Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT

IBU DAN ANAK


AMANAH PENGELOLAAN LIMBAH
PROBOLINGGO

No.
No. Dokumen Halaman
Revisi
006/SPO/PPI/RSIAAMN/II/2019 1/3
02

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Ibu
STANDART dan Anak Amanah
PROSEDUR Tanggal Terbit Probolinggo
OPERASIONAL 18 Februari 2019
(SPO)

dr.Hj Evariani,M.Kes
PENGERTIAN Suatu serangkaian proses pengelolaan limbah

TUJUAN 1) Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung


dan masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan
dari penyebaran infeksi dan cidera.
2) Membuang bahan-bahan berbahaya (sitotoksik,
radioaktif, gas, limbah infeksius, limbah kimiawi dan
farmasi) dengan aman.
KEBIJAKAN SK Direktur No 001/RSIAAMN/SK/I/2019 Bab X Pelayanan
Pencegahan Pengendalian Infeksi, Pasal 7 tentang Limbah
infeksius dan non infeksius

PROSEDUR 1) Identifikasi jenis limbah :


Secara umum limbah medis dibagi menjadi padat, cair,
dan gas. Sedangkan kategori limbah medis padat
terdiridari benda tajam, limbah infeksius, limbah
patologi, limbah sitotoksik, limbah tabung
bertekanan, limbah genotoksik, limbah farmasi, limbah
dengan kandungan logam berat, limbah kimia, dan
limbah radioaktif.
2) Pemisahan Limbah
Pemisahan limbah dimulai pada awal limbah
dihasilkan dengan memisahkan limbah sesuai
dengan jenisnya. Tempatkan limbah sesuai dengan
jenisnya, antara lain:
RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK
AMANAH PENGELOLAAN LIMBAH
PROBOLINGGO

No.
No. Dokumen Halaman
Revisi
006/SPO/PPI/RSIAAMN/II/2019 2/3
02

 Limbah infeksius: Limbah yang


terkontaminasi darah dan cairan tubuh
masukkan kedalam kantong plastik berwarna
kuning.
Contoh: sampel laboratorium, limbah patologis
(jaringan, organ, bagian dari tubuh, otopsi, cairan
tubuh, produk darah yang terdiri dari serum,
plasma, trombosit dan lain-lain), diapers
dianggap limbah infeksius bila bekas pakai
pasien infeksi saluran cerna, menstruasi
dan pasien dengan infeksi yang di
transmisikan lewat darah atau cairan tubuh
lainnya.
 Limbah Non – Infeksius : Limbah yang tidak
terkontaminasi darah dan cairan tubuh, masukkan
ke dalam kantong plastik berwarna hitam.
Contoh: sampah rumah tangga, sisa makanan,
sampah kantor.
 Limbah benda tajam: Limbah yang
memiliki permukaan tajam, masukkan kedalam
wadah tahan tusuk dan air ( safety box).
Contoh: jarum, spuit, ujung infus, benda yang
berpermukaan tajam.
Penanganan Limbah benda tajam / pecahan
Kaca :
1. Jangan menekuk atau mematahkan benda
tajam
2. Jangan meletakkan limbah bendatajam
RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK
AMANAH PENGELOLAAN LIMBAH
PROBOLINGGO

No.
No. Dokumen Halaman
Revisi
006/SPO/PPI/RSIAAMN/II/2019 3/3
02

sembarang tempat
3. Segera buang limbah benda tajam ke
wadah yang tersedia safety box
4. Selalu buang sendii oleh si pemakai
5. Tidak menyarungkan kembali jarum suntik
habis pakai ( recapping)
6. Wadah benda tajam diletakkan dekat lokasi
tindakan
7. Bila menangani limbah pecahan kaca
gunakan sarung tangan rumah tangga.
8. Diganti setelah ¾ bagian terisi dengan
limbah
 Limbah cair segera dibuang ke tempat
pembuangan/pojok limbah cair (spoelhoek).
UNIT TERKAIT Semua Unit Kerja

Anda mungkin juga menyukai