Anda di halaman 1dari 24

Deskripsi Kasus

Rifki adalah salah satu siswa IAIN Ternate semester III. Rifki memiliki hobi main
game, yang beberapa waktu terakhir Rifki kecanduan main game online, akibatnya dia
sering lupa waktu dan banyak tugas yang terlewatkan, nilainya menurun dan sering
terlambat kuliah. Teman-teman kampus Rifki menjauhi Rifki karena perubahan tersebut.
Rifki merasa perlu untuk keluar dari kondisinya itu, dia berinisiatif untuk menemui
konselor dan meminta bantuan agar membantu menyelesaikan masalah dalam dirinya.

Pendekatan Yang Dipilih

Berdasarkan kasus konseli di atas, pendekatan konseling yang akan digunakan dan
dipilih adalah pendekatan terapi behavior (terapi tingkah laku ).
Berikut Petikan Wawancaranya:

KONSELI/ PERNYATAAN KETERAMPILAN


KONSELOR

TAHAP AWAL

WAWANCARA KONSELING

Konseli : (Tok..Tok..Tok..) ‘Assalamu Alaikum’…!

Konselor : (berdiri membuka pintu). Waalaikumussalam Attending


Wr.Wb. Ayo masuk, (sambil berjabat tangan),
silahkan duduk.

Konseli : Terima kasih, Bu (masih berdiri)

Konselor : Ayooo… Silahkan duduk. Jangan malu-malu. Attending

Konseli : Terimah kasih Bu. (Sambil duduk di kursi)


Boleh tau namamu siapa?, soalnya banyak
Konselor : Attending
mahasiswa jadi ibu lupa!

Saya Rifki bu, mahasiswa Tadris semeter 3


Konseli :
Ow iya, gimana Rifkia kuliahnya lancar?
Konselor :
Alhamdulillah ibu, walau ada sedikit masalah.
Konseli :
Oh iya, ngomong-ngomong apa Yasmin sudah
Konselor : Memperkenal diri
kenal nama ibu?
kepada konseli
Sudah bu, kalau tidak salah ibu ju kan?
Konseli :
iya, terima kasih kalau Rifki sudah kenal dengan
Konselor :
saya

Sama-sama Bu.
Konseli :
Tadi Rifki mengatakan ada sedikit masalah Menanyakan tentang
Konselor :
dalam kuliah ya? masalah konseli
Benar Bu. (sambil menundukkan kepala)
Konseli :
Sebelumnya saya mau tanya, apakah Rifki kesini Menanyakan sifat
Konselor :
dengan sukarela atau karna ada dorongan dari kedatangan klien
orang lain?

Saya ke sini atas kemauan sendiri, bukan karena


Konseli :
dorongan orang lain, Bu..

Apakah Rifki pernah dikonseling sebelumnya?


Konselor : Menanyakan apakah
pernah dikonseling
Belum pernah Bu!.
Konseli :
“Kalau begitu saya beritahu bahwa layanan Menjelaskan arti dan
Konselor :
konseling adalah layanan yang membantu orang fungsi konseling
yang sedang menghadapi masalah atau orang
yang sulit mengambil keputusan tentang apa
yang akan dilakukan agar ia sendiri mampu
memecahkan masalahnya dan mampu
mengambil keputusan yang tepat baginya. Dan
jika telah menemukan jalan keluar yang baik
kamu harus bisa wujudkan dalam bentuk
tindakan ”. Bagaimana, apa Rifki setuju??

Setuju Bu,
Konseli :

Konselor : Tugas Ibu adalah membantu kamu mengurai atau Memberi informasi
mengeksplorasi masalah dan latar belakangnya tentang tugas
serta membimbingmu menemukan jalan keluar konselor dalam
terhadap masalah yang sedang dihadapi. Boleh konseling
Rifki ceritakan masalahnya?
Tapi Bu, saya sedikit malu
‘ :
Konseli
Rifki tidak perlu khawatir akan bocornya Menjelaskan kode
Konselor :
rahasianya, karena dalam konseling semacam ini etik konseling
ada aturan yang menjamin kerahasiaan klien.
Karena itu Rifki bebas mengemukakan apa saja
yang menjadi masalah tanpa harus takut
diketahui orang lain.

(mulai angkat kepala, tapi masih diam)


Konseli :
Jadi begini di sini ada beberapa konselor yang Menjelaskan
Konselor :
dapat kamu pilih untuk berkonsultasi, ada ibu konselor yang dapat
Dewi, ibu Uci dan ibu Kesti. Jadi Rifki bisa pilih dipilih
ingin denga konselor yang mana?

Konseli Saya dengan ibu saja


:
Okey, kalau begitu apa yang Rifki harapkan Kontrak tujuan
Konselor :
dalam konseling ini?

