Anda di halaman 1dari 9

PERAN DOKTER DALAM SOCIETY 5.

Pelayananan kesehatan dalam hal ini meliputi tenaga medis yaitu seperti dokter,
dituntut untuk mampu beradaptasi di berbagai era. Era yang sekarang sedang berkembang
adalah Society 5.0.
Pada era sebelumnya yaitu sudah mulai dikembangkan di Jepang dan sudah
dikembangkan di dunia yaitu Industri 4.0. Indutri 4.0 ini lebih berpusat dalam pada teknologi
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti penggunaan internet, otomotif dan
sebagainya.Namun memang belum ada yang mengkhusus tentang bidang kesehatan beserta
fasilitasnya. Hal ini menyebabkan suatu kondisi yang disebut sebagai disrupsi pada pelayanan
kesehatan di Indonesia. Disrupsi ini memiliki suatu tanda seperti segala sesuatunya
berdasarkan teknologi atau suatu alat yang canggih untuk memenuhi kebutuhan sehingga
membuat lebih praktis dan cepat. Jika dikaitkan dengan pelayanan medis, misalkan seperti cara
pembayaran dengan asuransi kesehatan pemerintah (BPJS) di disrupsi dengan Eclaim.
Sebelum melangkah ke Society 5.0, dunia telah mengalami berbagai perkembangan.
Revolusi industry adalah keadaan yang menyatakan banyak aspek kehidupan yang terpengaruh
oleh perubahan global. Beberapa perubahannya adalah : Revolusi Industri 1.0 Sebelum
Revolusi Industri 1.0 terjadi, manusia memproduksi barang atau jasa hanya mengandalkan
tenaga otot, tenaga air, ataupun tenaga angin. Hal ini memiliki kendala yang cukup besar,
karena seperti kita ketahui bahwa tenaga-tenaga tersebut cukup terbatas. Misalkan tenaga otot:
untuk mengangkat barang berat, bahkan dengan menggunakan katrol, dibutuhkan istirahat
berkala. Hal tersebut merupakan bentuk non-efisiensi waktu dan tenaga. Hingga pada tahun
1776, James Watt menemukan mesin uap yang mengubah sejarah. Penemuan mesin uap
menjadikan proses produksi lebih efisien dan murah. Tiada lagi permasalahan waktu dan
tempat spesifik yang diperlukan untuk memproduksi sesuatu. Kemudian berkembang lagi pada
revolusi industry 2.0 saat itu pabrik telah menggunakan tenaga mesin namun dalam prosesnya
masih mengalami kendala yaitu kendala dalam transportasi, Hingga akhirnya pada tahun 1913,
Revolusi 2.0 dimulai dengan menciptakan “Lini Produksi” atau Assembly Line yang
menggunakan “Ban Berjalan” atau conveyor belt di tahun 1913. Revolusi Industri 3.0 yang
digantikan adalah manusianya. Revolusi Industri 3.0 adalah penemuan mesin yang bergerak,
yang berpikir secara otomatis: komputer dan robot. Di saat ini, dunia bergerak memasuki era
digitalisasi. Sebagian aktifitas yang sebelumnya hanya dapat dilakukan manusia seperti
menghitung atau menyimpan hal penting seperti dokumen, mulai dapat dilakukan oleh

