DISUSUN OLEH :
Annisa Millenda Gunawan
17130713062
Peminatan K3L
DOSEN PEMBIMBING :
Annisa Millenda G.
ii
DAFTAR ISI
iii
3.1 Genogram Keluarga Binaan.................................................................... 11
3.2 Keadaan Rumah dan Lingkungan Keluarga Binaan................................11
3.3 Identifikasi Masalah................................................................................ 12
3.4 Penyebab Masalah................................................................................... 13
3.5 Alternatif Pemecahanan Masalah............................................................13
BAB IV..................................................................................................................15
PEMBAHASAN...................................................................................................15
BAB V................................................................................................................... 18
PENUTUP.............................................................................................................18
5.1 Kesimpulan..............................................................................................18
5.2 Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 19
LAMPIRAN..........................................................................................................21
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Oleh karena itu, untuk menurunkan permasalahan kesehatan dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dilakukan pendekatan kepada
keluarga Bapak Masir dan Ibu Tini di RT 007 / RW 08 Kelurahan Cipayung,
Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat yang memiliki masalah
kesehatan dengan saling berbagi pengetahuan dari pembelajaran di Kampus
UPN Veteran Jakarta. Adapun hal yang melatar belakangi keluarga Bapak
Masir dan Ibu Tini untuk dijadikan keluarga binaan yaitu Ibu Tini yang
menderita penyakit hipertensi yang tekanan darah setiap bulannya tidak stabil,,
sehingga perlu dilakukan binaan untuk mengurangi tekanan darah Ibu Tini dan
menjaga agar tekanan darah tetap stabil di angka normal.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang
masalah kesehatan ditingkat keluarga
2
1.4.2 Bagi Keluarga Binaan
Mendapatkan edukasi kesehatan sebagai keluarga yang
dibina serta dapat meningkatkan pengetahuan keluarga mengenai
kesehatan. Sehingga dapat menciptakan keluarga yang sehat.
1.5.2 Waktu
Kegiatan keluarga binaan dilaksanakan pada tanggal 27 November
2018 untuk pengisian data menggunakan kuisioner dan pada 7 Desember
2018 melakukan identifikasi dan wawancara mendalam untuk melengkapi
data tentang keluarga Ibu Tini.
3
1.5.3 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan keluarga binaan adalah Winanda Mashlahat
sebagai fasilitator keluarga binaan dengan sasarannya yaitu keluarga
Bapak Masir, tepatnya melaksanakan binaan kepada Ibu Tini selaku
isteri dari Bapak Masir
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Klasifikasi hipertensi menurut The Seventh Report of Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation and the Treatment of High
Blood Pressure sebgai berikut :
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII
6
a) Hipertensi Primer/Hipertensi
Esensial c.
b) Hipertensi Sekunder/Hipertensi Non Esensial
Hipertensi yang diketahui penyebabnya. Pada sekitar 5-10% penderita
hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%,
penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu
(misalnya pil KB) (Infodatin, 2014).
Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan atau sebagai
akibat dari adanya penyakit lain dan biasanya penyebabnya sudah
diketahui, seperti penyakit ginjal dan kelainan hormonal atau
pemakaian obat tertentu (Anggraini, 2009).
7
Pada dasarnya terdapat 4 jenis hipertensi yang umumnya
terdapat pada saat kehamilan, yaitu:
- Preeklampsia-eklampsia atau disebut juga sebagai hipertensi
yang diakibatkan kehamilan/keracunan kehamilan ( selain
tekanan darah yang meninggi, juga didapatkan kelainan pada
air kencingnya ). Preeklamsi adalah penyakit yang timbul
dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan.
- Hipertensi kronik yaitu hipertensi yang sudah ada sejak
sebelum ibu mengandung janin.
- Preeklampsia pada hipertensi kronik, yang merupakan
gabungan preeklampsia dengan hipertensi kronik.
- Hipertensi gestasional atau hipertensi yang sesaat.
