NIM: EI814901001
2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DDENGAN SISTEM PENCERNAAN ATAS
INDIKASI GASTRITIS DI RUANG MAWAR RSUD SUBANG
NIM: EI814901001
FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
A. IDENTITAS KLIEN
NAMA : TN. S
UMUR : 76 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
PENDIDIKAN : SD
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : PETANI
STATUS MARITAL : KAWIN
ALAMAT : MANGELA RT/RW 29/06 TANJUNGSIANG
KEC. TANJUNGSIANG KAB. SUBANG
DIAGNOSA MEDIS : GASTRITIS
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan
a. RIwayat Kesehatan Sekarang
± 1 bulan mengeluh nyeri ulu hati
b. Keluhan Utama
Nyeri ulu hati
Pola Eliminasi
BAK
- Frekuensi 5x/hari
- Warna Kuning
- Keluhan Tidak ada
BAB
- Frekuensi 5x/hari
- Warna Kuning
- Konsistensi Padat
- Keluhan Susah BAB
- Pengguna pencahar Tidak ada
- Cuci rambut
Frekuensi
Pengguna shampoo
d. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 18-9-2018
Hemoglobin : 10,1 g/dl
Lwukosit : 3,32 x 101
Trombosit : 377 x 10x3/VL
Hematocrit : 30,2%
e. Penatalaksanaan Kolaboratil
Terapi Farmakologis (18-9-2018) Therapi tanggal 19-9-2018
Ranitidine 2x1 op iv 15-03 ranitidin 2x1 op iv 18-06
Ceptriaxon 2x1 gr iv 18-06 ondansetron 2x1 op iv 18-06
Ambroxol 3x1 PO 15-23-07 ketorolak 2x1 op iv 18-06
PCT 3x1 PO 15-23-07
f. Therapy Cairan G. Therapi Die
Tanggal 18-9-2018 infua Dext 20 gt Diet lambung I
Tanggal 18-9-2018 infus RL 20 gtt
ANALISA DATA
iritasi mukosa
lambung
anoreksia, mual
muntah
Hambatan mukosa
fisik
INTERVENSI KEPERAWATAN
SUBJECT:
Pasien Gastritis, Asuhan Keperawtan, Nyeri Akut
DESCRIPTION:
Gastritis merupakan proses inflamasi pada lampisan mkosa dan sub mukosa pada lambung
yang disebsbkan karenan mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung,
seseorang yang menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang mengakibatkan
nyeri di ulu hati. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan asuhan keperawtan pada pasien Gastritis
dengan gangguan rasa nyaman nyeri.
Desain penelitian ini adalah studi kasus. Jumlah responden yang diambil yaitu 2 klien yang
pernah terdiagnosa Gastritis. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan format pengkajian poli keperawatan medical
bedah. Pengkajian menggunakan 4 sumber utama yaitu klien, perawat, keluarga klien, dan status
medis klien. Kemudian ditegakkan diagnose keperawta, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Dari hasil pengkajian yang didapat Ny. S mengeluh nyeri perut seperti dicengkeram di
bagian ulu hati skala 4 dan terjadi terus menerus, adanya nyeri tekan pada epigastrium dan kuadran
sebelah kiri atas. Pada Klien Tn. G mengeluh perutnya sakit saat bergerak atau saat terkena
guncangan rasanya seperti di tusuk-tusuk nyerinya menyebab di seluruh abdomen terutama di
bagian ulu hati sklaa 6 dan terjadi terus-menerus, adanya nyeri tekan pada epigastrium dan kaku.
Dari hasil pengkajian kedua klien meganalami gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
irirtasi mukoas lambung.
Dari diagnosa yng muncul pada kedua klien, dilakukan intervensi pengkajian nyeri secara
komprehensif (Pain, Quality, region, Scale, Timing). Mengajarkan metode distraksi & relaksasi
dengan memberikan aromaterapi lavender. Dari hasil persawatan kedua klien mengatakan nyeri
berkurang. Pada klien yang mengalami masalah gangguan rasa nyaman nyeri diharapkan dengan
menggunakan metode distraksi & relakssasi aromaterapi lavender dapat membantu dalam
mengrangai rasa nyeri menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang
mengakibatkan nyeri di ulu hati (Kistanti, 2012).
Badan penelitian kesehatan dunia WHO (2010), mengadakan tinjauan terhadap 8 negara
dunuia dan mendapatkan beberapa hasil persentase angka kejadian gastritis di dunia. Dimulai dari
Negara yang kejadian gastritisnya paling tinggi yaitu AMerika dengan persentase mencapai 47%
kemduaian diikuti oleh India dengan persentase 43% dan Indonesia 40,58%. Angka kejadian
gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus.
