Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
NPM :
Group :
Dosen :
Asisten :
A. Waktu Praktikum
Kamis, 13 September 2018
C. Dasar Teori
Pereaksi :
NaOH 0,0836 N
Asam asetat (CH3COOH) x %
Indikator PP
E. Cara Kerja
F. Reaksi
Penentuan kadar asam asetat (CH3COOH) dengan cara alkalimetri
menggunakan larutan NaOH, dengan persamaan sebagai berikut :
NaOH (aq) + CH3COOH (aq) CH3COONa (aq) +
H2O (l)
Kadar Asam Asetat (CH3COOH) : (mL titrasi x NNaOH) x BECH3COOH x P
𝑔/𝑙
Kadar CH3COOH (%) = 1000 𝑥 𝐵𝑗 x 100%
G. Data Pengamatan
Titrasi V (mL)
I 0,00 – 5,00
II 0,00 – 5,00
Perhitungan
Diketahui :
Titrasi 1 + Titrasi 2
Rata-rata = 2
5+5
= 2
= 5 mL
N NaOH = 0,1
Mr
BE = 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
60
= = 60
1
P:
10 mL 100 mL
II I
100 mL 1000 𝑚𝐿 10 mL
P= 𝑥 = 1000
10 𝑚𝐿 10 𝑚𝐿
Kadar Asam Asetat = (mL titrasi x N) x BE x P
= (5 mL x 0,1) x 60 x 1000
= 12.000 mg/L
= 12.000/1000
= 12 g/L
g/L
Kadar Asam Asetat (%) = 𝑥 100 %
1000 𝑥 𝐵𝐽
12
= 𝑥 100 %
1000 𝑥 1
= 1,2 %
I. Kesimpulan
Jadi kadar asam asetatnya adalah 12 gram/L dan kadar asam
asetatnya (%) adalah 1,2 %.
J. Daftar Pustaka
Iriani, Sri. (dkk.) 2016. Pedoman Praktikum Kimia Dasar.Bandung :
Politeknik STTT Bandung
PRAKTIKUM 2
Menetapkan kadar NaHCO3 (basa lemah dengan asam kuat)
A. Waktu Praktikum
Kamis, 20 September 2018
C. Dasar Teori
Titrasi asam basa dimana reaksi antara analit dan titrannya adalah
merupakan reaksi asam basa. Asidimetri : Penetapan kadar secara
kuantitatif terhadap senyawa yang bersifat basa dengan menggunakan
standar senyawa asam yang sudah diketahui konsentrasinya. reaksi asam
dan basa pada dasarnya termasuk reaksi netralisasi. Yaitu reaksi antara
donor proton (asam) dan penerimaan proton disebut aseptor proton (basa).
Jika asam dan basa sama-sama kuat, maka saat titik akhir titrasi larutan
akan netral, sedangkan jika salah satu lemah maka garam akan
terhidrolisa, maka larutan sediki asam, basa.
Penetapan kadar natrium hidrogen karbonat NaHCO3 dapat
dilakukan dengan titarsi asam basa menggunakan larutan standar HCl.
E. Cara Kerja
Bersihkan buret dan bilas dengan air suling.
Isi buret dengan larutan HCl 0,0990 N
Pipet 10 mL larutan NaHCO3 ke dalam labu ukur 100 mL, encerkan
sampai tanda garis. Larutan dikocok sebanyak 12x. Air suling yang
dipakai tidak mengandung CO2.
Pipet 20 mL larutan encer kedalam Erlenmeyer.
Bubuhi 2 tetes indikator MO.
Kemudian dititar dengan larutan HCl dari buret, hingga tepat berubah
menjadi berwarna orange.
Hitung kadar NaHCO3.
F. Reaksi
Reaksi yang terjadi pada penetapan kadar Natrium bikarbonat
(NaHCO3) dengan larutan standar HCl menurut reaksi :
NaHCO3 + HCl NaCl + H2O + CO2
Kadar Natrium bikarbonat (NaHCO3) : (mL titrasi x NHCl)x BENaHCO3 x P
Dengan : P = Faktor pengenceran
(P = 100/10 x 1000/25 = 400) untuk pipet volume 25 mL dan
(P = 100/10 x 1000/10 = 1000) untuk pipet volume 10 mL.