Saya ingin masalah saya ini cepat dituntaskan


Konseli :
ibu

Jadi gini Dalam konseling ini kita akan Kontrak waktu


Konselor :
menggunakan waktu sekitar 3x pertemuan, tiap
pertemuannya kita memerlukan waktu sekitar
25-45 menit.

Iyaaa Bu. Saya sepakat…!


Konseli :

TAHAP EKSPLORASI MASALAH


Jadi yasmin bisa sayang dengar apa masalahmu
Konselor : Mengajak terbuka
untuk berbicara
Begini bu..
Konseli :
Iya…
Konselor : Dorongan Minimal
Begini Bu! Punya masalah dalam
Konseli :
Ingin minggat dari rumah? Ada apa dengan nak
Konselor : Pertanyaan terbuka
Yasmin sehingga ingin minggat dari rumah?
(menatap heran)

Saya tidak betah bu tinggal dirumah, saya stress


Konseli :
menghadapi kondisi di rumah.

Konselor : Ceritakanlah lebih lanjut tentang hal itu…! Mengikuti pokok


pembicaraan
Saya stress menghadapi orangtua yang selalu
Konseli :
bertindak kasar kepada saya Bu. Dan ibu sering
memukul dan mencaci maki saya hanya karena
kesalahan-kesalahan kecil yang saya lakukan
misalnya lupa mencuci piring dan telat
membersihkan rumah. Berada di rumah
bagaikan berada di neraka bu, tidak ada kasih
sayang dan tidak ada canda gurau seperti teman-
temanku yang lain yang begitu bahagia dengan
kehangatan keluarganya.

Oh, jadi Yasmin stress karena orangtuamu selalu Meminta penjelasan


Konselor :
bertindak kasar seperti memukul dan mencaci lebih lanjut
maki?

Iya Bu, saya sangat stress menghadapi orangtua


Konseli :
saya bu, karena kelakuannya yang kasar dan
sering memukul, makanya saya berpikir lebih
baik pergi / minggat dari rumah saja Bu.

Konselor : Ibu bisa memahami apa yang sedang Yasmin Memberi informasi
rasakan sekarang. Siapa pun orangnya, ketika lebih lanjut
berada dalam posisi sepertimu pasti juga
merasakan gejolak jiwa yang tidak disadari
membawa perubahan pada cara pandang dan
sikapnya.

Konseli : Iyaaa Bu..!

Konselor : Jangan terus larut dalam kesedihanmu. Saran Ibu, Memberi nasehat
tenangkan dulu hatimu dengan berpikir positif
dari apa yang sedang terjadi agar kita bisa
melihat jalan keluar yang baik dan menemukan
kemudahan dalam penyelesaian masalahmu ini.
Yasmin yang sabar yah dengan ujian
kehidupanmu sekarang..!

Konseli : Iyaaa Bu…! (sambil menghela napas panjang


dan tertunduk sedih)
Yasmin mengatakan bahwa orangtua sering Merespon isi secara
Konselor :
bertindak kasar bahkan sering memukul yang kronologis
membuat Yasmin tidak betah di rumah dan
bahkan ingin minggat dari rumah sehingga
membuat Yasmin jadi stress?

Iya Bu, orangtua selalu bertindak dan berkata-


Konseli :
kata kasar kepada kami. Tapi saya tidak perduli
dengan sikap mereka. Tidak penting juga bagi
saya memikirkan hal itu.

Konselor : Owh begitu., tapi tadi di awal Yasmin Konfrontasi


mengatakan bahwa stress karna kata-kata dan
perlakuan kasar orangtuamu bahkan ingin
minggat dari rumah. Lantas kenapa sekarang
Yasmin mengatakan bahwa masalah itu tidak
penting..! Bisakah menjelaskan hal itu pada Ibu?

Konseli : Maafkan saya Bu, saya hanya menutupi


perasaan hati saya yang sebenarnya. Hati saya
betul-betul merasakan kekecewaan pada mereka.
Yasmin mengatakan bahwa Yasmin mempunyai Merespon isi
Konselor :
orangtua yang sangat kasar sehingga Yasmin berdasarkan
tidak betah tinggal di rumah? pentingnya

Konseli : Betul Bu.


Yasmin mengatakan bahwa dengan kelakuan Merespon
Konselor :
orangtua yang kasar mengakibatkan Yasmin berdasarkan sebab
Stress dan ingin minggat dari rumah? akibat

Iya Bu, saya stress karena orangtuaku selalu


Konseli :
bertindak kasar dan saya tidak tahan lagi dengan
semua kelakuan orangtuaku Bu. Saya khan
sudah besar, tidak bisakah saya diperlakukan
baik (sambil meneteskan air mata)

Saya mengerti perasaan kamu Yasmin. Yasmin


Konselor : Merespon perasaan
merasa putus asa dan kekecewaan yang sedih
mendalam?

