Anda di halaman 1dari 3

KOMENTAR DAN USULAN MENGENAI:

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI SARJANA.

UMUM :

Beberapa prinsip yang perlu dipikirkan dan dicermati untuk penyusunan Pedoman Skripsi
tahun 2003 :

1. Perbedaan Skripsi dan Tesis atau Disertasi


Konsep Pedoman ini tidak ada perubahan prinsipil dari pedoman yang sebelumnya,
padahal Pedoman Skripsi yang disusun sebelum dan pada tahun 1990 masih
berorientasi pada Penulisan Tesis sebagai penutup strata program Sarjana untuk
memperoleh gelar Doctorandus (persiapan menjadi Doktor). Waktu itu penulisan
Tesis harus merupakan penelitian orisinil, dan ditata menggunakan bentuk dan format
yang ketat karena diperlukan untuk kelanjutan studi si penulis ke jenjang doktor.
Skripsi yang sekarang sifatnya sudah berubah, yaitu sebagai mata kuliah yang
merangkum beberapa bidang / mata kuliah, dan dimaksudkan sebagai latihan meneliti
bagi calon Sarjana. Dari segi bobot atau mutu ilmiah tentunya masih belum dapat
dipertanggungjawabkan, lagipula Skripsi tidak dipublikasikan. (Pustaka : PP 60
th.1999 dan PerMenDikNas No 232/U/2000

Perbedaan lain ialah: dulu pengetikan menggunakan mesin ketik, sekarang


menggunakan komputer yang sudah dapat mengatur sendiri secara otomatis mengenai
Page Setup, sehingga tidak perlu lagi diatur mengenai batas sembir dan berapa
ketukan .

Program Studi / Jurusan lain dalam FMIPA saat ini sudah menyatakan bahwa tidak
perlu lagi dibuat suatu pedoman penyusunan Skripsi yang mengikat demikian ketat.
(Informasi dari PD I FMIPA)

2. Ketebalan Buku Pedoman Penulisan Skripsi


Semakin tebal Buku Pedoman dan semakin njelimet, semakin malas orang
membacanya. Sebenarnya isi Buku Pedoman dapat disederhanakan dan formatnya
nanti dibuat kecil seperti “pocketbook”
Cara : - menggunakan pengetikan 11/2 spasi saja atau malahan 1 spasi.

3. Jangan Terlalu Banyak Diatur


Namanya Pedoman seharusnya memuat garis besar penulisan karya ilmiah saja, sebab
kalau terlalu diatur sampai detail, akan mematikan kreativitas mahasiswa, padahal
mungkin ide mahasiswa lebih baik.

Contoh : Tabel dikumpulkan pada daftar Tabel di bagian belakang, padahal mungkin
lebih sesuai apabila tabel disertakan pada BAB Hasil Penelitian, agar pembaca
tidak usah membolak-balik ke halaman belakang. Dulu ada kecenderungan untuk
memperbanyak halaman Skripsi agar kelihatan lebih berbobot ?
4. Halaman Sampul depan : Pedoman Penulisan Skripsi Sarjana

5. BAB I – ok

6. BAB II FORMAT SKRIPSI


- disederhanakan sesuai pemikiran pada butir 1
- halaman 6 Abstrak, merupakan ikhtisar penelitian yang hendaknya terdiri
atas 1 (satu) paragraf yang tidak lebih dari 200 kata. (penjelasan mengapa
hanya 1 paragraf : karena kata topik hanya ada 1, yaitu abstrak, tidak ada
topik lain)
- hal. 6, 3 baris terakhir dan hal. 7, 5 baris pertama, dan pencantuman “key
words” tidak perlu (penjelasan : Skripsi tidak dipublikasikan, jadi jangan
menjiplak cara penulisan abstrak di Pasca Sarjana yang dimaksudkan
untuk memudahkan ditransfer ke majalah ilimiah seperti halnya Tesis atau
tulisan ilmiah lain)
- selanjutnya ditinjau kembali sampai II.2 Bagian Utama –ok

7. BAB III KEPUSTAKAAN


- III.1 Pengacuan, sebaiknya dijelaskan tentang berbagai cara penulisan
pustaka yang umum digunakan, lalu jelaskan mengapa itu yang
digunakan. Permasalahan dapat timbul jika mahasiswa menemui cara
penulisan pustaka yang lain, apakah itu salah ? Sebab di internet saja
terdapat berbagai versi penulisan dan semuanya benar, tergantung metode
penulisan mana yang dianut. Di UNHAS sendiri tidak ada keseragaman
dalam penulisan pustaka (coba saja periksa penulisan pustaka di majalah
LONTARA UNHAS.

8. BAB IV TATACARA PENULISAN


- IV.1 Kertas dan sampul, ok
- IV.2 Pengetikan – ditinjau kembali sesuai butir 1 di atas
- IV.3 Penggunaan Bahasa Indonesia (kalimat terakhir) : kalimat jendaknya
disusunsedemikian rupa sehingga tidak menggunakan kata ganti orang,
misalnya saya, kami, mereka. Lebih baik digunakan kalimat pasif (past
tense)
- IV.4, ok
- IV.5. ditinjau kembali apakah dimasukkan dalam pembicaraan , misalnya
gambar simplisia ditaruh pada tinjauan pustaka mengenai taksonomi
tanaman, grafik kurva baku ditaruh pada prosedur pengerjaan, hasil
penelitian berupa tabel, grafik ditempatkan pada Hasil penelitian dan
Pembicaraan.

9. BAB V PROSEDUR
- capek membacanya, lebih baik dibuatkan kotak-kotak aliran prosedur saja,
karena contohnya sudah ada pada lampiran
- terima kasih atas perhatian anda

Anda mungkin juga menyukai