1
computer. Revolusi yang terjadi juga bergerak, tidak hanya mengenai Revolusi di bidang
industry namun juga di bidang informasi. Dilihat dari sisi postifinya, kemajuan teknologi
digital ini mempermudah perkerjaan manusia. Sehingga potensi terbesar manusia yang
sesungguhnya dapat lebih dioptimalkan, seperti berpikir, memimpin, dan menciptakan karya.
Sedangkan dalam Society 5.0 yang sudah diperkenalkan juga oleh Negara Jepang 4 tahun
yang lalu yatu sekitar tahun 2015. Yang membedakan dengan Industry 4.0 adalah pada Industri
4.0 itu akan lebih berfokus pada alat dan produksi yang dihasilkan sedangkan pada Society 5.0
akan lebih di fokuskan pada manusianya sendiri sebagai pusat inovasi (Human Centered)
dengan berintegrasi dengan teknologi yang berkesinambungan. Masyarakat 5.0 secara popular
diperkenalkan oleh Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, dalam Pertemuan Tahunan Forum
Ekonomi Dunia 2019 di Swiss pada Januari 2019 lalu. Masyarakat 5.0 secara definisi yang
diberikan oleh Kantor Kabinet Jepang adalah sebuah masyarakat yang berpusat pada manusia
yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah social melalui system
yang sangat mengintegrasikan ruang maya dan ruang fisik. Sederhananya, masyarakay 5.0
berpusat kepada manusia itu sendiri. Perkembangan istilah masyarakat atau evolusi industri ini
berkembang sesuai dengan dominasi masyarakat atau komunitasnya. Tahap masyarakat awal
sebelum masyarakat 5.0 diperkenalkan yaitu:
A. Masyarakat 1.0 yaitu masyarakat berburu.
B. Masyarakat 2.0 yaitu masyarakat bertani.
C. Masyarakat 3.0 yaitu masyarakat industri.
D. Masyarakat 4.0 yaitu masyarakat informasi.
Konsep masyarakat 5.0 yang diperkenalkan oleh Jepang memiliki sasaran menciptakan
masyarakat yang dapat menyelesaikan berbagai macam masalah dan tantangan social dengan
mengintegrasikan inovasi-inovasi dari revolusi industri 4.0 ke seluruh industri dan kehidupan
social. Dengan demikian, masa depan yang diharapkan dicapai adalah kehidupan masyarakat
yang lebih nyaman dan bermartabat.
Sistem kerja dari Society 5.0 adalah menggunakan Artificial Intelegence (AI) dan
Internet of Things (IoT) yaitu suatu teknologi yang berperan untuk mengolah suatu data serta
menganalisis data tersebut, data ini didapatkan dari manusia yang kemudian akan memberikan
feed back atau umpan balik data yang telah di olah oleh AI dan IoT kembalilagi ke manusisa
dalam bentuk fisik.
Beberapa alasan yang mendasar sehingga negara Jepang mencetuskan ide dalam pembuatan
konsep Society 5.0 adalah terlalu banyaknya generasi tua jika dikaitkan dengan pelayanan
kesehatan dikatakan pada generasi yang tua tersebut akan mudah terjangkit suatu penyakit dan

2
menyebabkan meningkatnya biaya untuk perawatan, pengobatan serta infrastruktur. Di sisi lain
Jepang juga memikirkan bagaimana cara merawat generasi tua yang dilansir cukup banyak di
negaranya dibandingkan dengan negara lain dengan memberikan pelayanan serta perawatan
layanan kesehatan agar generasi tua tersebut berusia cukup panjang. Jepang membuat
terobosan baru dengan membuat koneksi agar dapat berbagi data medis dengan berbagai
Rumah Sakit. Solusi yang ditawarkan ini akan sangat membuat layanan kesehatan menjadi
praktis dan efisien karena generasi tua tidak harus mengunjungi Rumah Sakit bahkan untuk
mengukur detak jantung dapat diakses dari rumah sehingga diharapkan dapat memperpanjang
harapan hidup generasi tua tersebut. Fasilitas lain yang ditawarkan oleh Jepang melalui Society
5.0 ini seperti mengajak lapisan masyarakatnya memasuki era super smart society dimana
teknologi masuk kedalam segala bidang kehidupan masyarakatnya jika dikaitkan dengan
layanan kesehatan penggunaan robot di panti jompo diharapkan dapat mengurangi beban kerja
dari tenaga kesehatan dalam hal ini perawat serta dapat mengurangi biaya pelayanan perawatan
pasien tersebut. Robot yang diciptakan adalah suatu terobosan untuk perpanjangan tangan
manusia yang sebenarnya bertujuan untuk meringankan beban tugas manusia di segala aspek
salah satunya adalah aspek medis. Tujuan lainnya adalah seperti menghemat sumber daya,
tempat dan lingkungan kerja yang manusiawi, peningkatan dalam menejemn produksi dan
menjaga kestabilan suatu produk yang dihasilkan. Jika dikembangkan lagi, cara kerja robot
dalam bidang kesehatan adalah mampu untuk melakukan tindakan pembedahan, melengkapi
bagian tubuh yang rusak, terapi dalam tingkah laku serta membantu dalam mempromosikan
kesehatan guna pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit. Di jepang juga telah
mengembangkan robot perawat. Robot perawat ini sudah dilengkapi dengan sensor tertentu
untuk mendeteksi kebutuhan penggunanya dalam hal ini pasien tua sehingga akan meminimalir
kesalahan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh robot ini adalah dapat melakukan kontak
fisik, melakukan aksi untuk menghibur, dan membantu pasien tersebut dalam berinteraksi
social dengan lingkungannya. Jika dahulu peran dokter serta tenaga medis lainnya dilakukan
dengan cara interaksi secara langsung dan dilakukan pemeriksaan langsung terhadap pasien
yang datang untuk berkonsultasi. Jika jumlah pasien yang banyak akan mengakibatkan suatu
ketidakefisien terhadap waktu dan kualitas edukasi yang diberikan. Oleh karena itu AI yang
sedang dikembangkan di Jepan ini diharapkan dapat membantu dan bekerjasama dengan dokter
serta tenaga medis lainnya untuk melakukan perawatan terhadap pasien utama pada pasien
generasi tua. Konsep pelayanan kesehatan 5.0 ketika dibandignkan dengan pelayanan
kesehatan 4.0 dapat dirincikan sebagai berikut:

3
1. Masyarakat 4.0 memfokuskan kepada pelayanan kuratif, sedangkan masyarakat 5.0
mengupayakan preventif.
2. Masyarakat 4.0 melayani sesuai dengan standar pelayanan yang disepakati sedangkan
masyarakat 5.0 mengupayakan suatu pelayanan yang bersifat personal atau
perseorangan.
3. Masyarakat 4.0 pelayanan kesehatannya dipimpin oleh pemberi layanan, sedangkan
masyarakat 5.0 pelayanan kesehatan dilakukan aktif oleh pasien sendiri.
Sebuah ilustrasi konsep ditunjukkan oleh pemerintah Jepang dimana digambarkan pada
masyarakat sebelumnya proses penuaan meliputi penuaan, sakit kemudian berbaring di tempat
tidur, dan kemudian meninggal. Namun pada masyarakat 5.0 diharapkan prosese penuaan
melalui proses penuaan yang selalu aktif dan produktif sebelum akhirnya meninggal. Artinya
tujuan dari masyarakat 5.0 di bidang kesehatan adalah sebuah masyarakat yang bukan hanya
bertambah panjang harapan hidupnya, namun juga meningkat kualitas hidupnya. Tidak ada
warga lanjut usia yang menghabiskan waktu tua di atas tempat tidur, sakit dan tidak profuktif.
Sistem yang dikembangkan diharapkan dapat mencegah secara dini penyebab-penyebab
tersebut, seperti pencegahan jatuh, stroke, dan gangguan penglihatan seperti katarak atau
kebutaan. Menciptakan suatu keadaan dimana warga hidup lebih lama dengan status kesehatan
yang baik dengan memperpendek periode mereka mengalami sakit atau status kesehatan yang
buruk. Selain itu dengan meningkatkan kualitas hidup manusianya, maka akan didapatkan
insidensi dan keparahan penyakit yang diminimalisir, sehingga pengeluaran biaya kesehatan
menjadi berkurang. Sistem ini juga menciptakan sebuah rencana hidup untuk pasien pasien
dengan kanker, penyakit jantung, penyakit jiwa atau keadaan lain yang membutuhkan
perencanaan gaya hidup dan pengawasan jangka panjang.
Society 5.0 ini diharapkan akan menjadi terobosan baru dalam memecahkan masalah
kesehatan dengan penduduk yang banyak seperti menggunakan data rekam medis untuk
membantu mempercepat dalam pencarian sehingga berdampak pada lebih cepatnya dalam
penanganan medis. Society 5.0 ini juga dirancang untuk dapat menyimpan data yang
menyangkut seluruh penduduk dalam suatu sistem data yang besar sehingga nanti akan
diterjemahkan oleh AI (Artificial Intelegence) atau kecerdasan buatan dan kemudian diolah
untuk merancang program preventif kesehatan. Diharapkan dengan preventif kesehatan akan
berdampak luar biasa pada dunia kesehatan, dimana seseorang sebelum terjadi suatu penyakit
sudah diketahui penyebabnya dan bisa melakukan tindakan pencegahan sehingga angka
kesakitan atau jumlah penduduk yang sakit diharapkan akan menurun. Disisi lain peran AI dan
IoT akan sangat memudahkan seseorang dalam mendapatkan informasi kesehatan, misalkan

