Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S DDENGAN SISTEM PENCERNAAN ATAS


INDIKASI GASTRITIS DI RUANG MAWAR RSUD SUBANG

DI SUSUN OLEH: AAN ANENGSIH

NIM: EI814901001

PROGRAM PROFESI NERS RSUD SUBANG KABUPATEN SUBANG

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YPIB MAJALENGKA

2018
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DDENGAN SISTEM PENCERNAAN ATAS
INDIKASI GASTRITIS DI RUANG MAWAR RSUD SUBANG

DI SUSUN OLEH: AAN ANENGSIH

NIM: EI814901001

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

RUANG RAWAT : MAWAR


NO. MEDREK : NJO3922
TANGGAL PENGKAJIAN : 19-09-2018
TANGGAL MASUK RS : 18-09-2018

A. IDENTITAS KLIEN
NAMA : TN. S
UMUR : 76 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
PENDIDIKAN : SD
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : PETANI
STATUS MARITAL : KAWIN
ALAMAT : MANGELA RT/RW 29/06 TANJUNGSIANG
KEC. TANJUNGSIANG KAB. SUBANG
DIAGNOSA MEDIS : GASTRITIS

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


NAMA : TN. S
UMUR : 76 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
PENDIDIKAN : SD
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : PETANI
STATUS MARITAL : KAWIN
ALAMAT : MANGELA RT/RW 29/06 TANJUNGSIANG
KEC. TANJUNGSIANG KAB. SUBANG
DIAGNOSA MEDIS : GASTRITIS

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB


NAMA : NY. ST
UMUR : 65 TAHUN
JENIS KELAMIN : PEREMPUAN
PENDIDIKAN : SD
AGAMA : ISLAM
PEKERJAAN : IRT
HUBUNGAN DENGAN KLIEN : ISTRI
HHP : 081395175183

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Kesehatan
a. RIwayat Kesehatan Sekarang
± 1 bulan mengeluh nyeri ulu hati

b. Keluhan Utama
Nyeri ulu hati

c. Kronologis Keluhan (PQRST)


Pada saat dikaji tanggal 19-9-2018 klien mengatakan nyeri ulu hati, nyeri dirasakan
akan bertambah [ada saat klien telat makan, dan akan berkurang bila klien istirahat,
nyeri seperti ditusuk-ditusuk jarum terutama pagi, lamanya nyeri ± 10 menit dengan
skala 6 (0-10)
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan tidak mempunyai laergi maslah obat, makanan, binatang dan karyawan,
dan belum pernah dirawat di RSUD Subang atau rumah sakit lainnya

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Menurut klien dalam keluarga, tidak ada yang mempunyai penyakit keturunan seperti
diabetes mellitus, hipertensi, serta penyakit hepatitis dan TBC

4. Riwayat Psikosoisal dan Spritual


a. Adakah orang yang terdekat dengan pasien
Menurut klien semua anggota keluarga dekat dengan pasien terutama istrinya yang
paling dekat

b. Interaksi dengan keluarga


Klien menyatakan pola komunikasi dan interaksi baik segala sesuatu, bila ada masalah
selalu dirundingkan dengan keluarga dan diambil keputusan yang mufakat, dan klien
selalu

c. Dampak penyakt pasien pada keluarga


Dampak penyakit pasien pada keluarga cukup sedih, karena kehilangan keceriaan
seorang bapak

d. Masalah yang memeperngaruhi pasien


Klien mengatakan yang dirasakan setelah sakit, sulit gerak

e. Mekanisme koping terhadap klien


Mekanisme koping cukup baik pada klien, karena bias mengatasi gangguan body mege

f. Persepsi terhadap klien


Menurut klien saat ini yang difikirkan harus cepat sembuh
POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
NO POLA KEBIASAAN DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
5. POLA NUTRISI
 Makan
- Frekuensi 3-4x/hari
- Jenis makanan Nasi, sayur, tempe, daging
- Porsi 1 porsi
- Keluhan Tidak ada
 Minum
- Frekuensi 3x/hari
- Jenis makanan Kopi
- Porsi 7-9 gelas/hari
- Keluhan Tidak ada

