Anda di halaman 1dari 20

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang

sama.Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi

fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi

yang dinamakan histologi. Penelitian menunjukkan bahwa satuan unit terkecil dari

kehidupan adalah Sel. Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke

yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati sayatan gabus dengan

mikroskop.

Sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah

protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes

Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan

Nukleoplasma. Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting

dalam sel

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam praktikum ini yaitu sebagai berikut :

a) Apa definisi dari histologi dasar.

b) Bagaimana anatomi dari berbagai jenis jaringan atau organ.

c) Bagaimana gambaran umum dan fungsi suatu organ.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan praktikum ini yaitu :

a) Menjelaskan definisi dari histologi dasar.

b) Mengetahui anatomi dari berbagai jenis jaringan atau organ.

1
c) Mengetahui gambaran umum dan fungsi suatu organ.

1.4 Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Rabu/10 Oktober 2018

Waktu : 12.30 – 14.30 WIB

Tempat : Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia

Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

2
II

ALAT, BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

2.1 Alat

1. Mikroskop

2.2 Bahan

Preparat sel :

1. Jaringan otot

2. Jaringan kulit telinga

3. Jaringan tulang

4. Jaringan ginjal

5. Jaringan epitel usus

6. Jaringan jantung

7. Jaringan tulang kompak

2.3 Prosedur Kerja

1. Disiapkan semua alat dan bahan

2. Dibersihkan mikroskop menggunakan lap atau tissue

3. Diperiksa preparat-preparat dengan mikroskop kemudian digambar pada

buku gambar.

4. Diperiksa preparat dengan pembesaran 10x40 dan 10x10

5. Dibersihkan alat setelah praktikum selesai.

3
III
HASIL PENGAMATAN

3.1 Jaringan Otot

Tabel 3.1.1 Jaringan Otot (Perbesaran 10x10)

Gambar Keterangan

1. Serat Otot

2. Eritrosit

3. Inti Serat

4. Endomisium

Tabel 3.1.2 Jaringan Otot Rangka (Perbesaran 10x10)

Gambar Keterangan

1. Serat Otot

2. Eritrosit

3. Inti Serat

4. Endomisium

4
3.2 Jaringan Kulit

Tabel 3.2.1 Jaringan Kulit Telinga (Perbesaran 10x10)

Gambar Keterangan

1. Jaringan Adipose

2. Hipodermis

3. Duktus Ekskretorius

4. Dermis

5. Epidermis

Tabel 3.2.2 Jaringan Kulit Telinga (Perbesaran 10x40)

Gambar Keterangan

1. Jaringan Adipose

2. Hipodermis

3. Duktus Ekskretorius

4. Dermis

5. Epidermis

5
3.3 Jaringan Tulang

Tabel 3.3.1 Jaringan Tulang (Perbesaran 10x10)

Gambar Keterangan

1. Canalis Centralis

2. Lamela

3. Kanalikuli

4. Linea Cementalis

5. Lakuna

Tabel 3.3.2 Jaringan Tulang Kompak (Perbesaran 10x10)

Gambar Keterangan

1. Canalis Centralis

2. Lamela

3. Kanalikuli

4. Linea Cementalis

5. Lakuna

6
3.4 Jaringan Ginjal

Tabel 3.4.1 Jaringan Ginjal (Perbesaran 10x40)

Gambar Keterangan

1. Negrosis

2. Kapsula Bowman’s

3. Glomerulus

4. Degerasi Lemak

5. Degerasi Hidropik

3.5 Jaringan Epitel Usus (Ileum)

Tabel 3.5.1 Jaringan Epitel Usus (Perbesaran 10x10)

Gambar Keterangan

1. Apeks Epitel

2. Villi

3. Epitel Permukaan

4. Plak Peyeri

7
3.6 Jaringan Jantung

3.6.1 Jaringan Jantung (Perbesaran 10x10)

Gambar Keterangan

1. Serat Otot Jantung

2. Fibrosit

3. Endomisium

4. Eritrosit

3.6.2 Jaringan Jantung (Perbesaran 10x40)

Gambar Keterangan

1. Serat Otot Jantung

2. Fibrosit

3. Endomisium

4. Eritrosit

8
IV

PEMBAHASAN

4.1 Definisi Histologi Dasar

Histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan secara

detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis, salah

satu dari cabang-cabang biologi. Histologi juga dapat disebut ilmu anatomi

mikroskopis. Hal ini sesuai dengan pendapat Banks (1986) dalam Khaisar (2006)

yang menyatakan bahwa histologi merupakan cabang ilmu biologi anatomi yang

mempelajari tentang susunan struktur sel-sel yang memiliki fungsi fisiologi yang

sama tersusun menjadi satu jaringan yang kompleks.

