turut mengatakan “Mode yang ada saat Tren Mode Mahasiswa FBS UNP ini, itu sudah ada dulunya, namun, oleh pelopor dilakukan inovasi yang “Istilah fashion berasal dari bahasa disesuaikan dengan kondisi dan keadaan, Inggris. Jika diartikan, berarti mode atau terpenting bagaimana kita mampu “Mode yang ada saat ini, itu penampilan. Lain hal dengan mode. Mode melakukan kombinasi yang tepat, baik itu sudah ada dulunya, namun, memiliki banyak bidang, di antaranya dari segi warna, maupun dari segi bentuk, oleh pelopor dilakukan adalah mode busana. Mode busana berarti sehingga akan menciptakan keindahan, inovasi yang disesuaikan segala sesuatu yang terkait dengan busana meskipun kita memiliki banyak uang, dengan kondisi dan keadaan, atau penampilan busana yang banyak tetapi tidak mampu mengkombinasi terpenting bagaimana kita digemari saat ini. Mode memiliki sifat pakaiannya akan menjadi sia-sia”, mampu melakukan kombinasi tidak tetap (dinamis) yang digemari pada sebagaimana yang dinyatakan oleh Ika yang tepat, baik itu dari segi waktu atau masa tertentu. Perubahan pada adalah benar. Dalam berpakaian yang warna, maupun dari segi mode memiliki banyak faktor, di terpenting adalah kreativitas untuk bentuk, sehingga akan antaranya faktor lingkungan. Mode sangat berinovasi dalam kombinasi. menciptakan keindahan…”. mempengaruhi fashion, apabila mode Tutur Ibu Nita Sahara berubah maka fashion juga ikut berubah”, Mode saat ini, banyak diadopsi dari mode- (Dosen IKK Tata Busana tutur Ibu Nita Sahara. mode masa lalu, mode busana tersebut UNP ) dimodifikasi (post modern) yang Siska Novelia, 20 tahun, Mahasiswi disesuaikan dengan kebutuhan masa kini, Universitas Negeri Padang, Program Studi karena perkembangan fashion Pendidikan Bahasa Indonesia dianggap digambarkan seperti lingkaran, di mana memiliki selera fashion kekinian. Ika, mode masa lalu akan diperbaharui begitulah sapaan akrabnya, selalu kembali pada masa-masa tertentu, berpenampilan elegan dengan kombinasi kemungkinan ada perulangan kembali warna yang serasi, santai, namun, tetap dari segi bentuk pakaian, namun, tidak tampil modis. Baginya, untuk tetap tampil dari segi warna. Warna tergantung dari modis tidak perlu merogoh kocek dalam, selera setiap individu dan jika dipandang terpenting bagaimana kita mampu secara psikologis warna pakaian dapat berkreasi. menggambarkan karakter seseorang. 4 Jenis dan Warna Mode Mencerminkan Karakter Individu
Mode saat ini tidak dapat menentukan
secara spesifik untuk jenis berpakaian seperti apa yang banyak digemari. Ibu Nita Ibu Nita Sahara turut menyertakan contoh Sahara menjelaskan “Karena menurut bentuk- bentuk karakter berdasarkan jenis sejarah, selera setiap individu akan fashion warna, “Warna merah cenderung itu berbeda-beda. Perbedaan itu dapat kepribadiannya percaya diri, berani, dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti penuh semangat, sedangkan warna hitam faktor cuaca, agama, lingkungan, dan adalah karakter yang berkarisma dan Ibu Nita Sahara mengatakan, ekonomi, apabila berbicara mengenai berwibawa. Jadi, pemilihan warna dan “Dalam mode serasi atau fashion, tidak hanya menyangkut pakaian jenis pakaian mencerminkan dalam diri tidaknya jenis dan warna saja, melainkan aksesoris yang dikenakan seseorang dan tidak bisa disamakan”, pakaian tergantung pada juga termasuk fashion, begitulah sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu bagaimana seseorang mampu bagaimana seseorang menciptakan Nita Sahara mendukung jawaban yang berkreasi menyesuaikan keindahan dengan cara berpakaiannya.” disampaikan oleh Rahmi Septia Nisa atau dengan dirinya