Prevalensi gastritis di Jawa Timur pada tahun 2011 mencaapai 44,5% yaitu dengan jumlah 58.116
kejadian. (Hidayanti, 2014) di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang dalam tiga bulan terkahir
terdapat 466 kasuss penyakit gastritis.
Peradangan pada gastritis dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai
terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan system
saluran pencernaaan. Helicobacter pylori merupajan bakteri utama yang paling sering
menyebabkan terjadinya gastritis. Pasien gastritis sering mengeluh rasa sakit di ulu hati, rasa
terbakar yang pada akhirnya menyebabkan produktivitas dan kualitas hidup pasien menurun. Nyeri
teruatama pada saat lambung kosong dan stress, nyeri epigatrik dengan berbagai macam tipe yaitu
seperti disayat pisau, diremas atau munkin ada yang terasa panas seperti terbakar. Skala nyeri
tergantung pada luas dalamnya ulkus, olume asam lambung. Semakin dalam ancaman iritasi dapat
mengenai ancamana persarafan sehingga memicu sensasi nyeri yang cukup kuat yaitut 6-9.
Komplikasi gastritis sering terjadi bila penyakit tidak ditangani secara optimal sehingga dapat
menyebabkan gastritis berkembang menjadi ulkus peptikum yang pada akhirnya mengalami
komplikasi perdarahan, peritonitis bahkan kematian (Nuraeni, 2013).
Beberapa teknik yang digunakan untuk menghilangkan atau menurunkan skala nyeri dapat
menggunakan terapi yaitu farmakologi dan non farmakologi. Tujuan utama dalama pengobatan
gastritis ialah menghilangkan nyeri, mengjilangkan inflamasi dan menncegah terjadinya ulkus
peptikum dan komplikasi. (Ariel, Wulllur, Astuti, 2013). Salah satu tindakan mandiri yang dapat
dilaksanakan perawat untuk membantu klien yaitu dengan menggunakan Manajemen Nyeri untuk
menghilangkan atau mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman. Menggunakan komunikasi
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien yaitu dengan menggunakan teknik distraksi
dan relaksasi (Menggunakan nafas dalam) (Dermawan, Jamil 2015). Relaksasi menggunakan
Lavender yang digunakan melalui inhalasi dapat bermanfaat untuk mengurangi kecemasan pada
pasien yang mengalami dialysis, meningkatkan kenyamanan tidur, meningkatkan kecermatana
dalam berhitung, dan menurunkan agitasi pasien dengan dimensia. Lavender juga dapat
bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri dan dapat memberiakan relaksasi (Wahyuningsih, 2013).
Merasa tidak kuat dengan keadaannya akhirnya pasien dibawa ke Poli Penyakit Dalam RSUD
Jombang oleh anaknya. Keluhan utama yang dikatakan pasien adalah perutnya sakit apalagi saat
bergerak atau terkena guncangan rasanya seperti ditusuk-tusuk nyerinya menyebar diseluruh
abdomen terutama di bagian ulu hati yang dirasakan 6 dan terjadi terus-menerus. Pasien juga
mengatakan usdah mempunyai penyakit lambung sejak usia muda dan jika kambuh pasien selalu
mengonsumsi promaag atau pergi ke dokter terdekat. Pasien jua mengatakan sering telat makan
tetapi nafsu makan baik makan 3 kali sehari. Pasien mengatakan setiap hari pergi ke sawah sebagai
buruh tani, pasien juga membatasi aktivitasnya untuk tidak terlalu lelah dan mengangkat beban
terlalu berat dikarenakan pasien takut lambungnya nyeri jika melakukan aktivitas berlebih. Saat
dilakukan pengkajian keadaan umum pasien lemah pasien tidak kooperatif, tampak berjalan
sempoyongan dan memangi perutnya. Pemeriksaan Abdomen terdengar bising usus normal
10x/menit saat dipalpasi adanya nyeri tejan di epigastrium terasa kaku.
Menurut penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Juanl, Min, Yi-Hai &
Su-ying (2009) di sebuah rumah sakit daerah Ghoungzhou China didapatkan adanya pengarug
faktor stress serta kelelahan terhadap kejadian gastritis. Maulidah (2006) juga mrnyatakan hasil
penelitiannya bahwa ada kaitan antara pengarug stress terhadap kekambuhan gastritis. Orang yang
mengalami stress sering mengalami gangguan pada system pencernaan misalnya pada lambung
yang berlebihan (hyperacidity) (Kistianti, 2012). Tanda dan gejala dari Gastritis adalah Nyeri
seperti terbakar, Nyeri ulu hati setelah makan, Anoreksia, Mual muntah, kadang cegukan, Sakit
kepala, Malaise, Perut kembung, Rasa asam di mulut, Hemorhagi (Kusumaningtyas, 2015).
