Disusun Oleh :
Kelompok 2 kelas III A
Andaruning sekar K (2010144017005)
Andi Muh. Liban (2010144017006)
Ela Lutfiatul Umah (2010144017028)
Lutfiana Dwi Arsih (2010144017052)
Rahmad yuliyanto (2010144017071)
Rini setyaningsih (2010144017074)
B. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah kondisi dimana proses fisiologis atau mental
seseorang kurang berfungsi dengan baik sehingga mengganggu dalam fungsi
sehari-hari. Gangguan ini juga sering disebut gangguan psikiatri atau gangguan
mental dan dalam masyarakat umum kadang disebut sebagai gangguan saraf.
Gangguan jiwa yang dimiliki oleh seseorang bisa memiliki bermacam-macam
gejala, baik yang tampak jelas maupun yang hanya terdapat dalam pikirannya.
Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak mau berhubungan atau
berbicara dengan orang lain dan tidak mau makan hingga yang mengamuk
dengan tanpa sebab yang jelas. Mulai dari diam saja hingga yang berbicara
dengan tidak jelas. Ada pula yang dapat diajak bicara hingga yang tidak perhatian
sama sekali dengan lingkungannya. Dampak gangguan jiwa antara lain gangguan
dalam aktifitas sehari-hari, gangguan hubungan interpersonal dan gangguan
fungsi dan peran sosial (Lestari, Choirriyah, & Mathafi, 2014).
Gejala utama gangguan jiwa adalah kehilangan minat terhadap hal-hal yang
menyenangkan, itu menyebabkan penderita menarik diri dari kehidupan sosial,
sedangkan TAKS sendiri bertujuan meningkatkan hubungan sosial dalam
kelompok secara bertahap. Sehingga perlu dilakukan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi untuk meningkatkan hubungan interpersonal sehingga dapat
mengurangi gejala yang muncul dan mereka bisa mendapatkan teman baru yang
dapat saling mendukung, saling berbagi rasa, dan pengalaman sehingga masing-
masing tidak merasa sendirian dalam menanggung derita. Gangguan depresi
sendiri apabila tidak diobati maka akan mengakibatkan kesulitan pada
penderitanya yang terlihat dalam pencapaikan akademik yang buruk,
keterlambatan dalam perkembangan psikososial, penyalahgunaan zat adiktif,
percobaan bunuh diri atau melakukan tindakan bunuh diri. (Pranowo, 2014)
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan terapi dalam beberapa jangka waktu diharapkan klien bisa
merubah perilakunya dari yang maladaptif menjadi adaptif.
b. Tujuan Khusus
TAK Stimulasi sensori bertujuan agar klien mengalami :
a. Pasien dengan indikasi menarik diri dan harga diri rendah dan mulai
menunjukkan kemamuan untuk interaksi social.
b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai
dengan stimulus yang diberikan
2. Jumlah peserta TAK : 4 Orang
3. Nama Peserta TAK :
a. Tn. A
b. Ny. B
c. Tn. C
d. Ny. D
4. Proses seleksi klien dilakukan sehari sebelum pelaksanaan
6. Pengorganisasian:
E. jadwal kegiatan
F. metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
3. mempraktekkan cara mengontrol halusianasi dengan cara : menganalisis
video / tv
a. video
b. televisi
c. VCD
H. Pengorganisasian
Leader :
- Memimpin permainan
- Memimpin diskusi
Co leader
Fasilitator :
- Memotifasi anggota dalam perkenalan kelompok
- Memotifasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan TAK
- Mengatur posisi kelompok dan lingkungan untuk pelaksanan kegiatan
- Membimbing kelompok selama permainan dan diskusi
- Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan TAK
- Bertanggung jawab terhadap program antisifasi masalah
Observer :
- Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara
- Melaporkan hasil pengamatannya kepada leader dan semua anggota
kelompok sebagai self evaluasi kelompok
I. Setting Tempat
J. Langkah Kegiatan TAK
Persiapan: 10 menit
Hasil: 10 menit
Terminasi
K. Program antisipasi
1. Masalah:
2. Antisipasi:
L. Evaluasi
b. Evaluasi proses:
c. Evaluasi hasil:
M. Daftar Pustaka
Lestari, Choiriyah, Mathafi. Keperawatan jiwa aplikasi praktek
klinik 2014. Yogyakarta: Graha Ilmu
Pranowo. (2014). Metode penelitian pendidikan (pendekatan
kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Keliat, B.A., & Akemat. (2004). Keperawatan Jiwa: terapi
aktivitas kelompok. Jakarta: EGC
Pieter & Namora. (2010). Pengantar psikologi dalam keperawatan.
Jakarta: Kencana
N. Lampiran
Format Evaluasi
A. Kemampuan Verbal
dalam video/tv
03 Menceritakan makna
cerita
04 Menjelaskan perubahan
perilaku sesuai dengan
tontonan
Jumlah
1 = dilakukan