Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT DAN IDEOLOGI


NASIONAL

DOSEN PEMBIMBING
Hartinah, SPd, MPd.

DISUSUN OLEH

Aris Purwadi
Eko Supriyatno

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK MESIN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmad dan
hidayahnya kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah dengan judul
“ Pancasila Sebagai filsafat Negara dan Ideologi Nasional” disusun dengan maksud untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta memberikan pengetahuan baru
bagi penulis dan pembaca mengenai pancasila sebagai filsafat negara dan ideologi nasional.

Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman anggota kelompok
yang telah membantu pada pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat membawa
manfaat khususnya bagi saya dan orang lain yang telah membaca makalah saya.

Kami menyadari bahwa makalah ini kami susun masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dengan tujuan agar makalah ini
selanjutnya akan lebih baik. Semoga bermanfaat.

Tangerang ,26 september


2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. i

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ……………………………………………………………………….


2. Rumusan Masalah…………………………………………………………………….
3. Tujuan ………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila dan Filsafat…………………………………………………….


2. Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara......................................................................
3. Pentingnya Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara…………………………….
4. Implementasi Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia……….
5. Peranan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa………………………………………….
6. Perwujudan Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara……….

BAB III PENUTUP

Kesimpulan …………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tiap manusia memiliki pandangan hidup, yang memandang bagaimana hidupnya, dan apa dan
bagaimana harus menjalani hidup. Begitu pula bangsa Indonesia memiliki pandangan hidupnya
sendiri, berbeda dengan pandangan hidup bangsa lain. Pandangan hidup bangsa Indonesia adalah
Pancasila. Suatu bangsa sebagai kumpulan individu pastilah mempunyai nilai-nilai yang
dijunjung tinggi sebagai kultur normatif yang memberikan arah setiap keputusan dan
kegiatannya. Nilai-nilai ini disebut pula sebagai pandangan hidup bangsa yang merupakan
kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki bangsa itu yang diyakini kebenarannya sehingga
menimbulkan tekad untuk mewujudkannya. Tanpa pandangan hidup, bangsa akan goyah dan
kehilangan pegangan dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri, lebih-lebih dalam percaturan nasional. Pertanyaan akan pandangan-
pandangan hidup sebelumnya ini termasuk ranah filsafat.

Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia juga sebagai dasar Negara. Pancasila
memiliki sebuah arti penting memiliki ideologi bagi Indonesia sebagai Negara. Negara yang
ingin berdiri kokoh dan kuat, perlu memiliki ideologi negara yang kokoh dan kuat pula.
Tanpa itu, maka bangsa dan negara akan rapuh. Mempelajari Pancasila lebih dalam menjadikan
kita sadar sebagai bangsa Indonesia yang memiliki jati diri dan harus diwujudkan dalam
pergaulan hidup sehari-hari untuk menunjukkan identitas bangsa yang lebih bermatabat dan
berbudaya tinggi. Untuk itulah diharapkan dapat menjelaskan Pancasila sebagai ideologi negara,
menguraikan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara dan karakteristik Pancasila sebagai
ideologi negara.

2. Rumusan Masalah

1. Mengapa Pancasila disebut sebagai suatu sistem filsafat?


2. Apa arti Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia?
3. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara
Indonesia?
4. Apakah fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia?

3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui maksud dari Pancasila sebagai suatu sistem filsafat.


2. Memahami arti Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia
3. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa dan
Negara Indonesia?
4. Mengetahui fungsi-fungsi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila

Secara etimologi kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dari India (bahasa kasta
Brahmana) yaitu panca yang berarti “lima” dan sila yang berarti “dasar”. Jadi secara harfiah,
“Pancasila” dapat diartikan sebagai “lima dasar”.

Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit dimana sila-sila
yang terdapat dalam Pancasila itu sudah diterapkan dalam kehidupan masyarakat maupun
kerajaan meskipun sila-sila tersebut belum dirumuskan secara konkrit. Menurut kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular, Pancasila berarti “berbatu sendi yang lima” atau “pelaksanaan
kesusilaan yang lima” atau Pancasila Krama yaitu sebagai berikut.

