Anda di halaman 1dari 8

PROSES PERENCANAAN

Dr. Ir. Pudji Purwanti, MP


Mochammad Fattah, S.Pi, M.Si
Email : pudjipurwanti@gmail.com

1. PENDAHULUAN 6. Rencana operasional


- Pengantar 6.1. Rencana sekali pakai
- Tujuan 6.2.Rencana tetap MODUL
2. Pengertian perencanaan

4
3. Empat tahap dasar perencanaan 7. Hambatan perencanaan efektif
4. Alasan Perlunya Perencanaan 8. Kriteria penilaian efektivitas rencana
5. Rencana strategik
5.1. Proses perencanaan strategic
5.2. Kebaikan rencana strategic
5.3. Kelemahan rencana strategik

1. PENDAHULUAN

SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT


1.1 Pengantar
 Perencanaan terjadi disemua tipe kegiatan. Perencanaan adalah
proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan
tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam
organisasi adalah esensial, karena dalam kenyataannya
perencanaan memegang peranan lebih disbanding fungsi-fungsi
manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian,
pengaranan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan
keputusan - keputusan perencanaan.

1.2 Tujuan
(SPEED)
 Mendefinisikan dan menjelaskan tujuan dari pendahuluan
tersebut.
 Mendefinisikan proses perencanaan dan pengertian
perencanaan.
 Mendeskripsikan empat tahap dasar perencanaan.
 Menjelaskan alas an dari perlunya perencanaan.
 Mendeskripsikan dan menjelaskan pentingnya tiga tahap dari
rencana strategic.
 Menjelaskan perbedaan antara rencana sekali pakai (single-
use-plan) dan rencana tetap (standing plan).
 Mendeskripsikan hambatan perencanaan yang efektif.
 Mendeskripsikan dan menjelaskan criteria penilaian efektivitas
rencana.
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011

2. Pengertian Perencanaan
 Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya.
 Perencanaan adalah suatu jenis pembuatan keputusan untuk masa depan yang spesifik
yang dikehendaki oleh manajer bagi organisasi mereka.
 Kebutuhan akan perencanaan ada disemua tingkatan dan pada kenyataannya
meningkat dimana tingkatan tersebut mempunyai dampak potensial terbesar terhadap
sukses organisasi atau tingkatan manajemen atas. Manajer puncak biasanya
mencurahkan sebagian besar waktu perencanaan mereka untuk rencana-rencana
jangka panjang dan strategi-strategi organisasi. Manajer pada tingkatan bawah
merencanakan terutama bagi kelompok kerjanya dan untuk jangka pendek.
 Perencanaan bukan peristiwa tunggal, dengan awal dan akhir yang jelas. Perencanaan
adalah proses berkesinambungan yang mencerminkan dan menyesuaikan dengan
perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar setiap organisasi.

3. Empat Tahap Dasar Perencanaan


Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap berikut ini:
 Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumberdaya –
sumberdayanya secara tidak efektif.
 Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang
dari tujuan yang hendak dicapai atau sumberdaya – sumberdaya yang tersedia untuk
pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut
waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana
dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua
ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistic yang didapatkan melalui
komunikasi dalam organisasi.
 Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan
kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-
faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan,
antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi
diwaktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.
 Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai
alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif – alternatif
tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai
alternatif yang ada.

T
Tahap 3
Tahap 4 U
Tahap 1 Tahap 2 Mengidentif
Menetapkan Mengembang
Merumuska ikasikan J
kan
Tujuan n Keadaan Kemudahan
serangkaian U
Sekarang dan
Kegiatan
Hambatan A

Gambar 1. Empat Tahap Dasar Perencanaan


Page 2 of 8
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011

4. Alasan Perlunya Perencanaan


Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai 1)
“protective benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan, dan 2) “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses
pencapaian tujuan organisasi.
 Manfaat Perencanaan. Perencanaan mempunyai banyak manfaat. Sebagai contoh,
perencanaan 1) membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan;2) membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-
masalah utama;3) memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi
lebih jelas;4) membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;5) memberikan cara
pemberian perintah untuk beroperasi;6) memudahkan dalam melakukan koordinasi
diantara berbagai bagian organisasi;7) membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan
lebih mudah dipahami;8) meminimumkanpekerjaan yang tidak pasti; dan9) menghemat
waktu usaha dan dana.
 Kelemahan Perencanaan. Perencanaan juga mempunyai beberapa kelemahan.
Beberapa diantaranya adalah bahwa 1) pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan
mungkin berlebihan pada kontribusi nyata;2) perencanaan cenderung menunda
kegiatan;3) perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan
berinovasi;4) kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian
situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi;
dan 5) ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

