Eagle Tie
Eagle Tie
SKRIPSI
Oleh
Henni Ompusunggu
NIM. 051000059
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
HALAMAN PENGESAHAN
HENNI OMPUSUNGGU
NIM. 051000059
Tim Penguji
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan Kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Analisa
Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
Sampah di Desa Namo Bintang Kecamatan pancur batu Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2009”.
Skripsi ini disusun guna untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar
Sumatera Utara.
yang bersifat moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima
3. dr. Taufik Ashar, MKM selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah banyak
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
4. Seluruh dosen di Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan
7. Teristimewa kepada Papa (Th. Ompusunggu) dan mama (P. Br Sirait), juga
skripsi ini.
8. Rahman selaku Kepala Desa Namo Bintang yang telah membantu kelancaran
skripsi ini.
penelitian.
ini.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
11. Teman-teman stambuk 2005 yang telah memberikan dukungan, kebersamaan
12. Semua pihak yang telah banyak memberikan dukungan yang tidak dapat
Seperti ada pepatah mengatakan ’tak ada gading yang tak retak’. Demikian
juga dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat-Nya atas kita
sekalian. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
DAFTAR ISI
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.6 Bahan Kimia Sebagai Indikator Pencemaran Air ....................... 17
2.7 Standar Kualitas Air Minum ...................................................... 18
2.8 Nitrat ......................................................................................... 19
2.8.1 Sumber Nitrat ..................................................................... 20
2.8.2 Nitrifikasi ........................................................................... 21
2.8.3 Sifat Fisik dan Struktur Kimia ............................................ 22
2.8.4 Dosis dan Kadar Normal ..................................................... 23
2.8.5 Farmakokinetik ................................................................... 24
2.8.6 Klasifikasi .......................................................................... 25
2.8.7 Gejala dan Manifestasi Klinis ............................................. 26
2.9 Sumur Gali ................................................................................ 30
2.9.1 Pengertian Sumur Gali ........................................................ 30
2.9.2 Persyaratan Konstruksi Sumur Gali..................................... 30
2.10 Kerangka Konsep .................................................................... 33
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
3.7.2.1 Penghitungan Besar Sampel .................................... 37
3.7.2.2 Cara Pengambilan Sampel (Air Sumur Gali) ........... 38
6.2 Saran................................................................................................... 56
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh
(Darmono, 2001).
daya air di dunia telah menjadi salah satu kekayaan yang sangat penting. Air
merupakan hal pokok bagi konsumsi dan sanitasi umat manusia, untuk produksi
berbagai barang industri, untuk produksi makanan,dll. Dengan kata lain, air
bukanlah hal yang baru. Air adalah materi essensial dalam kehidupan dimana tidak
ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air.
Air yang masuk dalam tubuh manusia selain perlu cukup jumlahnya, juga
harus sesuai dengan proses hayati. Oleh karena itu diperlukan persyaratan pokok
yakni pesyaratan biologis, fisik dan kimiawi. Dari persyaratan tersebut yang paling
mati bila air dididihkan. Oleh karena itu dianjurkan untuk merebus air untuk
dikonsumsi. Akan tetapi problem yang serius di negara berkembang adalah masalah
kimiawi pada air bersih seperti deterjen, logam berat, pestisida, dan nitrat tidak dapat
diatasi dengan merebus air tersebut. Demikian pentingnya arti air dalam kehidupan
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
dan kesehatan manusia maka air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari khususnya untuk penyediaan air minum harus memenuhi persyaratan yang diatur
dalam Permenkes RI No.416/ Menkes/ Per/ IX/ 1990 tentang Syarat-syarat dan
Pengawasan Kualitas Air. Dengan kata lain bahwa air yang digunakan atau
bahan tersuspensi (Suprihatin, 2002). Begitu juga halnya dengan air yang berasal dari
dan bahan-bahan terlarut lainnya yang terbawa dari atmosfer, serta bahan-bahan
−
NO 3 yang berasal dari limbah pertanian maupun limbah peternakan ataupun
Salah satu sarana yang paling umum digunakan oleh masyarakat kecil untuk
mengambil air tanah dangkal dan dipergunakan sebagai sumber air minum adalah
sarana sumur gali. Sementara, air tanah dangkal adalah air yang paling mudah
terkontaminasi oleh rembesan yang berasal dari sarana pembuangan air kotor,
jamban, dan kotoran hewan . Pencemaran terhadap air sumur gali ini terutama rentan
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
kegiatan manusia seperti pembuangan limbah domestik, pelindihan TPA, dan
Kandungan nitrat yang tinggi dalam air minum dapat menyebabkan gangguan
sistem peredaran darah pada bayi. Penyakit ini disebut gejala bayi biru (blue baby
sydrome) dengan gejala yang khas yaitu terlihat warna kebiruan pada daerah sekitar
bibir dan bagian tubuh. Saul (1990) melaporkan bahwa WHO mencatat 2000 kasus
bayi biru diberbagai negara karena bayi tersebut diberi air minum yang mengandung
20 mg nitrat/L air. Di lain pihak, beberapa peneliti melaporkan bahwa nitrat yang
direduksi oleh flora usus menjadi nitrit sehingga mengakibatkan kanker pada
Kadar nitrat yang tinggi di dalam air minum dapat juga menyebabkan
terganggunya sistem pencernaan manusia. Apabila kadar nitrat melebihi 1,0 mg/L di
dalam makanan bayi maka hal ini dapat menyebabkan gejala blue baby yang dapat
menyebabkan kematian. Untuk keperluan konsumsi sehari-hari kadar nitrat dalam air
tidak boleh lebih dari 10 mg/L. Sumber air untuk perikanan akan turun kualitasnya
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah baik yang bersifat padat, maupun cair yang
mencemari sarana sumur gali yang masih banyak digunakan oleh masyarakat desa
Namo Bintang sebagai sumber air yang mereka konsumsi dalam kehidupan sehari-
hari. Peradaban masyarakat dunia yang terus berkembang dengan teknologi yang
semakin maju tidak bisa kita pungkiri juga mendatangkan pengaruh positif dan
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
negatif terhadap penumpukan sampah dari hasil produksinya. Manusia sebagai pelaku
sampah yang dihasilkannya sendiri, bahkan cenderung acuh tak acuh terhadap
air,udara maupun tanah. Oleh karena itu, upaya kebersihan sangatlah penting dengan
tujuan antara lain untuk mewujudkan lingkungan yang saniter melalui pengolahan
sampah yang tentunya memerlukan kerjasama dari berbagai sektor misalnya Dinas
Kesehatan dan Dinas Kebersihan. Hal ini dilakukan agar cara-cara penanganan
sampah mulai dari sumbernya sampai di tempat pembuangan akhir sampah tidak
Bahayanya Nitrat bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi dalam kadar yang
tinggi yang terdapat dalam air minum, maka penulis tertarik melakukan penelitian
”Analisa Kandungan Nitrat dalam Air Sumur Gali Masyarakat Desa Namo Bintang
di Sekitar TPA Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu, Kab. Deli Serdang Tahun
2009”.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
1.2 Rumusan Masalah
sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Namo Bintang Kecamatan
Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang yang kemungkinan tercemar oleh nitrat yang
berasal dari pelindihan sampah dan sumber pencemaran lain seperti septic tank, dan
kandang ternak.