1. Tidak boleh melakukan kekerasan.


2. Tidak boleh mencuri.
3. Tidak boleh berjiwa dengki.
4. Tidak boleh berbohong.
5. Tidak boleh mabuk minuman keras.

Pengertian Pancasila menurut para ahli:

 Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-temurun sekian abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja
dasar, falsafah, ideologi negara, tetapi lebih luas lagi, yakni dasar, falsafah, ideologi
bangsa Indonesia.
 Muhammad Yamin. Pancasila berasal dari kata Panca yang berarti lima dan Sila yang
berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan
demikian Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang
tingkah laku yang penting dan baik.
 Notonegoro. Pancasila adalah dasar falsafah negara indonesia, sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu,
lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

Seperti kita ketahui bahwa pancasila telah menjadi kesepakatan bangsa Indonesia sejak
Proklamasi Kemerdekaan RI. Oleh karena itu, sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kita
harus menghormati dan menghargai hasil kesepakatan tersebut. Adapun wujudnya adalah dengan
terus menggali, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1. Pancasila sebagai Dasar Negara


2. Pengertian Dasar Negara

Dalam Ensiklopedia Indonesia, kata dasar (filsafat) berarti asal yang pertama. Istilah ini juga
sering dipakai dalam arti: pengertian yang menjadi pokok (induk) dari pikiran-pikiran lain
(substrat). Kata dasar bila dihubungkan dengan negara (dasar negara), Berarti pedoman dalam
mengatur kehidupan penyelenggaraan ketatanegaraan negara yang mencakup berbagai bidang
kehidupan.

Setiap negara yang merdeka dan berdaulat sudah barang tentu memiliki dasar negara yang
berbeda. Perbedaan dasar negara yang diterapkan di dalam suatu negara sangat dipengaruhi oleh
nilai-nilai sosial-budaya, patriotisme, dan nasionalisme yang telah terkristalisasi dalam
perjuangan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan negara yang hendak dicapainya.

Negara tanpa dasar negara berarti negara tersebut tidak memiliki pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka akibatnya negara tersebut tidak memiliki arah dan
tujuan yang jelas, sehingga memudahkan munculnya kekacauan. Dasar negara sebagai pedoman
hidup bernegara mencakup cita-cita negara, tujuan negara, dan norma negara.
2. Pancasila sebagai Dasar Filsafat Negara

Sebagai sebuah filsafat, di dalam Pancasila terkandung sebuah pandangan, nilai-nilai serta suatu
pemikiran yang menjadikannya inti utama dari sebuah ideologi. Pancasila sebagai sebuah filsafat
merupakan cerminan sebuah pemikiran yang kristis dan rasoinal tentang kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa secara mendasar dan menyeluruh. Filsafat
Pancasila ditujukan untuk semua orang dan bukan hanya untuk bangsa Indonesia saja, sebab
didalamnya terkandung konsep kehidupan secara luas dan tidak terbatas. Didalam fisafat
Pancasila ada beberapa sudut pandang yang mendasarinya, diantaranya sebagai berikut.

 Ontologi

D. Runes mengungkapkan, ontologi merupakan teori tentang suatu keberadaan atau eksistensi.
Sedangkan menurut pemikiran Aristoteles mengenai filsafat terutama, ontologi merupakan ilmu
yang menyelidiki tentang sebuah hakikat sesuatu hal yang memiliki arti yang sama dengam
metafisika. Jadi dengan pemjelasan tersebut, ontologi ialah suatu bidang filsafat yang mendalami
sebuah makna tentag sebuah keberadaan sesuatu hal (eksistensi). Bidang ontologi meliputi
keberadaan manusia, benda, dan alam semesta beserta segala isinya.

Dalam aspek ontologi, “keberadaan” Pancasila merupakan sesuatu hal yang nyata dan realistis.
Sebab didalam Pancasila menjelaskan tentang keberadaan Tuhan serta kehidupan masyarakat
Indonesia yang majemuk adalah sesuatu yang nyata (real). Seperti yang tertera pada sila
pertama, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Bahwa Pancasila secara ontologi mengakui keberadaan
Tuhan yang memiliki kuasa dan sebagai pencipta alam semesta.