Analisa histologi dapat menjadi parameter yang sangat sensitif dan

menjadi sangat penting dalam menentukan perubahan struktur sel yang terjadi di

organ dalam seperti ginjal, hati dan gonad (Dutta, 1996 dalam Khaisar, 2006)

4.2 Jaringan Otot Rangka

Otot merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan hewan. Otot tersusun

oleh sel-sel panjang yang disebut serat otot dan mempunyai kemampuan untuk

kontraksi jika mendapatkan rangsang dari impuls saraf, karena menurut Campbell

(2008), serat otot tersusun dari mikro filamen yang terdiri dari protein kontraktil

auksin dan myosin.

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum yang dilakukan pada

jaringan otot rangka modelnya berbentuk serabut panjang yang cenderung tidak

bercabang nampak agak berwarna atau lurik dengan garis terang dan gelap.

Memiliki inti yang berjumlah banyak dan inti-intinya terletak pada bagian pinggir

dari searbut-serabut yang berbentuk panjang tersebut. Meskipun sebenarnya pada

9
jaringan otot rangka ini bentuk serabutnya tidak bercabang, tapi dipengamatn

pada praktikum ditemukan ada juga yang nampak bercabang, itu mungkin

diakibatkan oleh sel-selnya yang saling tindih atau tersusun.

Otot lurik tersusun atas sel-sel otot yang di sebut fibril. Setiap fibril terdiri

atas miofibril. Miofibril tersusun atas senyawa protein rangkap, yaitu aktin dan

myosin. Sel-sel otot lurik mempunyai banyak inti yang terletak di bagian pinggir,

dalam pengamatan mikroskop, tampak adanya bagian yang gelap dan terang

berselang-seling melintang sepanjang serabut otot lurik.

Nama lain dari jaringan otot rangka ini adalah jaringan otot lurik dan

begitupun sebaliknya. Alasan digunakan nama jaringan otot rangka karena

sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut

kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena

bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-

seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik

adalah otot bergaris melintang. Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila

menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah

pengaruh saraf sadar. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan

melindungi kerangka dari benturan keras.

4.3 Jaringan Kulit Telinga

Jaringan kulit telinga mempuyai sel-sel yang sama sel pada otot polos.

Karena dibawah mikroskop tampak polos, sel-selnya berbentuk kumparan (pipih)

, selnya berinti di tengah dan berserabut homogen. Jaringan kulit merupakan

jaringan epitel pipih berlapis banyak. Selain berfungsi sebagai organ panca indra,

jaringan kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, memelihara panas tubuh

dan memelihara penguapan. Sesuai dengan pendapat Frandson (1996) dapat

10
dikatakan bahwa kulit juga berperan sebagai pemelihara ekosistem tubuh. Secara

garis besar, lapisan kulit dibagi menjadi 2 bagian yaitu kulit luar (epidermis) dan

kulit bagian dalam (dermis). Saat tubuh manusia mengalami penuaan, beberapa

bagian juga mengalami penurunan fungsi berupa :

1. Pertumbuhan sel epidermis lebih lambat

2. Sel fibroblasts pada lapisan dermis yang mati tidak ada ganti

3. Lapisan kulit dalam dan luar termasuk colagen menjadi lebih tipis,

sehingga kulit akan lebih mudah terluka

4. Produksi kelenjar keringat dan kelenjar sebaceous menurun, yang

mengakibatkan kulit kering, sehingga tubuh sulit untuk mengatur suhu

tubuh saat musim kemarau

5. Berkurangnya lapisan lemak sering menyebabkan orang tua sensitif

terhadap hawa dingin.

Kulit yang terdiri dari 2 lapis yaitu, lapis atas dari epitel squamosa

terstrata yaitu epidermis dan lapis yang lebih dalam dari jaringan ikat iregular

yang rapat yaitu dermis, karena menurut Frandson (1996), susunan umum dua

lapis seperti ini didapati di seluruh tubuh, termasuk daerah-daerah dari struktur

epidermal yang termodifikasi seperti rambut, tanduk, kuku sesnate, dan ergot.

Lapisan kulit luar atau epidermis, sel-selnya tersusun seperti batu-bata dan cairan

sel di antaranya berfungsi sebagai semen. Lapisan kulit yang lebih dalam (dermis)

atau kulit jangat, kaya dengan berbagai sel dan jaringan ikat, adneksa, pembuluh

darah dan saraf dan lapisan paling bawah (subkutis) merupakan bantalan lemak.

Epidermis adalah epitel squamosa terstrata yang di kebanyakan daerah

dapat dibagi menjadi lapis berkembang bagian dalam, stratum basah, dan lapis

superfisial yang menyerupai tanduk. Dermis yang juga disebut korium, dapat

11
dibagi menjadi lapis papiler yang persis dibawah epidermis dan terdiri atas

pematang dan penjuluran yang menyerupai nipel, serta lapis retikular yang lebih

dalam dan membentuk bagian utama dari dermis.

