Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA SERANG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SERANG KOTA
Jl. Jend. A. Yani No. 159 Ciwaktu Kel. Sumur Pecung Kec. Serang
Kota Serang – Banten 42118
Telp/Fax : (0254) 201421 Email : puskesmasserkot@yahoo.com

PANDUAN PENGGUNAAN METODE PENILAIAN, PENGENDALIAN,


PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT
DI PUSKESMAS SERANG KOTA

Metode dalam melakukan penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan


obat tidak berlepas diri dari aturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku.
Dalam metode ini harus mencakup keakuratan perencanaan, kendali terhadap
ketersediaan obat dalam unit layanan, kendali terhadap keluar masuknya obat, dan
penggunaan obat yang rasional sesuai dengan pedoman pengobatan.

A. Metode Penilaian/Perencanaan
1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan.
2. Merencanakan jumlah kebutuhan satu tahun ke depan dengan perhitungan :
Jumlah pemakaian tahun lalu + 20% (perkiran untuk buffer stok dan waktu
tunggu).
3. Mengirimkan usulan kebutuhan ke Dinas Kesehatan Kota Serang.

B. Metode Pengendalian Obat


Tujuan kegiatan pengendalian obat agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat
di unit pelayanan kesehatan dasar, metode yang digunakan :
1. Pengendalian Persediaan.
Untuk melakukan pengendalian persediaan diperlukan pengamatan terhadap stok
kerja, stok pengaman, waktu tunggu dan sisa stok. Sedangkan untuk mencukupi
kebutuhan perlu diperhitungkan keadaan stok yang seharusnya ada pada waktu
kedatangan obat atau jika dimungkinkan memesan, maka dapat dihitung jumlah
obat yang dapat dipesan dengan rumus:

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada
periode sebelumnya.

Permintaan= S-SO+SP
Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus:

SP= pemakaianx20%

Keterangan:
S = Stok persediaan (stok awal+penerimaan)
SO = Stok Akhir
SP = Stok Penyangga

Agar tidak terjadi kekosongan obat dalam persediaan, maka hal – hal yang perlu
diperhatikan adalah:
1. Mencantumkan jumlah stok optimum
2. Melaporkan kepada Dinas Kesehatan kota Serang apabila terdapat pemakaian
yang melebihi rencana.
3. Membuat laporan secara sederhana dan berkala kepada Kepala Puskesmas
tentang pemakaian obat tertentu yang banyak dan obat lainnya masih
mempunyai persediaan banyak.

Stok opname dimaksudkan untuk mengetahui kecocokan antara kartu stok obat
dengan fisik obat, yaitu jumlah setiap jenis obat. Pemeriksaan ini dilakukan setiap
bulan.

2. Pengendalian Penggunaan.
Tujuan dilaksanakannya pengendalian penggunaan adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat.
Pengendalian penggunaan meliputi:
a. Prosentase penggunaan antibiotik pada penyakit mialgia, diare non spesifik dan
ISPA non pneumoni
b. Prosentase penggunaan injeksi pada penyakit mialgia
c. Prosentase rata – rata jumlah R/.
d. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
e. Kesesuaian dengan Pedoman.

3. Penanganan Obat Hilang.


1. Penanganan Obat Hilang, Obat Rusak dan Kadaluwarsa
a. Penanganan Obat Hilang
Tujuan dilaksanakan penanganan obat hilang adalah sebagai bukti
pertanggungjawaban Kepala Puskesmas sehingga diketahui persediaan obat saat
itu. Obat juga dinyatakan hilang apabila jumlah obat dalam tempat
penyimpanannya ditemukan kurang dari catatan sisa stok pada kartu stok.
Pengujian silang antara jumlah obat dalam tempat penyimpanan dengan catatan
sisa stok dilakukan secara berkala satu tahun sekali oleh Kepala Puskesmas.
Dalam menangani obat hilang, maka langkah – langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Petugas pengelola obat menyusun daftar jenis dan jumlah obat yang hilang
untuk dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
2. Kepala Puskesmas memeriksa dan memastikan kejadian tersebut kemudian
menerbitkan Berita Acara Obat Hilang.
3. Kepala Puskesmas menyampaikan laporan kejadian tersebut kepada Kepala
Dinas Kesehatan Kota Serang disertai Berita Acara Obat Hilang.
4. Petugas pengelola obat mencatat jenis dan jumlah obat yang hilang pada
Kartu Stok.
5. Apabila jumlah obat yang tersisa tidak mencukupi kebutuhan pelayanan,
maka petugas pengelola obat segera mengajukan permintaan obat kepada
Dinas Kesehatan Kota Serang dengan menggunakan Bon Tambahan Obat
dengan.
6. Apabila hilangnya obat karena pencurian, maka dilaporkan kepada
Kepolisian.

b. Penanganan Obat Rusak/Kadaluwarsa


Tujuan dilaksanakannya penanganan obat rusak adalah untuk melindungi
pasien dari efek samping penggunaan obat rusak/kadaluwarsa.
Dalam menangani obat rusak/kadaluwarsa, maka langkah – langkah yang harus
dilakukan adalah:

1. Petugas pengelola obat mengumpulkan obat rusak dalam gudang obat.


2. Obat yang rusak/kadaluwarsa dikurangkan dari catatan sisa stok pada Kartu
Stok oleh petugas pengelola obat.
3. Petugas pengelola obat melaporkan obat rusak/kadaluwarsa kepada Kepala
Puskesmas.
4. Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat
rusak/kadaluwarsa kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang.

C. Metode Penyediaan Obat


Penyediaan obat dalam hal ini adalah menyediakan obat yang dibutuhkan oleh
Puskesmas Serang Kota sesuai dengan yang tercantum dalam Formularium Obat
Puskesmas. Formularium ini disusun oleh Tim Perencana Kebutuhan Obat, ditetapkan
oleh kepala Puskesmas, dan berpedoman pada Formularium Nasional yang tercantum
dalam Keputusan Menteri Kesehatan dan Formularium obat Dinas Kesehatan Kota
Serang

D. Metode Penilaian Penggunaan Obat


Tujuan dilaksanakannya penilaian penggunaan obat adalah untuk menjaga kualitas
pelayanan obat dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan dana obat, penilaian
penggunaan obat meliputi :
a. Prosentase penggunaan antibiotik ada pasien myalgia, diareno spesifik dan
ISPA on pneumoni.
b. Prosentase penggunaan injeksi pada pasien mialgia.
c. Prosentase Obat penggunaan obat generik.
d. Prosentase rata-rata jumlah R/
e. Kesesuaian dengan Pedoman Pengobatan.

Ditetapkan di : Serang

Pada Tanggal : 4 Oktober 2018

Kepala Puskesmas Serang Kota

Niken Prabaningrum

Anda mungkin juga menyukai