Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan khadirat Allah SWT yang telah
memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Penilaian Bahan Ajar Elektronik”. Penyusunan makalah ini
bertujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengembangan bahan ajar dan buku
teks.
Perkembangan pendidikan ditentukan oleh perkembangan dari peserta
didiknya, oleh karena itu seorang guru dan para calon guru harus mempersiapkan dan
berusaha untuk meningkatkan kualitas peserta didiknya baik dari segi apektifnya
maupun dari segi kognitifnya. Selain itu juga harus mempersiapkan kemungkinan –
kemungkinan atau masalah yang akan muncul dari peserta didik dan berusaha untuk
mencari penyelesaian masalahnya.
Penyelesaian makalah ini tentu saja tidak lepas dari dari bantuan berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu pada kesempatan ini
penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat dosen mata
kuliah pengembangan bahan ajar dan buku teks.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa hasil yang dicapai
dari makalah ini, masih jauh dari sempurna dan banyak kekuranganya, oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Akhir kata
penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pribadi dan maupun
pembaca sekalian dan mudah-mudahan amal baik kita mendapat ridho dan magfioh-
Nya. Amin.

Padang ,23 September 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …...………………………………………………………..i


DAFTAR ISI ……………………...………………………………….……….......ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………….……….…………………………...………...1
B. Rumusan Masalah ………….....….………………………….….……......2
C. Tujuan Penulisan ...........…….....….……………………….…….…....…2
BAB II : PEMBAHASAN
1. Pengertian Bahan Ajar Elektronik ..........................................................3
2. Aspek / komponen yang dinilai pada bahan ajar ......................................
3. Macam – macam bahan ajar yang dinilai dan bentuk penilaian .................
4. Format penilaian bahan ajar ...................................................................
BAB III: PENUTUP
1. Kesimpulan ..........................................................................................16
2. Saran ....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

ii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata). Bahan
ajar merupakan salah satu sumber pengetahuan bagi siswa/ mahasiswa di sekolah
maupun di perguruan tinggi yang merupakan sarana yang sangat menunjang proses
kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar sangat menetukan keberhasilan pendidikan
siswa/mahasiswa dalam menuntut pelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi.
Oleh karena itu, bahan ajar yang baik dan bermutu selain menjadi sumber
pengetahuan yang dapat menunjang keberhasilan belajar siswa/mahasiswa juga dapat
membimbing dan mengarahkan proses belajar mengajar di kelas ke arah proses
pembelajaran yang bermutu.
Bahan ajar merupakan sarana untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan,
berarti bahan ajar yang digunakan baik oleh guru/dosen maupun siswa/mahasiswa
harus jelas, lengkap, akurat, dan dapat mengkomunikasikan informasi, konsep, serta
pengetahuan proseduralnya. Dengan demikian setiap bahan ajar harus memiliki
standar yang sesuai dengan tujuan dari bahan ajar tersebut, yaitu sesuai dengan
jenjang pendidikan, psikologi perkembangan siswa, kebutuhan dan tuntutan
kurikulum, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahan Ajar Elektronik adalah bahan ajar yang isi materialnya dimuat dalam
bentuk elektronik. Mengacu pada pengertian bahan ajar sebelumnya, bahan ajar
elektonik adalah seperangkat materi atau substansi pelajaran yang disusun secara
runtut dan sistematis serta menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dikemas dalam interaktif
multimedia. yang dimaksud multimedia disini yaitu media yang dapat menyajikan
unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis, dan film.
Multimedia yang dimaksud juga sering diidentikan dengan komputer, internet, dan
pembelajaran berbasis komputer (CBI).
Yang termasuk kedalam bahan ajar elektronik adalah buku elektronik (e-
book), majalah elektronik (e-magazine), berita elektronik (e-news), jurnal elektronik
(e-journal), CD/DVD multimedia interaktif model flash atau slide interaktif, e-
learning, dasn lain sebagainya.
Kehadiran bahan ajar elektronik ini diharapkan mempermudah pengajar dan
peserta dalam melaksanakan kegiatan belajar. Dosen/guru bukanlah sebagai sumber
segala informasi. Namun, hal ini bukan berarti bahwa kegiatan pembelajaran tidak
membutuhkan dosen/guru karena proses perkuliahan tetap menuntut kehadiran
dosen/guru walaupun tidak selalu. Mahasiswa/siswa dituntut aktif. Kemasan bahan
ajar ini dapat berfungsi sebagai alat untuk mempermudah penyampaian materi yang