4.4 Jaringan Tulang Kompak

Tulang padat (kompak) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras dengan

serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks. Di dalam matriks, sel tulang

terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah, karena menurut

Campbell dkk (1999), peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar

kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut

lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang

keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan

dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari

sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis haversi). Pada

individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.

Tulang dewasa mengandung osteosit (sel-sel tulang) yang dikelilingi oleh

matriks interseluler yang terdiri dari materi osteosit yang mengalami klasifikasi.

Osteosit terletak pada rongga dalam tulang yang disebut lakuna. Sebuah sistem

kanal yang disebut kanalikuli menghubungkan lakuna dalam substansi dari tulang,

karena menurut Campbell dkk (1999), walaupun tulang memiliki vaskular yang

banyak, kanalikuli menyalurkan cairan jaringan yang esensial untuk memelihara

kehidupan osteosit.

Sel-sel tulang tersimpan dalam matriks. Matriks terdiri dari atas zat

perekat kolagen dan endapan garam-garam mineral, terutama garam kapur atau

kalsium. Jaringan tulang mempunyai peran penting dalam memberikan sokongan

terhadap tubuh karena tulang merupakan komponen utama dalam rangka. Sel-sel

12
tulang dewasa ditemukan pada lakuna dalam matriks tulang. Sepanjang hidup,

osteoblast (sel-sel osteogenik) ditemukan pada lapisan dalam dari periosteum

disekitar tulang, dan dalam endosteum dari rongga sumsum tulang dan kanal

harvesi.

4.5 Jaringan Ginjal

Dalam pengamatan di bawah mikroskop jaringan ginjal terlihat berlekuk-

lekuk merah, dalam ginjal banyak sekali terdapat nefron yang berfungsi untuk

ultra filtrasi dan reabsorpsi. Seperti pada organ lain, sel-sel ginjal dapat dibagi ke

dalam sel yang membentuk bagian fungsional dari ginjal (disebut parenkim) dan

sel-sel yang membentuk jaringan ikat dan struktur pendukung ginjal (stroma),

dalam mempelajari sel-sel organ, fokus sebagian besar pada sel-sel parenkim,

karena sel-sel yang biasanya unik dengan organ tertentu. Hal ini berlaku untuk

ginjal. Sel-sel parenkim ginjal adalah mereka yang membentuk jutaan unit

fungsional ginjal, disebut nefron, nefron adalah struktur tubular dibagi menjadi

beberapa segmen

Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi

disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal

manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran

pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut

kapsula. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah

lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Menurut

Guyton dan Hall (1997), nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut

(terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian

mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa

cairan lainnya akan dibuang, karena itu reabsorpsi dan pembuangan dilakukan

13
menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang

kemudian diekskresikan disebut urin. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen

penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh

saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah

yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus

mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki

pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan, karena menurut Guyton dan Hall (1997),

darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus

dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma

darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal.

4.6 Jaringan Epitel Usus (Ileum)

Jaringan epitel usus melekat pada membran dasar (terbuat dari jaringan

ikat). Membran dasar mengandung serat kolagen yang tertanam dalam matriks.

Fungsi membran dasar adalah penyokong jeringan epitel. Jaringan epitelium yang

melapisi lapisan luar tubuh disebut epidermis, jaringan epitel yang membatasi

organ dalam disebut endoelium, dan jaringan epitel yang membatasi rongga

disebut mesotelium. Sel-sel epitelium terikat satu dengan yang lainya oleh zat

pengikat (semen) antar sel, sehingga hampir tidak ada ruangan antar sel, dengan

demikian sesuai dengan pendapat Istamar Syamsuri (2006), jaringan epitel dapat

melindungi jaringan dibawahnya dari pengaruh lingkungan diluarnya, karena

proses pengeluaran atu pemasukan zat dari dalam atau luar tubuh banyak memalui

epitelium, maka sifat permeabilitas dari sel-sel epitel memegang peranan penting

dalam pertukaran zat antara lingkungan. Terdapat berbagai struktur epitelium

sesuai dengan fungsinya, misalnya ada yang bersilia, ada yang memiliki tonjolan-

14
tonjolan menjari (mikrovili), dan ada yang permukaan nya diselaputi lendir atau

mukosa, sedangkan villi adalah suatu tonjolan halus khrion embrio.

Sel epitel adalah sel yang melapisi permukaan tubuh. Sel-sel epitel

tersusun dalam lembaran-lembaran. Lembaran tersebut terdiri atas selapis atau

beberapa lapis. Fungsi epitel ini berkaitan dengan proteksi dan absorpsi zat. Sel

epitel apabila tersusun dengan fungsi yang sama akan menjadi jaringan epitel.