Konseli : Iya Bu, semua yang terjadi dalam diri saya


sekarang itu semua karena orangtua saya. Saya
menyesal Bu lahir dari orangtua seperti mereka.
Kenapa semua ini menimpa saya..! tapi saya juga
tidak mau terlalu lama terpuruk dalam masalah
ini. Saya sudah tidak sabar ingin segera keluar
dari keterpurukan ini dan ingin segera memulai
menyelesaikan permasalahan ini?

Konselor : Yasmin benar-benar serius dan bersemangat Merespon perasaan


untuk menemukan jalan keluar dari senang
permasalahan ini?

Konseli : Iyaa Bu.. Saya sangat berharap Ibu bisa


membantu saya. Karena sampai sejauh ini saya
masih belum bisa menerima kenyataan. Saya
benci dengan diri ini, yang begitu lemah dan tak
berdaya.
Yasmin merasa sangat marah dengan kelakuan
Konselor : Merespon perasaan
orangtua yang sering berbuat kasar? marah
Iya Bu.. Bagaimana tidak, karena mereka yang
Konseli :
selalu bertindak kasar membuat saya tidak betah
di rumah dan ingin minggat. Dan saya tidak
pernah merasa bahagia berada di rumah apalagi
merasakan kenyamanan dalam rumah sendiri.

Yasmin merasa sedih dan kecewa tidak ada


Konselor : Merespon arti yang
kehangatan lagi di rumah sehingga Yasmin ingin dapat dipertukarkan
minggat dari rumah?

Iya Bu, saya benar-benar tidak senang dengan


Konseli :
keadaan di rumah Bu, pertama mereka suka
bertengkar dan bertindak kasar pada saya dan
kemudian mereka memaksa saya untuk selalu
mengerjakan tugas-tugas rumah yang banyak.
Saya mau belajar tapi disuruh kerja didapur,
mau pergi main kerumah teman disuruh kerja
lagi. Hati saya benar-benar pilu jika memikirkan
hal itu.

Yasmin merasa ngeri berada di rumah karena Merespon terhadap


Konselor :
mereka selalu bertengkar dan bertindak kasar perasaan dan isi
kepada Yasmin dan sekarang kamu merasakan yang banyak
kepiluan yang mendalam?

Tepat sekali Bu, saya tidak tahu harus


Konseli :
bagaimana, mau dirumah tapi tidak betah, mau
keluar rumah pasti dimarahi dan dikira pergi
mencari laki-laki. Mau minggat tapi tidak tahu
makan apa nanti di luar sana dan mau minggat
kemana juga. Gak enak juga mau menumpang
dirumah teman. (sambil memandang ragu
kearah konselor)

Konselor : Yasmin merasa ragu pada Ibu? Yasmin mengira Respon terhadap
Ibu tidak mampu memahami masalah ini dan perasaan dan isi
tidak mampu membantumu menyelesaikannya? yang sulit

Konseli : Maaf Bu.., jangan tersinggung dengan tatapan


saya barusan. Justru saya sangat berharap
masalah ini bisa segera diselesaikan agar tidak
terus membebani pikiran saya Bu. Saya ingin
keluar dari masalah ini..! Apa saya mampu
Bu..???

Konselor : Tentu saja kamu mampu Nak. Yang terpenting Penguatan positif
adalah kemauan, kerja sama dan sikap Yasmin
yang aktif dalam pRifkies konseling ini. Apabila
hal ini telah Yasmin tunjukkan, Ibu yakin akan
ada jalan keluar dari permasalahan ini dengan
perencanaan yang baik dan matang.

Konseli : Iyaa Bu..! (tersenyum lega)


TAHAP PERSONALISASI
Konselor : Yasmin merasa kecewa karena diperlakukan Personalisasi arti
kasar dan semena-mena oleh orangtuamu dan
membuat Yasmin stress dan ingin minggat dari
rumah?

Konseli : Benar Bu. (mengangguk-angguk)

Konselor : Yasmin merasa jengkel karena berbagai hal Personalisasi tema


membuatmu merasa tidak nyaman. Apakah tidak umum
ada usaha yang kamu lakukan untuk mengubah
sikap orangtuamu?

Konseli : Iyaaa Bu, saya pernah mencoba ingin berbicara


pada mereka tapi tiap kali berhadapan dengan
mereka saya jadi tidak sanggup mengucapkan
sepatah kata pun ditambah lagi sikap mereka
yang selalu marah-marah tanpa sebab yang jelas
pada saya.

Konselor : Yasmin merasa sangat marah dengan usaha yang Personalisasi


ingin ditempuh namun berhenti ditengah jalan? pengalaman

Konseli : Iyaa Bu, saya marah sekali pada mereka. Sama


sekali tidak perduli dengan perasaan kami.
Seharusnya mereka melindungi kami sebagai
anak , tetapi kenyataannya mereka malah
menyakiti kami.

Konselor : Yasmin merasa geram karena tidak merasakan Personalisasi


kasihsayang serta kehangatan dari sebuah implikasi
keluarga?