5. Rencana strategik
 Perencanaan strategic (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan
organisasi;penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategic yang
diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut; dan penetapan metoda-metoda yang
diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan.
 Secara lebih ringkas perencanaan strategic merupakan proses perencanaan jangka
panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
 Ada tiga alasan yang menunjukkan pentingnya perencanaan strategic. Pertama,
perencanaan strategic memberikan kerangka dasar dalam mana semua bentuk-bentuk
perencanaan lainnya harus diambil. Kedua, pemahaman terhadap perencanaan strategic
akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencanaan lainnya. Ketiga,
perencanaan strategic sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan penilaian
kegiatan-kegiatan manajer dan organisasi.
 Perencanaan strategic tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu organisasi;
tetapi perencanaan strategic lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang
paling kritis. Sedangkan perencanaan yang dilakukan pada tingkatan bawah disebut
perencanaan operational (operational planning), yang memusatkan perhatiannya pada
operasi-operasi sekarang dan terutama berkenaan dengan efisiensi, bukan efektivitas.

5.1. Proses perencanaan Strategik


Secara ringkas langkah-langkah proses penyusunan strategic dapat diuraikan sebagai berikut:
 Langkah 1: Penentuan misi dan tujuan, yang mencakup pernyataan-pernyataan umum
tentang misi, falsafah maksud, dan tujuan organisasi. Perumusan misi dan tujuan
merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer puncak. Perumusan ini dipengaruhi oleh
nilai-nilai yang dibawakan manajer. Nilai-nilai ini dapat mencakup masalah-masalah
social dan etika, atau masalah-masalah umum seperti luas perusahaan, macam produk
atau jasa yang akan diproduksi atau cara pengoperasian perusahaan.
 Langkah 2: pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal dan
kemampuan perusahaan. Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasikan tujuan-
tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang (existing). Suatu profil perusahaan

Page 3 of 8
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
adalah hasil analisa internal perusahaan untuk mengidentifikasikan tujuan dan strategi
sekarang, serta memerinci kuantitas dan kualitas sumberdaya-sumberdaya perusahaan
yang tersedia. Profil perusahaan menunjukkan kesuksesan perusahaan diwaktu yang
lalu dan kemampuannya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sebagai implementasi
strategi dalam pencapaian tujuan diwaktu yang akan datang.
 Langkah 3: Analisa lingkungan eksternal, dengan maksud untuk mengidentifikasi cara-
cara dalam mana perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi, social/budaya,
dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi. Disamping itu
perusahaan perlu mengidentifikasikan lingkungan lebih khusus, yang terdiri dari para
penyedia, pasar organisasi, para pesaing, pasar tenaga kerja, dan lembaga-
lembagakeuangan, dimana kekuatan-kekuatan ini akan mempengaruhi secara langsung
operasi perusahaan.
 Langkah 4: Analisa internal perusahaan-kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisa
ini dilakukan dengan memperbandingkan profil perusahaan dan lingkungan ekternal.

Evaluasi faktor-faktor Kekuatan dan kelemahan


Identifikasi faktor-faktor
strategic perusahaan perusahaan, sebagai dasar
internal strategik
tersebut perusahaan strategi.

Pemasaran
Keuangan Perbandingan relative
Konsesus dalam
Produksi/operasi terhadap norma-norma dan
perusahaan mengenai
Personalia kecenderungan industri serta
kekuatan-kekuatan pokok
Organisasi para pesaing
dan kelemahan-
Perbandingan historis analisa kelemahan teoritis relatd
Ditentukan atas dasar: rasio dan teknik-teknik sekarang dan diwaktu
Pencapaian/prestasi kuantitatif lainnya. yang akan datang
Periode-periode yang lalu (projected) terhadap
kondisi industri.
Kaitannya dengan kondisi
Kebijakan normative.
sekarang.

Karakteristik dan
kecenderungan industry.