Untuk mengetahui kandungan nitrat air sumur gali masyarakat desa Namo
Bintang di sekitar TPA Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu, Kab.Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui jarak sumber pencemaran lain seperti septick tank dan
4. Untuk mengetahui kandungan nitrat air sumur gali masyarakat desa Namo
Bintang
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
1.4 Manfaat Penelitian
kesehatan.
3. Memberi masukan bagi peneliti lainnya mengenai kandungan nitrat air sumur
kec.Pancur Batu Kab.Deli Serdang tentang kandungan nitrat air sumur gali
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan Pengawasan Kualitas Air bahwa yang dimaksud dengan air bersih adalah air
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Sedangkan air minum adalah air
Pada prrinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang
dinamakan siklus hidrologis. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bagi makhluk
hidupterutama manusia, maka sumber air dapat dibedakan atas 4 bagian (Sutrisno,
1996) yaitu :
Air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam
NaCl dalam air laut 3%. Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi syarat
untuk air minum. Namun demikian, air laut ini dapat juga dipergunakan sebagai
sumber air minum di beberapa negara yang sudah tidak mempunyai sumber air yang
lebih baik setelah melelui proses desalinasi yang masih sangat mahal biayanya.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.2.2 Air Angkasa
Air angkasa adalah air yang berasal dari atmosfer, yang terjadi dari proses
bantuan sinar matahari dan melalui proses kondensasi kemudian jatuh ke bumi dalam
bentuk hujan, salju, ataupun embun. Air angkasa mempunyai sifat tanah (soft water)
karena kurang mengandung garam-garam dan zat-zat mineral sehingga terasa kurang
segar juga boros terhadap pemakaian sabun. Air angkasa juga bersifat agresif
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di permukaan bumi. Pada
oleh lumpur, ranting-ranting kayu, kotoran indusri kota, dan sebagainya. Ada dua
Air tanah adalah air yang tersimpan di dalam lapisan batuan yang mengalami
pengisian/ penambahan secara terus menerus oleh alam. Air tanah terdiri atas :
• Air tanah dangkal yaitu air yang terjadi karena proses peresapan air dari
permukaan tanah. Lumpur akan tertahan juga bakteri sehingga air tanah akan
mengandung zat kimia karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur
kimia tertenru untuk masing-masing lapisan tanah. Pengotoran juga masih terus
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
berlangsung terutama pada muka air yang dekat dengan muka tanah. Air tanah ini
sumber air minum, ditinjau dari segi kualitas agak baik. Tetapi dari segi kuantitas
• Air tanah dalam yaitu air tanah yang terdapat setelah lapisan rapat air yang
pertama. Pengambilan air tanah dalam ini tidak semudah pengambilan air tanah
dangkal. Biasanya air tanah dalam ini berada pada kedalaman antara 200-300m.
Kualitas air tanah dalam lebih baik dari air tanah dangkal karena penyaringannya
lebih sempurna dan bebas dari bakteri. Susunan unsur-unsur kimia tergantung
pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Jika melelui tanah kapur, maka air menjadi
• Mata air yaitu air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata
air yang berasal dari tanah dalam hampir tidak terpengaruhi oleh musim dan
Air merupakan zat kehidupan dimana tidak ada satupun makhluk hidup di
planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
65-75% dari berat badan manusia dewasa terdiri dari air. Menurut ilmu kesehatan,
setiap orang memerlukan air minum sebanyak 2,5-3 liter setiap hari termasuk air yang
berada dalam makanan. Manusia bisa bertahan hidup 2-3 minggu tanpa makan tapi
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Adapun kegunaan air antara lain adalah :
Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk lebih dari
200 juta jiwa, masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangat kompleks
terutama di kota-kota besar yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1 Ur banisasi Penduduk
Terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota. Lahan
kota besar mencari pekerjaan yang secara tidak langsung membawa dampak
di mana-mana.
dumping tanpa ada pengolahan lebih lanjut. Sistem pembuangan tersebut selain
memerlukan lahan yang cukup luas juga menyebabkan pencemaran pada udara,
air, tanah dan tempat berkembangbiaknya agen dan vektor pnyakit menular.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
3 Penyediaan Sarana Air Bersih
4 Pencemaran Udara
kota- kota besar akibat gas buangan kendaraaan bermotor. Selain itu, hampir
setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke negara
Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri
dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan air ditambah dengan
sungai menurun dan apabila digunakan untuk air baku memerlukan biaya yang
tinggi.
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di
Indonesia.
gedung atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan yang
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
berwawasan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir, pencemaran udara,
Dewasa ini, air menjadi menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang
seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik ataupun yang sesuai dengan
standar tertentu, saai ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak
tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari
bukan dari kemurniannya. Air yang tersebar di alam tidak pernah terdapat dalam
bentuk murni, tetapi bukan berarti semua air sudah terpolusi. Sebagai contoh
meskipun di daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bersih
dan bebas dari polusi, air hujan selalu mengandung bahan-bahan terlarut CO 2 , O 2 ,
atmosfer.
seperti Na, Mg, Ca, dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut
dalam jumlah yang tinggi disebut air sadah. Air minumpun bukan merupakan air
murni. Meskipun bahan – bahan tersuspensi dan bakteri mungkin telah dihilangkang
dari air tersebut, tapi air minum mungkin masih mengandung komponen-komponen
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.5.1 Polutan Air
tergantung dari jenis air dan polutannya atau komponen yang mengakibatkan polusi.