Konseli : Iya Bu, sebenarnya saya ingin sekali


menyampaikan perasaan saya ini kepada
orangtuaku tapi saya takut jangan sampai
mereka marah.
Konselor : Yasmin menyesal karena tidak bisa Mengonseptualisasi
menyampaikan perasaannya kepada kan kekurangan
orangtuanya?

Konseli : Ya, Bu..! Saya jengkel pada diri sendiri, karena


keinginan untuk menyampaikan perasaanku
pada orangtuaku tapi malah tidak sanggup
berbicara depan mereka.

Konselor : Yasmin merasa geram karena ingin Menginternalisasi


menyampaikan tentang perasaannya kepada kekurangan
orangtuanya tapi Yasmin takut untuk berbicara
dengan orang tuanya?

Konseli : Iya Bu, dan saya juga tidak yakin bila saya
sendiri bisa mengungkapkan perasaan saya ini
kepada orangtua saya.

Konselor : Yasmin merasa putus asa karena Yasmin tidak Mengonkretkan


mampu mengungkapkan perasaannya kepada kekurangan
orangtuanya?

Konseli : Saya sebenarnya ingin sekali menyampaikan


perasaan ini, tapi sampai saat ini saya belum
berbuat apa-apa.

Konselor : Yasmin mengatakan ingin menyampaikan Mengonfrontasikan


perasaannya kepada orangtuanya secepatnya tapi kekurangan
sampai saat ini belum melakukan apa?

Konseli : Iya Bu, seandainya saya bisa menyampaikan


perasaan saya ini kepada orangtua saya
mungkin saya tidak seperti sekarang ini.

Konselor : Yasmin merasa kecewa karena tidak bisa Mengonseptualisasi


menyampaikan perasaannya kepada orang
tuanya dan Yasmin ingin menyampaikan itu agar kan aset
orangtuanya dapat berubah?

Konseli : Benar Bu. Andaikata saya sudah menyampaikan


perasaan saya ini kepada orangtua mungkin
orangtuaku bisa berubah. Tetapi bagaimana
caranya?
Konselor : Yasmin benar-benar menyesal karena tidak tahu Menginternalisasi
bagaimana cara menyampaikan perasaannya itu
kepada orangtuanya dan ingin sekali kan aset
menyampaikannya?

Konseli : Benar Bu. Jika saya tahu bagaimana caranya


menyampaikan perasaan saya tentunya saya
harus menyampaikannya dengan cara yang
dapat diterima baik oleh mereka.

Konselor : Yasmin merasa kecewa karena tidak bisa Mengonkretkan aset


menyampaikan perasaannya pada orangtua dan
Yasmin benar-benar ingin menyampaikan
perasaannya itu sebagaimana ditunjukkan oleh
komitmen Yasmin dalam membuat rencana!

Konseli : Tetapi apakah saya bisa menyampaikan pada


orangtua saya Bu, karena biasanya mereka suka
marah kalau ditemani bicara? Sehingga saya
sampai sekarang belum melakukan apa-apa.

Konselor : Yasmin mengatakan bahwa Yasmin ingin Mengonfrontasi


menyampaikan perasaannya pada orangtuanya
tapi sampai saat ini belum melakukan apa-apa? kan asset
Bagaimana ini?

Konseli : Iya Bu, saya belum menyampaikan perasaan


saya karena saya takut jangan sampai mereka
marah lagi.

Konselor : Yasmin merasa putus asa karena tidak bisa Personalisasi


menyampaikan perasaanmu kepada orangtuamu perasaan tentang arti
karena orangtua selalu memarahimu?

Konseli : Ya, saya jengkel sekali karena belum bisa


menyampaikan perasaan saya pada orangtua
saya sehingga saya dapat pula merasakan
kebahagiaan.
Konselor : Yasmin sangat geram dengan diri sendiri karena Personalisasi
sudah punya pilihan namun tidak tahu cara perasaan tentang
bagaimana menyampaikan perasaan kepada kekurangan
orangtuamu agar mereka dapat menyadari
kekeliruan tindakannya?

Konseli : Benar Bu, seandainya saya mengetahui cara


menyampaikan perasaan ini kepada orangtua
saya pasti keadaannya akan berbeda dan jauh
lebih baik.

Konselor : Jadi Yasmin berkeinginan menyampaikan Personalisasi


perasaannya itu kepada orangtuanya agar perasaan tentang
orangtuanya dapat merubah sikap dan tujuan
perlakuannya pada kalian?

Konseli : Benar Bu, saya berharap dapat menyadarkan


orangtua saya agar kami dapat hidup bahagia
dan merasakan kehangatan dalam sebuah
keluarga seperti teman-teman saya yang lain.

