Anda di halaman 1dari 3

5Mei

DEPTH REPORTING
2019

1. Perkembangan Mode

2. Mode Mencerminkan Karakter

3. Solusi Tren Masa Kini

Dosen IKK Tata Busana, Ibu Nita Sahara


turut mengatakan “Mode yang ada saat
Tren Mode Mahasiswa FBS UNP ini, itu sudah ada dulunya, namun, oleh
pelopor dilakukan inovasi yang
“Istilah fashion berasal dari bahasa disesuaikan dengan kondisi dan keadaan,
Inggris. Jika diartikan, berarti mode atau terpenting bagaimana kita mampu
“Mode yang ada saat ini, itu
penampilan. Lain hal dengan mode. Mode melakukan kombinasi yang tepat, baik itu
sudah ada dulunya, namun,
memiliki banyak bidang, di antaranya dari segi warna, maupun dari segi bentuk,
oleh pelopor dilakukan
adalah mode busana. Mode busana berarti sehingga akan menciptakan keindahan,
inovasi yang disesuaikan
segala sesuatu yang terkait dengan busana meskipun kita memiliki banyak uang,
dengan kondisi dan keadaan, atau penampilan busana yang banyak tetapi tidak mampu mengkombinasi
terpenting bagaimana kita digemari saat ini. Mode memiliki sifat pakaiannya akan menjadi sia-sia”,
mampu melakukan kombinasi tidak tetap (dinamis) yang digemari pada sebagaimana yang dinyatakan oleh Ika
yang tepat, baik itu dari segi waktu atau masa tertentu. Perubahan pada adalah benar. Dalam berpakaian yang
warna, maupun dari segi mode memiliki banyak faktor, di terpenting adalah kreativitas untuk
bentuk, sehingga akan antaranya faktor lingkungan. Mode sangat berinovasi dalam kombinasi.
menciptakan keindahan…”. mempengaruhi fashion, apabila mode
Tutur Ibu Nita Sahara berubah maka fashion juga ikut berubah”, Mode saat ini, banyak diadopsi dari mode-
(Dosen IKK Tata Busana tutur Ibu Nita Sahara. mode masa lalu, mode busana tersebut
UNP ) dimodifikasi (post modern) yang
Siska Novelia, 20 tahun, Mahasiswi disesuaikan dengan kebutuhan masa kini,
Universitas Negeri Padang, Program Studi karena perkembangan fashion
Pendidikan Bahasa Indonesia dianggap digambarkan seperti lingkaran, di mana
memiliki selera fashion kekinian. Ika, mode masa lalu akan diperbaharui
begitulah sapaan akrabnya, selalu kembali pada masa-masa tertentu,
berpenampilan elegan dengan kombinasi kemungkinan ada perulangan kembali
warna yang serasi, santai, namun, tetap dari segi bentuk pakaian, namun, tidak
tampil modis. Baginya, untuk tetap tampil dari segi warna. Warna tergantung dari
modis tidak perlu merogoh kocek dalam, selera setiap individu dan jika dipandang
terpenting bagaimana kita mampu secara psikologis warna pakaian dapat
berkreasi. menggambarkan karakter seseorang.
4
Jenis dan Warna
Mode
Mencerminkan
Karakter Individu