Gambar 2. Analisa internal perusahaan

 Langkah 5 : Identifikasi kesempatan dan ancaman strategic. Identifikasi tujuan dan


strategi, analisa lingkungan, serta analisa kekuatan dan kelemahan organisasi
dipadukan dalam langkah kelima: penentuan berbagai kesempatan yang tersedia bagi
organisasi dan ancaman-ancaman yang harus dihadapinya. Berbagai kesempatan dan
ancaman ini dapat ditimbulkan banyak faktor , antara lain perkembangan teknologi,
perubahan kondisi pasar, perubahan politik, atau perilaku konsumen/langganan.
 Langkah 6: Pembuatan keputusan strategic. Langkah selanjutnya mencakup
identifikasi, penilaian dan pemilihan berbagai alternative strategic.
 Langkah 7: Pengembangan strategi perusahaan. Setelah tujuan jangka panjang dan
strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya kedalam sasaran-
sasaran jangka pendek (tahunan) dan strategi-strategi operational. Tujuan dan strategi

Page 4 of 8
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
umum diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi, kebijaksanaan dan taktik
(rencana, program, dan anggaran) operational pada masing-masing bidang fungsional
organisasi.
 Langkah 8: Implementasi strategi, yang menyangkut kegiatan manajemen untuk
mengoperasikan strategi. Implementasi berarti peletakan strategi menjadi kegiatan.
Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses semua atau sebagian
strategi kepada karyawan yang sesuai, diikuti dengan alokasi sumberdaya-sumberdaya
yang dibutuhkan.

5.2. Kebaikan Rencana Strategic


Secara umum, kebaikan perencanaan strategic dapat diperinci sebagai berikut:
 Kebaikan utama perencanaan strategic adalah dalam memberikan pedoman yang
konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Dengan mempergunakan perencanaan
strategic, para manajer akan memberikan kepada organisasi tujuan-tujuan yang
dirumuskan secara jelas dan metoda-metoda bagi pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Jadi, organisasi mempunyai sasaran dan pengarahan yang jelas. Disamping itu, proses
perencanaan strategic, membantu manajer mengantisipasi masalah-masalah sebelum
timbul dan menanganinya sebelum menjadi lebih berat.
 Kebaikan penting perencanaan strategic lainnya adalah membantu para manajer dalam
pembuatan keputusan. Analisa hati-hati dari perencanaan strategic memberikan kepada
para manajer lebih banyak informasi yang mereka perlukan untuk membuat keputusan-
keputusan yang baik.
 Perencanaan strategik juga meminimumkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan
atau sasaran dan strategi dirumuskan dengan sangat cermat. Hal ini akan mengurangi
kesalahan atau kemungkinan tidak dapat dikerjakan, terutama dalam organisasi dimana
ada periode waktu yang panjang antara suatu keputusan manajer dan hasilnya.

5.3. Kelemahan Rencana Strategic


Secara umum, kelemahan perencanaan strategic dapat diperinci sebagai berikut:
 Kelemahan utama perencanaan strategic formal adalah bahwa hal ini memerlukan
investasi dalam waktu, uang, dan orang yang cukup besar. Dalam banyak organisasi
perencanaan strategic memakan waktu bertahun-tahun agar berfungsi dengan lancer,
sehingga dapat kehilangan kesempatan.
 Disamping itu, penetapan dan pemeliharaan suatu sistim formal melibatkan banyak
biaya. Sebagai contoh, biaya-biaya riset pasar, survai dan penyusunan model yang
sering menyangkut biaya kegiatan-kegiatan pemrosesan data yang mahal, biaya-biaya
latihan dan penggajian para perencana serta para manajer divisional dan fungsional
yang terlibat dalam proses, oleh karena itu, organisasi-organisasi kecil sering tidak
mampu untuk mengembangkan program-program perencanaan strategic.
 Kelemahan selanjutnya adalah bahwa perencanaan strategic kadang-kadang cenderung
membatasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko.
Para manajer belajar untuk mengembangkan hanya terhadap strategi dan tujuan yang
dapat lolos dari analisa terperinci proses perencanaan. Kesempatan-kesempatan
menarik yang mempunyai derajat ketidak-pastian tinggi atau sulit dianalisa dan
dikomunikasikan akan dihindari, diabaikan, atau disingkirkan.

6. Rencana Operational
Ada dua tipe rencana-rencana operational. Rencana sekali pakai (single use plans)
dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah
tercapai; rencana tetap (standing plans) merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk
penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.