TAHAP MENGEMBANGKAN INISIATIF


Konselor : Baiklah, sebelumnya Yasmin mengatakan Menetapkan tujuan
mengalami kesulitan untuk menyampaikan
hasrat dan keinginannya terhadap orangtua
terkait sikap dan perlakuan kasar mereka yang
menyebabkan kamu stress dan ingin minggat dari
rumah dan Yasmin ingin bisa keluar dari
permasalahan ini. Bukankah demikian?

Konseli : Benar Bu.

Konselor : Siapakah yang akan dilibatkan dalam rencanamu Menetapkan


itu? komponen

Konseli : Pastinya saya sendiri Bu, harus berperan aktif


dalam menghadapi masalah ini dan kedua
orangtua saya.
Konselor : Benar sekali. Terus apa yang akan Yasmin Menetapkan fungsi
lakukan untuk menyadarkan orangtuamu?

Konseli : Saya akan berusaha menjalin komunikasi


dengan orangtua saya secara efektif Bu, agar
mereka dapat memahami apa yang menjadi
harapan dan keinginan kami anak-anaknya.

Konselor : Itu sangat bagus, tapi bagaimana cara Yasmin Menetapkan


agar bisa memperbaiki hubungannya dengan pRifkies
orangtua Yasmin?

Konseli : Ya.. Bagaimana Bu ya? Sepertinya itu yang sukar


buat saya karena selain saya takut begitu besar
pada mereka, saya pun tidak tahu bagaimana
caranya memperbaiki hubungan dengan mereka.
Tapi saya akan berusaha mencari cara Bu.

Konselor : Baiklah, di dalam kondisi yang bagaimana Menetapkan kondisi


hubungan itu dapat kamu lakukan?

Konseli : Saya akan berusaha berbicara pada saat ada


acara bersama keluarga nantinya, Bu!

Konselor : Bagus, kamu harus menetapkan standarnya. Menetapkan standar

Konseli : Ya, akan saya coba semaksimal mungkin dan


menyesuaikannya dengan sikon nantinya Bu.

Konselor : Bagus sekali Yasmin, sekarang coba kamu Mengkomunikasi


rumuskan tujuan apa yang kamu inginkan setelah
konseling ini selesai. kan tujuan
operasional

Konseli : Saya ingin ada perubahan sikap dari mereka,


tidak lagi berkata-kata kasar dan bertengkar
depan kami. Bisa saling merangkul dalam
melewati setiap ujian kehidupan ini.
Konselor : Apakah Yasmin sudah mencoba alternatif lain Mengembangkan
misalnya dengan perantara orang yang program
keluargamu percaya dan hargai misalnya
keluarga dekat itu paman atau bibimu supaya apa
yang menjadi harapan dan keinginan Yasmin
pada orangtua bisa di dengar?

Konseli : Belum Bu, pernah mencoba lewat perantara


keluarga dekat untuk menyampaikannya.

Konselor : Tidak apa-apa. Dengan demikian alternative Membantu konseli


program yang telah diidentifikasi meliputi: mengidentifikasi
menggunakan perantara keluarga dekat untuk kemungkinan
menyampaikan ke orangtuamu, atau kamu program
memberanikan diri berkomunikasi langsung pada
orangtua terkait dengan apa yang menjadi
harapan dan keinginanmu. Dari alternative
tersebut, mana yang akan Yasmin ambil sebagai
program yang akan dilakukan?

Konseli : Sepertinya bagus semua Bu.., tapi apakah ini


akan mengungtungkan bagi saya Bu?

Konselor : Rencanamu itu dapat kamu uji dan ketahui Membantu konseli
keuntungan dan kerugiannya jika itu dilakukan. memilih program
Yasmin dapat memilih program yang cocok, melalui: pengujian
hendaknya Yasmn menguji setiap alternatif alternatif program
program tadi kebaikan dan kerugiannya, baik
bagi dirimu dan keluargamu. Coba sekarang kita
uji bersama, kita mulai dari alternative yang
paling penting.

Konseli : Menurut saya yang paling penting adalah


memberanikan diri berkomunikasi langsung
pada orangtua terkait dengan apa yang menjadi
harapan dan keinginan saya.
Konselor : Baiklah, ibu rasa pendekatan person centeredlah Menanyakan
yang tepat. Karena pendekatan ini memandang keuntungan
orang pada hakikatnya dapat dipercaya, mereka alternatif program
punya potensi besar untuk memahami diri sendiri
dan memcahkan masalah mereka sendiri tanpa
intervensi langsung dari terapis. Nah dalam hal
ini, konseli yang datang ke konseling dalam
keadaan incongruence, konseli dapat
mengeksplorasi keyakinan dan perasaan secara
luas serta konseli sendiri yang menggerakkan
dirinya sendiri yang mengkreasi perubahan diri
mereka. Bagaimana menurutmu program ini?

Konseli : Program ini sangat menguntungkan bagi saya


dan tentunya juga keluarga saya Bu, karena
melalui pendekatan person centered, saya
sendiri yang harus berperan aktif dalam
menciptakan hubungan yang baik dengan
orangtua bukan melalui perantaraan orang lain.