4
adanya elektronik yang dapat memberikan informasi perihal detak jantung ataupun tekanan
darah serta memberikan informasi tentang interpretasinya apakah masih dalam batas normal
atau tidak. Sistem AI ini juga dilengkapi fitur seperti AI bisa menganalisis sendiri kesehatan
anda juga dapat memeberikan iformasi tentang penyakit anda, memberikan edukasi serta saran
yang bisa anda lakukan di rumah untuk mencegah suatu penyakit atau mencegah perburukan
suatu penyakit.
Dalam pengertian Artificial Intelegence (AI) adalah suatu penggabungan Ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berfokus pada sistem komputasi yang umumnya disebut
dengan prilaku yang cerdas. Beberapa penemuan mengatakan pada ilmu pengetahuan berbasis
komputer dan AI menemukan suatu komputer dapat mengetahui mengukur kemapuan kognitif
seseorang yang populer disebut “Turning-Test”.
Lalu pada abad pertengahan, peneliti mulai mengembangkan penelitian mengenai AI
yang berkaitan dengan society 5.0 yaitu pada bidang kesehatan. Mereka mulai menggali
potensial dari aplikasi yang dapat membantu dibidang kesehatan. Teknologi AI sendiri sudah
pernah berkembang pada tahun 1976 yang diteliti oleh Gunn, teknologi AI saat itu dicoba pada
bidang bedah. Saat itu kemampuannya adalah mampu mendiagnosis beberapa kemungkinan
yang terjadi pada penderita nyeri abdomen fase akut dengan komputer analisis.
Semakin lama teknologi juga akan semakin berkembang pesat disegala aspek tidak
terpungkiri juga dalam aspek kedokteran. Dan ini merupakan tantangan bagi seorang dokter
untuk selalu mengembangkan ilmu nya tidak hanya mengembangkan melalui ilmu
pengetahuan yang ia dapatlkan namun juga mengembangkan diri dengan mengenal teknologi-
teknologi yang berkaitan dengan bidang mereka. Karena di era mendatang diharapkan suatu
penanganan medis baik dapat diselesaikan dengan cepat, aman dan akurat serta praktis.
AI sendiri juga dirancang ntuk membantu seorang klinisi dalam hal ini seorang dokter
untuk menentukan diagnosis dan membuat suatu keputusan terapi bagi pasiennya serta dapat
memprediksi hasil/ atau progosis yang akan muncul. AI ini digunakan tidak untuk
menggantikan pelayanan tetapi untuk membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya sebagai pelayan kesehatan terhadap pasien mereka untuk mendapatkan
pelayanan yang prima. Dalam perkembangannya dalam dunia medis juga terdapat Artificial
Neural Network (ANNs). ANNs ini merupakan teknologi AI yang sangat popular dalam dunia
medis. Dengan menggunakan ANNs ini secara analisis melalui analisis komputer diinspirasi
dari sistem saraf biologis. Adapun komposisinya terdiri dari prosesor komputer dengan
jaringan penghubung yang kuat yang disebut “Neuron”.