1 Padatan
3 Mikroorganisme
5 Nutrien tanaman
6 Minyak
8 Panas
9 Bahan Radioaktif
karena suatu jenis polutan mungkin dapat dimasukkan ke dalam lebih dari satu
kelompok. Contoh bakteri dapat dimasukkan ke dalam lebih dari satu kelompok yaitu
karena bakteri merupakan padatan tersuspensi. Contoh yang lain misalnya logam
berat sering dimasukkan ke dalam kelompok senyawa anorganik tapi juga merupakan
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.5.2 Indikator Pencemaran Air
Untuk mengetahui apakah suatu air terpolusi atau tidak diperlukan pengujian
penyimpangan dari batasan-batasan polusi air. Sifat-sifat air yang umum diuji dan
2 Suhu
4 Jumlah padatan
7 Kandungan Minyak
4 Jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan hewan air lainnya mungkin
akan mati.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.5.2.2 Perubahan Warna, Bau dan Rasa Air
Warna air yang terdapat di alam sangat bervariasi, misalnya air di rawa-rawa
berwarna kuning, coklat atau kehijauan, air sungai biasanya berwarna kuning
kecoklatan karena mengandung lumpur, dan air buangan yang mengandung besi/tanin
dalam jumlah tinggi berwarna coklat kemerahan. Warna air yang tidak normal
biasanya menunjukkan adanya polusi udara. Warna air dapat dibedakan atas dua
macam yaitu warna sejati (true colour) yang disebabkan oleh bahan-bahan terlarut
dan warna semu (apperent colour) yang selain disebabkan oleh adanya bahan-bahan
bersifat koloid.
Bau air tergantung dari sumber airnya. Bau air dapat disebakan oleh bahan-
bahan kimia, ganggang, plankton, atau tumbuhan dan hewan air baik yang hidup atau
yang sudah mati. Air yang berbau sulfit dapat disebabkan oleh reduksi sulfat dengan
Air yang normal sebenarnya tidak memiliki rasa. Timbulnya rasa yang
menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya polusi dan rasa yang menyimpang
tersebut biasanya dihubungkan dengan baunya karena pengujian terhadap rasa air
jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau tidak normal juga dianggap mempunyai
rasa yang tidak normal. Sebagai contoh, bau fenol dari air buangan yang berasal dari
pabrik gas, petroleum dan plastik juga dianggap mempunyai rasa fenol dan bau klor
karena adanya senyawa khloramin juga dianggap mempunyai rasa khlor (Fardiaz
S, 1992).
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.5.2.3 Timbulnya Endapan, Koloidal dan Bahan Terlarut
Endapan dan koloidal serta bahan terlarut berasal dari bahan buangan industri
yang berbentuk padat. Bahan Buangan industri yang berbentuk padat kalau tidak
dapat larut sempurna akan mengendap di dasar sungai dan dan yang dapat larut
sebagian akan menjadi koloidal. Sebelum endapan sampai ke dasar sungai, akan
melayang di dalam air bersama koloidal. Endapan dan koloidal yang melayang di
dalam air akan menghalangi masuknya sinar matahari sehingga proses fotosintesis
2.5.2.4 Mikroorganisme
kegiatan industri yang dibuang ke air lingkungan baik sungai, danau maupun laut.
Kalau bahan buangan yang harus didegradsi cukup banyak, berarti mikroorganisme
nuklir dalam berbagai bidang kegiatan sudah banyak dijumpai. Aplikasi teknologi
nuklir antara lain dapat dijumpai pada bidang kedokteran, farmasi, biologi, pertanian,
kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, baik melalui efek langsung
maupun efek tertunda, maka tidak dibenarkan dan sangat tidak etis bila ada yang
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
radioaktivitas lingkungan sudah ada sejak terbentuknya bumi ini, namun kita tidak
a. Klorida
Semua sumber air yang ada termasuk air hujuan mengandung zat klorida. Zat
terlebih dahulu kadar klorida pada sumber air yang diperkirakan tidak mengalami
pencemaran di sekitar lokasi sumber air yang akan diperiksa. Jika hasil
sumber air sekitarnya dapat dipastikan bahwa sumber air tersebut tercemar.
b. Amonia Bebas
c. Amonia Albuminoid
organik yang belum mengalami oksidasi. Sumber air tanah tidak boleh
d. Nitrit
Dalam keadaan normal, nitrit tidak ditemukan dalam air minum kecuali dalam air
yan g berasal dari air tanah akibat adanya proses reduksi nitrat oleh garam besi.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
e. Nitrat
Adanya nitrat dalam sumber air minum menunjukkan adanya bekas pencemaran
yang lama dan batasan yang diperbolehkan tidak lebih dari 10mg/l.
f. Oxygen Adsorbed
Kadar oksigen yang diabsorpsi oleh air dapat digunakan sebagai approximate test
terhadap kadar oksigen yang diabsorpsi oleh bahan-bahan organik dalam air.
0
Kadar Oksigen yang diabsorpsi oleh air pada temperatur 37 C dalam waktu 3
g. Dissolved Oxygen
Kadar oksigen yang dilepaskan oleh air tidak boleh < 5mg/l
(Chandra, 2007)
Saat ini dikenal beberapa standar kualitas air minum, baik yang bersifat
Nasional maupun Internasional. Standar kualitas air yang bersifat Nasional hanya
berlaku bagi sutu negara yang menetapkan standar tersebut sedangkan yang bersifat
Internasional berlaku bagi negara yang belum memiliki atau menetapkan standar
Standar kualitas air minum bagi negara Indonesia terdapat dalam Peraturan
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Beberapa standar kualitas air minum lainnya antara lain :
4 American Water Works Association’s Quality Goals For Potable Water, 1968.
Adapun Parameter penilaian kualitas air minum yang tercantum pada berbagai
peraturan tentang Estándar koalitas air minum tersebut di atas khususnya yang tertera
(Sutrisno, 2006)
2.8 Nitrat
Adanya nitrat ( NO 3 ) dalam air adalah berkaitan erat dengan siklus nitrogen
dalam alam. Dalam siklus tersebut dapat diketahui bahwa nitrat dapat terjadi baik dari
N 2 atmosfer maupun dari pupuk-pupuk (fertilizer) yang digunakan dan dari oksidasi
−
NO 2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Nitrat yang terbentuk dari proses-
proses tersebut merupakan pupuk bagi tanaman. Nitrat yang lebih dari yang
dibutuhkan oleh kehidupan tanaman akan terbawa oleh air yang merembes melalui
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
tanah, sebab tanah tidak memiliki kemampuan untuk menahannya yang
mengakibatkan konsentrasi Nitrat pada air tanah relatif tinggi (Sutrisno, 2006).