ii
akan diberikan dosen/guru. Berbagai kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan di bahas tentang Penilaian Bahan Ajar Elektronik.
Adapun hal-hal yang akan dijelaskan dan diuraikan dalam makalah ini diantaranya
adalah :
1. Pengertian bahan ajar elektronik
2. Aspek / komponen yang dinilai pada bahan ajar
3. Macam – macam bahan ajar yang dinilai dan bentuk penilaian
4. Format penilaian bahan ajar
C. Tujuan Penulisan
1. Makalah ini dibuat dalam rangka sebagai tugas kelompok
2. Agar kita mengetahui apa itu pengertian bahan ajar elektronik
3. Agar kita mengetahui tujuan aspek / komponen yang dinilai pada
bahan ajar
4. Agar kita mengetahui macam – macam bahan ajar yang dinilai dan
bentuk penilaian
5. Agar kita mengetahui format penilaian bahan ajar

ii
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Bahan Ajar Elektronik


Banyak sumber yang mengatakan pengertian tentang bahan ajar. Dalam
penelitian ini mengambil dua definisi yaitu dari Andi Sapta (2009) dan Dick & Carey
(1996). Menurut Andi Sapta (2009) bahan ajar ialah segala bentuk bahan yang
diperlukan agar dapat membantu pengajar/instruktur untuk melakukan Kegiatan
belajar mengajar. Bahan itu dapat berupa bahan yang tertulis maupun bahan yang
tidak tertulis. Sedangkan menurut Dick & Carey (1996), bahan ajar ialah seperangkat
materi/substansi pelajaran yang telah disusun dengan cara sistematis, menampilkan
sosok yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
Bahan ajar ialah bahan atau materi pelajaran yang sudah disusun secara
sistematis, yang dapat dipakai oleh guru dan siswa pada saat proses pembelajaran
(Pannen, 1995). Dengan hadirnya bahan ajar, peran guru dan siswa saat proses
pembelajaran bergeser. Awalnya guru biasa dikatakan sebagai satu-satunya sumber
informasi di kelas, sedangkan siswa diposisikan sebagai penerima informasi yang
pasif dari gurunya. Maka dengan timbulnya bahan ajar maka guru tidak lagi bias
dikatan sebagai satu-satunya sumber belajar di dalam kelas.
Dalam hal ini, guru lebih diarahkan sebagai fasilitator yang dapat membantu
dan mengarahkan siswa saat belajar. Sementara itu dengan menggunakan bahan ajar
yang sudah dirancang sesuai dengan keperluan pembelajaran, siswa diarahkan agar
menjadi pembelajar yang aktif sebab mereka bisa membaca atau memahami materi
yang terdapat dalam bahan ajar terlebih dahulu sebelum ia melaksanakan
pembelajaran di kelas. Dengan itu, Saat berlangsungnya pembahasan materi di kelas,
siswa sudah siap akan bekal informasi dan pengetahuan yang cukup akhirnya dalam
waktu belajar yang sudah tersedia tidak lagi dipakai oleh guru untuk menjelaskan
materi secara luas, akan tetapi lebih banyak dipakai sebagai bahan diskusi dan
membahas materi-materi tertentu yang belum dapat dipahami siswa.
Bahan Ajar Elektronik adalah bahan ajar yang isi materialnya dimuat dalam
bentuk elektronik. Mengacu pada pengertian bahan ajar sebelumnya, bahan ajar
elektonik adalah seperangkat materi atau substansi pelajaran yang disusun secara
runtut dan sistematis serta menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan
dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dikemas dalam interaktif
multimedia. yang dimaksud multimedia disini yaitu media yang dapat menyajikan
unsur media secara lengkap seperti suara, animasi, video, grafis, dan film.
Multimedia yang dimaksud juga sering diidentikan dengan komputer, internet, dan
pembelajaran berbasis komputer (CBI).