6.1 Rencana sekali pakai

Page 5 of 8
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
Rencana sekali pakai adalah serangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak berulang
dalam bentuk yang sama diwaktu mendatang. Sebagai contoh, perencanaan perusahaan untuk
membangungedung baru karena adanya perluasan usaha akan memerlukan rencana sekali
pakai khusus bagi proyek tersebut, walaupun perusahaan telah membangun sejumlah gudang
lain diwaktu yang lalu. Hal ini tidak dapat menggunakan rencana gudang yang lalu, karena
persyaratan-persyaratan pembangunannya berbeda ,seperti biaya konstruksi, lokasi
tersedianya tenaga kerja, pembatasan area, dan sebagainya. Tipe-tipe pokok rencana sekali
pakai adalah program, proyek dan anggaran.
 Program. Suatu program meliputi serangkaian kegiatan yang relative luas. Program
menunjukkan 1) langkah-langkah pokok yang diperlukan untuk mencapai tujuan, 2)
satuan atau para anggota organisasi yang bertanggung jawab atas setiap langkah, dan
3) urutan dan waktu setiap langkah. Program dapat disertai suatu anggaran atau
sekumpulan anggaran bagi kegiatan-kegiatan yang diperlukan.
 Proyek. Proyek adalah rencana sekali-pakai yang lebih sempit dan merupakan bagian
terpisah dari program. Setiap proyek mempunyai ruang lingkup yang terbatas, arah
penugasan yang jelas dan waktu penyelesaian. Setiap proyek akan menjadi tanggung
jawab personalia yang ditunjuk dan diberikan sumberdaya-sumberdaya tertentu dan
batas waktu.
 Anggaran. Anggaran (budget) adalah laporan sumberdaya keuangan yang disusun
untuk kegiatan-kegiatan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Anggaran terutama
merupakan peralatan pengawasan kegiatan-kegiatan organisasi dan komponen penting
dari program dan proyek. Anggaran memerinci pendapatan dan pengeluaran dan
memberikan target bagi kegiatan-kegiatan seperti penjualan, biaya-biaya departemen
atau investasi baru.

6.2 Rencana Tetap


Wujud umum rencana-rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur dan aturan. Rencana-
rencana ini sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah (modifikasi)atau
dihapuskan. Sekali ditetapkan, rencana tetap memungkinkan para manajer menghemat waktu
yang digunakan untuk perencanaan dan pembuatan keputusan karena situasi-situasi yang
sama ditangani secara konsisten.
 Kebijaksanaan. Suatu kebijaksanaan adalah pedoman umum pembuatan keputusan.
Kebijaksanaan merupakan batas bagi keputusan, menentukan apa yang dapat dibuat
dan menutup apa yang tidak dapat dibuat. Dengan cara ini, kebijaksanaan menyalurkan
pemikiran para anggota organisasi agar konsisten dengan tujuan organisasi.
Kebijaksanaan dapat menyangkut masalah-masalah penting ataupun masalah-masalah
sederhana.
 Prosedur standar. Kebijaksanaan dilaksanakan dengan pedoman-pedoman yang lebih
terperinci, disebut “prosedur standar” atau “ metoda standar” atau sering dikenal
sebagai “ standard operating procedure” (SOP). Suatu prosedur memberikan sejumlah
instruksi yang terperinci untuk pelaksanaan serangkaian kegiatan yang terjadi secara
teratur. Instruksi-instruksi terperinci ini mengarahkan para karyawan dalam
pelaksanaan tugas-tugas dan membantu untuk menjamin pendekatan yang konsisten
pada situasi tertentu. Prosedur paling tidak sangat berguna untuk 1) menghemat usaha
manajerial, 2) memudahkan pendelegasian wewenang dan penempatan tanggung
jawab, 3) menimbulkan pengembangan metoda-metoda operasi yang lebih efisien, 4)
memudahkan pengawasan, 5) memungkinkan penghematan personalia, dan 6)
membantu kegiatan-kegiatan koordinasi.
 Aturan. Aturan (rules atau regulations) adalah pernyataan (ketentuan) bahwa suatu
kegiatan tertentu harus atau tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu. Aturan
digunakan untuk mengimplementasikan rencana-rencana lain dan biasanya merupakan
hasil kebijaksanaan yang diikuti dalam setiap kejadian. Dalam melaksanakan suatu
aturan, para anggota organisasi tidak mempunyai pilihan melainkan harus
mematuhinya. Dalam suatu kantor dimana aturan menentukan semua karyawan untuk

Page 6 of 8
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
bekerja sampai jam 16.00, manajer hanya dapat mencabut aturan bila terjadi suatu
kejadian khusus, seperti system pendingin udara mati atau listrik padam.