Konselor : Bagaimana halnya dengan kerugiannya? Menanyakan


kerugian alternatif
program

Konseli : Saya rasa tidak ada Bu..!

Konselor : Bagus. Dengan adanya program pendekatan Kriteria untuk


person centered ini, Yasmin sendiri yang harus memilih suatu
berperan aktif dalam menciptakan hubungan program
yang baik dengan orangtua bukan melalui
perantaraan oranglain. Apakah Yasmin sudah
memahami kriteria memilih suatu program?

Konseli : Kurang paham Bu..! Bisakah Ibu menjelaskan?

Jadi begini Yasmin, kriteria memilih suatu Menjelaskan kriteria


program tidak berbeda dari kriteria untuk untuk memilih suatu
Konselor : memilih tujuan yaitu program harus konkrit dan program
spesifik, program harus dapat di ukur, program
harus realistis, program harus memadai, program
harus sejalan dengan nilai-nilai konseli dan
program harus memperhitungkan waktu.

Konseli : Owh begitu Bu.. (mengangguk-angguk)

Konselor : Yasmin telah menetapkan program untuk Membantu konseli


mengatasi masalah ini. Program tersebut meliputi mengatur langkah-
memberanikan diri untuk berkomunikasi langkah program:
langsung dengan orangtua. Selanjutnya yang langkah awal,
perlu kita lakukan adalah mengatur langkah- langkah pengantara,
langkah program, yaitu langkah mana yang akan dan sub langkah
dilakukan lebih dahulu, kemudian langkah
pengantara, dan sub langkah dari langkah
pengantara itu.

Konseli : Baiklah Bu..!

Konselor : Apa langkah awal programmu? Mengembangkan


langkah awal

Konseli : Langkah awal program saya adalah harus


menghilangkan rasa takut dan berbicara dari
dari hati kehati mengungkapkan perasaan yang
selama ini tidak pernah saya lakukan.

Konselor : Bagaimana dengan langkah pengantara program? Mengembangkan


langkah pengantara
Konseli : Langkah pengantara program adalah saya akan
melakukannya pada saat acara rekreasi bersama
keluarga.

Konselor : Lalu, bagaimana pula dengan sub-langkah Mengembangkan


program atau langkah tambahan maksudnya sub-langkah
kegiatan-kegiatan untuk mencapai langkah-
langkah itu?

Konseli : Saya harus menunjukkan sikap kedewasaan


dengan tetap menghormati dan menghargai
mereka dan menunjukkan sikap penerimaan dan
keikhlasan saya. Dan harus merespon secara
baik apapun yang di kemukakan oleh orangtua
saya dan melakukan tukar pendapat dengan
mereka.

Konselor : Baiklah. Langkah-langkah kegiatan program Merencanakan


telah Yasmin tetapkan. Sekarang kamu perlu jadwal: menetapkan
merencanakan atau menetapkan waktu kapan waktu penyelesaian
Yasmin akan menyelesaikan program tersebut.

Konseli : Bulan depan, Bu.

Konselor : Baik, Yasmin bertekad menyelesaikan program Menetapkan waktu


tersebut bulan depan. Selanjutnya kapan Yasmin memulai
akan memulai kegiatan tahap awal?

Konseli : Tahap awal akan saya mulai minggu ini Bu..!


Minggu ini saya akan mempelajari bagaimana
cara menghilangkan rasa takut untuk dapat
berbicara dari dari hati kehati mengungkapkan
perasaan yang selama ini tidak pernah saya
lakukan.

Konselor : Baik sekali. Nampaknya Yasmin sudah tidak Memonitor rentang


sabar menunggu terlalu lama. Dengan demikian waktu pelaksanaan
apa yang akan Yasmin lakukan pada minggu kegiatan
kedua, ketiga dan keempat?

Konseli : Pada minggu kedua, saya akan mempelajari


cara bersikap dewasa menyikapi permasalahan
yang ada, minggu ketiga saya akan mempelajari
cara untuk ikhlas dan menerima kenyataan hidup
apa adanya serta minggu keempat saya akan
mempelajari cara merespon pendapat dan
pemikiran oranglain dengan baik.

Konselor : Bagus sekali. Yasmin telah membuat jadwal Rencana pemberian


secara rinci. Semoga apa yang Yasmin penguatan
rencanakan dapat terlaksana dengan baik.

Konseli : Iyaaa Bu.

Konselor : Ibu tahu bahwa tugas ini tidak mudah. Tetapi jika Penguatan positif
Yasmin dapat menyelesaikan setiap langkah
dengan baik, maka semuanya akan menjadi indah
dan normal lagi seperti semula dan Yasmin pun
bisa lebih baik lagi, merasakan kenyamanan
dalam menjalani hari-harinya dirumah bersama
keluarga.