ii
Yang termasuk kedalam bahan ajar elektronik adalah buku elektronik (e-
book), majalah elektronik (e-magazine), berita elektronik (e-news), jurnal elektronik
(e-journal), CD/DVD multimedia interaktif model flash atau slide interaktif, e-
learning, dasn lain sebagainya.
Kehadiran bahan ajar elektronik ini diharapkan mempermudah pengajar dan
peserta dalam melaksanakan kegiatan belajar. Dosen/guru bukanlah sebagai sumber
segala informasi. Namun, hal ini bukan berarti bahwa kegiatan pembelajaran tidak
membutuhkan dosen/guru karena proses perkuliahan tetap menuntut kehadiran
dosen/guru walaupun tidak selalu. Mahasiswa/siswa dituntut aktif. Kemasan bahan
ajar ini dapat berfungsi sebagai alat untuk mempermudah penyampaian materi yang
akan diberikan dosen/guru. Berbagai kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Aspek / Komponen Yang Dinilai Pada Bahan Ajar


Bahan ajar merupakan salah satu sumber pengetahuan bagi siswa/ mahasiswa
di sekolah maupun di perguruan tinggi yang merupakan sarana yang sangat
menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar sangat menetukan
keberhasilan pendidikan siswa/mahasiswa dalam menuntut pelajaran di sekolah
maupun di perguruan tinggi. Oleh karena itu, bahan ajar yang baik dan bermutu selain
menjadi sumber pengetahuan yang dapat menunjang keberhasilan belajar
siswa/mahasiswa juga dapat membimbing dan mengarahkan proses belajar mengajar
di kelas ke arah proses pembelajaran yang bermutu pula. Bahan ajar yang dirancang
sesuai dengan kurikulum yang berlaku serta dikembangkan dengan paradigma baru
akan mengarahkan proses pembelajaran pada arah yang benar sesuai tuntutan
kurikulum dengan paradigma baru tersebut.
Jenis bahan ajar yang diharapkan adalah bahan ajar yang dapat menunjang
terselenggaranya pembelajaran dengan pendekatan konstruktif sehingga bahan ajar
tersebut dapat membelajarkan siswa, menjadi sumber inspirasi, dan sumber informasi
baik bagi siswa maupun guru. Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang menjadi
sumber ilmu pengetahuan, sehingga dapat menjadi media yang baik dan akan
membantu mengoptimalkan proses belajar mengajar seperti yang diharapkan di atas.
Jenis bahan ajar yang demikian diharapkan dapat membantu proses belajar mengajar
yang efektif dan efisien, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Bahan ajar merupakan sarana untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan,
berarti bahan ajar yang digunakan baik oleh guru/dosen maupun siswa/mahasiswa
harus jelas, lengkap, akurat, dan dapat mengkomunikasikan informasi, konsep, serta
pengetahuan proseduralnya. Dengan demikian setiap bahan ajar harus memiliki
standar yang sesuai dengan tujuan dari bahan ajar tersebut, yaitu sesuai dengan

