LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh:
Kelompok 1
S1 Biologi/ Offering L
1. Ayu Paridah 170342615606
2. Hanif Amirusdi 170342615586
Abstrak
Sungai merupakan salah satu ekosistem lotik (perairan mengalir) yang memiliki
fungsi sebagai tempat hidup organisme. Sungai Brantas merupakan salah satu sungai
yang sangat berpengaruh bagi warga Jawa Timur termasuk Kota Malang. Namun,
semakin bertambahnya jumlah penduduk dan beberapa faktor lingkungan lainnya yang
mempengaruhi pencemaran sungai brantas maka mendorong peneliti untuk menguji
kualitas air sungai tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas air dengan
menggunakan bioindikator yang pengambilan smpelnya diambil pada 3 plot dengan
setiap plotnya ada 2 ulangan. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel
dengan cara Purposive sampling, yaitu cara penentuan sampel dengan melihat
pertimbangan kondisi suatu keadaan daerah penelitian dari pengamatan langsung di
lapangan.
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah kualitas air sungai Brantas berdasarkan indikator biologis?
b. Apakah ada hubungan makrozoobentos yang ditemukan dengan kualitas air
sungai Brantas ?
3. Tujuan
a. Mengetahui kualitas air sungai Brantas berdasarkan indikator biologis.
b. Mengetahui hubungan makrozoobentos yang ditemukan dengan kualitas air
sungai Brantas.
4. Manfaat
a. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan analisis
kualitas air.
b. Manfaat Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi mengenai analisis kualitas air sungai akibat
limbah rumah tangga dan limbah lainnya yang merugikan alam dan
manusia.
B. METODE
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Praktikum ini dilakukan dengan mengamati dan mengidentifikasi
hewan yang terdapat pada sungai Brantas yang telah diambil saat praktikum
sebelumnya. Praktikum dilakukan di gedung 05 109 pada hari Kamis, 12
September 2019.
2. Sampel
Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah makrozoobentos
yang terdapat pada sungai Brantas pada lima titik yang berbeda dan
melibatkan pengulangan pengukuran parameter kualitas air sebanyak 3 kali.
3. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop stereo
2. Cawan petri
3. Pinset
4. Kuas
5. Nampan plastik
6. Jarring ikan
7. Chart indicator biologis
8. Baskom
9. Kertas label
10. Kantong plastik
11. Alat tulis
4. Prosedur
Praktikum dilakukan dengan mengambil satu tetes sampel air yang
terdapat makrozoobentos lalu diamati dibawah mikroskop. Setelah itu
dicari jenis makrozoobentos pada sampel tersebut, kemudian ditentukan
nama hewan yang ditemukan berdasarkan chart indicator biologis. Lalu,
setelah ditemukan nama hewan tersebut, maka diberi nilai skor dari hewan
yang ditemukan berdasarkan tabel skoring hewan amatan dan disimpulkan
kondisi kualitas perairan yang diuji berdasarkan rerata skor hewan yang
terdapat pada sungai Brantas, Malang.
5. Analisis Data
Mengetahui kualitas air sungai Brantas menggunakan indikator biologis
dengan melakukan pengamatan hewan makrozoobentos yang ditemukan
dan dibandingkan dengan skor yang terdapat pada chart indicator biologis
dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003
Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air lalu ditentukan kategori
kualitas air berdasarkan skor tersebut.
HASIL
PEMBAHASAN
Menurut Vyas (2012) menyatakan bahwa ekosistem sungai secara tata ruang
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang air yang berisi organisme hidup seperti
tumbuhan air, plankton, ikan dan lain-lain, serta ruang dasar sungai yang berisi
populasi bentik atau bentos yang hidup dalam dan atau menempel pada sedimen. (5)
Menurut Cumberlidge et al., 2009 salah satu bioindikator adalah kepiting air
tawar. Kepiting air tawar merupakan kepiting yang menghabiskan seluruh siklus
hidupnya diperairan tawar. Makro-invertebrata ini memiliki peranan penting pada
ekologi perairan tawar sebagai omnivor dan detritivordalam jejaring makanan, selain
itu Kepiting air tawar juga dapat dijadikan sebagai bioindikator polusi karena beberapa
kepiting air tawar hanya ditemukan pada perairan bersih. (6)
Gastropoda umunya dapat menggambarkan kondisi perairan, sehingga
keberadaannya dapat dijadikan indikator penentu kualitas perairan. Selain itu, tingkat
keanekaragaman pada organisme di lingkungan perairan dapat digunakan sebagai
indikator pencemaran. (7)
KESIMPULAN
Makrozoobentos yang didapat di Sungai Brantas adalah hewan bioindikator
perairan bersih. Faktor biotik yang diukur adalah jumlah organisme makrozoobenthos
yang ada. Semakin sedikit jenis makrozoobenthos yang hidup maka semakin buruk
kualitas air sungai, dikarenakan sedikitnya plot dan ulangan yang kelompok kami lakukan
tidak dapat menjadi patokan apakah Sungai Brantas termasuk sungai tercemar atau tidak
RUJUKAN
yuyu
Siput sungai