Pola Eliminasi
 BAK
- Frekuensi 5x/hari
- Warna Kuning
- Keluhan Tidak ada
 BAB
- Frekuensi 5x/hari
- Warna Kuning
- Konsistensi Padat
- Keluhan Susah BAB
- Pengguna pencahar Tidak ada

Pola Personaly Hygie


- Mandiri
Frekuensi
Penggunaan shampoo

- Cuci rambut
Frekuensi
Pengguna shampoo

6. Pola aktivitas dan tidur


- Siang
Laamanya
- Malam
C. PENGKAJIAN FISIK
a. Keadaan umum
Lemah
b. Kesabaran
Composmentis
c. Tanda-tanda vital
TD: 130/80 mmHg
N: 80x/menit
S: 36oC
RR: 20x/menit
d. Kepala
- Kulit kepala bersih tidak ada lesi, tidak ada tumor, rambut warna hitam, tidak ada nyeri
tekan
- Wajah bentuk simetris tidak ada luka, tidaka ada edema
- Mata simetris, konjungtivi tidak anemis, fungsi penglihat baik tidak ada lensa mata
- Hidung bentuk simetros, tidak ada polip, penciuman normal
- Telinga: benutk simetris, menggunakan alat bantu pendengaran
- Mulut: bibir tampak kering, gigi bersih, tidak ada perdarahan, gigi palsu tidak ada,
pembengkakan gusi tidak ada
- Leher: tidak terdapat pembesararn tiroid
- Dada dan thorak
Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada banjolan dan nyeri tekan
Perkusi : suara jantung pekak, suara paru sonor
Auskuitasi : bunyi paru vesikuler, bunyi jantung normal (1,2)
- Abdomen
Inspeksi : simetris, datar
Palpasi : ada nyeri tekan terhadap abdomen (ulu hati)
Perkusi : timpani
Auskuitasi : bising usus ± 8x/menit
- Ektermitas
 Ektermitas atas:
Terpasang infus RL 20 tpm (tetes permanent) pada tangan kaanan tidak terdapat
oeden, tangan kiri terdapat jaden
 Ektermitas bawah:
Tidak terdapat luka, tidak terdapat kelumpuhan dan tidak oeden
- Genotalia
Tidak terpasang cateter

d. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 18-9-2018
Hemoglobin : 10,1 g/dl
Lwukosit : 3,32 x 101
Trombosit : 377 x 10x3/VL
Hematocrit : 30,2%
e. Penatalaksanaan Kolaboratil
Terapi Farmakologis (18-9-2018) Therapi tanggal 19-9-2018
Ranitidine 2x1 op iv 15-03 ranitidin 2x1 op iv 18-06
Ceptriaxon 2x1 gr iv 18-06 ondansetron 2x1 op iv 18-06
Ambroxol 3x1 PO 15-23-07 ketorolak 2x1 op iv 18-06
PCT 3x1 PO 15-23-07
f. Therapy Cairan G. Therapi Die
Tanggal 18-9-2018 infua Dext 20 gt Diet lambung I
Tanggal 18-9-2018 infus RL 20 gtt
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: klien menyatakan Peningkatan asam Nyeri akut
nyeri ulu hati lambung

iritasi mukosa
lambung

DO: klien tampak Perangan mukosa


Meringis lambung
kesakitan nyeri
tetalan pada nyeri
epigastiukes cm
2. DS: klien menyatakan Alesifits lambung Perubahan
nyeri ulu hati meningkat

DO: porsi makan Asam lambung


habis ¼ porsi, meningkat
lusan
kontraksi otot
lambung

anoreksia, mual
muntah

nutrisi tidak ada

perubahan nufis lung


dari kebutuhan
3. DS: klien menyatakan Anoreksia, mual, Hambatan mukosa
nyeri ulu hati muntah fisik