ii
jenjang pendidikan, psikologi perkembangan siswa, kebutuhan dan tuntutan
kurikulum, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Oleh karena itu dalam melaksanakan penilaian bahan ajar, beberapa aspek
yang sangat penting untuk dinilai adalah: (a) materi/isi, (b) penyajian materi, (c)
keterbacaan, (d) SARAG (latar belakang suku, agama, ras, dan gender), (e)
kebahasaan.
a. Materi/isi
Materi pelajaran merupakan bahan pembelajaran yang disajikan di dalam buku
pelajaran dengan sub aspek:
1) Kesesuaian materi dengan silabus yang di kembangkan
a) Memuat materi sesuai kompetensi dasar dan indicator
b) Memuat latihan yang sesuai dengan indicator/ tujuan pembelajaran yang
tertuang dalam silabus
c) Memuat materi dengan fokus keterampilan berbahasa
d) Memuat kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan kebutuhan dan/ atau
karakteristik siswa
2) Seleksi dan organisasi materi sesuai dengan pemahaman pembelajar
a) Memuat kosakata dan struktur yang frekuensinya tinggi
b) Memuat kosakata dan struktur yang berkaitan dengan isi teks tulis/lisan
c) Memuat kosakata dan struktur yang berkait dengan pengalaman pembelajar
d) Memuat latihan yang diurutkan dari mudah ke sulit
b. Penyajian
Aspek penyajian ini dapat di jabarkan menjadi sub aspek:
1) Tujuan/Indikator penyajian pembelajaran dinyatakan secara jelas
a) Menyebut tujuan/ indikator pembelajaran pada setiap unit
b) Mengarahkan pembelajaran pada penguasaan keterampilan berbahasa
c) Menyajikan butir ajar untuk mengembangkan keterampilan berbahasa yang
sejalan dengan kompetensi dasar dan indicator
d) Menyajikan butir ajar/ materi dengan urutan mudah ke sulit
2) Penyajian bahan ajar secara terintegrasi dan sesuai dengan karakteristik pembelajar
a) Menyajikan keterkaitan keterampilan berbahasa, sekurang-kurangnya dua
keterampilan
b) Menyajikan bahan ajar yang beranjak dari bahasa lisan pada kelas rendah
dan berlanjut ke bahasa tulis pada kelas tinggi
c) Menyajikan unsur bahasa (lafal,ejaan, kosakata, struktur) yang
dihubungkan dengan keterampilan berbahasa
d) Menyajikan bahan ajar dari yang secara sistematik
3) Penyajian bahan ajar mendorong pembelajar seara aktif dan kreatif

ii
a) Menuntut aktivitas pembelajar untuk mendengar, berbicara, membaca dan
menulis pada tingkatannya
b) Mendorong pembelajar untuk aktif berkomunikasi
c) Mendorong pembelajar untuk kreatif berbahasa dengan menggunakan
situasi konkrit
d) Mendorong pembelajar mencurahkan waktu lebih banyak dalam
mengerjakan latihan.
c. Keterbacaan
Keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa (kosakata, kalimat,
paragraf, dan wacana) bagi kelompok atau tingkatan siswa.
1) Kata
a) Memuat kosakata kongkrit
b) Memuat kosakata yang dekat dengan pengetahuan dan lingkungan
pembelajar
c) Memuat kosakata yang sering digunakan
d) Memuat kosakata yang mudah dilafalkan
2) Kalimat
a) Memuat kalimat sederhana lebih banyak
b) Memuat kalimat deklaratif lebih banyak
c) Memuat kalimat aktif lebih banyak
d) Memuat kalimat afirmatif (kalimat pernyataan positif) lebih banyak
3) Paragraf
a) Memuat paragraf deduktif lebih banyak
b) Memuat paragraf yang terstruktur dengan baik (kohesif) lebih banyak
c) Memuat paragraf yang menunjukkan hubungan makna (kohesi) lebih
banyak
d) Memuat pragraf yang saling berhubungan dengan baik
4) Teks/Wacana
a) Memuat wacana deskripsi lebih banyak
b) Mengandung wacana berbentuk prosedur lebih banyak
c) Mengandung wacana terstruktur dengan baik
d) Mengandung wacana yang berkaitan dengan kebutuhan pembelajar
d. SARAG(Latar belakang Suku, Agama, Ras, dan Gender)
Teks/Wacana dan gambar/ ilustrasi
1) Isi teks/wacana tidak mengarah kepada agama/ keyakinan tertentu
2) Isi teks/wacana tidak mengarah kepada latar belakang suku tertentu
3) Isi teks/wacana tidak mengarah kepada strata sosial tertentu
4) Isi teks/wacana tidak mengarah kepada gender tertentu.
e. Kebahasaan

ii
Bahasa adalah sarana penyampaian dan penyajian bahan yang menjadi ukuran
kualitas bahan ajar.
1) Teks menggunakan tata bahasa yang tepat
2) Instruksi jelas dan mudah dipahami
3) Instruksi menggunakan struktur yang tepat
4) Latihan yang dikembangkan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar secara
tata bahasa