Mode saat ini tidak dapat menentukan


secara spesifik untuk jenis berpakaian
seperti apa yang banyak digemari. Ibu Nita
Ibu Nita Sahara turut menyertakan contoh
Sahara menjelaskan “Karena menurut
bentuk- bentuk karakter berdasarkan jenis
sejarah, selera setiap individu akan fashion
warna, “Warna merah cenderung
itu berbeda-beda. Perbedaan itu dapat
kepribadiannya percaya diri, berani, dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
penuh semangat, sedangkan warna hitam
faktor cuaca, agama, lingkungan, dan
adalah karakter yang berkarisma dan
Ibu Nita Sahara mengatakan, ekonomi, apabila berbicara mengenai
berwibawa. Jadi, pemilihan warna dan
“Dalam mode serasi atau fashion, tidak hanya menyangkut pakaian
jenis pakaian mencerminkan dalam diri
tidaknya jenis dan warna saja, melainkan aksesoris yang dikenakan
seseorang dan tidak bisa disamakan”,
pakaian tergantung pada juga termasuk fashion, begitulah
sebagaimana yang dikatakan oleh Ibu
bagaimana seseorang mampu bagaimana seseorang menciptakan
Nita Sahara mendukung jawaban yang
berkreasi menyesuaikan keindahan dengan cara berpakaiannya.”
disampaikan oleh Rahmi Septia Nisa atau
dengan dirinya sendiri. Jenis lebih akrab dikenal dengan Ami yang Ibu Nita Sahara mengatakan, “Dalam
dan warna pakaian adalah satu merupakan teman akrab dari Ika mode serasi atau tidaknya jenis dan warna
kesatuan yang tidak dapat mengatakan “Kalau mereka pakai kan pakaian tergantung pada bagaimana
dipisahkan. Satu kesatuan ini bagus-bagus saja, tetapi, belum tentu di seseorang mampu berkreasi menyesuaikan
adalah bentuk penggambaran diri kita bagus”,selain itu, sifat-sifat dengan dirinya sendiri. Jenis dan warna
wujud karakter seseorang”. warna juga perlu diperhatikan, seperti pakaian adalah satu kesatuan yang tidak
“Jika ingin terlihat lebih ramping, maka dapat dipisahkan. Satu kesatuan ini adalah
gunakan warna hitam. Tren mode pakaian bentuk penggambaran wujud karakter
telah merambak di seluruh kalangan seseorang. Jadi, apa yang dikenakan si A
akibat perkembangan teknologi informasi belum tentu cocok dikenakan oleh si B,
dan komunikasi yang semakin maju. karena karakter si A belum tentu sama
Dimensi ruang dan waktu bukan menjadi dengan karakter si B”,sehubungan dengan
kendala saat ini, begitulah Ibu Nita Sahara itu, Ami merasa kurang cocok dengan
katakan. Terkait dengan mode setiap hasil tatanan temannya (Ika). Ia merasa
orang yang menekuni dilandasi oleh lebih puas menata dirinya sendiri. Senada
motivasi tertentu. Ibu Nita Sahara dengan itu, Salsabila atau akrab disapa
menjelaskan “Motivasi itu berupa Aca turut mengatakan “Dalam berpakaian
menarik daya pikat terutama untuk lawan ini kita tidak dapat menyamakan selera
jenis”. Hal tersebut senada dengan yang kita dengan orang lain, karena setiap orang
dikatakan oleh Ika, “Tidak enak aja, berbeda”.
orang yang melihat pakaian kita itu-itu
saja.”
5
Be Yourself !
Be Yourself ! Jadilah Pribadi
yang Memiliki
Kreativitas
Tanpa Batas.
“Tampil lah sesuai

Be Creative ! selera kita, tidak perlu


meniru penampilan
orang lain agar terlihat
lebih cantik. Cukup
Ibu Nita Sahara menyarankan Ibu Nita Sahara menjelaskan, “sifat
mengembangkan selera
“Tampil lah sesuai selera kita, tidak mode pakaian masa kini condong
kita dalam berpakaian
perlu meniru penampilan orang lain praktis, sehingga dapat dikenakan
ini, namun, disesuaikan
agar terlihat lebih cantik. Cukup kapan pun dan di mana pun”,
pula dengan
mengembangkan selera kita dalam pernyataan ini mendukung yang
perkembangan masa
berpakaian ini, namun, disesuaikan disampaikan oleh Ika, Ami dan Aca
kini”. (Ibu Nita Sahara)
pula dengan perkembangan masa mereka menjelaskan “jenis-jenis
kini”, senada dengan itu, Ika turut pakaian seperti ribbon, tunik, blus dan
mengatakan “Dalam berpakaian kemeja banyak digemari dan tetap
lakukan yang menjadi keinginan tren hingga kini. Ika mengutarakan
kita”, seperti yang dinyatakan oleh “Alasan jenis pakaian tersebut banyak
Ika, Ami mengatakan pula “Intinya, digemari terutama di kalangan
jadilah diri kita sendiri. Jangan merasa mahasiswa, karena pakaian-pakaian
tidak percaya diri dengan apa yang tersebut memiliki sifat kasual
kita pakai”. (sederhana, santai) serta cocok untuk
segala usia”.Perkembangan mode
Hal yang menjadi pendorong pakaian masa kini cenderung
dilakukan upaya untuk selalu tampil menjadikan kita (mahasiswa) haus
mengikuti perkembangan masa kini, akan gaya hidup. Maka dari itu, perlu
menurutnya (Ika) “Tidak mungkin percaya pada diri sendiri dan
kita berpakaian dari waktu ke waktu menghadapi dampak-dampak yang
hanya itu-itu saja, tentu harus timbul secara positif. Agar
disesuaikan pula agar tidak
penampilan tetap modis, tidak perlu
ketinggalan zaman”. merogoh kocek dalam dan jadi lah
pribadi yang memiliki kreativitas
tanpa batas.

Anda mungkin juga menyukai