G. Data Pengamatan
Data Percobaan
Titrasi V (mL)
I 0,00 – 6,60
II 0,00 – 6,60
Perhitungan
Diketahui :
Titrasi 1 + Titrasi 3
Rata-rata = 2
6,60+6,60
= 2
= 6,60 mL
N HCl = 0,1000
Mr
BE = 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
84
= = 84
1
P:
10 mL 100 mL
II I
25 mL
100 mL 1000 𝑚𝐿
P= 𝑥 = 400
10 𝑚𝐿 25 𝑚𝐿
I. Kesimpulan
Jadi kadar Natrium Bikarbonat (NaHCO3) adalah 22,18 gram/L.
J. Daftar Pustaka
Iriani, Sri. (dkk.) 2016. Pedoman Praktikum Kimia Dasar.Bandung :
Politeknik STTT Bandung
PRAKTIKUM 3
Menetapkan normalitas larutan KMnO4 dengan COOH 0,1000 N
A. Waktu Praktikum
Kamis, 27 September 2018
C. Dasar Teori
Titrasi redoks
Titrasi redoks (reduksi - oksidasi) merupakan jenis titrasi yang paling
banyak jenisnya. Diantaranya : permanganometri, dikromatometri,
cerimetri, iodimetri, bromometri, bromatometri, dan nitrimatri.
Terbaginya titrasi ini dikarenakan tidak ada satu senyaa (titran) yang
dapat bereaksi dengan semua senyawa oksidator dan reduktor
sehingga pastinya akan melibatkan senyawa reduktor dan oksidator,
karena titrasi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan reduksi.
Diantaranyya titran dan analit, jika tiran nya oksidator maka
sampelnya adalah oksidator.
Pragmanometri
Pragmanometri merupakan suatu penetapan kadar atau reduktor
dengan jalan oksidasi dengan larutan baku kalium permanganat dalam
lingkungan asam sulfat encer. Metode ini didasarkan oksidasi ion
permanganat. Oksidasi ini berlangsung dalam suasana asam , netral
dan alkalis. Dimana kalium permanganat merupakan oksidator yang
kuat sebagai titran. Titran ini didasarkan atas titrasi reduksi dan
oksidasi / redoks, KMnO4 ini telah digunakan meluas lebih dari 100
tahun. Titrasi ini digunakan untuk menentukan kadar oksalat / besi
dalam suatu sampel, KMnO4 merupakan peran oksidator yang paling
baik untuk menentukan kadar besi yang terdapat sampel dalam
suasana asam dengan menggunakan asam sulfat. Bisa juga untuk
menentukan kadar belerang, nitrit, fosofit. Sedikit permanganat dapat
terpakai dalam pembentukan kholor. KMnO4 bukan larutan baku
primer oleh karena itu perlu dibakukan terlebih dahulu. Pada
percobaan ini untuk membakukan KMnO4 dapat digunakan natrium
oksalat yang merupakan standart primer.
D. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan yaitu :
Erlenmeyer 250 mL
Pipet volume 10 mL dan 25 mL
Gelas ukur 100 mL
Buret 50 mL
Piala gelas 100 mL
Corong gelas
Pipet tetes
Pemanas listrik
Pereaksi :
Larutan standar H2C2O4 0,1 N
Larutan KMnO4
Larutan H2SO4 4N
E. Cara Kerja
G. Data Pengamatan
Data Percobaan
Titrasi V (mL)
I 0,00 – 24,00
II 0,00 – 24,00
Perhitungan
Diketahui :
Titrasi 1 + Titrasi 3
Rata-rata = 2
24,00+24,00
= 2
= 24,00mL
mLH2SO4 = 0,1000
= 25mL
V1 x N1 = V2 x N2
24 x N1 = 24 x 0,1000
24 x 0,1000
N1= 24
= 0,1041N
Kadar KMnO4= N x BE
= 0,1041 x 31,6
= 3,2895 m/L
I. Kesimpulan
Jadi kadar normalitas larutan KMnO4 dengan larutan standar asam
oksalat (COOH)2 0,1000 N adalah 3,2895 g/L.