3. Macam – Macam Bahan Ajar Yang Dinilai dan Bentuk Penilaian


a. Teori Penilaian dalam Pengembangan Bahan Ajar
Dalam hal pengembangan bahan ajar, Dick dan Carey (1996: 228), mengajukan hal-
hal berikut untuk dinilai dan diperhatikan, yakni:
1) Memperhatikan motivasi belajar yang diinginkan,
2) Kesesuaian materi yang diberikan,
3) Mengikuti suatu urutan yang benar,
4) Berisikan informasi yag dibutuhkan, dan
5) Adanya latihan praktek,
6) Dapat memberikan umpan balik,
7) Tersedia tes yang sesuai dengan materi yang diberikan,
a) Tersedia petunjuk untuk tindak lanjut ataupun kemajuan umum
pembelajaran
b) Tersedia petunjuk bagi peserta didik untuk tahap-tahap aktivitas
yang dilakukan
c) Dapat diingat dan ditransfer.
Harjanto (2005: 220-221) didalam penilaian bahan ajar terdapat beberapa
aspek yang terkandung didalammya, antara lain:
1) Konsep adalah Suatu ide atau gagasan atau suatu pengertian yang umum, misalnya
sumber kekayaan alam yang dapat diperbaharui.
2) Prinsip adalah suatu kjebenaran dasar sebagai titik tolak untuk berpikir atau
merupakan suatu petunjuk untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu.
3) Fakta adalah sesuatu yang terjadi atau yang telah dikerjakan/dialami. Mungkin
berupa hal, obyek atau keadaan. Jadi bukan sesuatu yang diinginkan atau pendapat
atau teori. Contoh: Proklamasi Kemerdekaan RI adalah tanggal 17 Agustus 1945.
4) Proses adalah serangkaian perubahan, gerakan-gerakan perkembangan.
5) Nilai adalah suatu pola, ukuran atau merupakan suatu tipe atau model.
6) Keterampilan adalah kemampuan berbuat sesuatu dengan baik.

b. Validasi Kelayakan Bahan Ajar yang Dikembangkan (kajian lebih lanjut)


Validasi terhadap bahan ajar yang dikembangkan dilakukan dengan:

ii
1) Uji coba keterbacaan (readability) bahan ajar
2) Penilaian bahan ajar secara keseluruhan oleh pengguna sasaran,
3) Uji terhadap capaian skor hasil belajar.
c. Proses Evaluasi Bahan Ajar (Sosialisasi KTSP 2008)
1) Komponen kelayakan isi mencakup:
a) Kesesuaian dengan SK, KD
b) Kesesuaian dengan perkembangan anak
c) Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar
d) Kebenaran substansi materi pembelajaran
e) Manfaat untuk penambahan wawasan
f) Kesesuaian dengan nilai moral,dan nilai-nilai social
2) Komponen Kebahasaan mencakup
a) Keterbacaan
b) Kejelasan informasi
c) Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
d) Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)
3) Komponen Penyajian mencakup
a) Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai
b) Urutan sajian
c) Pemberian motivasi, daya tarik
d) Interaksi (pemberian stimulus dan respond)
e) Kelengkapan informasi
4) Komponen Kegrafikan mencakup
a) Penggunaan font; jenis dan ukuran
b) Lay out atau tata letak
c) Ilustrasi, gambar, foto
d) Desain tampilan
5) Variabel dalam Evaluasi
Untuk memberikan hasil yang optimal maka dalam melakukan evaluasi bahan
ajar khususnya bahan ajar cetak diperlukan pendekatan yang sistematis dan
terencana. Idealnya, evaluasi dilakukan untuk semua aspek yang menyangkut kualitas
bahan ajar cetak (materi, biaya, dan distribusi). Meskipun demikian , adakalanya kita
tidak dapat melakukan evaluasi yang lengkap karena alasan kebutuhan atau kendala
lain. Alasan-alasan ini Yang menyebabkan dikembangkan beragam format alat bantu
dalam evaluasi. Setiap format evaluasi memiliki fokus utama yang disesuaikan
dengan alasan dilakukannya evaluasi. Di samping itu, format evaluasi juga
dikemnbangkan dengan memperhatikan media bahan ajarr yang dievaluasi. Format
untuk bahan ajar cetak tentu memiliki perbedaan dengan format yang digunakan
untuk mengevaluasi bahan ajar noncetak. Format yang berbeda akan memberikan