7. Hambatan Perencanaan Efektif


 Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama adalah
penolakan internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana
untuk mencapainya. Dengan kata lain, hambatan ini bersumber pada ketidaksediaan
dan ketidak mampuan individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan-kegiatan
perencanaan.
 Hambatan kedua, ada bukan didalam tetapi diluar perencana yaitu keengganan umum
para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena
perubahan-perubahan yang ditimbulkannya.
 Tiada alasan tunggal atau sederhana mengapa para anggota organisasi menolak suatu
rencana baru. Seringkali penolakan terhadap rencana, karena hal itu bertentangan
dengan kepentingannya; menghilangkan atau mengurangi balas jasa atau
kekuatannyaseperti kekuasaan , karier, atau gengsi. Perencanaan juga mungkin ditolak
karena membatasi kebebasan karyawan untuk mengambil kegiatan kerja yang disukai
atau menghindari tugas yang tidak diinginkan atau mereka tidak melihat niali perubahan
yang direncanakan. Sebagian besar anggota organisasi juga menolak kebijaksanaan
baruyang meningkatkan beban kerja mereka, terutama mereka tidak sebanding dengan
peningkatan balas jasa yang mereka terima.

8. Kriteria Penilaian Efektivitas Rencana


Beberapa criteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup 1)
kegunaan, 2) ketepatan dan obyektivitas, 3) ruang lingkup, 4) efektivitas biaya, 5)
akuntabilitas, dan 6) ketepatan waktu.

Ketepatan
waktu Efektivitas
kegunaan biaya

Ketepatan Efektivitas
Akuntabilit
dan perencanaa
as
obyektivitas n

Ruang n
lingkup n
n

Gambar 3. Kriteria penilaian efektivitas suatu rencana

 Kegunaan. Agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-fungsinya yang


lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana.
Fleksibilitas adalah esensi bagi kesuksesan perencanaan strategic. Hal ini memerlukan
analisa, peramalan pengembangan rencana dengan mempertimbangkan segala sesuatu
dan pembuatan perencanaan sebagai proses yang berkesinambungan. Rencana
Page 7 of 8
Mata Kuliah / MateriKuliah Brawijaya University 2011
hendaknya dapat melakukan penyesuaian secara cepat dan lancer terhadap perubahan
kondisi lingkungan tanpa kehilangan efektivitas.
 Ketepatan dan efektivitas. Rencana-rencana harus dievaluasi untuk mengetahui
apakah jelas, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan manajemen
lainnya hanya efektif bila didasarkan atas informasi yang tepat.
 Ruang lingkup. Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan
(comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi.
 Efektivitas biaya. Efektivitas biaya perencanaan dalam hal ini adalah menyangkut
waktu, usaha, dan aliran emosional. Salah satu pedoman penting dalam perencanaan :
jangan lakukan perencanaan bila hasil-hasil meningkatkan penghasilan atau
mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya perencanaan dan implementasinya.
 Akuntabilitas. Ada dua aspek akuntabilitas perencanaan: 1) tanggung jawab atas
pelaksanaan perencanaan dan 2) tanggung jawab atas implementasi rencana. Suatu
rencana harus mencakup keduanya.
 Ketepatan waktu. Para perencana harus membuat berbagai perencanaan. Berebagai
perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau
sesuai untuk berbagai perbedaan waktu.

REFERENSI
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. BPFE. Yogyakarta.
Stoner.A.F.James,dkk.1996. Manajemen. PT Prenhallindo. Jakarta

PROPAGASI
A. Latihan dan Diskusi (Propagasi vertical dan Horizontal)

B. Pertanyaan (Evaluasi mandiri)


1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa saja tahapan dalam perencanaan?sebutkan dan jelaskan!
3. Apa saja langkah-langkah proses penyusunan strategic?
4. Ada dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif, sebutkan dan
jelaskan!
5. Apa saja criteria yang digunakan untuk menilai efektivitas
perencanaan?sebutkan dan jelaskan!

C. QUIZ -mutiple choice (Evaluasi)

D. PROYEK (Eksplorasi entrepreneurship, penerapan topic bahasan pada dunia nyata)

Page 8 of 8

Anda mungkin juga menyukai