A. Kajian Pustaka
1. Belajar
tingkah laku ini bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat
dengan guru lain yang mengartikan bahwa belajar sebagai suatu proses
perubahan tingkah laku. Untuk itu penting artinya pemahaman guru akan
a. Defenisi
ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau symbol.
diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang
yang lebih spesifik dan merupakan komponen dari tujuan umum mata
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang
dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak
mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil
menggunakan prinsip.
ini adalah hasil belajar kognitif IPS yang mencakup tiga tingkatan yaitu
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah
tes.
1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang
2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal
a. Defenisi
dirancang untuk member dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama
belajar siswa lebih baik dan meningkatklan sikap tolong menolong dalam
prilaku sosial.
materi belajarnya.
belajar. Tahapan ini diikuti bimbingan guru pada saat siswa bekerja bersama
apa tang telah mereka pelajari dan memberi penghargaan terhadap usaha-
sebagai berikut :
belajarnya.
belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman
lain.
c. Penghargaan Kelompok
dalam kelompok.
ditentukan berdasarkan selisih nilai dan nilai tes dasar (awal) masing-
3) Sangat baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20 dan 25,
dengan 25.
a. Defenisi
dua tamu (two stay two stray) dikembangkan oleh Spencer Kagan (dalam
kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam tugas yang tersetruktur,
Metode kooperatif tipe Two Stay Two Stray yaitu salah satu tipe
Misalnya :
pembelajaran Two Stay Two Stray (Dua Tinggal Dua Tamu) merupakan
7) Mengajukan pertanyaan.
kelompok lain.
Penelitian yang telah ada sebelumnya dan sesuai dengan penelitian ini
Belajar siswa pada siklus I sampai siklus II kelas XI IPS 1 SMA Negeri 4
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Hal ini dibuktikan
meningkat sebesar 8,47% sehingga menjadi 81,79 pada siklus III. Selain itu
68,43% pada siklus II. Peningkatan Motivasi Belajar Akuntansi juga terjadi
sebesar 9,97% dari 68,43% pada siklus II menjadi 78,40% pada siklus III.
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Hal
pertemuan ke dua. Selain itu terdapat peningkatan terhadap hasil pre test
dan post test tiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil pre test siswa
pada siklus I sebesar 57,22 dan meningkat pada post test menjadi 79,9. Pada
siklus II hasil pre test siswa sebesar 76,14 dan meningkat juga pada post test