ii
hasil yang berbeda. Hasil yang berbeda bukan berarti format yang satu lebih baik dari
format yang lain. Yang lebih perlu diperhatikan adalah tindak lanjut dari hasil
evaluasi yang kita lakukan.
Evaluasi bahan ajar cetak merupakan salah satu langkah dalam siklus
pengembangan bahan ajar. Dengan selesainya evaluasi belum berarti siklus sudah
dilengkapi. Masih ada satu langkah yang perlu dilakukan yaitu merevisi atau
menyempurnakan bahan ajar cetak sesuai dengan hasil evaluasi.

4. Format Penilaian Bahan Ajar


a. Cetak
Untuk melakukan analisis terhadap hasil penilaian bahan ajar, dapat kita lakukan
melalui tabel berikut :
Jenis Bahan Ajar Cetak : Modul/Handout/Lembar kerja.
Judul :
Standar Kompetensi/ :
Kompetensi Dasar :

No. Variabel Indikator Hasil Evalusi


Ya Tidak
1. Kecermatan Isi 1. Valid
2. Selaras nilai social
3. Mutakhir
2. Ketepatan Cakupan 1. Keluasan sesuai dengan tujuan
Isi instruksional
2. Kedalaman sesuai dengan tujuan
instruksional
3. Keutuhan konsep
3. Ketercernaan 1.Logis
2. Runtut
3. Cukup contoh & ilustrasi
4. Format konsisten
5. Ada penjelasan relevansi
6. Ada penjelasan manfaat
4. Penggunaan Bahasa 1. Ragam bahasa komunikatif
2. Kata singkat dan lugas
3. Ada daftar senarai
4. Kalimat efektif

ii
5. Paragraf memiliki gagasan utama
6. Kalimat-kalimat dalam paragraf terpadu
7. Kalimat-kalimat dalam paragraf koheren
5. Perwajahan 1. Narasi tidak terlalu padat
2. Ada bagian kosong
3. Kalimat pendek
4. Grafik dan gambar bermakna
5. Penomoran benar
6. Penomoran konsisten
7. Huruf menarik
8. Huruf tidak membingungkan
9. Ada alat bantu dibagiab awal,
pembahasan , dan akhir.
6. Illustrasi 1. Ada illustrasi
2. Illustrasi menarik
3. Illustrasi Komunikatif
7. Kelengkapan 1. Ada uraian
Komponen
2. Ada latihan
3. Ada umpan balik
4. Ada penguatan

Kesimpulan:
Dari tabel diatas kita dapat melakukan analisis penilaian. Setelah melakukan
penilaian terhadap bahan ajar, maka kita lakukan analisis terhadap berbagai aspek
yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan ajar. Setelah itu baru
dihasilkan sebuah keputusan atau kesimpulan terhadap bahan ajar, apakah sudah
mencapai tingkat kelayakan, kesesuaian dengan tujuan dan ketepatan terhadap isi dan
materi serta apakah perlu dilakukan perbaikan atau tidak.