sendiri. Jenis lebih akrab dikenal dengan Ami yang Ibu Nita Sahara mengatakan, “Dalam dan warna pakaian adalah satu merupakan teman akrab dari Ika mode serasi atau tidaknya jenis dan warna kesatuan yang tidak dapat mengatakan “Kalau mereka pakai kan pakaian tergantung pada bagaimana dipisahkan. Satu kesatuan ini bagus-bagus saja, tetapi, belum tentu di seseorang mampu berkreasi menyesuaikan adalah bentuk penggambaran diri kita bagus”,selain itu, sifat-sifat dengan dirinya sendiri. Jenis dan warna wujud karakter seseorang”. warna juga perlu diperhatikan, seperti pakaian adalah satu kesatuan yang tidak “Jika ingin terlihat lebih ramping, maka dapat dipisahkan. Satu kesatuan ini adalah gunakan warna hitam. Tren mode pakaian bentuk penggambaran wujud karakter telah merambak di seluruh kalangan seseorang. Jadi, apa yang dikenakan si A akibat perkembangan teknologi informasi belum tentu cocok dikenakan oleh si B, dan komunikasi yang semakin maju. karena karakter si A belum tentu sama Dimensi ruang dan waktu bukan menjadi dengan karakter si B”,sehubungan dengan kendala saat ini, begitulah Ibu Nita Sahara itu, Ami merasa kurang cocok dengan katakan. Terkait dengan mode setiap hasil tatanan temannya (Ika). Ia merasa orang yang menekuni dilandasi oleh lebih puas menata dirinya sendiri. Senada motivasi tertentu. Ibu Nita Sahara dengan itu, Salsabila atau akrab disapa menjelaskan “Motivasi itu berupa Aca turut mengatakan “Dalam berpakaian menarik daya pikat terutama untuk lawan ini kita tidak dapat menyamakan selera jenis”. Hal tersebut senada dengan yang kita dengan orang lain, karena setiap orang dikatakan oleh Ika, “Tidak enak aja, berbeda”. orang yang melihat pakaian kita itu-itu saja.” 5 Be Yourself ! Be Yourself ! Jadilah Pribadi yang Memiliki Kreativitas Tanpa Batas. “Tampil lah sesuai
Be Creative ! selera kita, tidak perlu
meniru penampilan orang lain agar terlihat lebih cantik. Cukup Ibu Nita Sahara menyarankan Ibu Nita Sahara menjelaskan, “sifat mengembangkan selera “Tampil lah sesuai selera kita, tidak mode pakaian masa kini condong kita dalam berpakaian perlu meniru penampilan orang lain praktis, sehingga dapat dikenakan ini, namun, disesuaikan agar terlihat lebih cantik. Cukup kapan pun dan di mana pun”, pula dengan mengembangkan selera kita dalam pernyataan ini mendukung yang perkembangan masa berpakaian ini, namun, disesuaikan disampaikan oleh Ika, Ami dan Aca kini”. (Ibu Nita Sahara) pula dengan perkembangan masa mereka menjelaskan “jenis-jenis kini”, senada dengan itu, Ika turut pakaian seperti ribbon, tunik, blus dan mengatakan “Dalam berpakaian kemeja banyak digemari dan tetap lakukan yang menjadi keinginan tren hingga kini. Ika mengutarakan kita”, seperti yang dinyatakan oleh “Alasan jenis pakaian tersebut banyak Ika, Ami mengatakan pula “Intinya, digemari terutama di kalangan jadilah diri kita sendiri. Jangan merasa mahasiswa, karena pakaian-pakaian tidak percaya diri dengan apa yang tersebut memiliki sifat kasual kita pakai”. (sederhana, santai) serta cocok untuk segala usia”.Perkembangan mode Hal yang menjadi pendorong pakaian masa kini cenderung dilakukan upaya untuk selalu tampil menjadikan kita (mahasiswa) haus mengikuti perkembangan masa kini, akan gaya hidup. Maka dari itu, perlu menurutnya (Ika) “Tidak mungkin percaya pada diri sendiri dan kita berpakaian dari waktu ke waktu menghadapi dampak-dampak yang hanya itu-itu saja, tentu harus timbul secara positif. Agar disesuaikan pula agar tidak penampilan tetap modis, tidak perlu ketinggalan zaman”. merogoh kocek dalam dan jadi lah pribadi yang memiliki kreativitas tanpa batas.