K012181097
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis
mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas kuliah.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Menurut Francis dan Waiganjo (2004), salah satu elemen penting adalah logistik
yang mana memberikan manajemen dengan total biaya operasi dan meningkatkan
efisiensi perusahaan aktivitas bisnis. Kolaborasi di antara semua pemain rantai pasokan
digabungkan dengan pendekatan responsif dapat meningkatkan daya saing organisasi
melalui pengurangan waktu yang difasilitasi oleh kelancaran arus bahan dari hulu
menuju ujung hilir rantai pasokan. Pendekatan ini akan memastikan akhir pelanggan
mendapatkan nilai untuk uang mereka dan juga mengurangi tingkat ketidakpastian
dalam industri.
Pada prinsipnya, sistem pengendalian logistik harus dapat menilai efisiensi dan
efektivitas proses bisnis dan keputusan yang diambil harus menentukan kontribusi
setiap karyawan terhadap hasil akhir. Sehingga, kompleksitas pada pengembangan
sistem pengendalian logistik adalah karena niat untuk mengintegrasikan indikator
keuangan dan non-keuangan yang dapat dilakukan dengan Balanced Scorecard (BSC)
untuk tujuan di bidang logistik dan SCM.
Menurut Smith (2007), BSC adalah salah satu cara paling efektif untuk menilai
kegiatan berbagai divisi di perusahaan, termasuk departemen logistik. Fitur penting dari
Balanced Scorecard adalah koherensi antara Indikator Kinerja Utama (IKU), tujuan
strategis perusahaan dan tindakan untuk mencapainya. BSC melengkapi sistem
indikator keuangan yang digunakan untuk menilai secara umum sudah terjadi peristiwa
oleh evaluasi prospektif. Keuntungan dari balanced scorecard adalah pertimbangan
empat arah perusahaan yaitu, keuangan, pelanggan, kegiatan internal (internal
pengembangan proses bisnis), dan kegiatan pelatihan dan pendidikan.
Menurut Enty (2014) dan Danang (2008), dapat dicontohkan seperti prosedur
pengendalian logistik atau pengadaan pada pasokan di ranah kesehatan khususnya,
apotek pada organisasi Rumah Sakit, prosedur yaitu pada proses awal yaitu
perencanaan, klasifikasi biaya, dan skema dari pengendalian logistik.
Pada proses perencanaan, harus memiliki skema masukan dari staf rumah sakit
yang berhubungan dengan pelayanan tersebut serta komite-komite yang bersangkutan
(seperti Komite Farmasi, Komite Perawatan Pasien dan sebagainya). Kemudian
klasifikasi biaya yang ditujukan untuk menentukan skala dari pengendalian logistik.
Klasifikasi biaya yang sering dipakai dalam analisis biaya rumah sakit secara
umum dibagi dalam :
1. Biaya Investasi, yang terdiri dari biaya gedung, biaya alat medis dan biaya
alat non medis.
3. Biaya Operasional, yang terdiri dari biaya personil (gaji), biaya obat dan
bahan, biaya makan, biaya alat tulis kantor dan biaya umum yang meliputi
listrik, telepon, air, perjalanan dan lain-lain.
Sedangkan skema logistik dalam pengadaan barang logistik farmasi dapat dilakukan
dengan berbagai cara yaitu : membeli, menyewa, meminjam, hibah, menukarkan, membuat,
memperbaiki.
Dengan demikian prosedur dari pengendalian pengadaan logistik masuk ke dalam
tahap manajemen yang terdiri dari :
1. Definisi dan pernyataan yang jelas tentang tujuan yang direncanakan dari
kegiatan maupun tujuan logistik dari perusahaan.
2. Refleksi tujuan strategi logistik dalam sistem Indikator Kinerja Utama (IKU) dari
proses bisnis logistik dan SCM.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
(Jurnal)
Ristovska, Natasha & Kozuharov, Sasho & Petkovski, Vladimir. (2017). The Impact of
Logistics Management Practices on Company Performance. International Journal
of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences. 7.
10.6007/IJARAFMS/v7-i1/2649.
R.P. Kampstra and J. Ashayeri. (2013). The International Journal of Logistics Management
Realities of supply chain collaboration. Emerald Group Publishing.
Delfmann, W., and Gehring, M. (2003). Successful Logistics through IT. Supply Chain
Forum: International Journal, 4 (1), 51–56.
Francis, G. H., and Waiganjo, E. (2014). Role of Supply Chain Practices on Customer
Satisfaction in the Printing Industry in Kenya: A Case Study of Morven Kester East
Africa Limited. International Journal of Academic Research in Business and Social
Sciences, 4 (10), 128–143.
Smith D., Smith C. (2013) What`s Wrong with Supply Chain Metrics? Strategic Finance.
Journal Economy International.
Enty Nur Hayati. (2014). Supply Chain Management (Scm) Dan Logistic Management.
Jurnal Dinamika Teknik, Vol 8 No 1 Januari 2014, h.25 – 34 ISSN: 1412-3339.
(Buku/Ebook)
Stock J., Lambert M. (2001) Strategic Logistics Management. (4th Edition). – McGraw-
Hill.
Martin Christopher. (2011). Logistics and Supply Chain Management (4th Edition) :
Financial Times Series.