Sumber pencemaran nitrat dalam air umumnya berasal dari limbah industri,
septic tanks, limbah hewan (misalnya burung dan ikan), dan limbah dari angkutan air
(perahu, kapal, dan lain-lain). Selain itu limbah dari lahan-lahan pertanian akibat
yang sangat besar terhadap polusi nitrat di dalam air permukaan (surface water) dan
Nitrat yang terdapat di dalam sumber air seperti air sumur dan sungai
umumnya berasal dari pencemaran bahan-bahan kimia (pupuk urea, ZA, dan lain-
lain) di bagian hulu. Pencemaran ini disebabkan oleh tingkat kehilangan pupuk N
yang tinggi, diantaranya melalui proses pencucian dan aliran permukaan. Besarnya
Nitrat (NO3-) dan nitrit (NO2-) adalah ion-ion anorganik alami, yang
merupakan bagian dari siklus nitrogen. Aktifitas mikroba di tanah atau air
ammonia, kemudian dioksidasikan menjadi nitrit dan nitrat. Oleh karena nitrit dapat
dengan mudah dioksidasikan menjadi nitrat, maka nitrat adalah senyawa yang paling
sering ditemukan di dalam air bawah tanah maupun air yang terdapat di permukaan.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Pencemaran oleh pupuk nitrogen, termasuk ammonia anhidrat seperti juga sampah
organik hewan maupun manusia, dapat meningkatkan kadar nitrat di dalam air.
Senyawa yang mengandung nitrat di dalam tanah biasanya larut dan dengan mudah
perumahan yang ada disana hampir pasti tercemar oleh nitrat. Diperkirakan 14 juta
kebutuhan air minumnya (Badan Sensus Amerika Serikat 1993). Pada daerah
pertanian, pupuk nitrogen merupakan sumber utama pencemaran terhadap air bawah
tanah yang digunakan sebagai air minum. Sebuah penelitian oleh United States
oleh nitrat melebihi standar air minum yang telah ditetapkan oleh Envrironmental
Protection Agency (EPA), yaitu 10 ppm. Sumber nitrat lainnya pada air sumur adalah
pencemaran dari sampah organik hewan dan rembesan dari septic tank(Utama, 2007).
2.8.2 Nitrifikasi
komponen organik atau anorganik dari bentuk tereduksi ke bentuk teroksidasi. Pada
penanganan polusi air, nitrifikasi adalah proses biologis yang akan mengoksidasi ion
amonium menjadi bentuk nitrit atau nitrat. Bakteri yang mengoksidasi amonium
Sedangkan bakteri yang mengoksidasi nitrit menjadi nitrat adalah Nitrobacter juga
organik dan komponen amonium. Nitrogen organik akan diubah oleh aktivitas
mikroba menjadi ion amonium. Bila kondisi lingkungan mendukung maka mikroba
yaitu mendapatkan energinya melalui proses oksidasi dari ion amonium Atau nitrit
Reaksi ini membutuhkan 3.43 gram molekul oksigen untuk setiap gram molekul
amonia yang akan teroksidasi menjadi nitrit. Sedangkan nitrit dapat dioksidasi
Reaksi ini membutuhkan 1.14 gram molekul oksigen untuk setiap gram nitrit yang
Nitrat dibentuk dari asam nitrit yang berasal dari ammonia melalui proses
oksidasi katalitik. Nitrit juga merupakan hasil metabolisme dari siklus nitrogen.
Bentuk pertengahan dari nitrifikasi dan denitrifikasi. Nitrat dan nitrit adalah
mengikat tiga atom oksigen sedangkan nitrit mengikat dua atom oksigen. Di alam,
nitrat sudah diubah menjadi bentuk nitrit atau bentuk lainnya (Ruse M., 1999).
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Struktur kimia dari nitrat Struktur kimia dari nitrit
O == N -- O-
Pada kondisi yang normal, baik nitrat maupun nitrit adalah komponen yang
stabil, tetapi dalam suhu yang tinggi akan tidak stabil dan dapat meledak pada suhu
yang sangat tinggi dan tekanan yang sangat besar. Biasanya, adanya ion klorida,
bahan metal tertentu dan bahan organik akan mengakibatkan nitrat dan nitrit menjadi
tidak stabil. Jika terjadi kebakaran, maka tempat penyimpanan nitrit maupun nitrat
sangat berbahaya untuk didekati karena dapat terbentuk gas beracun dan bila terbakar
dapat menimbulkan ledakan. Bentuk garam dari nitrat dan nitrit tidak berwarna dan
Dosis letal dari nitrat pada orang dewasa adalah sekitar 4 sampai 30 g (atau
sekitar 40 sampai 300 mg NO3-kg). Dosis antara 2 sampai 9 gram NO3- dapat
/kg. Dosis letal dari nitrit pada orang dewasa bervariasi antara 0.7 dan 6 g NO2- (atau
Dengan dosis yang lebih kecil akan dapat membahayakan neonatus karena
methemoglobinemia setelah minum air formula yang tinggi nitrat atau nitrit
(Ruse M, 1999).