Konseli : Benar Bu. Alangkah bahagianya saya jika dapat


menyelesaikan masalah ini, oleh karena itu
setiap langkah kegiatan dalam program ini akan
saya kerjakan dengan sebaik-baiknya. Saya akan
melakukan dengan sungguh-sungguh.

Konselor : Seharusnya begitu, karena kalau kamu tidak Penguatan negatif


sungguh-sungguh maka Yasmin tidak akan bisa
menciptakan hubungan yang baik dengan
orangtuanya dan seterusnya orangtuamu akan
bertindak kasar.

Konseli : Iyaaaa Bu.

Konselor : Baiklah. Bagaimana menurut Yasmin, apakah Mengindividualisasi


setiap langkah kegiatan yang akan Yasmin
lakukan sesuai dengan kemampuanmu? kan langkah-langkah

Konseli : Itulah yang sedang saya pikirkan. Bagaimana


caranya agar saya dapat menyelesaikan setiap
langkah dengan baik.

Konselor : Yasmin belum menemukan cara menyelesaikan Mengurutkan


setiap langkah kegiatan. Baiklah. Untuk itu langkah dari yang
Yasmin dapat menyesuaikan setiap langkah sederahana ke yang
kegiatan yang akan dikerjakan sesuai dengan komplek
kemampuanmu. Yasmin dapat melakukan
langkah yang paling sederahana lebih dahulu,
atau yang paling konkrit lebih dahulu, atau dapat
pula dari yang paling segera lebih dahulu. Jika
tahap pengantara dari program Yasmin adalah
melakukannya pada saat acara rekreasi bersama
keluarga, apakah langkah Yasmin yang paling
sederhana itu?
Konseli : Hmm, mungkin saya akan lebih sering berada
dirumah Bu, walaupun suasananya belum
normal seperti yang saya inginkan.

Konselor : Ya, bagus. Kemudian apakah langkah Yasmin Mengurutkan


yang paling konkrit itu? langkah dari yang
konkrit ke yang
abstrak

Konseli : Memberanikan diri untuk menyampaikan pada


orangtua apa yang menjadi harapan dan
keinginan saya Bu.

Konselor : Baik. Lalu Yasmin dapat melakukan langkah Mengurutkan


yang paling segera lebih dahulu. Apakah langkah langkah dari yang
Yasmin yang paling segera itu? segera ke yang jauh

Konseli : Mendukung agar cepat terlaksananya acara


rekerasi keluarga agar masalah ini pun bisa
segera diselesaikan.

Konselor : Ya. Yasmin telah menyesuaikan langkah- Menyesuaikan


langkah pelaksanaan kegiatan program sesuai langkah-langkah
dengan kemampuan. Kegiatan pelaksanaan pelaksanaan
program itu akan Yasmin mulai dari yang mudah program
atau sederhana dulu baru kemudian yang lebih
sulit atau kompleks.

Konseli : Baiklah Bu.

TEKNIK PERSON CENTERED


Konselor : Nanti kita sama-sama mencoba bagaimana Menawarkan
caranya agar kamu bisa kuat menghadapi semua rencana strategi
ini sehingga kamu dapat menciptakan hubungan bantuan
yang baik dengan mereka sehingga orangtua
Yasmin dapat menyadari kesalahan yang telah
diperbuat.
Konseli : Iya bu, saya ingin sekali menciptakan hubungan
yang baik dengan orang tua saya agar dia bisa
sadar dan saya akan betah tiggal di rumah seperti
teman-teman yang lain.

Konselor : Apa sih yang kamu rasakan jika memulai Pengungkapan dan
pembicaraan dengan orangtuamu? mengkomunikasikan
penerimaan
(acceptance)

Konseli : Saya selalu merasa bahwa orang tuaku akan


marah besar dan di saat itulah saya jadi takut
mengungkapkan segala unek-unek saya sehingga
saya sulit menciptakan hubungan yang baik
dengan mereka.

Konselor : Jadi Yasmin merasa sangat takut jika ingin Respek dan
memulai pembicaraan dengan orangtuamu? pengertian

Konseli : Iya Bu, sehingga dengan keadaan itu saya sangat


sulit melakukan hubungan yang baik kepada
mereka sehingga saya biasanya diam saja
memendam perasaan saya itu sambil meneteskan
air mata.

Konselor : Ibu sangat memahami perasaan kamu nak Congruen (terpadu)


Yasmin, tapi apakah Yasmin sempat berfikir dan mengeksplorasi
akibatnya jika hal itu kamu pendam terus?

Konseli : Itulah bu, yang saya pikir kalau saya begini terus,
tidak ada hubungan yang baik dan pasti saya
akan menjadi depresi dan bahkan stress berat.

