Anda di halaman 1dari 3

IMUNISASI OUTBREAK RESPONSE

IMMUNIZATION
(ORI)DIFTERI
No.Dokumen :
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
PUSKESMAS SUNGAI SUPRATMAN, SKM
RAYA DALAM NIP.197105261993031006

1. Pengertian Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium.
Gejalanya berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan
tenggorokan. Dalam kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti
jantung dan sistem saraf. Beberapa pasien juga mengalami infeksi kulit. Bakteri
penyebab penyakit ini menghasilkan racun yang berbahaya jika menyebar ke bagian
tubuh lain.
Sasaran ORI adalah anak usia 1 tahun sampai dengan <19 tahun dengan pemberian 3
kali dengan interval 1 bulan dari dosis pertama ke dosis ke dua, interval 6 bulan dari
dosis kedua ke dosis ke tiga tanpa memandang status imunisasi

2. Tujuan Untuk mengetahui prosedur pelayanan imunisasi yang benar di puskesmas dan fasilitas
kesehatan lainnya

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Sungai Raya Dalam No.


Tentang Penugasan Penanggung Jawab Program Imunisasi di Lingkungan Puskesmas
Sungai Raya Dalam

4. Referensi 1. Permenkes Nomor 1059 Tahun 2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi.
2. Permenkes Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Imunisasi.
3. Pedoman Imunisasi Anak Indonesia satgas Imunisasi- IDAI Prosedur Pelaksanaan
Outbreak Response Immunization (ORI) Difteri

5. Langkah- 1. Pastikan vaksin yang akan digunakan belum kadaluarsa dan kondisi baik (VVM A
langkah/Prosedur atau B , tidak pernah beku atau terendam air ).
2. Penyuntikan menggunakan ADS 0,5 ml.
3. Pastikan spuit belum kadaluwarsa
4. Keluarkan spuit dari bungkus plastik
5. Kencangkan jarum pada spuit
6. Lepaskan tutup jarum tanpa menyentuh jarum
7. Masukkan jarum kedalam botol vaksin
8. Tarik torak perlahan-lahan agar larutan vaksin masuk ke dalam spuit dan keluarkan
udara yang tersisa dengan cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai
pada skala 0,5 cc, kemudian cabut jarum dari vial.
9. Bersihkan kulit tempat pemberian suntikan dengan kapas yang dibasahi dengan air
matang.
10. Apabila lengan anak tampak kotor diminta untuk dibersihkan terlebih dahulu.
11. Penyuntikan dilakukan pada area deltoid dilengan kiriatas.
12. Dosis pemberian adalah 0,5 ml diberikan secara intramuskular (sudut kemiringan
penyuntikan 90°)
13. Setelah vaksin disuntikkan, jarum ditarik keluar, kemudian ambil kapas kering
kembali (recapping). baru, lalu ditekan pada bekas suntikan, jika ada perdarahan
kapas tetap ditekan padalokasi suntikan hingga darah berhenti.
14. Buang ADS langsung kedalam safety boks tanpa melakukan penutupan jarum

1
6. Diagram Alir

Sehari sebelumnya
Masukkan cool 30 menit sebelum
pelayanan memastikan
pack ke dalam vaksin dan logistik
Menyiapkan buku
catatan
lemari es dalam keadaan VVM
A/B

1. menyimpan vaksin Memindahkan vaksin


carier, catatan,anafilatik dan cool pak dari
kit spuit, kapas,dan air lemari es ke dalam
hangat di atas meja vaksin carier
Memakai APD
2. Menyimpan safety box
dan plastik sampah di
bawah meja

Cuci tangan dengan


sabun dan airifte
mengalir

Melakukan skrining

Melakukan penyuntikan
Difteri

Cuci tangan dg air


mengalir dan keringkan

Vaksin sisa dan yang belum


digunakan di beri tanda, disimpan Mencatat hasil imunisasi dan
kembali kedalam lemari es pemakaian logistik

7. Hal-Hal yang perlu


diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Puskesmas
2. Pustu/Polindes
3. Posyandu
4. Sekolah
9 Dokumen terkait 1. SOP Cara Pemberian Vaksin
2. SOP Persiapan Vaksin
3. Kohort ibu/ bayi
4. Buku Register

2
10. Rekaman historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulaiberlaku
perubahan

Anda mungkin juga menyukai