Anda di halaman 1dari 4

TUGAS HUKUM ADAT BALI

NAMA :

DEWA AYU SURYA LAHURU DEWANTARI (1316051137)

FAKULTAS HUKUM PROGRAM NON REGULER


UNIVERSITAS UDAYANA
2015

1. Pengertian Hukum Adat Bali


Hukum adat bali adalah hukum yang yang tumbuh dalam lingkungan
masyarakat Bali yang berlandaskan pada ajaran agama (Agama Hindu) dan
berkembang mengikuti kebiasaan serta rasa kepatutan dalam masyarakat bali
itu sendiri.Oleh karenanya dalam masyarakat hukum adat Bali, antara adat dan
agama tidak dapat dipisahkan.

Tak dapat dipisahkannya antara adat dan agama di dalam masyarakat


hukum adat Bali, disebabkan karena adat itu sendiri bersumber dari ajaran
agama. Dalam ajaran agama Hindu sebagaimana yang dianut oleh masyarakat
hukum adat Bali, pelaksanaan agama dapat dijalankan melalui etika, susila,
dan upacara. Ketiga hal inilah digunakan sebagai norma yang mengatur
kehidupan bersama di dalam masyarakat. Etika, susila, dan upacara yang
dicerminkan dalam kehidupannya sehari-hari mencerminkan rasa kepatutan
dan keseimbangan (harmoni) dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Tujuan Hukum Adat

1) Hukum Adat sebagai Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan bertujuan untuk meningkatkan kehidupan


manusia. Di dalam meningkatkan hidup itu dibutuhkan petunjuk-petunjuk
hidup. Salah satu petunjuk hidup itu adalah norma hukum, termasuk
norma hukum adat.

Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan pada umumnya, maka


hukum adat mempunyai.

a. Obyek adalah sasaran yang harus dipelajari yaitu kebiasaan-kebiasaan


yang berkonsekuensi hukum.

b. Metode adalah cara untuk mempelajari, meneliti dan menganalisis


hukum adat.

c. Sistematis adalah disusun sedemikian rupa sehingga orang mudah


untuk mempelajarinya

Dengan demikian hukum adat dipelajari untuk memenuhi tugas


Pengajaran dan Penelitian

2) Dalam rangka pembinaan atau pembentukan hukum Nasional

Pembentukan hukum nasional menuju unifikasi hukum tidak bisa


mengabaikan hukum adat yang ada di masyarakat. Hukum adat merupakan
sumber penting untuk memperoleh bahan-bahan, karena hukum adat
mempunyai asas-asas atau nilai-nilai yang universal dan lembaga. Asas-
asas hukum adat yang dapat dipakai sebagai bahan pembentukan hukum
nasional adalah :

a. Asas kebersamaan dan kekeluargaan artinya mengutamakan


kepentingan bersama dan kekeluargaan dalam pembentukan
berbagai perundang-undangan

b. Asas gotong royong artinya asas ini dapat berbentuk gotong


royong secara organis / konvensional, yaitu spontanitas saling
membantu menolong yang membutuhkan. Dan juga ada yang
gotong royong secara organisatoris, yaitu, tolong menolong melalui
organisasi tertentu.

c. Asas fungsi sosial manusia dan milik dalam masyarakat artinya


manusia dikatakan berguna apabila dapat membantu sesamanya.
Demikian pula hak milik bukan berarti milik pribadi semata-mata
namun juga untuk kepentingan umum. Contoh fungsi sosial hak
milik telah diakomodir dalam pasal 6 UUPA.

d. Asas persetujuan sebagai dasar kekuasaan umum artinya kekuasaan


dari mulai desa hingga pemerintah pusat dibentuk dari persetujuan
warga, baik dengan pemilu langsung maupun pemilu tidak
langsung.

Lembaga-lembaga hukum adat yang dapat berfungsi secara analog dengan


cara-cara perdagangan modern , yaitu :

a. Lembaga Panjar

Panjar adalah tanda permulaan seseorang yang berkeinginan


membeli barang orang lain. Di dalam perdagangan modern dikenal
lembaga yang mirip dengan lembaga panjar, yaitu commitmen
fee dan down payment (DP). CF biasa di pungut oleh penjual pada saat
penandatangan kontrak sebagai tanda jadi, CF ini tidak mengurangi
harga barang. Sedangkan DP akan mempengaruhi atau mengurangi
harga barang.

b. Lembaga Maro

Diambil dari kata separo. Orang yang mempunyai tanah namun


tidak mampu untuk mengerjakannyannya dapat bekerja sama dengfan
orang lain untuk mengerjakannya dan melakukan perjanjian bagi hasil
dengan orang tersebut.
Dalam hukum nasional lembaga ini sudah diangkat dalam UU
No.2/1960 yang mengatur pula tentang bagi hasil pertanian dan UU
No.2/1964tentang bagi hasil perikanan. Dalam perdagangan modern
disebut sebagai “production sharing contract”

c. Lembaga jual oyodan atau jual tahunan.

Diambil dari kata oyot atau akar dalam bahasa jawa. Jual
oyodan adalah pemilik tanah menyewakan tanahnya untuk beberapa
kali musim tanam atau bisa juga menyewakan tanahnya untuk
beberapa tahun. Lembaga ini mirip dengan sewa-menyewa kapal
kosong (bare boat/tanpa ABK) untuk melayani beberapa kali trayek
tertentu.

d. Lembaga tanggungan.

Seseorang yang membutuhkan pinjaman uang dengan


tanggungan / jaminan tanahnya. Dalam dunia modern sudah menjelma
menjadi UU Hak Tanggungan dan juga jaminan dalam pengambilan
kredit di bank atau lembaga-lembaga keuangan lainnya.

3) Mengembalikan dan Memupuk Kepribadian Bangsa

Kepribadian atau karakter bangsa Indonesia yang cinta dengan


kebudayaannya semakin luntur oleh modernisasi dan westernisasi. Dengan
mempelajari hukum adat yang mengandung nilai-nilai luhur, diharapkan
rasa nasionalisme/kepribadian bangsa menjadi tumbuh-kembang kembali.

4) Agar mengetahui Fungsi dari Hukum Adat

Hukum adat mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pedoman dan


pengawasan (sociual control) . Sebagai pedoman, maka hukum adat
berfungsi sebagai pedoman dalam bertingkah laku, bertindak, berbuat di
dalam masyarakat. Sedangkan sebagai pengawasan, hukum adat melalui
petugas-petugas adat akan mengawasi segala tingkah laku anggota
masyarakat agar sesuai dengan hukum adat. Apabila ada pelanggaran
maka akan dikenakan sanksi untuk memulihkan keseimbangan

Anda mungkin juga menyukai