Macam-macam bentuk jaringan epitel yaitu :

1. Epitel pipih berlapis tunggal

2. Epitel pipih berlapis banyak

3. Epitel kubus berlapis tunggal

4. Epitel kubus berlapis banyak

5. Epitel silindris berlapis tunggal

6. Epitel silindris berlapis banyak

7. Epitel kubus bersilia

8. Epitel transisional

4.7 Jaringan Jantung

Jaringan jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis

dan automatis, hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jatung) dan pada

pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung.

Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai

panjang sekitar 1x00 mikrometer dan panjang 15 mikrometer, ujungnya terbelah

dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Menurut Pratiwi (2003), serat otot

jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan

sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan

mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata.

15
Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M

sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat

pada otot rangka. Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara

miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma

berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria.

Struktur halus miofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat

pada rangka dan memperlihatkan susunan yang sama, karena menurut

Prawirohartono (2003), walaupun tidak banyak, miofilamen hanya terbatas pada

sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel. Pengelompokan miofilamen

menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot rangka dan potongan

melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma

dan RE. Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis.

Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang

berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan

tonjolan-tonjolan. Otot jantung lebihtahan terhadap trauma bila dibandingkan

dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah

terjadinya suatu cedera. Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan

suatu jaringan parut.

16
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Histologi dasar adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan

secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang

dipotong tipis, histologi dapat disebut juga ilmu anatomi mikroskopis.

2. Jaringan otot rangka terdiri dari serat otot, eritrosit, inti serat dan

endomisium. Jaringan kulit telinga terdiri dari jaringan adipose,

hipodermis, duktus ekskretorius, dermis dan epidermis. Jaringan tulang

kompak terdiri dari canalis centralis, lamela, kanalikuli, linea cementalis

dan lakuna. Jaringan ginjal terdiri dari negrosis, kapsula bowman’s,

glomerulus, degerasi lemak dan degerasi hidropik. Jaringan epitel usus

terdiri dari apeks epitel, villi, epitel permukaan dan plak peyeri. Jaringan

jantung terdiri dari serat otot jantung, fibrosit, endomysium dan eritrosit.

3. Jaringan otot rangka berbentuk serabut panjang dan berwarna dengan lurik

terang dan gelap, memiliki inti di bagian pinggir serabut, berfungsi untuk

menggerakkan tulang dan melindungi kerangka. Jaringan kulit telinga

berbentuk kumparan dan berinti di tengah, berfungsi sebagai pelindung

tubuh dan memelihara panas tubuh. Jaringan tulang kompak tersimpan

dalam matriks yang terdiri atas perekat kolagen dan garam mineral,

berfungsi sebagai sokongan terhadap tubuh. Jaringan ginjal berlekuk-lekuk

merah jika diamati dibawah mikroskop dan berfungsi untuk menyaring

17
darah dan mereabsorpsi cairan yang diperlukan tubuh. Jaringan epitel usus

terdapat berbagai struktur epitelium sesuai dengan fungsinya, ada yang

bersilia, memiliki tonjolan dan erfungsi untuk proteksi dan absorpsi zat.

Jaringan Jantung bersifat lurik dan invalunter serta berkontraksi, memiliki

panjang sel 15 mikrometer, inti otot jantung berbentuk lonjong panjang

dan terdapat di tengah serat dan erfungsi sebagai dasar dari jantung.

5.2 Saran

Saran dalam praktikum ini adalah sebaiknya di dalam pelaksanaan

praktikum kali ini waktu yang telah ditetapkan digunakan sebaik-baiknya

sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Reece and Mitchell L. 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.

Campbell, N. A., dan J. B. Reece. 2008. Biologi Edisi ke 8 Jilid 1. (diterjemahkan


dari : Biology Eighth Edition, penerjemah : D.T. Wulandari).
Penerbit Erlangga. Jakarta. 486 hal.

Frandson, R.D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC.

Khaisar, Okto. 2006. Respon Histopatologis Organ Ikan Alu-alu (Sphyraena


barracuda) di Perairan Teluk Jakarta. [skripsi]. Bogor: Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Pratiwi , D.A. 2003. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Prawirohartono, Slamet. 2003. Biologi Jilid 2a. Jakarta: Bumi Aksara.

Syamsuri, Istamar. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.

19
LAMPIRAN

Pembagian Tugas
NPM Nama Jobdes
200110170069 Astri Daftar Isi
Cover, Bab I, Bab II, Bab
200110170080 Abi Widya
III
Bab IV(Pembahasan
200110170100 Ina Marlina
Histologi Dasar)
Cover, Kata Pengantar,
Bab III, Bab
200110170251 Meike Dyah
IV(Pembahasan Semua
Jaringan), Daftar Pustaka
200110170253 Iqbal Susanto Kesimpulan dan Saran

20

Anda mungkin juga menyukai