Sop Jahit Luka

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

JAHIT LUKA

No. Dokumen :
SOP No. Revisi : 01
Tanggal Terbit : 05 Maret 2018
Halaman : 1/2

UPTD Wiwik Nurlaela


PUSKESMAS NIP.19770109 200112 2 0027 NIP. 19650
MATARAM
1. Pengertian Serangkaian tindakan untuk menyambung luka robek atau setelah
melakukan tindakan bedah
2. Tujuan Untuk mempercepat penyembuhan
Untuk menyambung luka operasi
3. Kebijakan 1.Kebijakan Kepala Puskesmas Mataram nomor 003/PKM-M/Kep/2015
tanggal 4 Mei 2015 tentang Jenis-jenis Pelayanan di Puskesmas
Mataram
2. Kebijakan kepala Puskesmas Mataram no 004/PKM-M/Kep/2015 tanggal
4 Mei 2015 tentang Penanggungjawab dan Petugas UKP di Puskesmas
Mataram
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. Permenkes RI No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
3. Kepmenkes no 128 Tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.

5. Prosedur 1. Jarum jahitan terbuat dari material yang dapat diabsorbsi dan yang tidak
diabsorbsi
2. Kedua kategori tersebut mengandung monofilamen dan multifilamen
3. Ketebalan benang : 6 – 5 – 4 – 3 – 2 – 1 – 0 – 00 – 000 – 0000 – 00000

000000 (diameter dalam 0, dimana semakin tinggi angka semakin tipis)
4. Dalam praktek sehari-hari 3/0 atau 4/0 digunakan untuk jahitan simpel
(5/0
digunakan untuk bagian wajah), 3/0 yang reabsorbable digunakan untuk
subkutan
5. Dalam memilih benang jahitan harus memikirkan beberapa aspek
sebagai
berikut:
a. Kekuatan regangan
b. Keamanan simpul
c. Reaksi jaringan
d. Aksi kapiler
e. Reaksi alergi

Jahitan dasar
1. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan prosedurnya
2. Minta pasien untuk berbaring
3. Tanyakan riwayat alergi tentang obat anestesi atau iodine
4. Tempatkan cahaya ke area luka yang akan dijahit
5. Disinfeki luka dan area-area disekitarnya
6. Cuci tangan 7 langkah dan pakai sarung tangan steril
7. Berikan anestesi lokal atau blok saraf lokal dengan metode oberst,
tunggu
sampai anestesi bekerja
8. Taruh jarum bulat di bagian depan dari needle holder, kurang lebih jepit
di
setengah badan jarum
9. Pegang pinset chirurgis seperti memegang pensil dengan satu tangan.
Tangan yang lainnya memegang needle holder yang tadi sudah
terpasang
jarum
10. Dengan menggunakan pinset, pegang ujung luka di tempat yang terjauh
untuk meminimalisasi kerusakan jaringan, bagian pinset yang memiliki
satu gigi harus berada di tepi luka dan bagian dengan dua gigi harus
berada di kulit
11. Posisikan jarum tegak lurus terhadap kulit kurang lebih 0,5 cm dari tepi

1/2
luka dan masukkan ke dalam kulit
12. Dengan pergerakan tangan supinasi, bawa jarum menuju tepi luka
dengan gerakan seperti busur panah, mirip dengan lekukan jarum.
Untuk
luka yang tidak melampaui kutis dan tidak ada ketegangan di tepi
lukanya, langsung saja melangkah ke langkah 17. Untuk luka yang
dalam, langkah penjahitan ada 2 langkah (buat jahitan dari tepi luka ke
tengah luka, lalu pindahkan needle holder ke ujung jarum yang telah
melewati tepi luka dan lanjutkan dari tepi luka yang berlawanan hingga
keluar ke tepi luka)
13. Buka needle holder dan tarik jarum menuju ke luka
14. Tarik jarum melalui kulit dan keluar dari luka dalam jalur melengkung
15. Reposisi jarum di posisi yang benar di needle holder
16. Tarik benang melalui kulit, tinggalkan panjang yang cukup untuk nanti
dijahit (sekitar 2 cm jika diikat dengan needle holder atau 10 cm jika
diikat
dengan tangan)
17. Dengan menggunakan pinset, pegang ujung luka yang paling dekat
dengan kita dan putar batas luka ke arah luar
18. Dengan pergerakan melengkung, masukkan jarum ke batas luka dan
bawa sedalam mungkin sampai ke dasar luka dan bawa kembali ke
atas
sampai ujung jarum terlihat menembus kulit
19. Buka needle holder saat berdekatan dengan luka dan gunakan untuk
memegang kembali jarum di bagian luar dari kulit
20. Tarik jarum dengan bentuk melengkung melalui kulit dengan
menggunakan pinset untuk memfiksasi titik keluar jarum di luka
21. Dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, pegang jarum dengan
aman dan hati-hati, lalu buka needle holder
22. Ikat benang menjadi simpul dengan bantuan needle holder

Jahitan donati
1. Tetapkan titik pertama masuk 1 cm dari batas luka dan menembus
seluruh
kutis
2. Jahit dalam 2 langkah dan keluar di batas luka yang berlawanan, simetris
dari jahitan pertama
3. Buat titik masuk kedua di sisi yang sama dari tempat keluar benang yang
terakhir, dekat dengan batas luka tetapi masuk superfisial( ± 1 mm
dalamnya) melalui kulit
4. Masuk ke batas luka yang berlawanan secara intrakutan dan munculkan
lagi jarum di dekat tepi luka
5. Buat simpul di atas titik masuk yang pertama

Jahitan intrakutan
1. Tetapkan titik masuk pertama bersama dengan ekstensi luka ± 1 cm dari
permulaan luka
2. Bubuhkan benang ke kulit dengan mengikat jahitan di ujung
3. Masukkan jarum di ujung luka
4. Masukkan jarum secara intrakutan di salah satu batas luka
5. Keluarkan intrakutan dan masukkan lagi intrakutan di batas luka yang
berlawanan arah
6. Lakukan terus seperti ini (zig-zag) sampai mencapai ujung dari luka
7. Titik keluar yang terakhir harus bersama dengan penarikkan seluruh
garis
luka hingga tepi satu bertemunya dengan tepi lainnya
8. Bubuhkan kembali jahitan di ujung lukanya dan ikat

Jahitan intrakutan harus memenuhi kriteria


a. Tidak ada tarikan di batas luka
b. Kondisi luka harus aman dari kontaminasi
c. Ujung-ujung luka harus lurus

6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Poli umum, poli anak, poli KIA/KB

2/2

Anda mungkin juga menyukai