Nutrisi tidak adeqvis


DO: makan/minum
kurang kelemah fisik

Hambatan mukosa
fisik
INTERVENSI KEPERAWATAN

NO TANGGAL JAM DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONALISASI PARAF


1 18-9-2018 Nyeri ulu hati old Setelah dilakukan tindakan - Observasi reaksi non - Mempengaruhi piluhan atau
Jam 10 Iritasi lambung ditandai dengan Keperaawatan selama 4 hari verbal dari ketidak pengawasan ketepatan
DS: klien mengatakan nyeri ulu Pasien tidak mengalami nyeri, nyamanan intervensi
Hati dengan kriteria hasil (tahu - Bantu pasien dengan - Membantu dalam membuat
DO: klien menanggung nyeri teken penyebab nyeri, mencari keluarga untuk diagnose dan kebutuhan nutrisi
pada epigastrium bantuan) melaporkan bahwa mencari dan - Makanan mempunyai efek
nyeri berkurang dengan menemukan pencetus asam lambung
menggunakan manajemen dukungan - Makanan khusus yang
nyeri mampu mengenali nyeri - Kontrol lingkungan menyeybabkan nenghan distris
(skala, intensitas, frekuensi yang dapat - Mengurangi nyeri yang klien
dan tanda nyeri menyatakan mempengaruhi nyeri rasakan
rasa nyaman setelah nyeri seperti suhu ruangan
berkurang) - Kaji tipe dan sumber
nyeri untuk
menemukan
intervensi
- Ajarkan terapi non
farmakologi, nafas
dalam, relaksasi,
distalasi, kompres
hangat dingin
- Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
2 18-9-2018 Perubahan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan tindakan - Diskusikan bersama Malnutrisu adalah kondisi gangguan
Jam 10 kebutuhan intake menurun ditandai keperawatan selama 4nhari klien mengenai diopatik minat yang menyebabkan
dengan ketidakseimbanjgan nutrisi hubungan antara densis agitas dan mempengaruhi
DS: klien menyatakan mine lebih teratutr dengan kriteria: intake makanan fungsi kognitif/pengambil
DO: porsi nakan halus (1:4) - Mengerti faktor yang - Latih peningkatan keputusan, perbaikan nutrisi
meningkatkan berat badan BB dan penurunan meningkatkan kemampuan berfikir
- Mengidentifikasi tinggkah berat badan dan kreja psikologi
laku, libatkan control klien - Diskusikan bersama
dengan memodifikasi diet pasien mengenai
dalam kebiasaaan, gaya
hidup dan pausur
herediten yang dapat
mempengaruhi BB
- Diskusikan bersama
pasien mengenai BB
Risiko yang
berhubungan dengan
BB berlebih dan
penurunan BB
- Dorong pasien untuk
mengubah kebiasaan
pasien
- Perkenaalkan BB
ideal pasien
3 18-9-2018 Hambatan mobilitas fisik b/d Setelah dilakukan tindakan - Monitoring vital Menilai batasan kemampuan
Jam 10 metabolism sel ditandai dengagn keperawatan selama 4 hari dengan aktivitas optima
DS: klien menyatakan lemas gangguan mobilitas fisik sebelum/sesudah
DO: makan/minum kurang teratasi dengan kriteria klien latihan dan lihat - Mempertahankan/meningkatkan
meningkst dalam aktivitas fisik respon pasien saat kekuatan dan ketahanan otot
- Menegenai tujuan dan latihan
peningkatan mobilisasi - Bantuk klien/ajarkan
- Memverbalisasikan pasien atau tenaga
perasaan dalam kesehatan lain
meningkatkan kekuatan tentang teknik
dan kemampuan berpindah ambulansi
- Mempergarakan - Kaji kemampuan
penggunaan alat bantu oasien dalam
untuk motbilitas (walker) mobilisasi
- Latih pasien dalam
pemenuhan
kebutuhan ADL
secara mandiri sesuai
kemampuan
- Damping dan bantu
pasien saat mobilisai
dan bantu jika klien
memerlukan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