Penyebab hipertensi dalam kehamilan sebenarnya belum jelas. Ada
yang mengatakan bahwa hal tersebut diakibatkan oleh kelainan
pembuluh darah, ada yang mengatakan karena faktor diet, tetapi
ada juga yang mengatakan disebabkan faktor keturunan, dan lain
sebagainya.
8
meningkat, bersifat ringan atau sedang dan belum tampak kelainan dari
kerusakan organ.
9
5. Olahraga secara teratur: kurangnya olahraga akan memengaruhi
fleksibilitas pembuluh darah, yang bisa menyebabkan kekakuan
pembuluh darah dan memicu hipertensi.
6. Jaga agar pikiran Anda tetap rileks atau santai (Kong and Dunia,
2018).
10
BAB III
HASIL
Masir Tini
Keterangan:
: Laki-Laki
: Perempuan
11
Gambar 3.2 Tampak Depan Rumah Ibu Tini
Bangunan Rumah Ibu Tini saat ini terbuat dari batu bata (tembok),
atap yang sudah terbuat dari genteng dan lantai yang terbuat dari keramik.
Kondisi pencahayaan ketika siang hari di rumah Ibu Tini cukup baik
karena memiliki ventilasi dan jendela yang masih berfungsi untuk
pertukaran udara dan masuknya sinar matahari, sedangkan di malam hari
menggunakan listrik PLN.
Untuk kegiatan rumah tangga sehari-hari yang memerlukan air
seperti memasak, mandi, cuci piring, dan sebagainya, Ibu Tini
menggunakan air tanah, untuk penyimpanan air minum Bu Tini
menyimpannya di teko. Namun pembuangan akhir limbah-limbah tersebut
rumah Bu Tini menyalurkan limbah tersebut langusng ke kali dan
rumahnya tidak memiliki septi tank.
12
Berdasarkan hasil wawancara Ibu Tini menderita penyakit
hipertensi sejak tiga tahun lalu. Beliau merasa sulit untuk mengendalikan
tekanan darahnya yang tidak stabil. Pengecekan tekanan darah yang tidak
teratur dan ketidaktahuan akan penyakit hipertensi juga merupakan salah
satu faktor Ibu Tini kesulitan untuk mengendalikan tekanan darahnya, oleh
karena itu penyusun memutuskan memilih masalah kesehatan tersebut
untuk dilakukan upaya intervensi agar Ibu Tini dapat mengendalikan
tekanan darahnya selalu normal dengan menjaga pola makan yang sehat
sehingga dapat memungkinkan untuk mencegah komplikasi penyakit
lainnya yang mungkin dapat terjadi karena hipertensi
13
dengan pelaksana lebih intensif. Setiap masalah yang dihadapi oleh
sasaran dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya langsung.
Hal ini dilakukan agar Ibu Tini dapat mengatasi penyakit hipertensi
nya dan terhidar dari komplikasi penyakit lainnya.
14
BAB IV
PEMBAHASAN
Ibu Tini merupakan salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi di keluarganya. Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan
darah 140/90 mmHg atau lebih untuk usia 13 – 50 tahun dan tekanan darah
mencapai 160/95 mmHg untuk usia di atas 50 tahun (WHO, 2003).
Adapun faktor terjadinya hipertensi dapat dibedakan atas faktor risiko yang
tidak dapat diubah (seperti keturunan atau genetik, jenis kelamin, dan umur) dan
faktor risiko yang dapat diubah (seperti kegemukan atau obesitas, kurang olahraga
15
atau aktivitas ftsik, merokok,stres, konsumsi alkohol dan konsumsi gararn) (Fitria,
Renny, Nur Indrawati Lipoeto, 2013). Berdasarkan data kuesioner dan observasi
langsung kepada Ibu Tini, penyakit hipertensi yang diderita Ibu Tini bukan
dikarenakan keturunan, melainkan dikarenakan oleh pola makan yang tidak sehat
dan aktivitas fisik yang kurang. Tetapi hal tersebut dapat menjadi faktor resiko
terhadap anak Ibu Tini yang dapat memiliki resiko hipertensi yang disebabkan
oleh keturunan.