2.8.5 Farmakokinetik
Nitrat dan nitrit yang diberikan secara oral akan diabsorbsi oleh traktus
digestivus bagian atas dan dipindahkan ke dalam darah. Di dalam darah, nitrit
kembali melalui proses enzimatik. Nitrat tidak diakumulasikan didalam tubuh. Nitrat
kemudian didistribusikan ke cairan-cairan tubuh seperti urin, air liur, asam lambung,
dan cairan usus. Sekitar 60% dari nitrat oral diekskresikan melalui urin. Sisanya
Apabila nitrat dan nitrit yang masuk bersamaan dengan makanan, maka
banyaknya zat makanan akan menghambat absorbsi dari kedua zat ini dan baru akan
diabsorbsi di traktus digestivus bagian bawah. Hal ini akan mengakibatkan mikroba
usus mengubah nitrat menjadi nitrit sebagai senyawa yang lebih berbahaya. Karena
itu, pembentukan nitrit pada intestinum mempunyai arti klinis yang penting terhadap
keracunan. Nitrit dapat mengakibatkan vasodilatasi pada pembuluh darah, hal ini
mungkin diakibatkan karena adanya perubahan nitrit menjadi nitrit oksida (NO) atau
nitroso, komponen ini juga dapat terbentuk bila daging yang mengandung nitrat atau
nitrit dimasak dengan panas yang tinggi. Sementara itu, komponen ini sendiri
diketahui menjadi salah satu bahan karsinogenik seperti timbulnya kanker perut pada
yang mengandung garam nitrat. Debu nitrat ini dapat dengan mudah
bercampur dengan gula dan kulit. Hal ini juga terjadi pada para petani
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.8.7 Gejala Dan Manifestasi Klinis
Nitrat yang masuk ke dalam saluran pencernaan melalui makanan atau air
minum, tetapi yang terbanyak adalah melalui air minum. Nitrat yang berlebih dari
sisa pemupukan akan mengalir bersama air menuju sungai atau meresap ke dalam air
tanah. Nitrat yang berlebih akan terakumulasi di dalam tanah. Selain peroral, nitrat
dan nitrit dapat masuk ke dalam tubuh dalam bentuk debu secara inhalasi. Nitrat dan
nitrit sulit untuk diabsorbsi kulit. Belum ada penelitian yang menjelaskan apakah
nitrat dan nitrit dapat masuk melalui kulit. Tetapi absorbsi dapat terjadi bila terjadi
Belum ada laporan yang jelas mengenai efek racun dari nitrat. Selama ini
yang diketahui efek racunnya adalah konversi dari nitrit. Efek racun yang akut dari
nitrit adalah methemoglobinemia, dimana lebih dari 10% hemoglobin diubah menjadi
(Ruse M, 1999).
Tabel 2.1
Kadar Methemoglobin
Kadar Gejala yang Timbul
Methemoglobin
3% Kadar Normal
3-10% Tidak ada gejala klinis
10-15% Kemampuan darah untuk mengangkut oksigen berkurang dan
menyebabkan darah menjadi cokelat
15-20% Terjadi sianosis dimana tubuh berwarna biru – abu-abu, biasanya
asymptomatic
20-45% Sakit kepala, pusing, lemah, kurangnya produktivitas, kesulitan
bernafas
45-55% Peningkatan depresi pada CNS (Sistem Saraf Pusat)
55-65% Koma, seizures, cardiac failure, cardiac arrhythmias, metabolic
asidosis
> 65% Resiko tinggi yang dapat mengakibatkan kematian.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Nitrit juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah karena efek
abdomen, nyeri kepala, pusing, penurunan tekananan darah dan takikardi, selain itu
sianosis dapat muncul dalam jangka waktu beberapa menit sampai 45 menit. Pada
kasus yang ringan, sianosis hanya tampak disekitar bibir dan membran mukosa.
Adanya sianosis sangat tergantung dari jumlah total hemoglobin dalam darah,
saturasi oksigen, pigmentasi kulit dan pencahayaan saat pemeriksaan. Bila mengalami
keracunan yang berat, korban dapat tidak sadar seperti stupor, koma atau kejang
sebagai akibat hipoksia berat. Prognosis sangat tergantung dari terapi yang diberikan
( Morris D, 1998).
sering dijumpai. Pada kasus yang berat, koma dan kematian dapat terjadi dalam satu
jam pertama akibat timbulnya hipoksia dan kegagalan sirkulasi. Akibatnya, terjadi
iskemia terutama organ-organ yang vital. Efek vasodilatasi ini tidak dapat di blok
takikardi tetapi karena pada korban dapat terjadi vasovagal reflex yang
hiperventilasi disertai dengan sianosis. Apabila dibiarkan maka akan timbul koma
konsentrasi maksimum yang boleh ada pada air minum. Konsentrasi maksimum nitrat
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
kesehatan masyarakat dan konsentrasi maksimum tersebut bervariasi tergantung
pada bayi dan akan mempengaruhi kesehatan hewan. Pengaruh negatif tersebut
Nitrat dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan diare campur darah,
disusul oleh konvulsi, koma, dan bila tidak tertolong akan meninggal. Keracunan
konsentrasi tidak lebih dari 2% tetapi jika methemoglobin meningkat sampai menjadi
methemoglobinemia dengan gejala tubuh berwarna biru (sianosis), sesak nafas, mual
dan muntah-muntah dan shock. Kematian dapat terjadi kalau kadar methemoglobin
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2 Enzim methemoglobin reduktase yang terdapat dalam darah bayi untuk
3 Percernaan bayi merupakan pH yang paling sensitif yang akan menjadi media
yang baik untuk pertumbuhan bakteri yang mengubah nitrat menjadi nitrit
Bakteri pereduksi nitrat dalam usus manusia atau hewan akan mengubah nitrat
menjadi nitrit. Nitrit tersebut akan mengoksidasi hemoglobin pada darah menjadi
masalah pada tubuh manusia, namun karena sangat jarang dijumpai dalam makanan
dan air maka standar didasarkan pada nitrat yang dapat dijumpai pada makanan, air
seperti halnya pada sayuran daun dan bayam (Jenie & Winiati, 1990).
apakah paparan nitrat atau nitrit berhubungan dengan kanker pada orang dewasa atau
dengan insiden kanker pada anak-anak. Dua hasil studi melaporkan bahwa
peningkatan konsumsi ibu terhadap daging yang mengandung nitrat selama masa
kehamilan. Kemungkinan adanya hubungan antara anak yang terpapar nitrat dengan
kanker telah diinvestigasi. Kadar nitrat yang tinggi dalam air minum yang dikonsumsi
testikular atau kanker urogenital. Nitrat juga telah dideteksi dalam air susu ibu
meningkat dengan meningkatnya konsentrasi konsumsi nitrat oleh ibu (US EPA,
2007).
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.9 Sumur Gali
Sumur gali adalah satu sarana yang paling umum digunakan oleh masyarakat
kecil untuk mengambil air tanah dangkal dan dipergunakan sebagai sumber air bersih.
Air tanah dangkal adalah air yang paling mudah terkontaminasi oleh rembesan yang
berasal dari sarana pembuangan air kotor, jamban, dan kotoran hewan. Sumur gali
umumnya dibuat untuk mengambil air tanah bebas sehingga sangat dipengaruhi oleh
musim.