Konselor : Nampaknya Yasmin sudah memikirkan tentang Mengakui perasaan


akibat jika perasaan Yasmin dipendam terus konseli dan memberi
sehingga Yasmin punya komitmen untuk dorongan untuk
berusaha menciptakan hubungan yang baik mengekspresikan
dengan orangtuanya. diri

Konseli : Iya Bu, oleh sebab itu sekarang saya akan


mempelajari bagaimana cara agar dapat
menciptakan hubungan yang baik dengan
orangtua saya dan saya yakin akan berhasil.

Konselor : Baik sekali sikap kamu itu Yasmin. Teman saya Support
juga dulu banyak yang mengalami masalah
seperti kamu dan mereka berhasil melewati
semua dengan sabar dan ikhlas akhirnya mereka
juga berhasil sekarang.

Konseli : Terima kasih Bu dan seharusnya memang saya


yang harus lebih banyak mengalah karena saya
sebagai anak mereka.

Konselor : Bagus, nampaknya Yasmin semakin mantap Penguatan dan


dengan usaha yang akan dilakukan. Dan sekali support
lagi saya yakin Yasmin akan berhasil
menyadarkan orangtuanya.

Konseli : Iya Bu, sepertinya saya tidak sabar lagi untuk


melakukan rencana itu secepatnya. Tapi Bu…
Apakah saya masih bisa kesini menemui ibu lagi
nanti kalau saya mengalami kesulitan?

Konselor : Tentu saja, dan saya akan sangat senang kalau Menunjukkan sikap
Yasmin masih mau kesini nanti. penerimaan

Konseli : Terima kasih Bu..!

TERMINASI
Konselor : Rupanya waktu pertemuan kita sudah hampir Merujuk kepada
habis (sambil melihat jam tangan). Untuk keterbatasan waktu
memanfaatkan waktu yang tinggal sedikit ini, dan meminta konseli
akan kita lakukan beberapa hal. Pertama, meringkaskan
dapatkah Yasmin mengungkapkan kembali pokok-pokok hasil
pokok-pokok hasil pembicaraan kita tadi? pembicaraan

Konseli : Baiklah Bu, pertama saya akan menghilangkan


perasaan takut saya dahulu kemudian melakukan
pembicaraan dari hati kehati, dan selanjutnya
saya akan melakukan tukar pendapat dengan
orangtua saya. Program yang pertama akan saya
laksanakan minggu ini, sedangkan program ke
dua akan saya lakukan minggu depan begitu pun
dengan program ke tiga minggu berikutnya.

Konselor : Bagus sekali. Kamu telah memahami apa yang Menanyakan


harus kamu lakukan untuk mengatasi masalahmu. perasaan konseli
Bagaimana perasaan kamu sekarang?

Konseli : Saya sedah lega dan tenang Bu, karena saya


sudah mendapatkan cara bagaimana
menciptakan hubungan dengan orangtua saya
Bu.

Konselor : Kamu sudah tidak stress sekarang? Itu bagus, agar Memberi catatan
kamu tidak lupa dengan apa yang kita bicarakan ringkasan hasil
tadi, ini ada catatan kecil dari ibu bisa kamu bawa pembicaraan
pulang agar kamu tidak lupa dengan apa yang kita
bicarakan tadi.

Konseli : Terima kasih Bu.

Konselor : Seperti yang kamu rencanakan tadi akan Memberi pekerjaan


mempelajari bagaimana menciptakan hubungan rumah
yang baik dengan orangtua, ini ada buku tentang
“Hak dan kewajiban anak dan orang tua dalam
keluarga” dapat kamu baca di rumah sehingga
kamu punya wawasan dalam rangka menghadapi
kedua orangtua kamu. Dan satu hal lagi, Yasmin
membuat daftar untuk melihat sampai dimana
usaha dan perjuangan Yasmin dalam
melakukannya..!

Konseli : Ya, akan saya kerjakan itu semua Bu.

Konselor : Setelah kamu melakukan rencana kamu tadi, Mengemukakan


minggu depan kita ketemu lagi disini di jam yang rencana pertemuan
sama seperti sekarang ini untuk melihat seberapa berikutnya dan
besar usaha yang telah kamu lakukan untuk tindak lanjut
menciptakan hubungan dengan orangtuamu.
Bagaimana, apa kamu siap? Dalam pertemuan
selanjutnya akan kita bicarakan pengalamamu
dalam melaksanakan program-program yang
telah di rencanakan.

Konseli : Ya, saya setuju Bu. Dengan cara itu saya akan
tahu pasti dimana letak kekurangan saya dalam
melaksanakan rencana yang telah dibuat.

Konselor : (Konselor melihat jam dan lalu berdiri). Baiklah Melakukan


Yasmin, hari ini cukup sampai di sini dulu. perpisahan
Sampai bertemu lagi minggu depan (konselor
berjalan ke pintu dan membukanya untuk
konseli). Selamat siang.

Konseli : Selamat siang Bu.., assalamu’alaikum.


(tersenyum dan mencium tangan konselor)

Konselor : Wa’alaikumsallam.

Anda mungkin juga menyukai