 Epistemologi

Epistemologi merupakan cabang ilmu filsafat yang mendalami tentang dasar-dasar, asal muasal,
ketentuan, susunan metode dan kesahihan sebuah ilmu pengetahuan. Maka dari segi
epistemologi Pancasila merupakan sebuah ilmu pengetahuan yang dapat dibuktikan dan memiliki
dasar-dasar yang memiliki kekuatan hukum. Sebagaimana yang tercantum dalan UUD 1945.
• Aksiologi

Aksiologi merupakan ilmu filsafat yang mendalami tentang makna, sumber dan jenis sebuah
nilai serta tingkatan dan hakikat yang terkandung didalam sebuah nilai tersebut. Dilihat dari segi
aksiologi, Pancasila memiliki nilai-nilai yang mendasari terciptanya sebuah hak dan kewajiban
warga negara didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang majemuk. Nilai-
nilai tersebut merupakan cerminan dari kehidupan bangsa yang memiliki semboyan Bhinneka
Tunggal Ika.

Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat

Filsafat Pancasila merupakan sistem ialah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling memiliki
keterkaitan, keterikatan dan saling bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh yang dinamakan sebuah kesatuan organis.
Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada dasarnya menggunakan beberapa pendekatan untuk
menyelami nilai-nilai pokok yang mendasarinya, beberapa penjelasannya sebagai berikut:

1. Dengan menggunakan pendekatan secara deduktif yakni dengan mencari hakikat serta
menganalisis isi dari Pancasila itu sendiri dan menyusunnya secara sistematis menjadi
suatu keutuhan pandangan yang komprehensif
2. Dengan menggunakan pendekatan secara induktif yaitu dengan mengamati gejala-gejala
yang timbul dalam kehidupan sosial dan budaya pada masyarakat kemudian
merefleksikannya lantas menarik arti serta makna yang hakiki dari gejala-gejala yang
timbul tersebut.

Pancasila sebagai filsafat mengandung sebuah pandangan, konsep-konsep kebenaran dan cara
berpikir yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Pancasila
memiliki fungsi dasar negara bagi suatu negara yang sesungguhnya ditujukan bukan hanya untuk
bangsa Indonesia nammun juga pada kehidupan manusia secara menyeluruh. Didalam Pancasila
yang terdiri dari lima sila yang pada hakikatnya merupakan sebuah sistem filsafat. (baca juga:
Peran konstitusi dalam negara demokrasi)

Prinsip Filsafat Pancasila

Pancasila memiliki lima sila didalamnya yang antara satu dengan yang lainnya memiliki
keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan, artinya kelima sila didalam Pancasila merupakan satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat berdiri sendiri. Pada prinsipnya Pancasila ditinjau dari teori
kausa (sebab) yang dikemukakan oleh Aristoteles, adalah sebagai berikut.

1. Kausa Material, yakni sebuah sebab yang memiliki hubungan dengan materi atau bahan.
Materi maupun bahan dasar Pancasila berasal dari nilai-nilai kehidupan sosial serta
kebudayaan yang telah ada dan berkembang di tengah masyarakat Indonesia sendiri.
2. Kausa Formalis, yakni sebuah sebab yang memiliki hubungan dengan asal-mula sebuah
bentuk. Pancasila sebagai Ideologi negara merujuk pada proses pembentukan Pancasila
yang kemudian dirumuskan hingga menjadi Pancasila yang dimuat dalam UUD 1945.
3. Kausa Finalis, yakni sebuah sebab yang terkait dengan asal mula sebuah tujuan. Para
anggota BPUPKI dan panitia sembilan yang menentukan tujuan perumusan Pancasila
sebagai ideologi negara dan bangsa yang merdeka.BPUPKI – Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
4. Kausa Efisien, tentang asal mula sebuah karya. Kegiatan-kegiatan BPUPKI dan PPKI
dalam melahirkan Pancasila melalui sidang bersama, merupakan kausa efisien yang
membentuk Pancasila sebagai dasar Negara