DIAGNOSA TANGGAL JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


KEPERAWATAN
1 - Mengobservasi reaksi non Setelah 4 hari DIRAWAT, klien
verbal dan ketidaknyamanan menyatakan nyeri ulu hari ber 1. OS
- Membantu pasien dan keluarga dinyatakan pulang tanggal 21-9-
untuk mencari dan 2018
menenmukan dukungan
- Mengontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan
- Mengkaji tipe dan sumbernya
untuk menemukan intervensi
- Mengajrkan teknik non
farmakologi, nafas dalam,
relaksasi, aistensi
- Memberikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
2 - Mendiskusikan bersama klien SetelH 4 hari dirawat klien mulai
mengaenao hubungan antara mau makan dan berjanji akan lebih
intake makanan tensis lagi pada pola makan, dan
- Menahan peningkatan BB dan tanggal 21-9-2018 klien boleh
penurunan BB pulang
- Mendiskusikan bersama pasien
mengenai kebiasaan, gaya
hidup dan faktor hereditas yang
dapat mempengatuhi BB
- Mendisuksikan bersama pasien
mengenai penurunan BB
3 - Memonitoring vital sign, SetelH 4 hari dirawat klien mulai
sebelum/sesudah latihan dan jalan sendiri tanpa bantuan keluarga
melihat respon pasien saat dan mulutnya segar dan tanggal 21-
latiham 9-2018 OS dinyatakan pulang
- Membantu klien mengajarkan
pasien atau tenaga kesehatan
lain tentang teknik ambulansi
- Mengkaji kemampuan pasien
dalam mobilisasi
- Melatih pasien dalam
pemenuhan kebutuh ADL
secara mandiri sesuai
kemampuan
- Mendampingi dan membantuk
pasien saat mebilisasi dan
membantu jika klien
memerlukan
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GASTRITIS DENGAN GANGGUAN
RASA NYAMAN NYERI DI RSUD JOMBANG

DINI FREEA PLAOSA MAULIDIAH


1312010006

SUBJECT:
Pasien Gastritis, Asuhan Keperawtan, Nyeri Akut

DESCRIPTION:

Gastritis merupakan proses inflamasi pada lampisan mkosa dan sub mukosa pada lambung
yang disebsbkan karenan mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan asam lambung,
seseorang yang menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang mengakibatkan
nyeri di ulu hati. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan asuhan keperawtan pada pasien Gastritis
dengan gangguan rasa nyaman nyeri.
Desain penelitian ini adalah studi kasus. Jumlah responden yang diambil yaitu 2 klien yang
pernah terdiagnosa Gastritis. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara,
observasi, dan dokumentasi dengan menggunakan format pengkajian poli keperawatan medical
bedah. Pengkajian menggunakan 4 sumber utama yaitu klien, perawat, keluarga klien, dan status
medis klien. Kemudian ditegakkan diagnose keperawta, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