Sumur gali memiliki permukaan air yang relatif dekat dengan permukaan
tanah sehingga mudah terkontaminasi rembesan yang umumnya berasl dari buangan-
buangan kotoran manusia (kakus) dan hewan juga dari limbah sumur itu sendiri baik
karena lantainya maupun bangunan air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan
konstruksi dan cara pengambilan air sumur pun dapat merupakan sumber kontaminasi
misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air sumur dengan timba.
Mengingat bahwa sumur gali banyak digunakan oleh masyarakat, maka perlu
sumur gali untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap air sumur (Dir.Jen PPM
dan PLP,1997).
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sumur gali yang
yaitu :
a. Dinding sumur setinggi 300 cm dari permukaan tanah dan kedap air
baru. Untuk sumur gali yang sudah dibangun tentunya sulit untuk menerapkan syarat-
syarat tersebut terutama yang berhubungan dengan masalah lokasi sumur gali.
Secara umum, syarat-syarat utama sumur gali agar tercegah dari pencemaran
1 Jarak sumur gali dari sumber pencemaran seperti kakus, lubang galian
sampah, lubang galian untuk air kotor minimal 10 meter dan letaknya tidak
2 Dinding sumur (cincin) minimal 3 meter dari permukaan tanah dan terbuat
3 Lebar minimal lantai sumur 1 meter dari tepi bibir sumur dan terbuat dari
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Untuk mencegah pengotoran dan pencemaran maupun kecelakaan pada saat
sumur gali tidak digunakan maka sumur gali perlu mamiliki tutup sumur yang kuat
dan rapat. Penentuan persyaratan dari sumur gali didasarkan pada beberapa hal yaitu :
1 Kemampuan hidup bakteri patogen selama tiga hari dan perjalanan air dalam
dalam tanah
meter
tidak digunakan
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
2.10 Kerangka Konsep
Memenuhi syarat
Permenkes RI
No.416/ Per/ IX/
1990
Uji Kuantitatif
Tidak Ada Nitrat
Ada (Laboratorium)
Tidak Memenuhi
syarat Permenkes RI
No.416/ Per/ IX/
1990
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
BAB III
METODE PENELITIAN
mengetahui kandungan nitrat air sumur gali masyarakat desa Namo Bintang di sekitar
Kab.Deli Serdang. Adapun alasan dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat penelitian
adalah karena:
a. Desa Namo Bintang mudah dijangkau baik dari segi lokasi maupun dari segi
biaya
b. Belum pernah ada penelitian tentang kandungan nitrat air sumur gali
d. Masyarakat di sekitar TPA banyak menggunakan air tanah sebagai sumber air
minum.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
3.2.2 Waktu Penelitian
Adapun objek penelitian adalah sumur gali masyarakat desa Namo Bintang
yang berada di Simpang Kongsi dusun IV yang merupakan lokasi terdekat dengan
berikut:
n= N
1+ N (d2)
n = Besar sampel
N = Jumlah populasi yaitu 35 KK yang memiliki sumur gali
d = Presisi atau ketepatan absolut (0.05)
pengambilan sampel dilakukan dengan cara pada setiap unit (elemen) populasi diberi
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
nomor, kemudian sampel yang diinginkan ditarik secara acak dengan menggunakan
undian.
Data sekunder berupa data demografi desa Namo Bintang diperoleh dari
kecamatan Pancur Batu dan data penyakit diperoleh dari Puskesmas Pancur Batu.
Laboratorium
3. Botol sampel yang terbuat dari plastik/ kaca dimasukkun ke dalam air
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
3.5.2 Peralatan dan bahan
1. Gelas ukur
2. Kuvet
3. Labu erlenmeyer
4. Pipet Ukur
5. Spektrofotometer
6. Spidol
2. Aquades
3. Reagent Nitraver 5
program untuk nitrat dengan range tinggi dengan menekan angka 2530,
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
- Tekan tombol dibawah START TIMER dan homogenkan sampel selama 1
spektrofotometer.
0,0 mg /l
NO 3 − N
1. Air Sumur Gali adalah air tanah dangkal yang masih digunakan sebagai
Spektrofotometer.
Keadaan kualitas air sumur gali yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
dalam Permenkes RI No. 416/ Menkes/ Per/ IX/ 1990, yaitu Nitrat : 10 mg/l.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
b.Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan
Keadaan kualitas air sumur gali dimana kandungan nitrat air sumur gali
3. Kandungan Nitrat
4. Uji kualitatif
Melihat ada atau tidaknya nitrat dalam air sumur gali yang diperiksa di
laboratorium.
5. Uji Kuantitatif
Melihat berapa kadar nitrat dalam air sumur gali yang diperiksa di
laboratorium.
- Dinding sumur gali tidak memenuhi syarat apabila < 3 meter dan tidak
kedap air
- Bibir sumur memenuhi syarat kesehatan apabila tinggi bibir sumur minimal
0,8 meter
jaraknya ≥ 10 meter .
- Jarak jamban terhadap sumur gali tidak memenuhi syarat apabila < 10
meter.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
7. Jarak TPA Sampah terhadap Sumur Gali
- Memenuhi syarat kesehatan apabila jarak TPA sampah terhadap sumur gali
≥ 200 meter
- Tidak memenuhi syarat apabila jarak TPA sampah terhadap sumur gali <
200 meter.
- Memenuhi syarat kesehatan apabila jarak septick tank terhadap sumur gali
≥ 10 meter
- Tidak memenuhi syarat apabila jarak septick tank terhadap sumur gali
< 10 meter.
gali ≥ 10 meter
- Tidak memenuhi syarat apabila jarak kandang ternak terhadap sumur gali
< 10 meter.
program komputer dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Data yang
Permenkes RI No. 416/ Menkes/ Per/ IX/ 1990 tentang Syarat-Syarat dan
Pengawasan Kualitas Air Minum. Apabila terdapat kandungan nitrat dalam air sumur
gali yang masih digunakan sebagai sumber air minum kurang dari 10mg/l maka
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
dikatakan memenuhi syarat. Dan sebaliknya apabila melebihi 10 mg/l maka dikatakan
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara dengan
4.1.1 Geografi
Desa Namo Bintang terdiri dari 5 dusun, mempunyai luas wilayah 495,2 ha.