Gastritis adalah episode berulang nyeri epigastrium, gejala sementara atau cepat hilang, dapat
berhubungan dengan diet, memiliki respon yang baik dengan antacid atau supresi asam (Okviani,
2011). Penyakit maag tidak segera diobati bias jadi tukak. Tukaknya adalah pendarahan pada
lambung, kalau terjadi pendarahan yang berta, dan tidak bias tertasati penderita bias meninggal.
Untuk mengetahui kelainana pada alat pencernaan hanya bias dilihat dengan cara endoskopi
(teropong saluran pencernaan atas). Dari pemeriksaan ini akan terlihat, apakah alat pencernaan
penderita luka atau tidak. Ada juga kemungkinan penderita penyakit maag tidak tertolong karena
pendarahan. Ada empat penyebab terjadinya pendarahan di saluran cerna yaitu karena sakit maag
(lambung sudah bocor), karena penyakit liver, ada kanker lambung dan pendarahan disebabkan
makan obat rematik (Jannah, 2011)
Diagnosa Keperawatan
Pada pasien gastritis diagnosa yang mungkin bisa muncul adalah nyeri akut berhubungan
dengan agen cedera biologis (iritasi mukosa lambung), ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan makanan tidak adekuat karena noreksia,
kekurangan volume cairan berhubungan dengan mukosa lambung kehilalngan integritas jaringan
(Nurarif, Kusuma, 2015). Berdasarkan batasan karakteristik maka etiologi yang dapat diambil
penulis adalah agencedera biologis. Agen cedera biologis yang dialami pasien yaitu adanya
perlukaan mukosa gaster. Perlukaan mukosa gaster adalah evaluasi proses adalah evaluasi yang
harus dilaksanakan segera setelah perencanaan keperawatan dilaksanakan untuk membantu
keefektifitisan terhadap tindakan (Okviani, 2011).
SIMPULAN
Dari data hasil pengkajian tanda dan gejala dari kedua partisipan memiliki masalah
keperawatan yang sama tanda dan gejala yaitu nyeri di ulu hati tetapi karakteristik nyeri yang
dirasakan berbeda dan juga pola makan yang tidak teratur dan stress dengan penyebab yang
berbeda. Partisipan Ny. S dan Tn. S memiliki masalah keperawatan Nyeri sehingga diagnosa
keperawatan yang muncul adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (inflamasi
mukosa lambung). Pencernaan yang dilakukan pada Ny. S dan Tn. S mulai awal dan akhir sama.
Tindakan hari pertama sampai hari ketiga dilakukan Ny. S dan Tn. S sama. Hasil perawatan antara
partisipan 1 dan 2 mengatakan nyeri berkurang dan msalah gangguan rasa nyaman nyeri telah
teratasi.
REKOMENDASI
Pada penderitas gastritis bisa mengakibatkan Ulkus Peptikum, Perdarahan saluran cerna
bagian atas bahkan kematian, untuk itu diusahakan mengatur pola makan, tidak melakukan
aktivitas berlebih dan menghindari makan yang pedas ataupun asam dan menggunakan obat anti
steroid yang berlebihan karena dapat meningkatkan asam lambung. Saran untuk peneliti
selanjutnya yaitu diharapkan perawatan gangguan rasa nyaman nyeri pada pasien gastritis dengan
menggunakan terapi non farmakologi dengan aromaterpai lavender dapat membantu dalam
mengurangi rasa nyeri.
Alamat Correspondensi:
- Email : freeandini@gmail.com
- No. Hp : 089693818662
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
I. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang prinsip diet pada penderita Gastritis
diharapkan pasien mampu memahami tentang prinsip diet pada penderita Gastritis
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit para penderita Gastritis diharapkana
dapat:
a. Menjelaskan tujuan prinsip diet pada penderita gastritis
b. Menjelaskan prinsip diet pada penderita gastritis
c. Menjelaskan tentang makanan yang sebaiknya dibatasi pada penderita gastritis
d. Menjelaskan tentang makanan yang sebaiknya dihindari pada penderita gastritis
II. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
III. MEDIA
Leaflet
VII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan:
1. Apa saja tujuan dalam prinsip diet apda penderita gastritis?
2. Apa saja prinsip makanan pada penderita gastritis?