Dari hasil pengkajian yang didapat Ny. S mengeluh nyeri perut seperti dicengkeram di
bagian ulu hati skala 4 dan terjadi terus menerus, adanya nyeri tekan pada epigastrium dan kuadran
sebelah kiri atas. Pada Klien Tn. G mengeluh perutnya sakit saat bergerak atau saat terkena
guncangan rasanya seperti di tusuk-tusuk nyerinya menyebab di seluruh abdomen terutama di
bagian ulu hati sklaa 6 dan terjadi terus-menerus, adanya nyeri tekan pada epigastrium dan kaku.
Dari hasil pengkajian kedua klien meganalami gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan
irirtasi mukoas lambung.
Dari diagnosa yng muncul pada kedua klien, dilakukan intervensi pengkajian nyeri secara
komprehensif (Pain, Quality, region, Scale, Timing). Mengajarkan metode distraksi & relaksasi
dengan memberikan aromaterapi lavender. Dari hasil persawatan kedua klien mengatakan nyeri
berkurang. Pada klien yang mengalami masalah gangguan rasa nyaman nyeri diharapkan dengan
menggunakan metode distraksi & relakssasi aromaterapi lavender dapat membantu dalam
mengrangai rasa nyeri menderita gastritis sering mengalami serangan kekambuhan yang
mengakibatkan nyeri di ulu hati (Kistanti, 2012).
Badan penelitian kesehatan dunia WHO (2010), mengadakan tinjauan terhadap 8 negara
dunuia dan mendapatkan beberapa hasil persentase angka kejadian gastritis di dunia. Dimulai dari
Negara yang kejadian gastritisnya paling tinggi yaitu AMerika dengan persentase mencapai 47%
kemduaian diikuti oleh India dengan persentase 43% dan Indonesia 40,58%. Angka kejadian
gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus.
Prevalensi gastritis di Jawa Timur pada tahun 2011 mencaapai 44,5% yaitu dengan jumlah 58.116
kejadian. (Hidayanti, 2014) di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang dalam tiga bulan terkahir
terdapat 466 kasuss penyakit gastritis.
Peradangan pada gastritis dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai
terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam gangguan system
saluran pencernaaan. Helicobacter pylori merupajan bakteri utama yang paling sering
menyebabkan terjadinya gastritis. Pasien gastritis sering mengeluh rasa sakit di ulu hati, rasa
terbakar yang pada akhirnya menyebabkan produktivitas dan kualitas hidup pasien menurun. Nyeri
teruatama pada saat lambung kosong dan stress, nyeri epigatrik dengan berbagai macam tipe yaitu
seperti disayat pisau, diremas atau munkin ada yang terasa panas seperti terbakar. Skala nyeri
tergantung pada luas dalamnya ulkus, olume asam lambung. Semakin dalam ancaman iritasi dapat
mengenai ancamana persarafan sehingga memicu sensasi nyeri yang cukup kuat yaitut 6-9.
Komplikasi gastritis sering terjadi bila penyakit tidak ditangani secara optimal sehingga dapat
menyebabkan gastritis berkembang menjadi ulkus peptikum yang pada akhirnya mengalami
komplikasi perdarahan, peritonitis bahkan kematian (Nuraeni, 2013).
Beberapa teknik yang digunakan untuk menghilangkan atau menurunkan skala nyeri dapat
menggunakan terapi yaitu farmakologi dan non farmakologi. Tujuan utama dalama pengobatan
gastritis ialah menghilangkan nyeri, mengjilangkan inflamasi dan menncegah terjadinya ulkus
peptikum dan komplikasi. (Ariel, Wulllur, Astuti, 2013). Salah satu tindakan mandiri yang dapat
dilaksanakan perawat untuk membantu klien yaitu dengan menggunakan Manajemen Nyeri untuk
menghilangkan atau mengurangi nyeri dan meningkatkan rasa nyaman. Menggunakan komunikasi
terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien yaitu dengan menggunakan teknik distraksi
dan relaksasi (Menggunakan nafas dalam) (Dermawan, Jamil 2015). Relaksasi menggunakan
Lavender yang digunakan melalui inhalasi dapat bermanfaat untuk mengurangi kecemasan pada
pasien yang mengalami dialysis, meningkatkan kenyamanan tidur, meningkatkan kecermatana
dalam berhitung, dan menurunkan agitasi pasien dengan dimensia. Lavender juga dapat
bermanfaat untuk mengurangi rasa nyeri dan dapat memberiakan relaksasi (Wahyuningsih, 2013).
Merasa tidak kuat dengan keadaannya akhirnya pasien dibawa ke Poli Penyakit Dalam RSUD
Jombang oleh anaknya. Keluhan utama yang dikatakan pasien adalah perutnya sakit apalagi saat
bergerak atau terkena guncangan rasanya seperti ditusuk-tusuk nyerinya menyebar diseluruh
abdomen terutama di bagian ulu hati yang dirasakan 6 dan terjadi terus-menerus. Pasien juga
mengatakan usdah mempunyai penyakit lambung sejak usia muda dan jika kambuh pasien selalu
mengonsumsi promaag atau pergi ke dokter terdekat. Pasien jua mengatakan sering telat makan
tetapi nafsu makan baik makan 3 kali sehari. Pasien mengatakan setiap hari pergi ke sawah sebagai
buruh tani, pasien juga membatasi aktivitasnya untuk tidak terlalu lelah dan mengangkat beban
terlalu berat dikarenakan pasien takut lambungnya nyeri jika melakukan aktivitas berlebih. Saat
dilakukan pengkajian keadaan umum pasien lemah pasien tidak kooperatif, tampak berjalan
sempoyongan dan memangi perutnya. Pemeriksaan Abdomen terdengar bising usus normal
10x/menit saat dipalpasi adanya nyeri tejan di epigastrium terasa kaku.
Menurut penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Juanl, Min, Yi-Hai &
Su-ying (2009) di sebuah rumah sakit daerah Ghoungzhou China didapatkan adanya pengarug
faktor stress serta kelelahan terhadap kejadian gastritis. Maulidah (2006) juga mrnyatakan hasil
penelitiannya bahwa ada kaitan antara pengarug stress terhadap kekambuhan gastritis. Orang yang
mengalami stress sering mengalami gangguan pada system pencernaan misalnya pada lambung
yang berlebihan (hyperacidity) (Kistianti, 2012). Tanda dan gejala dari Gastritis adalah Nyeri
seperti terbakar, Nyeri ulu hati setelah makan, Anoreksia, Mual muntah, kadang cegukan, Sakit
kepala, Malaise, Perut kembung, Rasa asam di mulut, Hemorhagi (Kusumaningtyas, 2015).
Gastritis adalah episode berulang nyeri epigastrium, gejala sementara atau cepat hilang, dapat
berhubungan dengan diet, memiliki respon yang baik dengan antacid atau supresi asam (Okviani,
2011). Penyakit maag tidak segera diobati bias jadi tukak. Tukaknya adalah pendarahan pada
lambung, kalau terjadi pendarahan yang berta, dan tidak bias tertasati penderita bias meninggal.
Untuk mengetahui kelainana pada alat pencernaan hanya bias dilihat dengan cara endoskopi
(teropong saluran pencernaan atas). Dari pemeriksaan ini akan terlihat, apakah alat pencernaan
penderita luka atau tidak. Ada juga kemungkinan penderita penyakit maag tidak tertolong karena
pendarahan. Ada empat penyebab terjadinya pendarahan di saluran cerna yaitu karena sakit maag
(lambung sudah bocor), karena penyakit liver, ada kanker lambung dan pendarahan disebabkan
makan obat rematik (Jannah, 2011)