4.1.2 Demografi
Dari data yang diperoleh dari kantor kepala desa Namo Bintang yaitu data
tahun 2008, jumlah penduduk sebanyak 4673 jiwa yang terdiri dari 2310 jiwa laki-
laki dan 3146 jiwa perempuan serta terdiri dari 1219 KK (Kepala Keluarga).
Sedangkan distribusi penduduk menurut golongan usia dapat dilihat pada tabel
berikut :
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Tabel 4.1
Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
di Desa Namo Bintang Pada Tahun 2008
Tabel 4.2
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
di Desa Namo Bintang Tahun 2008
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Berdasarkan Tabel 4.3 tersebut diketahui bahwa jenis pekerjaan yang paling
banyak adalah karyawan swasta yakni 1210 orang (48,38 %) dan yang paling sedikit
Tabel 4.3
Distribusi Sumber Air Bersih di Desa Namo Bintang Tahun 2008
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa penduduk desa Namo
Bintang lebih banyak menggunakan sarana sumur gali sebagai sumber air bersih
untuk kebutuhan sehari-hari yakni sebanyak 1181 Kepala Keluarga (96,88 %), yang
menggunakan sarana sumur pompa sebanyak 35 KK (2,87 %) dan yang paling sedikit
Tabel 4.4
Distribusi 10 Penyakit Terbesar di Desa Namo Bintang Tahun 2008
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut dapat dilihat bahwa jenis penyakit terbanyak
yang diderita oleh masyrakat desa Namo Bintang adalah penyakit ginjal yaitu
sebanyak 127 orang. Dan yang paling sedikit adalah penyakit TBC yaitu sebanyak 7
orang.
pembuangan akhir sampah di desa Namo Bintang dapat dilihat dari tabel distribusi
berikut :
Tabel 4.5
Distribusi Karakteristik Sumur Gali masyarakat di Sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
di Desa Namo Bintang
Tahun 2009
dinding sumur gali yang telah memenuhi syarat ada sebanyak 8 sumur (25,0 %) dan
yang tidak memenuhi syarat sebanyak 24 sumur gali (75,0 %). Bibir sumur gali yang
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
tidak memenuhi syarat sebanyak 17 sumur gali (53,1 %) dan yang memenuhi syarat
ada sebanyak 15 sumur gali (46,9 %). Dari segi jarak sumur gali terhadap jamban
terdapat 12 sumur gali yang telah memenuhi syarat yaitu ≥ 10 m (37,5 %) dan
terdapat sebanyak 20 sumur yang tidak memenuhi syarat yakni < 10 m ( 62,5 %).
Tabel 4.6
Distribusi Karakteristik Sumur Gali masyarakat di Sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
di Desa Namo Bintang
Tahun 2009
- MS ( Memenuhi Syarat)
sumur gali yaitu dinding sumur gali,bibir sumur gali dan jarak jamban terhadap
sumur gali terdapat 29 sumur gali yang tidak memenuhi syarat (TMS) dan 3 sumur
Tabel 4.7
Distribusi Sumur Gali berdasarkan Jarak TPA Sampah terhadap Sumur
Gali Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) Sampah
di Desa Namo Bintang
Tahun 2009
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 32 (100,0 %) sumur gali
terdapat 17 (53,1%) sumur gali yang berada pada jarak < 200 m dari TPA sampah,
Tabel 4.8
Distribusi Sumur Gali Berdasarkan jarak Septick Tank terhadap
Sumur Gali di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
di Desa Namo Bintang Tahun 2009
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 28 (87,5%) yang memiliki
septick tank terdapat 7 (21,9%) sumur gali penduduk yang memiliki jarak < 10 m dari
septick tank dan 21(65,6%) sumur gali berada pada jarak ≥ 10 m dari septick tank.
Tabel 4.9
Distribusi Sumur Gali Berdasarkan Jarak Kandang Ternak Terhadap
Sumur Gali Masyarakat di serkitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
di Desa Namo Bintang Tahun 2009
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 8 (25,0%) sumur gali
yang berada pada jarak < 10 m dari kandang ternak dan 7 (21,9%) sumur gali berada
Tabel 4.10
Distribusi Parameter Fisik Air Sumur Gali masyarakat di Sekitar TPA
Sampah di Desa Namo Bintang
Tahun 2009
Berdasarkan tabel 4.10 tersebut dapat diketahui bahwa air sumur gali yang
berasa ada sebanyak 12 sumur (3,75 %) dan yang tidak memiliki rasa sebanyak 20
sumur (62,5%). Yang berbau ada sebanyak 4 sumur (12,5%) dan yang tidak berbau
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
sebanyak 28 sumur (87,5%).Yang berwarna sebanyak 5 sumur (15,62%) dan yang
Tabel 4.11
Kadar Nitrat dalam Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Desa Namo Bintang
Tahun 2009
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Berdasarkan tabel distribusi pemeriksaan nitrat dalam air sumur gali
(sampel) dapat dilihat bahwa terdapat sampel yang mengandung nitrat (26 sampel )
dan yang tidak mengandung nitrat (6 sampel). Dari sampel yang mengandung nitrat
terdapat lima sampel yang melebihi nilai baku mutu yang telah ditetapkan oleh
S5 (18,3 mg/l ) , S13 (16,9 mg/l ), S30 (14,7 mg/l ) , S32 (19,2 mg/l ).
Tabel 4.12
Distribusi Jarak TPA Sampah Terhadap Sumur Gali dengan Kadar Nitrat
Pada Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar TPA Sampah
di Desa Namo Bintang
Tahun 2009
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dengan jarak TPA sampah terhadap
sumur gali < 200 m terdapat 17 (46,5) sampel air sumur gali yang mengandung
nitrat dimana 1 (3,1%) sampel air sumur gali mengandung kadar nitrat melebihi baku
mutu dan 16 (50,0%) sampel air sumur gali yang tidak melebihi baku mutu yang
≥ 200
telah ditetapkan. Dan pada jarak meter terdapat 15 sumur gali yang
mengandung nitrat dimana 4 (12,5%) sampel sumur gali mengandung kadar nitrat
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
melebihi nilai baku mutu dan 11 (34,4%) sample air sumur gali mengandung nitrat
kurang dari nilai baku mutu yang telah ditetapkan yaitu 10 mg/l.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil observasi dapat diketahui bahwa dari 32 sumur gali, terdapat 22
sumur gali (68,75 %) memiliki dinding sumur yang tidak memenuhi syarat. Dan dari
32 sumur terdapat 17 sumur gali (53,13%) yang memiliki bibir sumur yang tidak
memenuhi syarat dan terdapat 20 sumur gali (62,5%) yang tidak memenuhi syarat
karena jarak sumur gali terhadap jamban < 10 m. Berdasarkan ketiga karakteristik
sumur gali yaitu dinding sumur gali,bibir sumur gali dan jarak jamban terhadap
sumur gali terdapat lebih banyak sumur gali yang tidak memenuhi syarat (TMS).