Pokok-pokok atau intisari (nilai esensi) sila-sila didalam Pancasila ialah, Tuhan sebagai kausa
prima(utama). Manusia sebagai makhluk individu dan juga sosial, satu merupakan kesatuan
yang memiliki kepribadian sendiri. Rakyat sebagai suatu unsur mutlak sebuah negara, harus
bekerja sama serta bergotong royong. Dan adil, yang memiliki makna memberikan keadilan
kepada diri sendiri maupun pada orang lain yang telah menjadi haknya. (baca juga: Manfaat
kehidupan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat)

Pancasila sebagai sebuah filsafat memiliki karakteristik sistem filsafat tersendiri yang sangat
berbeda dengan filsafat lainnya, yaitu sila-sila dalam pancasila merupakan sebuah suatu kesatuan
sistem yang bulat, utuh dan meyeluruh (totalitas). Yang membuatnya saling memiliki keterkaitan
yang sama dan tidak dapat dipisah maupun diganti
3. Pentingnya Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara

1. Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara Indonesia

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Hal ini juga tercantum dalam pembukaan
UUD 1945. Berikut merupakan beberapa pentingnya kedudukan pancasila sebagai dasar negara
Indonesia.

A. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia

Sebagai dasar negara, pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia.
Tiap aturan hukum dan perundang-undangan di Indonesia yang berlaku harus sesuai atau tidak
bertentangan dengan sila-sila dan butir-butir pancasila.

B. Pancasila sebagai dasar untuk aktivitas negara

Pancasila juga menjadi dasar untuk aktifitas negara. Maksudnya bahwa aktivitas dan
pembangunan yang dilaksanakan negara berdasarkan peraturan perundangan yang merupakan
penjabaran dari prinsip-prinsip yang terkandung dalam pancasila dan UUD 1945.

C.Pancasila sebagai dasar perhubungan antar warga negara

Pancasila juga sebagai dasar perhubungan antar satu warga negara dengan warga negara yang
lain. Dengan kata lain, penerimaan pancasila oleh masyarakat yang berbeda-beda latar
belakangnya menjalin sebuah interaksi untuk dapat bekerja sama dengan baik dalam sebuah
sistem demokrasi.

D.Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

Kedudukan pancasila sebagai dasar negara juga berfungsi sebagai cita-cita dan tujuan yang harus
dicapai dan diwujudkan oleh bangsa Indonesia. Hal ini ditandai dengan termuatnya isi dan butir-
butir pancasila dalam teks pembukaan UUD 1945.
E. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia

Sebagi dasar negara, pancasila juga menjadi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Pandangan hidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari
kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur yang diwujudkan dalam nilai-nilai pancasila.

F. Pancasila untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan bangsa dan negara

Sebagai dasar negara, Pancasila juga mengatur seluruh tatanan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia. Maksudnya segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan sistem
ketatanegaraan di Indonesia harus berlandaskan Pancasila.

Nah demikian referensi penjelasan mengenai fungsi dan kedudukan pancasila sebagai dasar
negara Indonesia. Sebagai dasar negara, terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
yang harus kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Implementasi Pancasila sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Berikut ini merupakan penjelasan tentang nilai-nilai Pancasila dari 5 sila di dalamnya beserta
implementasi Pancasila sebagai dasar negara.

1. Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang dilambangkan dengan bintang
lima mempunyai berbagai makna yang mendasar dan mendasari sila lainnya.

Sila ini merupakan suatu bentuk pengakuan atas kuasa Tuhan yang Esa dan berarti bahwa
manusia wajib beriman dan beribadah. Dengan demikian, moral dan perilaku manusia dapat
terarah apabila memegang teguh ajaran agama.

Pengamalan sila pertama ini terwujud dengan kewajiban setiap warga negara untuk memeluk dan
beribadah menurut kepercayaan masing-masing. Tidak ada paksaan terhadap warga negara
Indonesia untuk memeluk agama tertentu. Dalam hal beragama, negara menjamin perkembangan
dan pertumbuhan ajaran agama masing-masing. Negara juga menjadi fasilitator agama yang
dianut masyarakat.