J. Daftar Pustaka
Iriani, Sri. (dkk.) 2016. Pedoman Praktikum Kimia Dasar.Bandung :
Politeknik STTT Bandung
PRAKTIKUM 4
Menetapkan kadar H2O2 secara Permanganometri / Oksidimetri
A. Waktu Praktikum
Kamis, 4 Oktober 2018
C. Dasar Teori
Permanganometri merupakan suatu penetapan kadar atau reduktor
dengan jalan dioksidasi dengan larutan baku Kalium Permanganat
(KMnO4) dalam lingkungan asam sulfat encer. Metode permanganometri
didasarkan pada reaksi oksidasi ion permanganat. Oksidasi ini berlangsung
dalam suasana asam, netral, dan alkalis, dimana kalium permanganate
merupakan oksidasi yang kuat sebagai titran. Titrasi ini didasarkan atas
dititrasi reduksi dan oksidasi atau redoks. Pada teknik titrasi ini biasa
digunakan untuk menentukan kadar oksalat atau besi dalam suatu sampel.
Kalium permanganate merupakan peran oksidator yang paling baik untuk
menentukan kadar besi yang terdapat dalam sampel dalam suasana asma
dengan menggunalan larutan asam sulfat (H2SO4).
Penetapan titar larutan H2O2 dan kadarnya dapat dilakukan dengan
cara titrimetri. Titrimetri adalah cara analisa jumlah berdasarkan
pengukuran volume larutan pereaksi yang mempunyai kepekatan tertentu
yang direaksikan dengan larutan contoh yang sedang ditetapkan kadarnya.
Dalam percobaan ini metode penitaran yang digunakan adalah titrasi
oksidimetri yaitu dengan cara permanganometri. Dalam titrasi
permanganometri digunakan larutan penitar KMnO4 yang merupakan
suatu oksidator. Titrasi dengan larutan KMnO4 umumnya dititrasi dengan
larutan yang tidak berwarna karena KMnO4 sudah berwarna violet dan
biasanya digunakan pada kain denim.
Sifat fisik dari kalium permanganate (KMnO4) berat molekulnya
adalah 197,12 gr/mol, memiliki titik didih 32,35 oC dan titik beku 2,83 oC.
kelium permanganate memiliki warna ungu kehitaman berbentuk Kristal.
Sifat kimia dari kalium permanganate adalah KMnO4 larut dalam
methanol, dapat terurai oleh sinar. Dalam suasana basa dan netral akan
tereduksi menjadi MnO2. Salah satu keunggulana hidrogen peroksida
dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah
lingkungan karena tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan
oksidatornya pun dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
Pereaksi
Larutan KMnO4 0,1058 N
Larutan H2O2 encer
Larutan H2SO4 4 N
E. Cara Kerja
F. Reaksi
Dimana tiap ml larutan kalium permanganate 0,1000 N setara
dengan 1,701 mg hidrogen peroksida. Pada penetapan kadar tersebut,
reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 MnO4- + 6 H + + 5 H2O2 2Mn + + 5O2 + 8H2O
G. Data Pengamatan
Titrasi V (mL)
I 0,00 – 30,6
II 0,00 – 30,6
Perhitungan
Diketahui :
Titrasi 1 + Titrasi 2
Rata-rata = 2
30,6 + 30,6
= 2
= 30,6 mL
N KMnO4= 0,1041 N
BM
BE H2O2= 𝑉𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖
34
= = 17
2
P:
10 mL 100 mL
II I
100 mL 1000 𝑚𝐿 25 mL
P= 𝑥 = 160
25 𝑚𝐿 25 𝑚𝐿
g/L
Kadar H2O2 (%) =1000 𝑥 1 𝑥 100 %
8,66
= 𝑥 100 %
1000 𝑥 1
= 0,87 %