b). Evaluasi Untuk Medium Cetak *) (Buku cetak, Modul, Pamflet, Manual)
Judul :
Sumber :
Tanggal :
Biaya :
Waktu :
SK/KD :

ii
Target Pembaca :
Ringkasan isi :
Prasyarat ( materi, kemampuan baca):
RATING TINGGI SEDANG RENDAH KOMENTAR
Kesesuaian dengan kurikulum
Akurasi dan kebaruan
Kejelasan dan ketepatan bahasa
Menimbulkan/menjaga motivasi
Partisipasi pembelajar
Kualitas teknik
Bukti efektivitas
Bebas bias
Panduan pengguna
Kesesuaian tingkat baca
Kejelasan pengorganisasian
Daftar isi/ indeks

Kekuatan :————————————————————————————
Kelemahan :————————————————————————————
Langkah yang direkomendasikan:
—————————————————————————————————
*) Dimodifikasi dari Heinich, Molenda, Russel, dan Sm

c). Evaluasi Untuk Medium Cetak *) ( foto, gambar, poster, kartun )


Judul :
Sumber :
Tanggal :
Harga :
Dimensi :
Standar Kompetensi/ :
Kompetensi Dasar :
Target Pembaca :
Ringkasan isi :
Prasyarat ( materi, kemampuan baca ):

ii
RATING TINGGI SEDANG RENDAH KOMENTAR
Kesesuaian dengan kurikulum
Akurasi dan kebaruan
Kejelasan dan ketepatan bahasa
Menimbulkan/menjaga motivasi
Partisipasi pembelajar
Kualitas teknik
Bukti efektivitas
Bebas bias
Panduan pengguna
Kesesuaian tingkat baca
Kejelasan pengorganisasian
Daftar isi/indeks
Kekuatan :
Kelemahan :
Langkah yang direkomendasikan
——————————————————————————————————
——————————————————————————————————
—————-,————————–———————————

d). Kriteria Penilaian Bahan Ajar Dalam Bentuk Naskah Audio / Video
Kelengkapan garis besar pengembangan media
a. Memuat deskripsi program
b. Memuat deskripsi kompetensi atau tujuan umum yang akan dicapai
c. Memuat deskripsi kompetensi atau tujuan khusus yang akan dicapai
d. Mencantumkan urutan program secara sistematik
e. Mencantumkan pendekatan atau strategi yang digunakan untuk penyampaian
informasi
f. Mencantumkan rencana visual atau gambar yang akan ditayangkan dalam
program

e). Analisis Instrumen Penilaian


Instrumen penilaian bahan ajar terdiri dari beberapa komponen yang akan dianalisis
dan digambarkan kedalam tabel berikut :

ii
Contoh Format Instrumen Evaluasi Formatif Bahan Ajar

INSTRUMEN EVALUASI FORMATIF


Judul Bahan Ajar : ...........
Mata Pelajaran : ...........
Penulis : ...........
Evaluator : ...........
Tanggal : ...........

Petunjuk pengisian
Berilah tanda check (v) pada kolom yang paling sesuai dengan penilaian Anda.
1 = sangat tidak baik/sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik/sesuai

No Komponen 1 2 3 4 5
KELAYAKAN ISI
1 Kesesuaian dengan SK, KD
2 Kesesuaian dengan kebutuhan siswa
3 Kesesuaian dengan kebutuhan bahan
ajar
4 Kebenaran substansi materi
5 Manfaat untuk penambahan wawasan
pengetahuan
6 Kesesuaian dengan nilai-nilai,
moralitas, sosial
KEBAHASAAN
7 Keterbacaan
8 Kejelasan informasi
9 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa
Indonesia
10 Penggunaan bahasa secara efektif dan
efisien
SAJIAN
11 Kejelasan tujuan
12 Urutan penyajian

