OLEH:
TIM PEMBIMBING
FAKULTAS KEPERAWATAN
Mengetahui
Menyetujui
Wakil Dekan I
2. Clinical Pathway
Fungsi pernafasan
terganggu
F. Penatalaksanaan Medis
1. Latihan rentang gerak
Menurut Potter dan Perry (2010) ROM adalah jumlah pergerakan
maksimum yang dapat di lakukan pada sendi, di salah satu dari tiga bdang
yaitu: sagital, frontal, atau transversal
a. ROM aktif yaitu latihan yang di berikan kepada klien yang mengalami
kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada tulang
maupun sendi dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri,
sehingga klien memerlukan bantuan perawat atau keluarga.
b. ROM pasif adalah latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien
tanpa bantuan perawat dari setiap gerakan yang dilakukan. Indikasi
ROM aktif adalah semua pasien yang dirawat dan mampu melakukan
ROM sendii dan kooperatif
c. ROM aktif asistif (spherical grip) adalah latihan untuk menstimulasi
gerak tangan salah satunya berupa latihan menggenggam yang
merupakan latihan fungsional tangan
2. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan yaitu berhenti merokok,
konsumsi kopi dan minuman manis, dan makanan yang mengandung
natrium, menurunkan berat badan, dan olahraga yang teratur
3.Ketidakefektivan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Monitor Pernafasan (3350)
bersihan jalan diharapkan jalan napas dapat efektif dengan kriteria hasil: 1. Monitor tingkat, irama kedalaman dan usaha nafas.
napas 2. Catat pergerakan dada, kesimetrisan.
Status Pernafasan: Kepatenan jalan napas (0410) 3. Monitor kebisingan respirasi.
Tujuan 4. Palpasi ekpansi dada.
No Indikator Awal 5. Auskultasi suara nafas.
1 2 3 4 5
1 Frekuensi pernapasan 6. Membuka jalan napas.
7. Memberi terapi oksigen.
2 Irama pernapasan 8. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
3 Kedalaman inspirasi 9. Monitor pernapasan lewat hidung Cheap
4 Kemampuan
mengeluarkan secret Manajemen Jalan Nafas (3140)
5 Batuk 6. Posisikan pasien dengan semi fowler atau fowler untuk
memaksimalkan ventilasi
6 Akumulasi sputum
7. Lakukan fisioterapi dada
Keterangan: 8. Buang sekret dengan memotivasi pasien untuk
1. Keluhan ekstrime melakukan batuk
2. Keluhan berat 9. Instruksikan pasien untuk melakukan batuk efektif
3. Keluhan sedang 10.Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya
4. Keluhan ringan menurun atau tidak ada dan adanya suara tambahan
5. Tidak ada keluhan
Fisioterapi Dada (3230)
11. Kenali ada tidaknya kontraindikasi dilakukannya
fisioterapi dada
12. Monitor status respirasi
13. Posisikan segmen paru yang akan dilakukan
fisioterapi dada berada di atas
14. Lakukan fisioterapi dada minimal 2 jam setelah
makan
15. Monitor jumlah dan karakteristik sputum
UNIVERSITAS JEMBER
4. KONTRAINDIKASI -
PERSIAPAN PASIEN a. Klien diberitahu tindaakan yang akan dilakukan
b. Posisi klien disesuaikan dengan gerakkan yang akan dilakukan
c. Ruangan yang tenang, beersih, cukup ventilasi, pencahaayaaan
dan suhu yang nyaman (tidak panas)
PERSIAPAN ALAT Tidaak ada alat yang dipeerlukan pada latihan ini. Alat yang
digunakan dalam indikator kebersihan adalah geniomeeter dan
penggaris atau midline.
PROSEDUR KERJA a. Kaji kemungkinan adanya nyeri pada sendi tertentu
b. Susun jadwal program latihan: setiap hari dan setiap latihan
diulang lima kali selama periode latihan
c. Anjurkan klien atau care giver dalam keluarga melakukan
latihan secara berlahan
d. Pada titik yang mengalami tahanan, lakukan dengan hati-hati
dan berhenti jika klien mengekspresikan nyeri
e. Mulai laatihaan dari bagian atas hingga bagian bawah, dengan
rangkaian gerakan sebagai berikut :
1. Bagian leher : fleksi, ekstensi, hiperekstensi, dan fleksi
lateral.
2. Bagian bahu : fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi,
rotasi internal, rotasi eksternal, dan sirkumduksi
3. Bagian siku : fleksi dan ekstensi
4. Bagian lenngan bawah : supinasi dan pronasi
5. Bagian pergelagan tangan : fleksi, ekstensi, hiperekstensi,
abduksi, adduksi
6. Bagian jari-jari : fleksi, ekstensi, hiperekstensi, abduksi,
adduksi
7. Bagian ibu jari : fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, dan
oposisi
8. Bagian pinggul : fleksi, ekstensi, hiperekstensi abduksi,
adduksi, rotasi internal, rotasi eksternal, dan sirkumduksi
9. Bagian lutut : fleksi, dan ekstensi
10. Bagian pergelangan kaki : fleksi dorsal dan fleksi plantar
11. Bagian kaki : inverse, everse, fleksi, ekstensi, abduksi, dan
adduksi
HASIL a. Klien merasa badan terasa fit dan sendi-sendi tidak kaku
b. Klien tidaak mengalami nyeri saat melakukan gerakan latihaan
c. Klien tidak menngalami gangguan kelenturan sendi, tonus, dan
kekuaatan otot baik.
I. Discharge Planning
1. Kaji kemampuan klien untuk meninggalkan RS
2. Kolaborasikan dengan terapis, dokter, ahli gizi, atau petugas kesehatan lain
tentang kebelanjutan perawatan klien di rumah
3. Identifikasi bahwa pelayanan kesehatan tingkat pertama (puskesmas atau
petugas kesehatan di rumah klien) mengetahui keadaan klien
4. Identifikasi pendidikan kesehatan apa yang dibutuhkan oleh klien meliputi:
Latihan ROM aktif maupun pasif dan pengetahuan gaya hidup sehat
5. Komunikasikan dengan klien tentang perencanaan pulang
6. Dokumentasikan perencanaan pulang
7. Anjurkan klien untuk melakukan pengontrolan kesehatan secara rutin
DAFTAR PUSTAKA
Gates, D. H., Walters, L. S., Cowley, J., Wilken, J. M., & Resnik, L. (2016). Brief
Report—Range of motion requirements for upper-limb activities of
daily living. American Journal of Occupational Therapy, 70,
7001350010. http://dx.doi.org/ 10.5014/ajot.2016.015487 [Di akses
pada tanggal 20 September 2019]
Moorhead, Jhonson dan Swanson. 2016. Nursing Out Comes (NOC), Edition 5.
Terjemahan oleh Nurjannah. United States Of America: Mosby Elseveir
Acadamic Press.Tarwanto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia
dan Proses Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.