5
Dalam bidang kesehatan lain AI ini juga menunjukan kemampuannya. Banyak negara
telah menggunakan AI untuk membantu dalam mendiagnosis suatu kanker serta penyakit
tertentu lainnya. Jadi pada AI ini dirancang pada suatu alat kedokteran yang canggih. Nantinya
AI ini sangat diharapkan untuk membantu praktisi medis dalam penanganan pasien. AI juga
bertujuan untuk membatu pasien agar lebih praktis. Maksudnya adalah AI dapat membantu
pasien untuk mendiagnosis penyakit yang dideritanya sebelum pasien ini bertemu dengan
dokter dengan cara system yang bekerja pada AI ini akan mencerna dan mengolah data yang
disampaikan oleh pasien dan kemudian mencoba menyimpulkan masalah kesehatan yang
diderita. Di negara Tiongkok dikatakan bahwa teknologi AI ini mampu untuk mendiagnosis
penyakit ganas yaitu kanker otak serta lebih luarbiasanya lagi mampu untuk memprediksi
adanya hematoma. Dalam proses diagnosisnya AI hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit.
Kemampuan AI lainnya adalah mampu menggambarkan dan mengevaluasi hasil operasi
maxilla-facial atau penilaian terapi pasien dengan bibir sumbing sehubungan dengan daya
Tarik wajah atau penampilan usia.
Perlu ditekankan juga bahwa adanya AI ini bukan berarti menggantikan posisi tenaga
medis secara penuh namun bersifat membantu tenaga medis seperti dokter, perawat bahkan
dokter spesialis dalam bekerja secara optimal dan tentunya menghemat waktu. Di beberapa
negara juga dilansir bahwa AI ini mampu untuk mengurangi komplikasi serta kesalahan-
kesalahan yang tidak sengaja terjadi pada saat berada di ruangan operasi sehingga berdampak
juga lama perwatan di rumah sakit akan lebih singkat. Teknologi AI lainnya adalah
berkembangnya telemedicine yaitu kemampuan untuk memantau pasien yang menggunakan
AI dapat memungkinkan untuk melakukan komunikasi informasi dengan dokter jika ada
indikasi suatu penyakit serta mampu menditeksi perubahan yang terjadi yang mungkin sulit
dibedakan oleh manusia. Keunggulan lainnya dari system AI ini adalah termasuk Brain-
computer Interfaces (BCI) yaitu mampu untuk membantu mereka yang terdapat masalah
seperti kesulitan dalam begerak, berbicara atau pasien dengan cedeera tulang belakang. Jadi
BCI ini akan menggunakan system AI untuk membantu pasien dalam bergerak dan melakukan
komunikasi dengan cara mengkode aktivasi saraf.
Dalam bidang Radiologi kedokteran AI juga mempunyai kontribusi yang cukup untuk
di perhitungkan. Yaitu dalam mendiagnosis serta mendeteksi secara dini akan suatu penyakit
tertentu. Misalkan pada alat Magnetic Resonance Imaging (MRI), AI ini mampu untuk
mengungkapkan perincian dari alat tersebut. Jadi banyak alat kedokteran yang bersifat untuk
mendeteksi suatu penyakit dengan berdasarkan AI. Karena alat yang berbasis AI ini akan
mendapatkan hasil screening yang lebih cepat, praktis dan lebih akurat. Jika dikaitkan dengan

6
biaya, biaya yang dihabiskan relative lebih murah pada kondisi negara berkembang dengan
potensi resiko penyakit yang paling tinggi.
Karena begitu canggihnya system yang terdapat pada AI ini muncul suatu kekhawatiran
dari tenaga medis. System AI ini membantu dalam perawatan pasien lebih efektif dan efisien
hamper dalam segala aspek termasuk dari aspek biaya medis. Namun beberapa dokter meyakini
walaupun hadirnya AI dengan segala fitur canggihnya, tidak mampu untuk mengambil peran
yang berhubungan dengan interaksi antar manusia. Seperti membangun komunikasi antar
manusia ataupun adanya sikap empati seperti halnya dokter atau praktisi medis lainnya kepada
pasien yang ditanganinya.
Teknologi yang dihadirkan oleh AI jika dibandingkan dengan perawatan kesehatan
secara tradisional kemampuan yang dimiliki oleh AI untuk mengakses informasi, proses, serta
memberikan hasil akhir yang terdefinisi dengan baik. Adapun algoritma AI berperilaku
berbeda dari manusia dalam dua cara: (1) algoritma adalah literal: jika Anda menetapkan
tujuan, algoritma tidak dapat menyesuaikan sendiri dan hanya memahami apa yang telah
diberitahukan secara eksplisit, (2) dan algoritma adalah suatu kotak hitam yaitu algoritma yang
dapat mendeteksi dengan sangat cepat dan tepat tetapi bukan penyebab atau alasannya.
Sebenarnya dalam perkembangannya AI ini dalam dunia kesehatan bertujuan untuk
menganalisi hubungan antara teknik pencegahan serta pengobatan dan hasil dari pasien
tersebut. Adanya peningkatan daya komputasi untuk emnghasilkan data serta proses data yang
lebih cepat, pertumbuhan database pengurutan genom, terciptanya system catatan medis secara
elektronik. Meningkatkan ketepatan operasi yang dibantu oleh robot.
Di bidang Opthalmologi digunakan perangkat lunak untuk melakukan automatic
grading pada photograph fundus digital dengan menggunakan OCT. AI juga dapat digunakan
untuk memprediksi variasi genetik pada gliomas derajat awal, mengidentifikasi fenotip genetik
pada kasus karsinoma paru. Menurunkan hasil positif palsu pada skrining mamografi,
meningkatkan deteksi lymph node mediastinal, membantu untuk memperkirakan usia tulang
seseorang. Di bidang mata lainnya
Jika dilakukan telusur hubungan antara Society 5.0 dalam hal ini AI terhadap peran
dokter saat ini sangatlah banyak. Jika dapat memanfaatkannya AI ini sangat membantu dokter
dalam meringankan beban kerja dokter. Dokter selain dituntut berkembang dalam ilmu
pengetahuan, dokter di jaman sekarang khususnya di era society 5.0 juga dituntut untuk dapat
menyesuaikan diri dengan teknologi yang sedang berkembang. Jika sebelum ditemukan
teknologi seorang yang menempuh pendidikan kedokteran diharuskan banyak membaca buku
untuk memperoleh informasi. Tentu saja jika hanya dalam membaca buku yang didapat adalah