ii
13 Pemberian motivasi
14 Interaktivitas (stimulus dan respond)
15 Kelengkapan informasi
KEGRAFISAN
16 Penggunaan font (jenis dan ukuran)
17 Lay out, tata letak
18 Ilustrasi, grafis, gambar, foto
19 Desain tampilan
Strategi yang Menyenangkan dapat dilakukan dengan memotivasi tumbuhnya
harga diri yang positif kepada anak dan memberikan lingkungan dan kondisi yang
tepat untuk semua anak. Dengan kata lain, semua anak merasakan bahwa:
1. Kontribusi mereka sekecil apa pun dihargai;
2. Mereka merasa aman (fisik dan psikis) dalam lingkungan belajar;
3. Gagasan mereka dihargai
Dengan kata lain anak harus dihargai apa adanya. Mereka harus merasa aman,
bisa mengekspresikan pendapatnya, dan sukses dalam belajarnya. Keramahan inilah
yang membantu anak-anak menikmati belajar dan guru bisa memperkuat rasa senang
ini melalui penciptaan kelas yang lebih “menyenangkan”.
Oleh karena itu guru diharapkan untuk tidak membatasi argumen siswa,
karena dengan mendengarkan argumen siswa merasa lebih diperhatikan dan merasa
nyaman berada di kelas. Selain itu penataan kelas juga bisa membuat siswa merasa
nyaman dan senang berada di dalam kelas.

ii
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata). Bahan
ajar merupakan sarana untuk mengkomunikasikan ilmu pengetahuan, berarti bahan
ajar yang digunakan baik oleh guru/dosen maupun siswa/mahasiswa harus jelas,
lengkap, akurat, dan dapat mengkomunikasikan informasi, konsep, serta pengetahuan
proseduralnya. Dengan demikian setiap bahan ajar harus memiliki standar yang
sesuai dengan tujuan dari bahan ajar tersebut, yaitu sesuai dengan jenjang pendidikan,
psikologi perkembangan siswa, kebutuhan dan tuntutan kurikulum, serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu dalam melaksanakan
penilaian bahan ajar, beberapa aspek yang sangat penting untuk dinilai adalah: (a)
materi/isi, (b) penyajian materi, (c) keterbacaan, (d) SARAG (latar belakang suku,
aga-ma, ras, dan gender), (e) kebahasaan.

B.Saran
Berdasarkan paparan penilaian bahan ajar elektronik diatas kita sebagai calon
pendidik dapat mengetahui dan memahami apa itu penilaian bahan ajar elektronik
yang meneyenangkan yang diinginkan oleh calon peserta didik kita.
Dan juga penulis menyarankan dengan adanya paparan tentang penilaian
bahan ajar elektronik diatas kita dapat mengubah paradigma cara belajar seorang guru
masa sekarang. Karena seorang calon pendidik harus bisa menguasai segala keadaan
peserta didik serta lingkungan pembelajarannya nanti,dan dapat memanfaatkan segala
apa yang ada disekitarnya untuk mengajar siswa agar memperoleh pengetahuan
dengan kreativitasnya mengaplikasikan bahan ajar itu sendiri.

ii
DAFTAR PUSTAKA

Jasmadi, dkk. 2008. Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo

Arifin, samsul. 2007. Sukses Menulis Buku Ajar & Referensi. Jakarta: PT Grasindo

Wahyu, Wibowo.2012. Menulis Buku Ajar Perguruan Tinggi. Jakarta: Bidik


Phronesia

Hermawan, Asep Herry, dkk. (___). Pengembangan Bahan Ajar. Bahan ajar dari
dosen Kurtekpend. Tidak diterbitkan.

Andi, M. d. (2007). Membuat Bahan Ajar Elektronik berbasis html. Jakarta:


http://ifoell.blogspot.co.id/2015/11/membuat-bahan-ajar-elektronik-berbasis.html

Carey, D. &. ( 2005). The systematic Design of Instruction sixth Edition. Amerika:
Allyn and.

sapta, A. (2009). pengertian bahan ajar. materi diakses pada tanggal 12 Aprili 2018
dari :http://andy-sapta.blogspot.com/2009/01/pengembangan-bahan-ajar-3.html

ii

Anda mungkin juga menyukai