Diagnosa Keperawatan
Pada pasien gastritis diagnosa yang mungkin bisa muncul adalah nyeri akut berhubungan
dengan agen cedera biologis (iritasi mukosa lambung), ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan masukan makanan tidak adekuat karena noreksia,
kekurangan volume cairan berhubungan dengan mukosa lambung kehilalngan integritas jaringan
(Nurarif, Kusuma, 2015). Berdasarkan batasan karakteristik maka etiologi yang dapat diambil
penulis adalah agencedera biologis. Agen cedera biologis yang dialami pasien yaitu adanya
perlukaan mukosa gaster. Perlukaan mukosa gaster adalah evaluasi proses adalah evaluasi yang
harus dilaksanakan segera setelah perencanaan keperawatan dilaksanakan untuk membantu
keefektifitisan terhadap tindakan (Okviani, 2011).

SIMPULAN

Dari data hasil pengkajian tanda dan gejala dari kedua partisipan memiliki masalah
keperawatan yang sama tanda dan gejala yaitu nyeri di ulu hati tetapi karakteristik nyeri yang
dirasakan berbeda dan juga pola makan yang tidak teratur dan stress dengan penyebab yang
berbeda. Partisipan Ny. S dan Tn. S memiliki masalah keperawatan Nyeri sehingga diagnosa
keperawatan yang muncul adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (inflamasi
mukosa lambung). Pencernaan yang dilakukan pada Ny. S dan Tn. S mulai awal dan akhir sama.
Tindakan hari pertama sampai hari ketiga dilakukan Ny. S dan Tn. S sama. Hasil perawatan antara
partisipan 1 dan 2 mengatakan nyeri berkurang dan msalah gangguan rasa nyaman nyeri telah
teratasi.

