Disusun Oleh :
Yoga Khoniel Pasoloran
A21116316
1
Daftar Isi
1. Cover 1
2. Daftar Isi 2
3. Konsep Kualitas 3
4. Memahami Ekspektasi Pelanggan 4
5. Manajemen Proses dan Perbaikan Proses 6
6. Pengukuran Kinerja Kualitas 7
7. Perbaikan Kualitas dan Reduksi Biaya 8
8. Daftar Pustaka 10
2
1. Konsep Kualitas
1. Definisi Kualitas
Kualitas didefinisikan sebagi totalitas dari karakteristik suatu produk yang menunjang
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan.
Kualitas seringkali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) atau
kesesuaian terhadap kebutuhan atau persyaratan (conformance to the requirements).
- Reputasi Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebiasaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
- Kehandalan Produk.
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang,
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaannya
mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya: Consumer Product Safety
Act.
- Keterlibatan global.
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan
bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan
harganya secara global.
- Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit
didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur.
3
- Product-based Approach
Kulitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut yang dapat
diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaan atribut yang dimiliki
produk secara objektif, tetapi pendekatan ini tidak dapat menjelaskan perbedaan
dalam selera dan preferensi individual.
- User-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung
pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi
seseorang atau cocok dengan selera (fitnes for used) merupakan produk yang
berkualitas paling tinggi.
- Manufacturing-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau dari sudut pandang
produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai dengan
persyaratan (conformance quality) dan prosedur.
- Value-based Approach
Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai dan harga.
Kualitas didefinisikan sebagai “affordable ascellence”. Oleh karena itu kualitas dalam
pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi
belum tentu produk yang paling bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk
yang paling tepat beli.
2. Jenis-Jenis Pelanggan
1. Pelanggan Internal ( Internal Customers); adalah orang yang berada didalam organisasi
( perusahaan)dan memiliki pengaruh pada kinerja pekerjaan ( perusahaan kita).
2. Pelanggan Antara ( intermediate custumer ) yaitu mereka yang bertindak/ berperan
sebagai perantara, buka sebagai pemakai akhir prduk itu.
3. Pelanggan eksternal ( eksternal customer ), yaitu pembeli atau pemakai akhir produk
itu, yang sering disebut sebagai pelanggan nyata ( real customers).
Prinsip Prinsip Kepuasan Pelanggan
4
3. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ekspektasi Pelanggan
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal hal yang dirasakan pelanggan
ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/ pemasok produk (
perusahaan).
2. Pengalaman masa lalu ( terdahulu ) ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan
maupun pesaing pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman teman, di mana mereka akan menceriterakan mutu produk
yang akan dibeli oleh pelanggan itu.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan.
Orang orang di bagian penjualan dan periklanan seyogyanya tidak membuat kampanye
yang berlebihan melewati tingkat ekspektasi pelanggan.
Apabila pelanggan telah dapat diidentifikasikan dalam segmen pasar yang menjadi target
dari perusahaan untuk suatu produk tertentu, maka ekspektasi pelanggan dapat ditentukan
dengan mengajukan beberapa pertanyaan berikut :
5
3. Manajemen Proses dan Perbaikan Proses
1. Pengertian Proses
Proses adalah integrasi sekuensial (berurutan) dari orang, material, metode & mesin
atau peralatan dlm suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output untuk
pelanggan.
6
4. Pengukuran Kinerja Kualitas
1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kinerja juga dapat digambarkan sebagai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi, visi perusahaan yang tertuang dalam perumusan strategi planning suatu
perusahaan.
Tujuan :
1. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada
organisasi.
2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing
karyawan.
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai
dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan dan
pengembangan karyawan.
7
Manfaat :
1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh
personil terlibat dalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata-
rantai pelanggan dan pemasok internal.
3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya
pengurangan terhadap pemborosan tersebut.
1. Relevan (relevance). Relevan mempunyai makna (1) terdapat kaitan yang erat
antara standar untuk pelerjaan tertentu dengan tujuan organisasi, dan (2) terdapat
keterkaitan yang jelas antara elemen-elemen kritis suatu pekerjaan yang telah
diidentifikasi melalui analisis jabatan dengan dimensi-dimensi yang akan dinilai
dalam form penilaian.
2. Sensitivitas (sensitivity). Sensitivitas berarti adanya kemampuan sistem
penilaian kinerja dalam membedakan pegawai yang efektif dan pegawai yang tidak
efektif.
3. Reliabilitas (reliability). Reliabilitas dalam konteks ini berarti konsistensi
penilaian. Dengan kata lain sekalipun instrumen tersebut digunakan oleh dua orang
yang berbeda dalam menilai seorang pegawai, hasil penilaiannya akan cenderung
sama.
4. Akseptabilitas (acceptability). Akseptabilitas berarti bahwa pengukuran kinerja
yang dirancang dapat diterima oleh pihak-pihak yang menggunakannya.
5. Praktis (practicality). Praktis berarti bahwa instrumen penilaian yang disepakati
mudah dimenegerti oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses penilaian tersebut.
b. Biaya Kegagalan
9
Daftar Pustaka
https://tariecliple.wordpress.com/2013/05/04/kualitas-dan-manajemen-kualitas/
https://mtel.wordpress.com/2010/11/22/mekanisme-memahami-pelanggan-2/
https://kidovatov.wordpress.com/2014/11/27/manajemen-proses/
http://iskandarxxx92.blogspot.com/2013/11/pengukuran-kinerja_13.html
https://www.scribd.com/doc/133749696/Perbaikan-Kualitas-Dan-Reduksi-Biaya-Kualitas
10