Makna sila pertama yang menjadi dasar mengenai kewajiban beragama akan membentuk moral
yang baik dan mendasari pengamalan sila lainnya. Jika berketuhanan, maka akan
berkemanusiaan, bersatu di Indonesia, berkerakyatan, serta berkeadilan. Setiap sila lainnya juga
memakai dasar sila pertama dalam pengamalannya. Ini berarti bahwa sila pertama menjiwai sila
lainnya dan juga dijiwai.
2. Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Pengamalan sila kedua Pancasila yang dilambangkan rantai, tercermin dalam perilaku manusia
untuk berkemanusiaan yang adil dan beradab. Apabila seseorang beragama, maka akan sadar
dengan sifat kemanusiaan yang harus dimiliki dan diterapkan dalam kehidupan.

Ini berarti bahwa sila pertama menjadi dasarnya. Berperikemanusiaan juga dijiwai sila ketiga,
keempat, dan kelima. Dalam implementasi Pancasila sebagai dasar Negara, maka sila kedua ini
menjadi dasar kepada negara untuk memberikan hak dan kewajiban masyarakat untuk
mengeluarkan pendapat dalam upaya penyelenggaraan negara.

Selain itu, Pancasila juga memberikan kebebasan yang bertanggung jawab dan keamanan, serta
menegakkan keadilan bagi setiap rakyat Indonesia. Dengan demikian, negara melindungi hak
asasi manusia.

3. Makna Sila Persatuan Indonesia

Sila ketiga Pancasila yang berlambangkan pohon beringin, menjadi dasar negara dalam hal
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Persatuan Indonesia akan terealisasi dengan kesadaran senasib dan sepenanggungan dari seluruh
warga Indonesia. Kesadaran tersebut akan meningkatkan rasa cinta pada bangsa dan negara
Indonesia serta membentuk sikap patriotism
Pengamalan sila ketiga ini didasari oleh kesadaran berketuhanan, berkemanusiaan,
berkerakyatan, serta berkeadilan, sehingga mampu menguatkan upaya untuk bersatu dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Setiap warga negara akan saling mencintai dan menghargai. Segala macam konflik dan
kekuasaan golongan dapat dihindari. Dengan demikian, terciptalah persatuan Indonesia.

4. Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan Perwakilan

Hakikat dari sila yang berlambang kepala banteng ini adalah penggunaan sistem demokrasi
dalam penyelenggaraan negara, sehingga terjamin kedaulatan rakyat yang bebas dan
bertanggung jawab.

Hak asasi manusia juga diakui, dilindungi, dan ditegakkan. Segala macam persoalan bangsa juga
dipecahkan bersama, disetujui bersama, serta diselesaikan bersama-sama, tanpa adanya
perselisihan.

Dalam sila keempat, kedudukan Pancasila sebagai dasar negara juga sebagai dasar untuk berlaku
bijaksana yang tercermin dari kata “hikmat kebijaksanaan.”

Pengamalan dari sikap bijaksana adalah bawa setiap warga negara Indonesia harus mampu
bersikap bijaksana dalam menyikapi segala hal. Para pemimpin bangsa dan negara juga harus
hikmat dan bijaksana dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
5. Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pengamalan sila terakhir dalam Pancasila ini sangatlah penting. Mengapa? Kemakmuran dan
kesejahteraan seluruh warga negara Indonesia dapat terealisasi dengan sistem keadilan sosial
yang diterapkan pada kehidupan berbangsa dan bernegara. Sila ini juga menjadi dasar pemberian
perlindungan kepada seluruh rakyat negara Indonesia, tanpa terkecuali.

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia juga berlaku dalam hal kekayaan alam. Seluruh
kekayaan negara dan segala hal yang terkandung di dalamnya digunakan secara bersama demi
kepentingan serta kebahagiaan bersama

Dengan demikian, seluruh rakyat mendapat hak yang sama dalam menikmati kekayaan negara
dan menggunakannya secara bijak.

Demikianlah makna dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Setiap sila dasar
negara tersebut juga telah mengandung nilai dan karakter bangsa Indonesia.

Makna dari setiap sila tersebut saling berkaitan secara hierarki fundamental, di mana setiap sila
menjiwai dan dijiwai oleh keempat sila lainnya secara mendasar.