Gejala klinis hipertensi juga dibagi menjadi dua, yaitu Hipertensi Maligna
dan Hipertensi Benigna. Hipertensi Maligna adalah keadaan hipertensi yang
membahayakan, ditandai dengan kenaikan tekanan darah yang tiba-tiba dan tidak
biasa ke level yang berbahaya, sering dengan angka diastolik 120-130 mmHg atau
lebih dan Hipertensi Benigna adalah keadaan hipertensi yang tidak menimbulkan
gejala-gejala, biasanya ditemukan pada saat check up. Pada hipertensi benigna,
tekanan darah sistolik maupun diastolik belum meningkat, bersifat ringan atau
sedang dan belum tampak kelainan dari kerusakan organ. (Efendi S, 2004).
Melalui hasil observasi langsung kepada Ibu Tini diketahui bahwa gejala
klinis Hipertensi yang dialami oleh Ibu Tini yaitu Hipertensi Maligna karena
tekanan darah Ibu Tini yang sewaktu-waktu dapat meingkat antara angka 120/90
sampai 150/90.
16
Selain terapi non farmakologi yang dapat dilakukan oleh Ibu Tini, Ibu Tini
juga dapat melakukan terpi farmakologi dengan cara mengonsumsi obat
antihipertensi. Ada 9 kelas obat antihipertensi yaitu diuretik, penyekat beta,
penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI), penghambat reseptor
angiotensin (ARB), dan antagonis kalsium dianggap sebagai obat antihipertensi
utama. (Direktorat and Klinik, 2006).
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a) Hasil wawancara yang penulis lakukan kepada Ibu Tini, diketahui
bahwa Ibu Tini merupakan penderita hipertensi. Dinilai berdasarkan
penyebabnya yaitu kurangnya aktifitas fisik, mudah stress dan pola
makan yang tidak baik maka hipertensi yang dimiliki Ibu Tini adalah
hipertensi primer.
b) Kurangnya pengetahuan mengenai hipertensi merupakan faktor
penting yang menyebabkan Ibu Tini memiliki penyakit hipertensi, juga
membuat Ibu Tini jarang memeriksakan tekanan darahnya ke
pelayanan kesehatan terdekat.
c) Jenis komunikasi yang dilakukan pada saat intervensi nanti yaitu
penyuluhan berupa komunikasi secara verbal (lisan) dengan aliran
komunikasi dua arah, yaitu adanya tanya jawab antara responden
dengan pelaksana kegiatan.
5.2 Saran
a) Sebaiknya Ibu Tini melakukan hal-hal yang dapat mengurangi tekanan
darah dan menjaga agar tekanan darah tetap stabil, seperti melakukan
senam lansia setiap minggu, kurangi konsumsi garam, mengonsumsi
buah dan sayur secara rutin, diet untuk lansia dan menjaga fikiran agar
tetap rileks dan tidak stress.
b) Meningkatkan pengetahuan mengenai hipertensi dengan mengikuti
penyuluhan yang telah disediakan pada tempat pelayanan kesehatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D.A, dkk. 2009, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas
Bangkinang Periode Januari Sampai Juni 2008.
Chobanian et al, 2003, The Seventh Report of the Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, And Treatment of High Blood Pressure
(JNC-VII), Jama 289:2560-2571.
Departemen Kesehatan. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus.
2005.
19
hipertensi pada remaja di wilayah kerja puskesmas’, Jurnal Kesehatan Bina
Husada, 7(1), pp. 10–15.
Infodatin (2014) ‘Hipertensi, Pusat Data dan Informasi Kementrian RI’. Available
at:
http://www.pusdatin.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/in
fodatin-hipertensi.pdf.
Rusdi., & Isnawati, N. (2009). Pedoman hidup sehat. Yogyakarta: Power Books.
Sidartawan, S. 2001. Pengalaman Klinis Pengobatan Diabetes Mellitus Tipe 2
(Volume 51). Jakarta: Majalah Kedokteran Indonesia.
20
LAMPIRAN
Tampak depan dan keadaan rumah Bapak Masir dan Ibu Tini di RT 007 / RW 08
Kelurahan Cipayung, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat
21