7
ilmu dan pemahaman saja. Jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang saat ii
berkembang, hamper semua berbasis internet, jadi selain pemahaman melalui buku, seorang
dokter juga mampu memantapkan keilmuannya dengan mengakses jurnal atau buku lainnya
yang telah diperbaharui melalui internet serta membuka video jika diperlukan imajinasi dalam
pemahaman terhadap suatu pengobatan ataupun tindakan seperti prosedur operasi. Tentunya
dalam bidang kedokteran ilmunya sangat berkembang pesat, jadi jika seorang dokter tidak
mampu mengaplikasikan teknologi lambat laun akan ditinggalkan, baik ilmunya dalam
mendiagnosis pasien, pemeriksaan terhadap pasien bahkan caranya melakukan tindakan
operasi pun akan tidak terperbaharui.
Dahulu, dokter melakukan pemeriksaan yang komprehensif terhadap pasiennya.
Memeriksa dengan cermat dari awal sampai akhir hingga sampai tahap menentukan diagnosis,
peresepan obat serta pemberian informasi terhadap penyakit dan tatalaksana yang bias
dilakukan dirumah oleh pasien tersebut. Sehingga wajar jika dahulu, pemeriksaan pasien
membutuhkan waktu yang cukup Panjang. Namun saat ini dibantu oleh AI dan teknologi lainya
akan lebih mempersingkat waktu pemeriksaan tanpa mengurangi makna dan esensi
pemeriksaan oleh dokter.
Saat ini masyarakat sudah mulai menginginkan sesuatu yang praktis dalam hidupnya
tidak menutup untuk aspek dalam bidang kesehatan. Pandangan dalam dunia kesehatan di mata
masyarakat saat ini adalah cepat tertangani dan mendapat penanganan yang yang tepat dan
aman tanpa perlu menunggu lama, data yang didapat akurat. Saat ini pasien pun jika ingin
melakukan pengobatan, sebelumnya masyarakat yang telah tersentuh teknologi ini akan
mencari tahu sendiri apa penyakit yang ia derita, lalu setelah itu mereka akan mencari pendapat
lain dengan menemui dokter. setelah itu masyarakat tipe ini akan membandingkannya dnegan
informasi yang ia terima melalui akses internet. Padahal dalam dunia medis tidak sama seperti
ilmu eksak yang jika dipalikasikan selalu menghasilkan jumlah yang sama. Namun perlu
ditekankan dalam dunia medis juga terkadung seni dalam pemeriksaan. Sehingga dari
kesimpulan pemeriksaan ini akan didapatkan diagnosis. Diagnosis ini ada yang disebut
diagnosis utama dan diagnosis banding dengan berbagai alas an ilmiah dari dokter yang
memeriksanya. Terkadang hal inilah yang menyebabkan ketidakpercayaan antara dokter dan
pasien. Namun peran dokter untuk pasien juga mengedepankan rasa empati untuk setiap pasien
yang dirawatnya. Dalam mengobati seseorang, dokter tidak hanya mempraktekkan
keilmuannya, namun juga melayani dengan komprehensif, yaitu memandang pasien secara
utuh, dan memanusiakannya, artinya hubungan dokter dan pasien terjalin erat bukan hanya
untuk penyakitnya tetapi juga mengobati psikologisnya, rasa cemas, takut sehingga keinginan

8
untuk sembuh meningkat sehingga juga akan meningkatkan angka harapan hidup pasien
tersebut. Hubungan dokter dan pasien inilah yang seharusnya selalu dipupuk oleh dokter. Sikap
professional dokter ini yang tidak mampu untuk digantikan oleh alat canggih manapun. Jadi
teknologi yang berkembang dengan kinerja dokter akan saling berkesinambungan dan apabila
seorang dokter mampu mengaplikasikan teknologi tersebut dengan optimal akan sangat
bermanfaat bagi pasien-pasien yang mereka rawat.

Anda mungkin juga menyukai