Oleh karena itu, hubungannya sangat pokok dan kuat, tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Peran Pancasila sebagai dasar negara juga menjadi sumber dari segala sumber hukum, termasuk
mendasari landasan konstitusi negara, yaitu UUD 1945.

Pancasila tercantum dalam alinea ke-4 pembukaan UUD 1945 dan digunakan sebagai dasar
pembuatan peraturan konstitusional.
Dengan demikian, segala peraturan penyelenggaraan negara dapat mengikat seluruh warga
Indonesia agar mampu ikut serta dalam upaya penyelenggaraan negara yang sesuai cita-cita dan
tujuan bersama.
5. Peranan Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

A. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Saat diselenggarakannya sidang BPUPKI yang pertama, Mohammad Yamin memberikan pidato
tentang dasar negara. Dalam pidatonya tersebut Beliau berkata,

“….rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang berasal dari peradaban kebangsaan
Indonesia; orang timur pulang pada kebudayaan timur”.
“….kita tidak berniat lalu akan meniru sesuatu susunan tata negara negeri luaran. Kita bangsa
Indonesia termasuk yang beradab dan kebudayaan nya beribu-ribu tahun umurnya”.

Untuk menyelenggarakan sebuah kegiatan negara atau pemerintahan diperlukan sebuah norma
atau nilai-nilai yang kemudian dinamakan sebagai dasar negara. Untuk itu, Indonesia juga harus
memilikinya yaitu sebuah dasar negara yang berasal dari peradaban bangsa Indonesia sendiri.
Nah, dalam perkembangannya kemudian ditetapkanlah lima dasar pokok negara yang kemudian
dinamakan Pancasila

Pancasila merupakan pemersatu wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke

Pancasila sebagai dasar negara Indonesa secara yuridis atau secara hukum telah tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 serta Ketetapan No. XX/MPRS/1966 (Jo Ketetapan MPR No.
V/MPR/1973 dan Ketetapan No. IX/MPR/1978). Dalam perkembangannya, kemudian pada
masa reformasi, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia oleh MPR tahun 1998 yang
tertuang dalam Tap No. XVII/MPR/1998.
Pancasila mengandung lima hal pokok yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
dan Keadilan sosial. Oleh karena tidak melanggar ajaran agama yang ada di Indonesia, maka
Pancasila bisa diterima sebagai dasar negara dan dianut dalam sistem pemerintahan.

B. Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Ideologi bisa kita artikan sebagai gagasan, keyakinan, ide atau pemikiran. Akan tetapi bagi
bangsa Indonesia, sebuah ideologi bukan hanya sebatas pemikiran saja melainkan juga sebagai
sebuah kebenaran. Adapun fungsi ideologi ada lima yaitu:

1) Sebagai struktur kognitif yakni pengetahuan yang digunakan sebagai dasar atau landasan
dalam berfikir yang kemudian digunakan untuk menilai suatu kejadian alam di sekitar.

2) Sebagai orientasi dasar yakni untuk membuka wawasan yang bermakna sebagai petunjuk
untuk mencapai tujuan dalam kehidupan manusia.

3) Sebagai norma-norma yakni sebagai pegangan dalam bertindak.

4) Sebagai bekal untuk menemukan indentitas diri.

5) Sebagai kekuatan untuk menyemangati diri agar melakukan sesuatu demi tercapainya tujuan.

6) Sebagai dorongan untuk masyarakat agar menghayati dan memahami dalam bertingkah laku
sesuai dengan norma-norma yang terkandung di dalam pancasila.

Lalu, apa peran pancasila sebagai ideologi bangsa?

Peran Pancasila sebagai ideologi bangsa yaitu

1) Sebagai pemersatu bangsa, yakni menyatukan masyarakat yang beraneka ragam,

2) Sebagai kepribadian bangsa, yakni menunjukan identitas bangsa yang berbeda dengan bangsa
lain,

3) Sebagai sarana untuk mengatasi berbagai macam konflik yang terjadi,

4) Untuk mengangkat perbedaan bukan sebagai konflik, tapi justru sebagai anugerah untuk
mencapai keberadaban yang lebih tinggi.
Dalam bukunya, Nurdiman (2009) menjelaskan bahwa konsep ideologi mengandung beberapa
hal sebagai berikut:

1) Ideologi berisi prinsip-prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

2) Ideologi menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,

3) Ideologi mampu memberikan arah serta tujuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

6. Perwujudan Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara

Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai nilai - nilai yang dapat dihidupi
oleh masyarakat Indonesia.Setiap sila - sila yang terkandung dalam Pancasila,masing - masing
memiliki makna sendiri dan dapat diterapkan di kehidupan sehari - hari sesuai yang terkandung
dalam makna tersebut, berikut ini beberapa contoh sikap positif yang sesuai dengan nilai
pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

A.Sikap yang sesuai dengan sila pertama

Sila pertama pancasila berbunyi : Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini berhubungan dengan
perilaku kita sebagai umat beragama pada Tuhannya.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

-Percaya dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai ajaran agama yang dianut masing-
masing

- Menjalankan perintah agama sesuai ajaran yang dianut masing-masing

-Saling menghormati antarumat beragama

-Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain


B.Contoh sikap yang sesuai dengan sila kedua

Sila kedua pancasila berbunyi : Kemanusiaan yang adil dan beradab. Sila ini berhubungan
dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada hakikatnya semuanya sama didunia ini.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

-Tidak membeda bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna kulit, tingkat ekonomi,
maupun tingkat pendidikan

-Menyadari bahwa kita diciptakan sama oleh Tuhan

- Membela kebenaran dan keadilan

- Menyadari bahwa kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama

-Tidak melakukan diskriminatif

C.Contoh sikap yang sesuai dengan sila ketiga.

Sila ketiga pancasila berbunyi : Persatuan Indonesia. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita
sebagai warga Negara Indonesia untuk bersatu membangun negeri ini.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

-Cinta pada tanah air dan bangsa

-Menjaga nama baik bangsa dan Negara

-Tidak membangga banggakan bangsa lain dan merendahkan bangsa sendiri

- Ikut serta dalam ketertiban dunia

-Menjunjung tinggi persatuan bangsa

- Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan
D.Contoh sikap yang sesuai sila keempat

Sila keempat pancasila berbunyi : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Sila ini berhubungan dengan perilaku kita untuk selalu
bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

-Selalu mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah

-Tidak memaksakan kehendak pada orang lain

-Mengutamakan kepentingan masyarakat, bangsa, dan Negara

-Menghormati hasil musyawarah

- Ikut serta dalam pemilihan umum

E.Contoh sikap yang sesuai sila kelima.

Sila kelima pancasila berbunyi : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini
berhubungan dengan perilaku kita dalam bersikap adil pada semua orang.

Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut:

- Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan

- Menghargai hasil karya orang lain

- Tidak mengintimidasi orang dengan hak milik kita

- Menjunjung tinggi nilai kekeluargaan

- Menghormati hak dan kewajiban orang lain


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI. Pancasila juga merupakan
sumber kejiwaan warga masyarakat dan negara.

Pancasila sebagai ideologi nasional dipahami dalam perspektif kebudayaan bangsa dan bukan
dalam perspektif kekuasaan, sehingga bukan sebagai alat kekuasaan.

Bangsa Indonesia mempunyai pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara
Indonesia, nilai dan norma yang terkandung di dalamnya merupakan keinginan dari bangsa
Indonesia yang harus di amalkan. Pengamalan pancasila harus dilakukan dalam berbagai bidang
kehidupan di negara Indonesia agar pancasila benar-benar berperan sebagaimana fungsi dan
kedudukan serta supaya tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia mudah terwujud.
DAFTAR PUSTAKA

https://wedyawijah.wordpress.com/2014/01/12/pancasila-sebagai-sistem-filsafat-dan-ideologi-
bangsa-dan-negara/

https://www.kompasiana.com/dionisiusfarrellian/5c00118f6ddcae28480fb204/penerapan-
pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari?page=all

https://www.siswapedia.com/pancasila-sebagai-dasar-dan-ideologi-negara/

https://www.zonareferensi.com/kedudukan-pancasila-sebagai-dasar-negara/

http://mymahasiswablogandres.blogspot.com/2017/05/peran-pancasila-sebagai-ideologi.html

Anda mungkin juga menyukai