeda dengan berat.Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang
menyatakan resistensinya terhadap percepatan sedangkan berat bergantung pada
hakikat dan jarak benda-benda lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional
pada benda itu.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Artikel Eksperimen:Hukum II Newton


2. https://www.academia.edu/23452992/_Hukum_Newton_
3. https://www.academia.edu/34738058/MAKALAH_HUKUM_NEWTON

Anda mungkin juga menyukai