Sumur gali yang menjadi sampel dalam penelitian ini tersebar di dua lokasi
dimana kedua lokasi tersebut digolongkan ke dalam tidak memenuhi syarat dan
memenuhi syarat seperti yang terlihat dalam tabel 4.7. Jumlah sumur gali lebih
banyak terdistribusi pada jarak yang lebih dekat dari lokasi TPA sampah. Sesuai
diterbitkan oleh Depkes RI Dirjen PPM dan PLP tahun 1996 yang menerangkan
bahwa lokasi TPA harus memenuhi persyaratan teknis yaitu (i) Jarak TPA terhadap
pemukiman adalah minimal 2 Km, hal ini mengingat jarak terbang lalat mencapai 2
Km, bau yang ditimbulkan oleh sampah akibat dari pembusukan sampah yang
terbawa oleh angin, debu dan suara bising yang ditimbulkan sewaktu pembongkaran
sampah. (ii) Jarak sumber air bersih (mata air, sumur, sungai, danau, dll) minimal 200
m,hal ini mengingat bahwa hasil dekomposisi sampah dapat meresap melalui lapisan
tanah dan menimbulkan pencemaran terhadap sumber air bersih tersebut. (iii) Jarak
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
tepi paling dekat terhadap jalan besar/ umum sedikitnya 200 m, hal ini mengingat
alasan estetika.
Hasil pengamatan jarak septick tank terhadap sumur gali masyarakat disekitar
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah menunjukkan bahwa dari 28 septick tank,
hanya 7 septick tank yang tidak memenuhi syarat yaitu terletak pada jarak <10 m dari
masyarakat di sekitar TPA sampah menunjukkan bahwa terdapat 8 sumur gali yang
tidak memenuhi syarat yaitu berada pada jarak kurang dari 10 m. Hal ini mengingat
bahwa jarak sumber pencemaran air harus lebih dari 10 m. Dalam hal ini letak
5.2 Pemeriksaan Nitrat (NO3) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar
pembuangan akhir (TPA) sampah di desa Namo Bintang diperoleh hasil yaitu bahwa
terdapat 26 sampel air sumur gali yang mengandung nitrat dan dari 26 sampel air
sumur gali tersebut terdapat 5 sampel air sumur gali yang mengandung nitrat yang
melebihi nilai baku mutu (10 mg/l) yang telah ditetapkan oleh Permenkes RI
S5 (18,3 mg/l ) , S13 (16,9 mg/l ), S30 (14,7 mg/l ) , S32 (19,2 mg/l ).
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Ternyata berdasarkan pengamatan terhadap sumur gali dan hasil pemeriksaan
≥ 200
sampel air sumur gali, terdapat 4 sampel air sumur gali yang berada pada jarak
meter dari tempat pembuangan akhir (TPA) sampah mengandung kadar nitrat yang
melebihi nilai baku mutu yang telah ditetapkan. Dan hanya satu sampel air sumur gali
yang berada pada jarak < 200 meter yang kadar nitratnya melebihi nilai baku mutu
Sumber pencemaran nitrat dalam air umumnya berasal dari limbah industri,
septic tanks, limbah hewan (misalnya burung dan ikan), dan limbah dari angkutan air
(perahu, kapal, dan lain-lain). Selain itu limbah dari lahan-lahan pertanian akibat
yang sangat besar terhadap polusi nitrat di dalam air permukaan (surface water) dan
methemoglobinemia pada bayi yang memperoleh susu yang dibuat dengan campuran
Kadar nitrat yang tinggi dalam air minum yang dikonsumsi selama masa
kanker urogenital. Nitrat juga telah dideteksi dalam air susu ibu meningkat dengan
meningkatnya konsentrasi konsumsi nitrat oleh ibu (US EPA, 2007). Air yang
mengandung kadar nitrat yang tinggi tidak dapat dibedakan dengan air yang
mengandung kadar nitrat yang rendah karena tidak ada perbedaan baik dari segi rasa,
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Dari hasil pengamatan terhadap ketiga karakteristik air sumur gali yaitu
dinding sumur,cincin sumur dan jarak jamban terhadap sumur gali ternyata
2. Dari hasil Pengukuran jarak TPA terhadap sumur gali terdapat 17 (53,1%)
sumur gali yang berada pada jarak < 200 m dari TPA sampah, 15 (46,9%)
3. Dari hasil pengukuran jarak septik tank terhadap sumur gali diperoleh hasil
7(21,9%) sumur gali penduduk yang memiliki jarak < 10 m dari septick tank
dan 21(65,6%) sumur gali berada pada jarak ≥ 10 m dari septick tank.
4. Dari hasil pengukuran jarak kandang ternak terhadap sumur gali diperoleh
hasil bahwa terdapat 8 (25,0%) sumur gali yang berada pada jarak < 10 m
dari kandang ternak dan 7 (21,9%) sumur gali berada pada jarak > 10 m dari
kandang ternak.
5. Dari hasil pemeriksaan kadar nitrat dalam air sumur gali masyarakat ternyata
ada lima sampel air sumur gali S4 (18,3 mg/l ), S5 (18,3 mg/l ) , S13 (16,9
mg/l ), S30 (14,7 mg/l ) , S32 (19,2 mg/l ) yang mengandung nitrat melebihi
terdapat 4 sampel (air sumur gali ) yang memiliki kadar nitrat melebihi nilai
6.2 Saran
2. Kepada masyarakat yang masih menggunakan air sumur gali untuk memenuhi
sumur gali.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Lampiran
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Gambar lampiran 3. Sampel sebelum dicampur reagent
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Gambar lampiran 5. Sampel setelah dicampur reagent
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Gambar lampiran 7. Blanko dan sampel dimasukkan dalam cell holder
spektrofotometer
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Lampiran
Observasi Keadaan Sumur Gali di Sekitar TPA Sampah di Desa Namo Bintang
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.
Henni Ompusunggu : Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009, 2009.