REKOMENDASI
Pada penderitas gastritis bisa mengakibatkan Ulkus Peptikum, Perdarahan saluran cerna
bagian atas bahkan kematian, untuk itu diusahakan mengatur pola makan, tidak melakukan
aktivitas berlebih dan menghindari makan yang pedas ataupun asam dan menggunakan obat anti
steroid yang berlebihan karena dapat meningkatkan asam lambung. Saran untuk peneliti
selanjutnya yaitu diharapkan perawatan gangguan rasa nyaman nyeri pada pasien gastritis dengan
menggunakan terapi non farmakologi dengan aromaterpai lavender dapat membantu dalam
mengurangi rasa nyeri.

Alamat Correspondensi:
- Email : freeandini@gmail.com
- No. Hp : 089693818662
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Diit Gastritis


Sub Topik : Prinsip diet pada penderita Gastritis
Sasaran : Klien dan keluarga
Tempat : Ruang Mawar RSUD Subang
Tanggal : 19 September 2018
Waktu : 30 menit
Penyuluh : AAN NENGSIH, S.Kep

I. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang prinsip diet pada penderita Gastritis
diharapkan pasien mampu memahami tentang prinsip diet pada penderita Gastritis
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit para penderita Gastritis diharapkana
dapat:
a. Menjelaskan tujuan prinsip diet pada penderita gastritis
b. Menjelaskan prinsip diet pada penderita gastritis
c. Menjelaskan tentang makanan yang sebaiknya dibatasi pada penderita gastritis
d. Menjelaskan tentang makanan yang sebaiknya dihindari pada penderita gastritis

II. METODE
Ceramah dan Tanya jawab

III. MEDIA
Leaflet

IV. MATERI PENYULUHAN


1. Tujuan dalam prinsip diet pada penderita gastritis
2. Prinsip makanan pada penderita gastritis
3. Tentang makanan yang sebaiknya dibatasi pada penderita gastritis
4. Makanan yang sebaiknya dihindari pada penderita gastritis

V. KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


NO TAHAP WAKTU KEGIATAN
PENYULUH KLIEN
1. Pembukaan 5 menit a. Mengucapkan a. Menjawab Salam
Salam b. Perkenalan
b. Memperkenalkan c. Menjawab pertanyaan
diri yang diberikan
c. Menjelaskan
maksud dan tujuan
d. Memberikan
pertanyaan
berhubungan
dengan jajanan
sehat
Pelaksanaan 15 menit Penjelasan tentang a. Mendengarkan penjelasan
gastritis. b. Bertanya tentang hal yang
a. Memberikan tidak dimengerti
penjelasan tentang
tujuan prinsip diet
pada penderita
gastritis
b. Memberikan
penjelasan tentang
prinsip diet pada
penderita gastritis
c. Memberikan
penjelasan tentnag
makanan yang
sebaiknya dibatasi
pada penderita
gastritis
d. Memberikan
penjelasan tentang
makanan yang
sebaiknya dihindari
pada penderita
gastritis
3. Penutup 10 menit a. Memberikan a. Menjawab pertanyaan
evaluasi dengan yang ada
bertanya tentang b. Menjawab salam
semua yang sudah
dijelaskan pada
saran
b. Mengucapkan
salam dan
terimakasih
c. Memberi salam

VI. SUMBER BUKU


Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A., C., (2014). Rencana Asuhan
Keperawatan pedoman untuk Perencanaan Keperawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta :
EGC
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Jakarta : EGC

VII. EVALUASI
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan:
1. Apa saja tujuan dalam prinsip diet apda penderita gastritis?
2. Apa saja prinsip makanan pada penderita gastritis?

Anda mungkin juga menyukai