Anda di halaman 1dari 3

KEGIATAN BELAJAR 3

KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI

A. PENGERTIAN DAN TUJUAN


1) Variasi (stimulus) merupakan suatu aktivitas guru dalam proses interaksi pembelajaran,
ditujukan untuk mengatasi kebosanan siswa, sehingga dalam proses interaksi pembelajaran,
siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta partisipasi secara penuh.
2) Untuk itu, Anda sebagai calon guru dan atau guru perlu berlatih untuk menguasai
keterampilan tersebut.

Variasi dalam pembelajaran bertujuan untuk :


1. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar
2. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu
3. Mengembangkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru
4. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam
5. Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran

B. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI


Variasi dalam kegiatan pembelajaran dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yakni :
1. Variasi dalam Gaya
a) Teacher Voice. Variasi suara adalah perubahan suara: keras-lembut, tinggi-rendah,
cepat-lambat, gembira-sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-
kata tertentu.
b) Focusing. Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dinggap penting. Misalnya,
dengan perkataan: “Perhatikan ini baik-baik”, atau “Nah, ini penting sekali”, atau
“Perhatikan dengan baik, ini agak sukar dimengerti”, dan sebagainya.
c) Teacher Silence. Kesenyapan atau kebisuan atau selingan diam yang tiba-tiba dan
disengaja selagi guru menerangkan sesuatu merupakan alat yang baik untuk menarik
perhatian siswa.
d) Eye Contact and Movement. Kontak pandang hendaknya dilakukan guru ketika
berinterkasi dengan siswa. Pandangan guru menjela-jahi seluruh kelas dan melihat ke
mata siswa untuk menunjukkan ada hubungan yang intim dengan siswa. Kontak
pandang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dan mengetahui perhatian
atau pemahaman siswa.
e) Teacher Movement. Pergantian posisi guru dalam kelas digunakan untuk
mempertahankan perhatian siswa. Terutama bagi calon guru, biasakan bergerak
bebas, tidak kikuk atau kaku, dan hindari tingkah laku negatif. Perhatikan beberapa
saran berikut ini :
 Biasakan bergerak bebas dalam kelas untuk menanamkan rasa dekat kepada
siswa sambil mengontrol tingkah laku siswa.
 Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke papan
tulis.
 Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandangan ke langit-langit,
ke arah lantai, atau ke luar, tetapi arahkan pandangan menjelajah seluruh
kelas.
 Bila ingin mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah perlahan-lahan dari
belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah laku siswa.
f) Gerak Badan dan Mimik. Variasi dengan ekspresi wajah guru, gerakan kep ala dan
gerakan badan adalah aspek sangat penting dalam berkomunikasi, terutama
menyampaikan arti dari pesan lisan yang dimaksudkan. Ekspresi wajah misalnya,
tersenyum, mengerut-kan dahi, cemberut, menaikkan alis mata, dan sebagainya.

2. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan


Pola interaksi dalam pembelajaran dapat bervariasi dari yang paling didominasi guru
samapai yang berpusat pada siswa sendiri.
a) Pola guru-siswa: komunikasi sebagai aksi (satu arah).
b) Pola guru-siswa-guru: Ada balikan (feedback) bagi guru, tidak ada interaksi antarsiswa
(komunikasi sebagai interaksi).
c) Pola guru-siswa-siswa: ada balikan bagi guru, siswa saling belajar satu sama lain
d) Pola guru-siswa, siswa-guru, siswa-siswa: interaksi optimal antara guru dan siswa,
siswa dengan siswa (komunikasi sebagai transaksi, multiarah).
e) Pola melingkar: setiap siswa mendapat giliran untuk mengemukakan sambutan atau
jawaban, tidak diperkenankan berbicara dua kali jika ada siswa yang belum mendapat
giliran.
Dilihat dari pengorganisasian siswa, pola interaksi siswa dapat dibedakan menjadi :
a) Kegiatan Klasikal
b) Kegiatan kelompok kecil
c) Kegiatan berpasangan
d) Kegiatan perorangan

3. Variasi Penggunaan Alat Bantu Pembelajaran


a. Visual aids. Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, misalnya: grafik, bagan, poster,
gambar, film, slide, dan sebagainya.
b. Audio (auditif) aids. Variasi alat atau bahan yang dapat didengar, misalnya: suara radio,
rekaman suara, deklamasi puisi, sosiodrama, telepon, dan sebagainya.
c. Motorik. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan, misalnya:
topeng, patung, boneka, dan lain-lain yang dapat diperagakan atau dimanipulasikan.
d. Audio-visual aids (AVA). Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat, didengar, dan diraba,
misalnya: film, televisi, radio, slide projector yang diiringi penjelasan guru.

C. PRINSIP PENGGUNAAN
Agar variasi dapat berfungsi efektif, guru perlu memperhatikan prinsip penggunaan sebagai
berikut :
1) Penggunaan variasi hendaknya sesuai atau relevan dengan tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai
2) Variasi hendaknya digunakan secara lancar dan berkesinambungan agar tidak merusak
perhatian dan mengganggu proses interaksi pembelajaran
3) Penggunaan variasi hendaknya direncanakan secara baik, dan secara eksplisit dicantumkan
dalam RPP (Rencana Program Pembelajaran)

Anda mungkin juga menyukai